2. Petugas mencuci tangan. 3. Anjurkan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih 4. Baringkan pasien dalam posisi semi lateral dan merasa nyaman 5. Pasang 1 ban transducer untuk toco yang diletakkan kurang lebih 2- 3 jari di bawah fundus uteri untuk monitor kontraksi uterus, 1 ban transducer untuk ultra sound diletakkan sesuai dengan posisi punggung janin (untuk gemeli ditambah 1 ban transducer untuk ultra sound ). 6. Untuk ultrasound transducer sebelum dipasang diberikan jelly 7. Hidupkan CTG monitor, Tekan tombol On pada mesin CTG ( atur volume jika diperlukan). Tekan baseline di monitor toco pada angka 8. Tentukan batas alarm untuk denyut jantung janin terendah 110 dan tertinggi 160, kemudian aktifkan alarm pada monitor sentral untuk memperingatkan staf jika ada penyimpangan. 9. Tekan record untuk merekam kontraksi uterus dan denyut jantung janin dan Berikan tombol fetal movement pada ibu gerakan anak dan jelaskan pada pasien untuk menekan foetal movement bila pasien merasakan gerakan janin selama perekaman CTG berlangsung. 10. Jika dalam pengawasan selama 5 menit tidak timbul akselerasi, lakukan rangsangan pada janin beberapa kali sehingga timbul akselerasi. Jika dalam pengawasan selama 10 menit terdapat deselerasi berulang, maka laporkan kepada DPJP 11. Bila sudah selesai merekam, tekan record 12. Tekan tombol Off pada CTG. 13. Bersihkan jelly yang ada di perut pasien dam bersihkan ultra sound transducer dengan tissue. Kembalikan semuanya ke tempat semula.