Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan dalam bidang kesehatan sangat berbeda dari pelayanan bidang
lainnya, karena mempunyai berbagai karakteristik yang khusus, antara lain adalah
masyarakat yang senantiasa membutuhkan kesehatan, walaupun itu dalam
keadaan terpaksa. Sehingga masyarakat tersebut berkunjung ke pelayanan
kesehatan dalam keadaan yang tidak nyaman. Selain itu, masyarakat cenderung
lebih memilih tempat yang memberikan pelayanan yang lebih baik. Atas keadaan
inilah, pelayanan di bidang kesehatan membutuhkan manajemen yang baik. Salah
satu proses manajemen adalah perencanaan. Sebelum melakukan perencanaan,
sebuah organisasi harus melakukan analisis situasi untuk mengetahui seberapa
besar kekuatan yang dimiliki dan kelemahan apa saja yang dapat menghambat
organisasi dalam mencapai tujuan.
Hal itu harus dilakukan agar dapat menetapkan strategi dan sasaran
sehingga tersusun program-program yang efektif dan efisien. Kesejahteraan
merupakan hal yang dinginkan oleh setiap orang dalamkehidupannya. Manusia
dikatakan sejahtera adalah ketika seluruh kebutuhannya dapat terpenuhi melalui
berbagai usaha yang dilakukan untuk memperoleh kesejahteraan tersebut. Pada
dasarnya kebutuhan utama manusia atau kebutuhan primer yaitu sandang,
pangan, dan papan. Situasi dimana seseorang telah memiliki pakaian untuk
dipakai dalam kegiatan sehari – hari, makanan dan minuman yang di konsumsi
untuk menjalankan aktivitas sehari hari, karena sejatinya manusia butuh makan,
butuh energi untuk menunjang kegiatannya sehari- hari dan untuk bertahan
hidup, selain itu manusia juga membutuhkan papan yaitu tempat tinggal untuk
berteduh. Ketiga aspek tersebut harus dapat terpenuhi untuk mencapai
kesejahteraan.
Dalam kegiatan ini diharapkan dapat membantu terpenuhi nya kesejahteraan
masyarakat tersebut,yang mana pada sebelumnya masyarakat yang rumahnya
jauh dari pelayanan kesehatan bisadapat teratasi dengan baik dan efektif.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana uraian TowsConcept dan Strategi Manajemen ?
2. Bagaimana mengenai Tows Concept Jelaskan dan Petakan ?
3. Bagaimana Solusi PDCA (Plan Do Cek Action) ?
4. Bagaimana Analisa Kelompok ?
5. Bagaimana Analisa Kontrol dan Monitoring ?

C. Tujuan
1. Mengetahui uraian TowsConcept dan Strategi Manajemen
2. Mengetahui mengenai Tows Concept Jelaskan dan Petakan
3. Mengetahui Solusi PDCA (Plan Do Cek Action)
4. Mengetahui Analisa Kelompok
5. Mengetahui Analisa Kontrol dan Monitoring

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Uraian TowsConcept dan Strategi Manajemen


A. TOWS concept
Analisis situasi sangat dibutuhkan untuk menentukan posisi sebuah
organisasi. Analisissituasi yang sering digunakan adalah TOWS (Threat,
Opportunitiy, Weakness, Strength),ataupun SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat). Kedua analisis ini memiliki metode yang sama, hanya
saja, SWOT lebih menekankan pada faktor internal dari organisasi dan TOWS
lebih menekankan pada faktor eksternal organisasi. Menurut Jogiyanto (2005),
TOWS digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan
dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-
kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. SWOT
merupakan teknik kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis
posisi organisasi; caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan
masalah serta peluang yang dihadapi. Menurut David (2011), semua organisasi
memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada
perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan dan kelemahan internal, digabungkan dengan peluang dan ancaman
dari eksternal serta pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk
penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud
memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Berikut ini
merupakan penjelasan dari SWOT (David, 2011) yaitu:
1. Kekuatan (Strengths) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau
keungulan lain yang berhubungandengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaanyang diharapkan
dapat dilayani.
2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau
kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dankapabilitas yang

