Anda di halaman 1dari 21

Makalah Analisis SWOT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu:

Disusun oleh kelompok 3:


Davita Aprilia 1610711107
Suci Tarmira 1610711111
Amelia Mustika 1610711116
Dewi Astri Yulianti 1610711118
Siti Mutmainah Sukanta 1610711125

Kelas: E

PRODI: KEPERAWATAN S.1


FAKULTAS: ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-
sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan
dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000). Kelly
dan Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat didefenisikan
sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap
yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian
(Marquis dan Huston, 2010). Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen
keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan
usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses
dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka.
Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat
pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Suyanto (2009) menyatakan bahwa
lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan
manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan
di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial
yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala
unit pelayanan atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan).
Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan
melaksanakan peran dan fungsinya.
Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu
komponen penting dalam manajemen strategik. Analisis SWOT ini mencakup faktor
intern perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus
memahami dan mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan
dan kekuatan ini kemudian akan dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang
sebagai dasar untuk menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain.
Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian
swot adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar
bisa merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan
logika yang bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau
Opportunities. Tapi secara beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan
ancaman atau Threats dan kelemahan atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan
keputusan strategis diketahui memang selalu berhubungan langsung dengan kebijakan
perusahaan, strategi, tujuan dan pengembangan misi. Artinya, perencana strategis harus
menganalisa berbagai faktor strategis organisasi atau perusahaan mulai dari kekuatan,
peluang, ancaman dan kelemahan. Tidak mengherankan jika analisa swot juga disebut
dengan nama Analisis Situasi.

B. Rumusan Masalah
a) Apa itu Pengertian SWOT?
b) Apa tujuan dari analisis SWOT?
c) Apa Kepanjangan dari SWOT?
d) Apa isi analisis lingkungan internal dari SWOT?
e) Apa isi analisis lingkungan eksternal dari SWOT?
f) Apa penjelasan SWOT yang ada di Rumah Sakit UPNVJ?
g) Apa saja Gambaran Diagram dari SWOT?

C. Tujuan Penulisan
a) Mengetahui Pengertian SWOT
b) Mengetahui Tujuan analisis SWOT
c) Mengetahui Kepanjangan dari SWOT
d) Mengetahui isi analisis lingkungan internal dari SWOT
e) Mengetahui isi analisis lingkungan eksternal dari SWOT
f) Mengetahui penjelasan SWOT yang ada di Rumah Sakit UPNVJ
g) Mengetahui Gambaran Diagram dari SWOT
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian SWOT
Wijdajakusuma dan Yusanto (2003) berpendapat bahwa analisis swot adalah suatu
instrumen eksternal dan internal perusahaan yang sudah banyak dipakai. Analisis ini fokus
pada basis data perkembangan organisasi atau perusahaan menggunakan pola 3-1-5. Arti
dari pola tersebut adalah analisa dilakukan berdasarkan data perkembangan perusahaan
atau organisasi tiga tahun sebelum analisis, kemudian tahun analisis dilakukan dan pasca
analisis untuk perkembangan lima tahun ke depan. Kegiatan analisis ini dilakukan agar
strategi yang diambil organisasi bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan fakta dan dasar
yang kuat.
Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu
komponen penting dalam manajemen strategik. Analisis SWOT ini mencakup faktor intern
perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus memahami
dan mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan dan kekuatan ini
kemudian akan dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang sebagai dasar untuk
menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain.
Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian
swot adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar bisa
merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan logika yang
bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau Opportunities. Tapi
secara beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan ancaman atau Threats dan
kelemahan atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan keputusan strategis diketahui
memang selalu berhubungan langsung dengan kebijakan perusahaan, strategi, tujuan dan
pengembangan misi. Artinya, perencana strategis harus menganalisa berbagai faktor
strategis organisasi atau perusahaan mulai dari kekuatan, peluang, ancaman dan
kelemahan. Tidak mengherankan jika analisa swot juga disebut dengan nama Analisis
Situasi.
Pengertian analisis SWOT menurut Jogiyanto (2005)adalah suatu penilaian atas
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dari semua sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi. Hal ini juga mencakup tantangan yang akan dihadapi dan kesempatan eksternal
ke depannya. Armstrong dan Kotler (2008) berpendapat bahwa pengertian analisis swot
merupakan penilaian menyeluruh yang dilakukan terhadap kekuatan, peluang, kelemahan,
dan juga ancaman suatu perusahaan. Kegiatan analisis ini sangat diperlukan agar
perusahaan bisa menentukan strategi yang akan dilakukan perusahaan. Baik strategi
promosi, strategi penjualan dan lain sebagainya.

