Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL ANALISIS SWOT DI PAVILUN LUKAS

RUMAH SAKIT CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG

Oleh :
1. Rikha Saulina Nababan 2235004
2. Priskilla Sindi Arindita 2235005
3. Dewi Rindi Antikawati 2235007
4. Sirwi Laudya 2235011
5. Robertus Bagas Pratama 2235014
6. Arista Theresia Tambunan 2235016
7. Angel Yemima Sihombing 2235021
8. Elsa Yuni Audria Sinambela 2235022
9. Puji Lestari 2235034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dekubitus adalah salah satu masalah kesehatan sekunder yang dapat terjadi
sebagai dampak lanjut tergadap masalah kesehatan yang dapat menyebabkan
penderita mengalami mobilisasi ditempat tidur (Syapitri et al., 2017). Dekubitus juga
merupakan masalah yang sering dihadapi oleh pasien-pasien dengan penyakit kronis,
pasien yang sangat lemah, dan lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini banyak
yang dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit. Upaya pencegahan
terjadinya luka tekan ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin sejak pasien
teridentifikasi berisiko mengalami luka tekan. Dekubitus biasanya dapat terjadi pada
semua kelompok usia, tetapi yang menjadi masalah khususnya bila terjadi pada para
lansia yang mengalami penyakit kronis sehingga hanya bisa dilakukan mobilisasi
ditempat tidur (Sulidah & Susilowati, 2017).
Imobilisasi adalah ketidakmampuan transfer atau berpindah posisi atau tirah
baring selama 3 hari atau bisa lebih, dengan gerak anatomi tubuh menghilang akibat
perubahan fisiologis. Imobilisasi secara terus menerus dapat menimbulkan berbagai
masalah pada lansia yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih, sembelit, infeksi
paru, gangguan aliran darah, decubitus, atropi otot, dan kekauan pada sendi.
Imobilisasi juga biasanya sering mengakibatkan timbulnya komplikasi berupa
osteoporosis, decubitus, gangguan keseimbangan nitrogen, konsipasi, kelemahan dan
perubahan psikologi (Sulidah & Susilowati, 2017).
Dekubitus merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan atau kematian kulit
sampai jaringan dibawahnya bahkan dapat menembus otot sampai mengenai tulang.
Menurut (Kharabsheh et al., 2014) dekubitus terjadi sebagai akibat adanya penekanan
pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi
darah setempat. Timbulnya luka dekubitus diawali dengan terjadinya kompresi
berkepanjangan pada jaringan lunak antara tonjolan tulang dan permukaan yang
padat. Seorang lansia mempunyai risiko untuk terjadinya dekubitus karena penurunan
fungsi kulit, penurunan derajat toleransi jaringan terhadap tekanan dan penurunan
persepsi sensori. Salah satu pencegahan decubitus adalah dengan melakukan deteksi
dini risiko decubitus.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa kejadian ulkus
dekubitus secara global yang terjadi pada pasien rawat inap adalah bervariasi mulai
dari 2,7% dan kejadian ini mengalami peningkatan menjadi 33% pada pasien-pasien
yang rawat inap di rumah sakit. Hampir di semua unit pelayanan kesehatan terjadi
peningkatan dekubitus, khususnya di rumah sakit dan unit pelayanan jangka panjang
yang kemudian dampaknya adalah infeksi,kehilangan fungsi tubuh dan pasien
mengalami nyeri. Kemudian dampak lain dari dekubitus adalah peningkatan angka
kematian, masa rawat inap yang memanjang, dampak psikologis serta dampak sosial
bagi pasien dan keluarga. Dekubitus juga menjadi masalah yang tetap menjadi
tantangan bagi profesi perawat dan dijadikan sebagai tolak ukur terhadap buruknya
kualitas dalam perawatan (Yustina et al., 2021).
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
KONSEP ANALISA SWOT

A. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah instansi. Metode ini terdiri dari perencanaan strategi
untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat itulah yang merupakan akronim SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan internal strength SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal
Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi dunia bisnis (Mashuri, Nurjannah, 2020) .
Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari
banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan
perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa lembaga
pemindaian untuk memperoleh keliping surat kabar, riset di internet, dan analisis tren-
tren domestik dan global yang relevan (Nisak 2013).

