B
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL LOW BACK PAIN
A. Pengkajian
Pengkajian di lakukan pada hari senin 27 Februari 2020 pukul 19.20 WIB sumber data
di peroleh dari pasien, keluarga pasien, dan rekam medik.
B. Identitas Klien
1. Inisial : Tn. B No Reg/MR : 176527
2. Umur : 49 Tahun Tgl. MRS : 27/02/2020
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Diagnosa : Low Back Pain
4. Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
5. Agama : Khatolik
6. Pekerjaan : TNI
7. Pendidikan : SMA
8. Alamat : Jln.Adisucipto, Gg.Hanura Indah I
9. Penanggung : BPJS
C. PRIMARY ASSESSMENT
1. Airway :
tidak terjadi sumbatan pada jalan nafas klien
2. Breathing :
pernapasan 20 x/mnt, pergerakan dada simetris, bunyi napas vesikuler, tidak
menggunakan otot bantu napas, sesak setelah aktivitas Berat
3. Circulation :
nadi 68 x/menit reguler, Konjungtiva tidak anemis,tidak terjadi sianosis, akral hangat
4. Dissability :
Kesadaran pasien composmentis, pasien merasakan nyeri pinggang sejak 3 hari yang
lalu setelah terjatuh, dirasakan memberat bila aktivitas, durasi lebih dari 30 menit,
dirasakan dari pinggang menyebar ke paha, mengeluh susah berjalan, merasa
lemah/lelah terutama setelah aktivitas, kesulitan berpindah tempat
5. Exsposure
Suhu tubuh 36,5 c, permukaan kulit teraba hangat
D. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. ALLERGI
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan
2. MEDICATION
Klien mengatakan tidak ada mengkonsumsi obat-obatan secara rutin
3. PAST HEALTH
Sebelumnya klien pernah masuk dengan keluhan nyeri abdomen, klien memiliki
riwayat nyeri ulu hati, klien mengatakan belum pernah di operasi
4. LAST MEAL
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien makan nasi dan sayur
5. EVENT
Klien merasakan nyeri 3 hari yang lalu dan dirasakan semakin berat, sehingga klien
masuk rumah sakit
5555 5555
3333 3333
F. SISTEM TUBUH
1. Kepala
a. Inspeksi : bentuk normochepalic, simetris bulat lonjong, ekspresi wajah meringis
b. Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan
2. Telinga
a. Inspeksi : tidak ada benda asing, kebersihan kurang
b. Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan
3. Mata :
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor kanan/kiri, tidak ada icterus, ada
refleks cahaya
4. hidung :
a. Inspeksi : Tidak ada obstruksi, bila sesak pernapasan cuping hidung
b. Palpasi : Tidak ada kelainan/tidak ada krepitasi pada tulang hidung
5. Mulut :
Inspeksi : Tidak ada stomatitis, gigi tidak lengkap lagi, tidak ada kelainan pada lidah
6. Leher
a. Inspeksi : Simetris, tidak ada kaku kuduk
b. Palpasi : tidak teraba adanya benjolan tidak teraba adanya benjolan kelenjar tyroid
7. Dada ( Jantung )
a. Inspeksi : Bentuk dada normal tidak ada penonjolan, tidak tampak gerakan iktus
kordis
b. Palpasi : Tidak ada peningkatan kekuatan denyutan
c. Perkusi : Dullness.
d. Auskultasi : reguler, bunyi s1 dan s2 tunggal.
8. Paru- paru
a. Inspeksi : Gerakan dada simetris, irama ireguler, tidak ada retraksi suprasternal
b. Palpasi : Vokal fremitus kuat dan simetris
c. Perkusi : bunyi resonan
d. Auskultasi : Bronchovesikuler,
9. Abdomen
a. Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak tampak adanya distensi atau penggunaan
pernapasan otot perut
b. Auskultasi : Terdengar bising usus, 14 x/menit
c. Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi : Bunyi tymphani, tidak ada kembung
10. Integumen
a. Inspeksi : warna agak kehitaman, mudah berkeringat , tidak ada lesi
b. Palpasi : teraba hangat, turgor baik.