2. Tujuan Analisis SWOT


- Analisis SWOT bisa dijadikan sebagai pertimbangan suatu perusahaan untuk
mengambil keputusan dalam pengembangan bisnis yang dijalani.
- Sebagai instrumen yang tepat dan bermanfaat dalam melaksanakan aktivitas analisis
strategis.
- Organisasi atau perusahaan bisa meminimalisir dampak ancaman atau kelemahan yang
harus dihadapi.

3. Landasan Pemahaman Analisis Intern atau Analisis SWOT


Analisis ini biasanya dilakukan pada pertemuan yang melibatkan perwakilan dari
kelompok pemangku kepentingan yang diperlukan yang memiliki pengetahuan khusus dan
data pendukung. Masing-masing individu ini membawa perspektif dan keahlian khusus
mereka sendiri dalam diskusi. Hasil akhir dari pertemuan atau serangkaian pertemuan
semacam itu adalah laporan SWOT yang lengkap. Keberhasilan pertemuan semacam ini
bergantung pada Ketua yang kuat dan efektif yang akrab dengan proses SWOT dan dapat
berhasil mengelola diskusi, menarik poin-poin penting untuk mendapatkan persetujuan
umum. Ketua perlu mengambil peran aktif dalam mendorong peserta untuk berkontribusi
dalam diskusi dan inspirasi melalui SWOT untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
faktor. Hal ini penting ketika peluang dan ancaman dipertimbangkan, karena hal-hal ini
sering pada orang dalam organisasi memiliki prasangka tertentu tentang, atau mungkin
secara aktif bermusuhan untuk mengakui keberadaan.
Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi Strength (Kekuatan) dan
Weakness (Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi Opportunities (Peluang) dan
Threats (Ancaman).
Analisis internal organisasi harus mencakup budaya, keahlian, sumber daya, dan
kualitas uniknya di pasar. Sejauh mana organisasi dapat beradaptasi dengan keadaan yang
berubah juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan
Faktor eksternal termasuk lingkungan tempat organisasi beroperasi, pasarnya,
ekosistem, dan semua pihak ketiga yang terlibat.

4. Kepanjangan SWOT
a) Strength (Kelebihan)
Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini
atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan
berikut:
- Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi kita?
- Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari perusahaan atau
organisasi lainnya?
- Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi kita?
- Apa yang menyebabkan perusahaan kita mendapatkan penjualan?
- Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan?

b) Weakness(Kelemahan)
Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada
saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan
panduan berikut:
- Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau organisasi?
- Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita?
- Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
- Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan perusahaan
atau organisasi kita?
- Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan
atau organisasi kita?
c) Opportunities(Peluang)
Opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau
kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk
berkembang di kemudian hari. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
- Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
- Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi kita?

d) Threats(Ancaman)
Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh
perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari perusahaan
atau organisasi tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
- Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang?
- Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau organisasi kita?
- Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi perusahaan atau
organisasi kita?
- Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan
perusahaan atau organisasi kita?