3
secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan
tersebutdapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan
manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari
kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang
mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.Kecenderungan penting
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahanteknologi dan
meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasokmerupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan
pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Adanya peraturan peraturan pemerintah yang baru atau
yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan

Pada saat ini, analisis TOWS lebih banyak digunakan daripada analisis
SWOT. Karenaorganisasi publik lebih melihat variabel lingkungan, trend yang
ada di lingkungan, kondisiekonomi dan kebijakan pemerintah yang dapat
mempengaruhi kondisi dari organisasi tersebut.Matriks TOWS merupakan
kerangka konseptual untuk analisis secara sistematis yang dapatmembantu
dalam membandingkan ancaman dan peluang yang berada di eksternal
dengan kelemahan dan kekuatan yang ada didalam internal organisasi
(Koontz dan Weihrich, 2007).

B. Penggunaan Analisis TOWS


Kegunaan analisis TOWS tidak terbatas pada organisasi yang mencari laba.
Analisis TOWS dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan
ketika tujuan objektif telah di definisikan. Contoh meliputi organisasi non-profit ,
pelayanan kesehatan, dan unit pemerintah. Analisis TOWS juga dapat digunakan
dalam perencanaan prakrisis dan pencegahan krisis manajemen. Analisis TOWS
juga dapat digunakan dalam menciptakan sebuah rekomendasi selama studi
kelayakan atau survei.

4
C. Kerangka Konseptual TOWS
Konsep adalah penyusunan utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah
dan filsafat pemikiran manusia. Kerangka teori adalah kesimpulan dari tinjauan
puskata yang berisitentang beberapa konsep teori yang dipergunakan atau
berhubungan dengan penelitian yangakan dilaksanakan. Berdasarkan kerangka
teori tersebut disusunlahkerangka konsepual yaitu suatu bagan yang
menggambaerkan hubungan antar konsep yang akan diteliti.

Input
Output
Kondisi organisasisaat Process
Strategi baru
ini, terdiri atasfaktor Analysis TOWS dansolusi yang
internal danfaktor
dilakukan
eksternal

D. Strategi Manajemen
Manajemen strategi dalam buku Lantip Diat Prasojo (2018:24) adalah “
tentang rasa tujuan, melihat kedepan, perencanaan, posisi, strategi, kecocokan
dan perenggangan”. Pengertian lain dari Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech
(2006:41), tentang “ manajemen strategi ialah beberapa kebijakan serta kegiatan
yang menuju kepada perumusan sebuah strategi bahkan hingga beberapa strategi
yang efektif untuk mendorong pencapaian target organisasi”.
Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah
serangkaian kegiatan untuk mengambil keputusan dan merencanakan suatu
kegiatan yang akan mndatang dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

B. Jelaskan dan Petakan Tows Concept


A. Tancaman (threats)
1. Sistim administrasi pemerintahan belum tersusun dengan jelas dan rapih
sehingga masih banyak pengaturan-pengaturan yang tumpang tindih yang
menyebabkan adanya ego sektoral dan ego daerah.

5
2. Masih lemahnya sistem dan kelembagaan sosial yang ada di
tingkat lapangan dalam memelihara dan melindungi kesejahteraan rakyat.
3. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan kesejahteraan rakyat.
4. Terjadinya berbagai masalah di bidang sosial seperti bencana, konflik,
krisis ekonomi yang memerlukan penanganan yang cepat dan intensif.
5. Tumpang tindihnya kegiatan kesejahteraan rakyat dan
penanggulangan dengan berbagai instansi teknis.
6. Tingginya tuntutan masyarakat akan kesejahteraan.
7. Besarnya kompleksitas kesejahteraan rakyat.
8. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah

B. Peluang (opportunities)
1. Muara Pembangunan Nasional adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat.
2. Komitmen yang tinggi secara nasional dan internasional.
3. Semakin intensifnya upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN), baik di tingkat atas maupun menengah, serta kontrol
sosial yang semakin kuat di tingkat akar rumput.
4. Semakin meningkatnya upaya penegakan hukum dalam melindungi
kepentingan masyarakat luas.
5. Semakin meningkatnya peranserta/partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembangunan

C. kelemahan (weaks)
1. Belum konsistennya kebijakan setiap unit kerja dalam mendukung upaya-
upaya mewujudkan pelaksanaan koordinasi perencanaan dan penyusunan
kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan
rakyat dan penanggulangan kemiskinan
2. Belum mantapnya pemahaman koordinasi dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
terutama berkaitan dengan program lintas sektor.

6
D. kekuatan (strength).
1. Eksistensi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan serta
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat dan
penanggulangan kemiskinan
2. Peraturan perundang-undangan yang mendukung koordinasi,
sinkronisasi, pengendalian dan pengawasan pelaksanann di bidang
kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan ( Keppres No.124/2001
sebagaimana telah diubah dengan Keppres No.8/2002 dan Keppres
No.32/2002, Perpres 7/2005, Perpres 9/2005, Perpres 10/2005, dan
Peraturan Menko Kesra 08 KEP/MENKO/ KESRA/IV/2005);
3. Sumber daya manusia yang ada di Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat.
4. Sistem informasi yang tengah dirintis untuk memudahkan pemantauan
dan pengawasan serta akses dalam pembangunan di bidang
kesejahteraan rakyat.
5. Komitmen pimpinan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam
penanggulangan kemiskinan.

C. Solusi PDCA (Plan Do Cek Action)


Kesejahteraan masyarakat sebagai sarana pemerintah yang berbasis di
bidang pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai
pengguna pelayanan, tentunya kita berharap dapat memberikan pelayanan yang
maksimal serta meyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
sekitar.
Tanpa metode yang baik, maka sangat susah untuk memberikan kepuasan
bagi pengguna pelayanan. Oleh karena itu, metode PDCA ini merupakan metode
yang sangat tepat dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan bagi masyarakat.
Merujuk dari pelaksanaan kesejahteraan masyarakat dibidang kesehatan yang
saat ini sedang hangat-hangatnya dipersiapkan, kita dapat melihat elemen

7
penilaian yang ada di masyarakat adanya penyelesaian masalah atau pelaksanaan
program yang menggunakan siklus tersebut. Dengan demikian, maka sangat
dianjurkan bagi para petugas di pelayanan kesehatan untuk memahami konsep
PDCA tersebut. Jika tidak, maka untuk mendapatkan status pelayanan kesehatan
yang baik. Salah satu contoh dalam elemen penilaian yang mengharuskan
penggunaan siklus PDCA adalah Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan
upaya Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif.
Pada elemen penilaian tersebut mengisyaratkan bahwa dalam penyelenggaraan
upaya puskesmas dan pelayanan perlu memanfaatkan segala peluang yang ada.
Contohnya, puskesmas A merupakan puskesmas dengan wilayah yang
memiliki akses internet yang baik serta masyarakatnya adalah masyarakat
moderen yang sudah terbiasa menggunakan media online. Disatu sisi, pegawai
Puskesmas A memiliki ketrampilan untuk pengelolaan media online. Dilihat dari
kebutuhan penyebaran informasi pelayanan, salah satu media sosialisasi yang
tepat adalah penggunaan website puskesmas.
Melihat kondisi tersebut, maka puskesmas A berencana melakukan inovasi
dengan membuat website puskesmas sebagai salah satu media informasi dan
sosialisasi kepada masyarakat.
a) Plain (rencanakan)
Menggunakan siklus PDCA, masyarakat merencanakan segala kebutuhan
dan metode pembuatan website serta informasi apa saja yang perlu
ditampilkan pada website tersebut, hal ini akan memberikan kita arah dalam
pelaksanaan kegiatan serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelaksanakan kegiatan tersebut.
b) Do (laksanakan)
Setelah semua perencanaan rampung, maka dibuatlah sebuah website
tentang kesejahteraan masyarakat yang memuat segala informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat dan semaksimal mungkin kegiatan di laksanakan
sesuai dengan apa yang di rencanakan agar dapat mencapai tujuan yang telah
di tetapkan.