1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan (strength) merupakan bagian dari faktor internal perusahaan dalam
kekuatan kita akan mencari unsur karakteristik perusahaan yang menunjukkan
kekuatannya, dengan cara spesifik mampu memberikan kelebihan dan keutungan
bagi perkembangan bisnis.
2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan (weakness) merupakan bagian faktor internal perusahaan dalam unsur
kelemahan ini perlu ditemukan suatu unsur karakteristik perusahaan yang
berkaitan dengan kelemahan yang mungkin dapat memperlambat atau
menghambat perkembangan perusahaan.
3. Peluang (opportunities)
Peluang (opportunities) merupakan bagian dari unsur karakteristik yang berasal
dari luar perusahaan dalam peluang ini perlunya mencari unsur karakteristik
berkaitan dengan suatu peluang lingkungan sekitar atau terkait yang ada bagi
perusahaan, sehingga mendorong perusahaan mengalami kemajuan.
4. Ancaman (threats)
Ancaman (threats) merupakan bagian dari faktor eksternal suatu perusahaan.
Faktor ancaman meliputi berbagai unsur berkaitan dengan suatu ancaman dari
situasi di luar perusahaan yang akan menghambat perusahaan, menempatkan
perusahaan dalam situasi yang sulit, menimbulkan masalah yang sulit untuk
dihadapi oleh perusahaan.
B. Strategi
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan
pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan pilihan
kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi
sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal berkelanjutan
kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu
atau organisasi (Ramadhan dan Fivi 2013).
Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler (1962 dalam
Mashuri & Dwi Nurjannah, 2020) menyebutkan bahwa “strategi adalah tujuan jangka
panjang dari suatu perusahaan, serta pendayahgunaan dan alokasi semua sumber daya
yng penting untuk mencapai tujuan tersebut”. Pemahaman yang baik mengenai
konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya
strategi yang disusun.Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1) Distincitive Competence
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih
baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan
yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan
yang memiliki “Distincitive Competence” menjelaskan kemampuan spesifik suatu
organisasi.
2) Competitive Advantage, kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan
agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keunggulan bersaing
disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk merebut
peluang pasar. Menurut Porter ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan
untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu:
- Cost Leadership, perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga
jual yang lebih murah dari pada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan
nilai/kualitas produk yang sama.
- Diferensiasi, perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan
menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya misalnya,
persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk dan pelayanan
yang lebih baik.
- Fokus, strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan
bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan.
C. Metode pemecahan masalah
1. Matriks SWOT
Menurut Wijayati (2019) matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk
menyusun faktor strategi perusahaan. Adanya matriks SWOT dapat memperoleh
gambaran secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan,
disesuaikan pada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini juga dapat
dihasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis yang dapat diterapkan
perusahaan untuk mencapai visi misinya:
a) Strategi SO (Strength-Opportunities)
Rencana ini memanfaatkan intern strength perusahaan untuk
menciptakan peluang eksternal. Sehingga jika terjadi kelangkaan, pengusaha
harus mampu mengatasi kekurangan persaingan. Ketika pengusaha
dihadapkan pada ancaman, mereka harus menghindarinya dan mencoba untuk
fokus pada peluang
b) Strategi WO (Weakness-Opportunities)
Rencana ini digunakan untuk mengurangi kekurangan lingkungan
bisnis internal dengan memakai ekstern weakness. Bisnis mungkin berjuang
untuk memanfaatkan peluang karena lingkungan internal yang lemah. Oleh
karena itu, dalam hal ini wirausahawan sangat bergantung pada bagaimana
strategi yang dipakai
c) Strategi ST (Strenght-Threat)
Rencana ini dipakai pemilik bisnis guna mencegah serta meminimalisir
efek yang ditimbulkan dari resiko ekstern.
d) Strategi WT (Weakness-Threat)
Strategi WT (Weakness-Threat) Rencana ini dipakai pengusaha untuk
mengurangi kelemahan di lingkungan internal dan bertahan dengan
menghindari ancaman dari lingkungan eksternal. Pengusaha perlu
menganalisis lingkungan eksternal untuk mengembangkan peluang bagi
pengusaha untuk mengeksploitasi dan menghindari ancaman yang muncu
DAFTAR PUSTAKA

Mashuri, M., & Nurjannah, D. (2020). Analisis SWOT Sebagai Strategi


Meningkatkan Daya Saing. JPS (Jurnal Perbankan Syariah), 1(1), 97-112.
Nisak, Zuhrotun. 2013. “Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Kompetitif”.
Jurnal Ekonomi 4
Ramadhan, Ahmad dan Fivi Rahmatus Sofiyah. 2013. “Analisis SWOT Sebagai
Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi McDonald’s Ring
Road)”. Media Infromasi Manajemen 1 (4).
Wijayati, Hiasna . (2019). Panduan Analisa SWOT Untuk Kesuksesaan Bisnis. ( Anak
hebat indonesia), 254.
Kharabsheh, A., Alrimawi, R., Assaf, A., & Saleh, M. (2014). Exploring Nurses’
Knowledge and Perceived Barriers to Carry Out Pressure Ulcer Prevention
and Treatment, Documentation, and Risk Assessment. American
International Journal of Contemporary Research, 4.
Sulidah, & Susilowati. (2017). Pengaruh Tindakan Pencegahan Terhadap Kejadian
Dekubitus Pada Lansia Imobilisasi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, 15,
161–162.
Syapitri, H., Siregar, L. M., & Ginting, D. (2017). Metode Pencegahan Luka
Decubitus Pada Pasien Bedrest Total melalui Perawatan Kulit. Idea Nursing
Journal, 8, 15.
Yustina, A., Setiawan, & Putra, I. B. (2021). Pengembangan Panduan Pencegahan
Ulkus Dekubitus Di Ruangan Intensive Care Unit (ICU). Journal of
Telenursing (JOTING), 3. https://doi.org/:
https://doi.org/10.31539/joting.v3i1.2184

Anda mungkin juga menyukai