0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif untuk menganalisis 45 pasien gagal jantung kongestif yang mendapatkan resusitasi. Hasilnya menunjukkan tingkat keberhasilan resusitasi tertinggi pada pasien perempuan (13,3%), usia 61-80 tahun (17,4%), dan yang diberi adrenalin (14,7%).
2. Penelitian ini menganalisis 415 pasien yang mengalami henti jantung di rumah sakit dan mendapat resus
1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif untuk menganalisis 45 pasien gagal jantung kongestif yang mendapatkan resusitasi. Hasilnya menunjukkan tingkat keberhasilan resusitasi tertinggi pada pasien perempuan (13,3%), usia 61-80 tahun (17,4%), dan yang diberi adrenalin (14,7%).
2. Penelitian ini menganalisis 415 pasien yang mengalami henti jantung di rumah sakit dan mendapat resus
1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif untuk menganalisis 45 pasien gagal jantung kongestif yang mendapatkan resusitasi. Hasilnya menunjukkan tingkat keberhasilan resusitasi tertinggi pada pasien perempuan (13,3%), usia 61-80 tahun (17,4%), dan yang diberi adrenalin (14,7%).
2. Penelitian ini menganalisis 415 pasien yang mengalami henti jantung di rumah sakit dan mendapat resus
1. Keberhasilan Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian menyatakan
Tindakan Resusitasi desain penelitian deskriptif bahwa, dari 45 pasien Jantung Paru dan retrospektif dengan berdasarkan jenis kelamin, Otak Terhadap menggunakan data sekunder pasien perempuan mempunyai Pasien Gagal Jantung dari rekam medik pasien tingkat keberhasilan resusitasi Kongestif di Rumah dengan populasi yaitu sebesar 13,3% dan laki-laki Sakit Umum seluruh pasien gagal jantung 10%. Keberhasilan berdasarkan Universitas Kristen kongestif yang mendapatkan usia, 21-40 tahun 0%, 41-60 Indonesia (Ratna tindakan medis berupa tahun 5,2%, 61-80 tahun 17,4%, Emelia Hutapea dan resusitasi jantung paru dan dan usia 81-100 tahun 0%. Josua Louis Farry otak periode 2015-2017 Berdasarkan tempat dilakukan Mundung, 2021) sebanyak 45 orang. Teknik resusitasi, tingkat keberhasilan di sampling yang digunakan bangsal 0%, UGD 14,8%, dan yaitu total sampling. Metode ICU 6,2%. Berdasarkan analisis yang digunakan pemberian adrenalin, tingkat adalah univariat secara keberhasilan pasien yang retrospektif pada 45 pasien diberikan adrenalin 14,7% dan dengan rekam medis di RSU yang tidak diberikan adrenalin UKI pada periode 0%. Dari hasil penelitian dapat 2015-2017. disimpulakan bahwa tingkat keberhasilan resusitasi terbesar adalah perempuan, usia 61-80 tahun, dilakukan di UGD, dan diberikan Adrenalin. Sedangkan penilaian secara keseluruhan yaitu Presentase keberhasilan pasien gagal jantung kongestif yang berhasil hidup setelah diberikan tindakan resusitasi berjumlah 5 pasien (11,1%), sedangkan jumlah pasien yang meninggal setelah mendapatkan tindakan resusitasi sebanyak 40 pasien (88,9%).
2. ANGKA Jenis penelitian yang Hasil penelitian ini yaitu dari
KEBERHASILAN digunakan dalam penelitian Angka kejadian henti jantung di RESUSITASI ini adalah deskriptif RSUP Sanglah pada bulan JANTUNG PARU retrospektif dengan Januari 2019 sampai dengan PADA PASIEN menggunakan data sekunder Desember 2020 sebanyak 415 YANG berupa rekam medis dan kasus. Angka keberhasilan RJP MENGALAMI data register pasien yang di RSUP Sanglah pada bulan HENTI JANTUNG dirawat di Ruang Rawat Januari 2019 sampai dengan DI RUMAH SAKIT Inap dan IGD RSUP Desember 2020 yaitu 32,0%. UMUM PUSAT Sanglah Denpasar pada Dalam dua tahun penelitian SANGLAH Nadia tahun 2019-2020. Populasi terdapat gambaran profil pasien Assecia Cristy1, target pada penelitian ini henti jantung 27,8% kasus hidup Christopher ialah seluruh pasien yang dengan kelompok usia terbanyak Ryalino2, I Wayan mengalami henti jantung dan 46-55 tahun dan >65 tahun dan Suranadi2, I Gusti dilakukan RJP. Sampel kasus meninggal terbanyak pada Agung Gede Utara penelitian ini ini dipilih kelompok usia >65 tahun yaitu Hartawan 2022. dengan metode purposive 29,8%. Jenis kelamin terbanyak sampling dimana sampel pada laki– laki yang hidup merupakan bagian dari sebanyak 54,1% dan 59,6% populasi terjangkau yang kasus laki-laki yang meninggal. telah memenuhi kriteria Kasus dengan kategori diagnosis penelitian meliputi kriteria yang hidup yaitu respirasi inklusi dan kriteria eksklusi. sebanyak 21,1% dan yang meninggal terbanyak pada kategori diagnosis multi organ 22,0%.