8
c) Check ( cek atau memeriksa )
Selang beberapa waktu atau dalam periode waktu tertentu, maka perlu
dilakukan pemeriksaan atau evaluasi terhadap jangkauan informasi yang di
sediakan dalam pelayanan kesehatan, Dapat dilihat dari jumlah statistic
kunjungan, tanggapan pengunjung, dan sejauh mana masyarakat mengakses
informasi yang kita sediakan. Kemungkinan yang kita dapatkan dari proses ini
adalah masih kecilnya jumlah pengunjung, adanya tanggapan negative dari
para pegunjung serta masih banyak nya masyarakat yang belum mengetahui
tentang keberadaan pelayanan kesehatan tersebut. Dari permasalahan-
permasalahan tersebut, kemungkinan yang belum di lakukan adalah kita
belum melakukan optimasi website agar maksimal di serch engine website di
pelayanan kesehatan. Dalam tahapan ini kita telah melakukan proses evaluasi
atau memeriksa efektifitas pelaksanaan penggunaan website tersebut.
d) Act
Dari permasalahan-permasalahan yang ada, maka kita tentunya perlu
menyelesaikannya dengan membuat rencana tindak lanjut yaitu dengan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan optimasi website
agar mudah ditemukan di search engine. Sebelum melakukan kedua solusi
tersebut, tentunya kita perlu merencanakannya kembali. Agar dapat lebih
maksimal. Sampai pada tahapan ini, kita telah memasuki tahapan tindak lanjut
(Act) dan kembali lagi pada tahapan perencanaan (plan).

D. Analisa Kelompok
a. Upaya Memakai Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang
1. Dengan legalitas yang ada perencanaan dikoordinasikan, kebijakan
disusun, dan pelaksanaan kebijakan disinkronkan bersama
departemen/kementerian/instansi lain yang terkait.
2. Dengan pegawai yang profesional direalisasi komitmen bersama
sektor dan daerah yang bermuara untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat.

9
3. Dengan sistem informasi yang ada diselenggarakanlah pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan kesejahteraan rakyat dan penanggulangan
kemiskinan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
membmerikan kontrol sosial.

b. Upaya Menanggulangi Kendala/ Kelemahan Dengan Memanfaatkan Peluang


1. Melaksanakan komitmen agar pelaksanaan tugas dan fungsi menjadi
konsisten.
2. Memperkuat kapasitas sasaran melalui kerjasama internasional
(bilateral dan multilateral).
3. Meningkatkan kerjasama melalui pelaksanaan rencana strategis.

c. Upaya Memakai Kekuatan Untuk Mengatasi Tantangan/Ancaman


1. Melaksanakan koordinasi yang efektif dan efisien untuk
mengoptimalkan partisipasi instansi terkait dan masyarakat.
2. Sistem informasi yang ada dapat diakses oleh lembaga sosial lain dalam
peningkatan kesejahteraan rakyat.
3. Hasil pengendalian dan pengawasan dapat dijadikan bahan
penegakkan hukum dan pemberantasan KKN.

d. Upaya Memperkecil Kelemahan dan Mengatasi Tantangan/Ancaman


1. Mengintensifkan koordinasi internal guna konsistensi dan
mantapnya pelaksanaan tugas dan fungsi.
2. Memantapkan pelaksanaan tugas dan fungsi melalui kegiatan
sosialisasi dan pembinaan secara intensif.
3. Menyelenggarakan pertgemuan secara berkala dengan berbagai
instansi teknis.