5. Analisa Lingkungan Interna strenght dan weakness (Kekuatan dan Kelemahan)


Manajer perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor internal perusahaan yang
menjadi kemampuan menemukan peluang yang menarik dan memanfaatkan peluang
tersebut. Suatu perusahaan pasti tidak harus memperbaiki seluruh kelemahannya, atau
sebaliknya perusahaan malah menyombongkan seluruh kekuatan perusahaan yang
dimiliki. (Kotler 2009:55).
a) Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga dokter spesialis sudah sesuai dengan standar Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun 2009 tentang Standar
IGD. Dalam hal ini jumlah dokter spesialis menjadi kekuatan bagi IGD dengan skor
+2 karena memiliki masing-masing 2 tenaga dokter spesialis.Jumlah tenaga
perawat kepala dan jenis DIKLAT yang diikuti juga sudah sesuai dengan standar
Kepmenkes diatas karena sudah memiliki kepala perawat lulusan DIII dan pernah
mengikuti beberapa jenis pelatihan kegawadaruratan antara lain BLS dan PPGD
dengan skor masing-masing +2.Jumlah tenaga perawat di IGD sebanyak 9 orang
perawat, namun dari 9 orang perawat tesebut hanya 3 orang perawat yang pernah
mengikuti pelatihan kegawatdaruratan sehingga yang menjadi kekuatan adalah
jumlah tenaga perawat dimana setiap 3 tempat tidur wajib memiliki 1 perawat
(jumlah TT 9) sesuai dengan Permen Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit sedangkan yang menjadi kelemahan adalah jenis DIKLAT yang
pernah diikuti ole tenaga perawat dimana berdasarkan Kepmenkes diatas masing-
masing perawat wajib mengikuti pelatihan kegawatdaruratan namun hanya 1/3 dari
perawat keseluruhan yang pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan .Tenaga
non medis di IGD memiliki peran yang cukup penting pula bagi kelangsungan pe-
layanan IGD. Hasil penelitian menunjukkan jumlah tenaga non medis berjumlah 3
orang yang terbagi menjadi 3 shift setiap harinya. Sesuai dengan Kepmenkes diatas
maka jumlah tenaga non medis yang sudah sesuai menjadi kekuatan bagi rumah
sakit dengan skor +2.
b) Fasilitas
Dalam variabel fasilitas komponen-komponen yang menjadi kekuatan meliputi
kondisi IGD, jumlah prasarana ruang Triase, jumlah obat dan alat habis pakai.
Sedangkan yang menjadi komponen kelemahan yaitu jumlah ruangan di IGD,
jumlah prasarana medis ruang Resusitasi, jumlah prasarana Imobilizatin Set. Untuk
mengatasi kondisi kelemahan tersebut sebaiknya pihak rumah sakit menambah
kelengkapan fasilitas IGD yang mendukung dan menjadi standar yakni dengan
melengkapi prasarana di Ruang Resusitasi dan Immobilization Set yang saat ini
belum lengkap. Kelengkapan standar tersebut sangat penting bagi rumah sakit
khususnya IGD karena dalam pendekatan sistem (input), fasilitas merupakan salah
satu komponen material yang akan menunjang pemberian pelayanan kesehatan di
IGD
c) Tarif Pelayanan
Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang sudah ada menunjukkan
bahwa tarif yang diberikan oleh IGD dianggap masih terjangkau oleh pasien bahwa
pihak pelayanan kesehatan juga perlu memperhatikan syarat pokok pelayanan
kesehatan yakni mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian
keterjangkauan yang dimaksud disini adalah darisudut biaya/tarif.
d) Promosi
Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada menunjukkan dengan
adanya promosi diharapkan dapat membentuk citra atau pandangan yang lebih baik
tentang IGD RSFM. Hal tersebut dikarenakan kegiatan promosi yang dilakukan
bertujuan untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan pelayanan IGD yang
disediakan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit
melalui kunjungan tersebut. Hal ini senada dengan pendapat Supartiningtuti (2006),
yang menyatakan bahwa rumah sakit/ pemberi pelayanan kesehatan seharusnya
tidak terlepas dari promosi karena jasa yang sudah didesain dengan baik tanpa
adanya promosi yang tepat sasaran tidak akan menghasilkan keuntungan.
e) Perencanaan
perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting, karena semua
keberhasilan pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan salah
satunya tergantung dari baik tidaknya perencanaan yang telah dibuat. Hal senada
juga diungkapkan oleh [6], bahwa secara umum disebutkan apabila pelaksanaan
suatu upaya kesehatan tidak didukung oleh suatu perencanaan yang baik, maka sulit
dapat diharapkan tercapainya tujuan dari uapaya kesehatan tersebut.
f) Pengorganisasian
Kesesuaian antara hasil penelitian dan teori yang ada didukung oleh pendapat
Kepala RS dan Koordinator IGD menganggap bahwa semua kegiatan pelayanan
akan terlaksana dengan baik, maka harus diatur pembagian tugas antar para staffnya
(job description). Hal tersebut diperkuat dengan pendapat yang dikemukakan oleh ,
bahwa secara umum disebutkan suatu organisasi dinilai sebagai suatu organisasi
yang baik, apabila tugas yang ada dalam organisasi tersebut dapat terbagi habis
antar anggota organisasi, untuk selanjutnya anggota organisasi tersebut mengetahui
serta dapat melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
g) Pelaksanaan Pelayanan
Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada didukung oleh misi dari
rumah sakit yakni memberikan pelayanan prima berdasarkan nilai budaya islami
dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan pelatihan Trauma Center sebagai
layanan unggulan RSFM. Pengukuran IKM dilakukan secara berkala untuk
mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan IGD agar dapat digunakan sebagai bahan
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan selanjutnya.
dalam pelaksanaan suatu pross pelayanan kesehatan maka dalam standar proses
tersebut harus ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus dilakukan
untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas,
baik tindakan medis maupun non medis pelayanan kesehatan.
h) Pengawasan dan Evaluasi
Kesesuaian antara hasil penelitian dan standar menunjukkan bahwa pengawasan
dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk mengendalikan mutu pelayanan.
bahwa pengawasan atau supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berkala.
Pengawasan atau supervisi yang dilakukan sekali bukanlah supervisi yang baik.
Organisasi juga lingkungan selalu berkembang sehingga agar selalu dapat tampil
prima, perlu dilakukan berbagai penyesuaian.
i) Standar Jumlah Kunjungan
Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan standar yang ditetapkan, menurut
Koordinator Instalasi Hiperbarik disebabkan oleh masyarakat yang belum banyak
mengetahui keberadaan RS yang baru beroperasi serta adanya pesaing dimana
hampir tiap pemberi pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit
memiliki fasilitas pelayanan gawat darurat. Oleh karena itu, pihak rumah sakit
masih berusaha untuk mencari jalan keluarnya salah satunya dengan berusaha
melakukan promosi . Selain itu juga perlu dilakukan pengkajian ulang oleh pihak
managemen rumah sakit terkait standar yang ditetapkan agar tidak terjadi
kesenjanagn yang berlebihan antara target dan capaian.
6. Analisis lingkungan eksternal (opprtunity dan treats)
Analisis lingkungan eksterna perlu dilakukan untuk mengidentifikasi peluang-
peluang dan ancaman-ancaman besar yang di hadapi suatu organisasi terhadap perubahan
lingkungan eksterna perusahaan sehinga menejer dapat merumuskan strategi guna
mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan menghindari atau
meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul.
Analisis Komponen Peluang dan Ancaman
1) Sosial
Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada diharapkan bisa
menjadi peluang bagi pihak Rumah Sakit Fathma Medika Gresik. Menurut
Direktur RSFM dengan pendidikan yang lebih baik menyebabkan
masyarakat akan cenderung memperhatikan status kesehatannya serta
kemudahan bagi pihak rumah sakit dalam menyampaikan segala informasi
dan mengajak untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal senada juga