11. Status eliminasi
a. Urin
Pasien biasanya buang air kecil 4-5 kali sehari dengan warna kekuningan dan tidak
terdapat keluhan
b. Fekal
BAB 1x sehari
12. Terapi
a. Injeksi Ranitidin
b. Injeksi keterolac
G. Analisa Data
Cemas
H. Prioritas Masalah:
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan Trauma jaringan dan reflek spasme
otot
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusanan neuromuskular
3. Ansietas/koping individu tak efektif berhubungan dengan Gangguan berulang
dengan nyeri terus menerus
I. PERENCANAAN
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan Trauma jaringan dan reflek spasme otot
Kriteria Hasil NOC Intervensi NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya keluhan
selama 3x24 jam, nyeri klien berkurang. nyeri catat lokasi, lamanya serangan,
Kriteria hasil : faktor pencetus yang memperberat
1. Klien merasakan berkurang atau 2. Dorong klien untuk
hilangnya nyeri tirah baring dan perubahan posisi untuk
2. Klien dapat beristirahat dengan nyaman memperbaiki posisi lumbal. Pasien pada
3. Mengubah posisi dengan nyaman posisi semi fowler
3. Gunakan papan
selama melakukan perubahan posisi
4. Ajarkan klien teknik
relaksasi untuk mengontrol dan
menyesuaikan nyeri
5. Ajarkan dan anjurkan
klien untuk melakukan pernapasan
diafragma untuk mengurangi tegangan
otot
6. Alihkan perhatian
klien : membaca, menonton tv,
mendengarkan lagu
7. Batasi aktivitas klien
sesuai dengan kebutuhan
8. Berikan obat sesuai
order
J. IMPLEMENTASI
HARI/ NO. EVALUASI
NO IMPLEMENTASI PARAF
TANGGAL DX TINDAKAN
1. 25/02/2020 I 1. Mengkaji skala 1. klien mengatakan nyeri pada
nyeri pinggang menjalar hingga ke
2. mengobservasi paha
TTV 2. Hail TTV klien :
3. mengajarkan teknik TD : 135/ 85 mmHg
relaksasi N : 68 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C
3. Klien mengatakan masih terasa
nyerinya
2. 25/02/2020 II 1. Mengkaji kekuatan 1. klien mengatakan masih sulit
otot melakukan aktivitas secara
2. membantu klien mandiri
mengubah posisi 2. klien mengatakan nyeri akan
secara perlahan semakin kuat apabila
3. mengajarkan klien melakukan aktivitas berat
cara yang tepat
turun dari tempat
tidur dengan nyeri
yang minimal
3. 25/02/2020 III 1. Pemberian 1. Klien mengatakan akan
penyuluhan tentang mengikuti saran dan anjuran
penyakit yang di dari petugas
alaminya
2. Memberikan
penjelasan dan cara
menangani apabila
nyeri timbul
3. Menganjurkan klien
untuk melaukan
fotorontgen dan
menjalani fisiotrapi
K. EVALUASI
HARI/ NO.
NO Evaluasi hasil PARAF
TANGGAL DX
1. 25/02/2020 I S:
klien mengatakan nyeri pinggang menjalar hingga
ke paha
P Nyeri pinggang pawah
Q Nyeri seperti di tertusuk-tusuk
R Daerah pinggan bawah menjalar ke paha
S Skala nyeri 7
T Nyeri hilang timbul dan akan semakin parah
apabila melakukan aktivitas
O:
klien tampak meringis kesakitan.
A:
masalah nyeri akut belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
kaji status nyeri
observasi ttv
berikan kompres hangat
II S:
klien mengatakan sulit melakukan aktivitas
aktivitas di bantu oleh keluarga
O :
klien tampak di bantu oleh keluarga dalam
beraktivitas
A:
masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
kaji tingkat ketergantungan klien
kaji tingkat aktivitas yang dapat dilakukan klien
III S:
klien mengatakan cemas sedikit berkurang setelah di
beri penjelasan
O:
klien tampak beristirahat
klien tampak sedikit tenang
A:
masalah ansietas teratasi
P:
intervensi dihentikan