E. Analisa Kontrol dan Monitoring


Dengan mempertimbangkan proses pengembangan kebijakan, perhatian
ditujukan kepada proses implementasi. Hal ini ditandai dengan aksi terhadap

10
output, outcome dan impak terhadap kesejahteraan masyarakat. Institusi yang
membuat suatu kebijakan pada hakikatnya akan mengalihkan kepada pemegang
manajemen di tingkat bawah, dan diharapkan hasilnya dapat berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ilustrasi analisis kebijakan yang dapat dikemukakan dalam tinjauan
kepustakaan ini adalah kebijakan kesehatan untuk keluarga miskin. Pengertian
dari keluarga miskin adalah tidak memiliki kemampuan atau tidak memiliki uang
untuk membayar jasa atau barang. Dalam kenyataan sehari-hari keluarga miskin
cenderung menggunakan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh publik termasuk
pengobatan tradisional dibandingkan dengan fasilitas swasta.Dari keadaan ini hal-
hal yang perlu dialamatkan kepada kebijakan kesehatan untuk keluarga miskin
antara lain: bagaimana memantapkan status kesehatan mereka? bagaimana
memastikan apakah pelayanan kesehatan berkualitas jelasnya apakah pelayanan
tersebut terjangkau? Bagaimana memastikan masyarakat tidak akan jatuh miskin
disebabkan oleh biaya untuk kesehatan? Kebijakan kesehatan oleh karena
sebabsebab di atas adalah untuk memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan di
atas harus dapat dijawab dan kebijakan kesehatan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan.
Tujuan untuk memantapkan kesehatan keluarga miskin di sini harus lebih
implisit apakah benar benar berpihak kepada keluarga miskin. Demikian juga
apakah kebijakan kesehatan terhadap keluarga miskin tersebut untuk
memaksimalkan pemantapan kesehatan mereka? Selanjutnya pemantapan
kesehatan dan pemantapan kesejahteraan harus dibedakan karena dari dua
kebijakan ini karena sangatlah berbeda maknanya.
Kebijakan kesehatan untuk keluarga miskin adalah untuk memantapkan
kesehatan mereka. Contoh, penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi semua
keluarga miskin melalui kebijakan jaminan sosial kesehatan masyarakat. Pada
hakikatnya walaupun kebijakan kesehatan di atas sangat luas perlindungan dari
penyakit terhadap keluarga miskin dan penurunan beban biaya penyakit, perlu
dipastikan apakan keluarga miskin itu memiliki akses pengobatan yang sesuai
untuk kesehatan mereka

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia dikatakan sejahtera adalah ketika seluruh kebutuhannya dapat
terpenuhi melalui berbagai usaha yang dilakukan untuk memperoleh
kesejahteraan tersebut. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat membantu
terpenuhi nya kesejahteraan masyarakat tersebut,yang mana pada sebelumnya
masyarakat yang rumahnya jauh dari pelayanan kesehatan bisadapat teratasi
dengan baik dan efektif.
Metode PDCA ini merupakan metode yang sangat tepat dalam
meningkatkan kualitas kesejahteraan bagi masyarakat merujuk dari pelaksanaan
kesejahteraan masyarakat dibidang kesehatan. Dengan legalitas yang ada
perencanaan dikoordinasikan, kebijakan disusun, dan pelaksanaan kebijakan
disinkronkan bersama departemen/kementerian/instansi lain yang terkait.
Dengan sistem informasi yang ada diselenggarakanlah pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan kesejahteraan rakyat dan penanggulangan
kemiskinan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membmerikan
kontrol sosial. Melaksanakan koordinasi yang efektif dan efisien untuk
mengoptimalkan partisipasi instansi terkait dan masyarakat. Sistem informasi
yang ada dapat diakses oleh lembaga sosial lain dalam peningkatan kesejahteraan
rakyat.

B. Saran

Kesejahteraan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat


sehingga kita sebagai masyarakat harus tau tindakan apa yang dilakukan dalam
peran menciptakkan kesejahteraan masyarakat

12

Anda mungkin juga menyukai