diungkapkan oleh [8], bahwa dengan pendidikan tinggi seseorang akan
cenderung memiliki pengetahuan yang lebih tinggi pula dan begitu juga
sebaliknya.
2) Ekonomi
Kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada memberikan
peluang tersendiri bagi IGD. Hal ini disebabkan dengan pendapatan per-
kapita masyarakat Gresik 1,5 kali lipat dari pendapatan per-kapita Provinsi
Jawa Timur. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Gresik memiliki
status ekonomi yang baik. Karena menurut [9], pendapatan masyarakat
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keputusan dalam
menggunakan pelayanan kesehatan. Kelompok pendapatan tinggi yaitu
mereka yang mempunyai kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang
lebih tinggi sehingga tidak mempunyai hambatan untuk membeli
barang/jasa yang diinginkan hanya karena pertimbangan finansial.
3) Competitive
Ketidaksesuaian antara hasil penelitian dengan teori yang ada memberikan
ancaman tersendiri bagi rumah sakit. Hal tersebut didukung oleh pendapat
Direktur Rumah Sakit yang menyatakan bahwa dalam hal pemberian
pelayanan gawat darurat tidak hanya RS Fathma Medika saja yang memiliki
pelayanan tersebut melainkan hampir semua fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, RS pemerintah, dan RS swasta yang tersebar di wilayah
kabepaten Gresik sehingga dalam hal ini cukup sulit bagi pihak rumah sakit
untuk menigkatkan kunjunagn. Namun hal tersebut tidak menghalangi
pihak rumah sakit untuk terus melakukan pemasaran dan promosi serta
kerjasama dengan FKTP disekitarnya.
4) Kebijakan
Pemerintah Kesesuaian anatara hasil penelitian dengan teori yang ada
memberikan peluang tersendiri bagi IGD. Hal senada diungkapkan oleh
[10], bahwa kebijakan atau hukum sangat penting dalam melindungi
pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum. Dalam
melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang
tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat
dilakukan kecuali berupa menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
terjamin mutunya sesuai dengan peraturan atau hukum yang berlaku.
Penentuan Strategi Berdasarkan SWOT
Kesesuaian antara hasil penelitian dan strategi yang
direkomendasikan dengan teori yang ada yakni dengan adanya strategi
pemasaran, diharapkan akan memberikan arahan yang lebih jelas dan
terarah. Hal tersebut didukung oleh [10], yang menyatakan bahwa Amaliah,
et al, Analisis Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT)
adanya strategi pemasaran akan memberikan arahan yang lebih jelas dan
terarah dalam rangka pembuatan program yang kan dijalankan.Beberapa
alternatif strategi yang bias diaplikasikan oleh pihak rumah sakit antara lain
: 1. Mempertahankan citra dan kualitas jasa/ pelayanan dengan melakukan
pengontrolan secara periodik terhadap layanan yang dihasilkan. Agar dapat
bertahan di pasar serta mampu menghadapi pesaing, baik pesaing yang
sudah ada maupun pesaing baru masuk. 2. Meningkatkan inovasi pelayanan
melalui riset dan pengembangan layanan yang selama ini menjadi
kelemahan perusahaan dengan didukung dengan teknologi peralatan yang
lebih canggih.
7. Pengertian dan jelaskan Strength (kekuatan) dan Strength yang ada di rumah sakit UPNVJ
Kekuatan
'Kekuatan' adalah sesuatu yang memiliki implikasi positif. Ini menambah nilai, atau
menawarkan Anda keunggulan kompetitif. Kekuatan termasuk aset berwujud seperti yang
tersedia modal, peralatan, kredit, pelanggan mapan dan setia, saluran distribusi, materi hak
cipta, paten, informasi, dan sistem pemrosesan, dan lainnya sumber daya berharga. (SWOT
Analysis, strategy skills. www.free-management-ebooks.com (ISBN 978-1-62620-951-0)
(hal.16) Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya,
ketrampilan dan kemampuan lainnya yang relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar
yang dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi yang dimiliki dan fasilitas
yang dimiliki.

