Anda di halaman 1dari 11

Kelompok II

Putri Kirana
Nani
Yusni
Helda natasya juniar H

Asuhan Keperawatan Lordosis


Definisi

Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas bokong
melengkung ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak
kelengkungan lordotik disebut lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang
belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang
belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah.

Jenis-Jenis Lordosis
 Lordosis postural
 Lordosis kongenital atau trauma
 Lordosis neuromuskuler
 Lordosis sekunder dari kontraktur fleksi pinggul
 Laminektomi pascabedah hiperlordosis
ETIOLOGI Manifestasi Klinis Komplikasi

 Trauma pada punggung bawah  rasa baal (mati rasa)


Tulang belakang
 Postur yang buruk karena duduk  kesemutan
Panggul
atau mengangkat benda berat
 nyeri seperti tersetrum
 Obesitas Tungkai
 kontrol berkemih lemah
 Kifosis Organ internal
 Kelemahan
 Discitis Masalah pada kaki
 sulit mempertahankan kontrol otot
 Osteoporosis Masalah pada area pinggul
 Terbatasnya gerakan di sekitar leher
 Spondylolisthesis, atau punggung bagian bawah Penurunan fleksibilitas tubuh
 Achondroplasia  Bokong terlihat lebih menonjol Pergerakan tubuh yang makin terbatas
Phatway

Kehamilan Nutrisi Posisi Tubuh

Menghasilkan hormon relaksan Kebutuhan energi berkurang Berdiri dalam waktu yang lama Posisi duduk yang salah

Meregangkan otot dan Proses pengaturan keseimbangan organ, Pergeseran tulang

Sendi didaerah pinggul Otot, tendon, ligmen, dan persendian belakang bagian pinggang

Tulang punggung Cenderung kearah depan

Mengikuti beban janin

LORDOSIS

Kontraktur peningkatan tekanan lempeng tulang belakang

HAMBATAN MOBILITAS FESIK Degenerasi lempeng tulang belakang

Nyeri pinggang

NYERI AKUT
ASUHAN KEPERAWATAN
LORDOSIS
Kelompok II
Kasus Analisa data

Tn. T berusia 45 thn datang ke RS. Symptom Etiologi Problem

Harapan Ibu dengan keluhan nyeri pada DS : Klien mengeluh nyeri pada leher dan punggung bagian Agen Nyeri akut
bawah, nyerinya seperi terstrum saat baring terlalu lama sejak cedera
leher dan punggung bagian bawah, 7 hari yang lalu dan merasa pusing. fisisk
nyerinya seperi terstrum saat baring DO : Klien tampak meringis dan memegang daerah yang
terlalu lama sejak 7 hari yang lalu, terasa nyeri.
disertai pusing dan lemah melakukan TD : 150/ 90 mmHg
P : Nyerinya seperi terstrum saat baring terlalu lama sejak 7
aktifitas. Tn. T juga mengatakan pernah
hari yang lalu dan merasa pusing
mengalami kecelakaan 1 tahun yang Q : Sedang (nyeri seperti terstrum)
lalu. TD : 150/ 90 mmHg, N : 70x/ R : Daerah leher dan punggung bagian bawah
menit, RR : 20x/ menit. S : 36,5 ᵒc. S : Skala 5
T : Sejak baring terlalu lama dan merasa pusing

DS : klien juga mengatakan lemah melakukan aktifitas Kekauan Hambatan


DO : klien nampak kesusahan dalam melakukan akitifitas sendi mobilitasi
sendiri fisik
Diagnosa Interivensi
1. Nyeri akut b.d Agen cedera fisik d.d DS : Klien Diagnosa Noc Nic
mengeluh nyeri pada leher dan punggung bagian bawah, Setelah dilakukan tindakan Manejemen nyeri
1. Nyeri akut b.d Agen cedera fisik d.d
nyerinya seperi terstrum saat baring terlalu lama sejak 7
DS : Klien mengeluh nyeri pada leher 1x24 jam diharapkan Nyeri a. Identifikasi lokasi,
hari yang lalu dan merasa pusing. DO : Klien tampak
meringis dan memegang daerah yang terasa nyeri. dan punggung bagian bawah, nyerinya Akut dapat teratasi dengan karakteristik,
seperi terstrum saat baring terlalu lama ekspetasi meningkat dengan durasi, frekuensi,
 TD : 150/ 90 mmHg sejak 7 hari yang lalu dan merasa pusing. KH : kualitas intensitas
DO : Klien tampak meringis dan 1. Kontrol nyeri nyeri
 P : Nyerinya seperi terstrum saat baring terlalu lama
sejak 7 hari yang lalu dan merasa pusing memegang daerah yang terasa nyeri. b. Identifikasi skala
indikator Aw Akh
TD : 150/ 90 mmHg nyeri
 Q : Sedang (nyeri seperti terstrum) al ir
P : Nyerinya seperi terstrum saat baring c. Identifikasi faktor
Melaporkan 2 5 yang memperberat
 R : Daerah leher dan punggung bagian bawah terlalu lama sejak 7 hari yang lalu dan
nyeri dan memperingan
merasa pusing
 S : Skala 5 terkontrol nyeri
Q : Sedang (nyeri seperti terstrum)
R : Daerah leher dan punggung bagian d. Berikan teknik
 T : Sejak baring terlalu lama dan merasa pusing Kemampuan 1 4
bawah non- farmakologis
mengenalipe
2. Hambatan mobilitas fisik b.d Kekauan sendi d.d DS : S : Skala 5 untuk mengurangi
nyebab nyeri
klien juga mengatakan lemah melakukan aktifitas . DO : rasa nyeri
klien nampak kesusahan dalam melakukan akitifitas
sendiri
Lanjutan Intervensi
e. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
2. Tingkat nyeri
f. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Indikator Awal Akhir g. Pemberian analgetik

