LAPORAN ASKEP
Disusun Oleh :
SIRWI LAUDYA
2235011
Dosen Pengampu :
Ns. Sanny Frisca, M.Kep
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan saya rahmat serta nikmatnya sehingga saya dapat menyusun
Di Paviliun Lukas Kamar 707 RS Siti Fatimah Palembang” ini tepat pada
waktunya.
pengarahan, petunjuk, bimbingan dan saran dari berbagai pihak, oleh sebab itu
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu saya.
Sirwi Laudya
Pathway
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Resiko terjadinya fraktur bisa terjadi pada akibat trauma dari ketinggian,
fraktur yang dapat dialami oleh sesorang adalah fraktur lumbal. Fraktur
nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan istirahatnya serta tidurnya
(Endaryani Soehono, 2010). Jika nyeri tidak ditangani secara adekuat, selain
Soehono, 2010).
Penatalaksanaan nyeri pada pasien fraktur lumbal adalah pendekatan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Palembang.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
nyeri akut.
diagnosa dan intervensi keperawatan yang tepat pada pasien faktur lumbal
4. Ruang Lingkup
lumbal di RS Palembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
vertebra secara vertical. Material diskus akan masuk dalam badan vertebra
dan menyebabkan vertebra pecah (burst). Pada kondisi ini terjadi burst
fracture, kerusakan pada tulang belakang dan spina secara klinis akan
kolum mengalami kerusakan dan spina sangat tak stabil. Keadaan ini
adalah cedera yang paling berbahaya dan sering disertai dengan kerusakan
(Bakri,2013).
adalah suatu kondisi fraktur yang langsung mengenai vertebra atau daerah
sejumlah tulang rawan. Di antara tiap dua ruas tulang pada vertebra
transversusnya panjang.
a. Corpus
b. Arcus (lengkung)
arcus pendek kuat dan pedical arcusnya tebal pada arcus ini
c. Foramen Vertebralis
(Platzer, 1983).
2) Susunan otot
a. M.rectus abdominalis
d. M.ilio psoas
e. M.quadratus lumborum
1. M.interspinalis
2. M.transversus spinalis
3. M.sacrospinalis
Sebagai lateral fleksor yaitu:
1. M.psoas mayor
1. M.erecto spine
2. M. latisssimus
7. M. serratus anterior
3) Sistem persyarafan
M.quadrisep femoris.
nervus tibialis.
cm, sisa urine kurang 50 cc, pancaran lemah, necturia, berat ± 20 gram.
pinggang, prostat lebih menonjol, batas atas masih teraba, sisa urine
c. Derajat Tiga Gangguan lebih berat dari derajat dua, batas sudah tak
teraba, sisa urine lebih 100 cc, penonjolan prostat 3–4 cm, dan
beratnya 40 gram.
4. Etiologi
keras.
radiks colomna 5-7 dapat mengalami hal demikian dan gejala yang terjadi
jika radiks terputus akibat trauma tulang belakang, maka gejala defisit
arteri radikuler terutama radiks T.8 dan T.9 yang akan menimbulkan
5. Patofisiologi
spinalis tidak selalu terjadi karena fraktur dan dislokasi. Efek trauma yang
sedang cepat berjalan kemudia berhenti secara mendadak atau pada waktu
terjun dari jarak tinggi, menyelam dan masuk kedalam air yang dapat
lonjong dan bertempat substansi arisea. Trauma ini bersifat whisplas yaitu
jatuh dari jarak tinggi dengan sifat badan berdiri, duduk, terdampar atau
colomna 5-7 dapat mengalami hal demikian dan gejala yang terjadi adalah
terputus akibat trauma tulang belakang, maka gejala defisit sensorik dan
terutama radiks T.8 dan T.9 yang akan menimbulkan defisit sensorik dan
2017).
6. Manifestasi Klinis
kecelakaan lain seperti jatuh dari pohon atau bangunan, luka tusuk, luka
tembak, trauma karena tali pengaman, dan kejatuhan benda keras (Zairin
noor, 2012).
7. Komplikasi
lunak.
1. Pengkajian
a) Data Demografis
lainnya.
f) Pemeriksaan Fisik
TINJAUAN KASUS
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
pada Tn.V yaitu nyeri akut b.d agen pencedera fisik, ansietas b.d kurang
3. Perencanaan Keperawatan
farmakologis.
4. Implementasi
5. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada fraktur lumbal merupakan tindakan yang aman dalam tindakan operasi
B. Saran
masukan yang perlu di tambahkan, dapat mencari sumber ilmu lain untuk
Adelia, F., Monoarfa, A., & Wagiu, A. (2017). 250 Gambaran Benigna Prostat
Hiperplasia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari
2014 – Juli 2017. E-CliniC, 5(2), 2014–2016 https://doi.org/10.35790/
ecl.5.2.2017.18538
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.