Keluhan nyeri 2 4

Meringis 2 4

2. Hambatan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam Terapi latihan : mobilitas (pergerakan) sendi
diharapkan Hambatan Mobilitas Fisik dapat
Kekauan sendi d.d a. Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi
teratasi dengan KH :
DS : klien juga mengatakan lemah b. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan menerapkan
melakukan aktifitas Pergerakan sendi : punggung sebuah program latihan
DO : klien nampak kesusahan dalam c. Jelaskan pada pasien atau keluarga manfaat dan tujuan melakukan latihan
indikator Awal Akhir
melakukan akitifitas sendiri sendi
Eksitensi 30 derajatt 2 4
d. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan ketidak nyamanan
selama pergerakan/aktifitas.

Fleksi 90 derajat 1 4 e. Instruksikan klien/keluarga cara melakukan latihan ROM pasif, ROM
dengan bantuan atau ROOM aktif
f. Bantu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai
kadar nyeri yang bisa ditoleransi, ketahanan dan pergerakan sendi.
Implementasi
Nama Klien/umur : Tn. T/45 tahun
No. Kamar/ruang : 08/arafah
Lanjutan Implementasi
Diagnosa medis : Lordosis

No. Hari /Tanggal Implementasi 2 Senin, 14 Mandiri :


1. Mengobservasi TTV klien.
Dx . desember TD : 150/ 90 mmHg N : 70x/ menit
Mandiri : 2020
1. Minggu, 13 RR : 20x/ menit S : 396,5 ᵒc.
1. Mengobservasi TTV klien. 2. dentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri dan
desember 10.00 wita
TD : 150/ 90 mmHg N : 70x/ menit Identifikasi skala nyeri
2020 RR : 20x/ menit S : 396,5 ᵒc. 11.00 wita 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri dan 13.00 wita
10.00 wita 4. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. Pasien menyetujui untuk memonitor
Identifikasi skala nyeri
nyeri secara mandiri
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. Pasien menyetujui untuk memonitor nyeri
6. Jelaskan pada pasien atau keluarga manfaat dan tujuan melakukan latihan
secara mandiri sendiBantu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai
4. Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi kadar nyeri yang bisa ditoleransi, ketahanan dan pergerakan sendi.
5. Jelaskan pada pasien atau keluarga manfaat dan tujuan melakukan latihan sendi Kolaborasi :
6. Bantu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri 7. Berikan teknik non- farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
yang bisa ditoleransi, ketahanan dan pergerakan sendi. 8. Pemberian Analgetik
Kolaborasi :
11.00 wita 9. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan menerapkan
7. Berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sebuah program latihan
13.00 wita 8. Pemberian Analgetik 10. Instruksikan klien/keluarga cara melakukan latihan ROM pasif, ROM
9. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan menerapkan dengan bantuan atau ROOM aktif
sebuah program latihan
10. Instruksikan klien/keluarga cara melakukan latihan ROM pasif, ROM dengan
bantuan atau ROOM aktif
Evaluasi
Nama Klien/umur : Tn. T/45 tahun
No. Kamar/ruang : 08/arafah Lanjutan Evaluasi
Diagnosa medis : Lordosis

No. Hari / Tanggal Evaluasi 2. minggu, 25 oktober S : Klien mengeluh nyeri pada leher dan
Dx 2020 punggung bagian bawah, nyerinya seperi
1. Minggu, 13 S : Klien mengeluh nyeri pada leher dan terstrum sejak 7 hari yang lalu, disertai
desember 2020 punggung bagian bawah, nyerinya seperi pusing dan lemah melakukan aktifitas.
terstrum sejak 7 hari yang lalu, disertai O : Klien tampak meringis dan memegang daerah
pusing dan lemah melakukan aktifitas. yang terasa nyeri. klien nampak kesusahan
O : Klien tampak meringis dan memegang daerah dalam melakukan akitifitas sendiri
yang terasa nyeri. klien nampak kesusahan TD : 150/ 90 mmHg N : 70x/ menit
dalam melakukan akitifitas sendiri RR : 20x/ menit S : 36,5 ᵒc.
TD : 150/ 90 mmHg N : 70x/ menit A : tujuan tercapai, masalah belum teratasi.
RR : 20x/ menit S : 36,5 ᵒc. P : lanjut intervensi
A : tujuan tercapai, masalah belum teratasi.
P : lanjut intervensi
Thank You And Hope It Is Usefel

Anda mungkin juga menyukai