Jenis pertanyaan yang dapat ditanyakan untuk memastikan kekuatan adalah:


 Apa saja kelebihan yang kita miliki? Pada saat kita menganalisis karier dan
pekerjaan yang sudah kita lakukan, kita dapat mengetahui semua kelebihan kita
dalam menyelesaikan perkerjaan tersebut
 Apa pendapat orang lain tentang diri kita ? dari kacamata orang lain, kita dapat
mengetahui keunggulan yang kita miliki secara jelas
 Tulis semua pengalaman yang kita miliki
 Tulis semua pelatihan, pendidikan, penghargaan, keanggotaan yang sudah kita
lakukan atau raih.
 Catat semua kompetensi yang sudah kita miliki. Mengapa orang lain senang
bekerja dengan kita? Apakah kita memiliki keahlian tertentu yang tidak dimiliki
orang lain? Apakah kita pendengar yang baik? Apakah kita pemimpin yang baik?
Pikirkan apa saja yang menbuat diri kita unik dan diperlukan. (Personal SWOT
Analysis)
Strength yang ada di rumah sakit UPNVJ :
1. Brand Image
Secara luas nama UPNVJ sudah banyak di kenal oleh masyarakat, karena
UPNVJ merupakan universitas yang sudah lama berdiri di Jakarta. Dari
universitas swasta dan sekarang sudah menjadi universitas negeri yang diakui
pemerintah. Maka dari itu jika UPNVJ membangun rumah sakit maka
kualitasnya tidak akan di ragukan warga karena lulusan UPNVJ terutama di
bagian kesehatan mempunyai prestasi yang baik.
2. SDM
Rumah sakit UPNVJ mudah untuk mendapatkan SDM yang sesuai karakter
rumah sakit serta visi dan misi rumah sakit, karena SDM nya di peroleh dari
lulusan UPVJ (lulusan FIKES dan FK UPNVJ)
3. Lokasi
Jika UPNVJ membangun rumah sakit di daerah Limo, maka dari itu ini adalah
Rumah Sakit pertama yang ada di daerah Limo, Depok.
8. Pengertian dan jelaskan Weakness (kelemahan) dan Weakness yang ada di rumah sakit
UPNVJ Kelemahan
Ini adalah karakteristik produk atau layanan yang merugikan pertumbuhan.
Kelemahan adalah hal-hal yang mengurangi nilai penawaran Anda atau menempatkan
Anda di kerugian bila dibandingkan dengan pesaing Anda. (SWOT Analysis, strategy
skills. www.free-management-ebooks.com (ISBN 978-1-62620-951-0) (hal.17).
Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber daya,ketrampilan dan kemampuan
yang secara serius menghalangi kinerja efektifsuatu perusahaan. Contohnya, tingkat
ketrampilan karyawan dan kecilnya biaya promosi. Kelemahan adalah sesuatu yang
menyebabkan satu Rumah Sakit bersaing dengan Rumah Sakit lain.
Jenis pertanyaan yang dapat ditanyakan untuk memastikan kelemahan adalah:
 Apa yang harus kita perbaiki ?
 Keahlian apa saja yang harus ditingkatkan ?
 Mengapa orang lain tidak suka dengan pelayanan kita ?
 Apa saja masalah yang sering dihadapi sehingga menghambat perkembangan
usaha ?
 Apa yang sering dikeluhkan oleh orang lain pada proses pelayanan ? (Personal
SWOT Analysis)

Weakness yang ada di rumah sakit UPNVJ :


1. Alat Kesehatan yang masih belum lengkap
2. Sistem pelayanan yang masih belum efektif (kurang cepat)
3. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang pelayanan di Rumah
Sakit UPNVJ
9. Pengertian dan jelaskan opportunity (peluang) dan opportunity yang ada di rumah sakit
UPNVJ.
Opportunity
Opportunity (Peluang) adalah Analisis lingkungan eksternal yang dapat membuahkan
peluang baru bagi sebuah Rumah Sakit untu meraih keuntungan dan Pertumbuhan.
Jenis pertanyaan yang dapat ditanyakan untuk memastikan peluang adalah:
a). Apa peluang bagus yang sedang dihadapi saat ini?
b). Trend Menarik apa yang sedang menjadi perhatian saat ini?
Opportunity yang ada di Rumah Sakit UPNVJ:
 Pangsa pasar yang baik.
Karena di daerah limo belum ada rumah sakit. oleh karena itu kalau UPNVJ
membuat RS sangat strategis lokasi dan akan menjadi peluang besar bagi UPNVJ
 Tanggap bencana
Karena visi misi RS Pendidikan yang unggul dibidang Matra jadi RS UPNVJ ini
akan cepat tanggap setiap ada bencana.
 Sosial
Di lingkungan sekitar masyarakat limo mereka semua rata-rata berpendidikan.
Dengan itu mereka akan cenderung memperhatikan status kesehatan serta
kemudahan bagi piha RS dalam menyampaikan segala informasi dan mengajak
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dan akan menjadi peluang bagi RS
UPNVJ
 Kerja Sama
Karena RS UPNVJ ini di dukung oleh kemenristek dikti menjadi salah satu peluang
juga bagi RS UPNVJ
10. Pengertian dan penjelasan dari Threat (ancaman) dan Threat yang ada di Rumah Sakit
UPNVJ
Ancaman.
Threat (ancaman) adalah perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan
ancaman bagi Rumah Sakit.
Pertanyaan yang dapat di tanyakan untuk memastikan Ancaman tersebut adalah:
a). Apa rintangan yang sedang hadapi?
b). Apakah spesifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan atau pelayanan?
c). Apakah perkembangan teknologi mengancam keberadaan perusahaan?
d). Apakah ada kelemahan yang benar-benar bias berubah menjadi ancaman?
Threat yang ada di Rumah Sakit UPNVJ
Ancaman disini meliputi factor internal dan eksternal. Faktor internal yang bisa
menjadi ancaman adalah alat kesehatan yang masih belum lengkap, sehingga hal tersebut
dapat menjadi sebuah ancaman. Sedangkan ancaman eksternal yang menjadi ancaman dari
RS UPNVJ ialah karena adanya Rumah Sakit yang telah berdiri lebih lama, Walaupun jarak
lokasi nya tidak berdekatan tapi hal ini dapat menjadi ancaman. Oleh karena itu, maka RS
UPNVJ harus terus melakukan antisipasi dan evaluasi strategi pemasaran yang tepat agar
keberadaannya mendapat posisi di hati masyarakat.
11. Gambar Diagram SWOT
12. Bobot penilaian SWOT
Cara Menghitung IFAS

1. Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS kolom 1. Susun 5
faktor dari kekuatan dan 5 faktor kelemahan.
2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
melebihi dari skor total = 1,00.. Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh
posisi strategis.
3. Berikan rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari 10
(sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
variabel yang dianalisis . Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai dari 6 sampai dengan 10 dengan membandingkan
terhadap rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif
kebalikannya jika kelemahan besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing
sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahan rendah/di bawah rata-rata
pesaing-pesaingnya nilainya 5.
4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bobot
faktor yang dianalisis. Nilai total ini menunjukan bagaimana variabel yang di analisis
bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.

Cara Menghitung EFAS

1. Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS, kolom 1. Susun 5
faktor dari peluang dan 5 faktor ancaman.
2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
melebihi dari skor total = 1,00. Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pada dapat
memberikan dampak pada faktor strategis.
3. Berikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari
10 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kodisi bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori peluang) diberi nilai dari 6 sampai dengan 10 dengan
membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat
negatif kebalikannya, jika ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing
sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-rata
pesaing-pesaingnya nilainya 5
4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan faktor yang dianalisis. Nilai total ini menunjukan bagaimana reaksi
faktor strategis eksternalnya.

Cara Menghitung SFAS


Matriks ringkasan analisis faktor strategis atau SFAS (strategic factor analysis
summary),digunakan untuk meringkas faktor strategis organisasi dengan menggabungkan
faktor eksternal-EFAS dengan faktor internal-IFAS. Bagi seorang manager menjalankan
20 faktor IFAS dan EFAS dianggap terlalu banyak untuk digunakan secara efektif dalam
sebuah strategi. Di dalam matriks SFAS memberikan pedoman para manajer untuk
memadatkan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ini sehingga
menjadi sepuluh factor saja.

Cara Menghitung Grand Strategy


Grand strategy merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses
formulasi strategi.
Matrik ini didasarkan pada dua dimensi posisi organisasi yakni posisi hasil analisis
IFAS dan EFAS dalam matrik grand strategy, sehingga mampu menunjukkan posisi
organisasi, apakah titik singgung IFAS dan EFAS berada pada kuadran-1, kuadran-2
kuadran-3 dan kuadran-4. Masalah yang sering dihadapi dalam penggunaan analisis
ini adalah menentukan “Apa yang akan menjadi tujuan utama dari strategi besar?
Berikut contoh grand strategi Matrix yang memberikan gambaran pertemuan titik
singgung perhitungan IFAS dan EFAS.
BAB III
KESIMPULAN

Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat


pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Suyanto (2009) menyatakan bahwa
lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan
manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan
di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial
yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala
unit pelayanan atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan).
Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan
melaksanakan peran dan fungsinya.
Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu
komponen penting dalam manajemen strategik. Analisis SWOT ini mencakup faktor
intern perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus
memahami dan mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan
dan kekuatan ini kemudian akan dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang
sebagai dasar untuk menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain.
Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian
swot adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar
bisa merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan
logika yang bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau
Opportunities. Tapi secara beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan
ancaman atau Threats dan kelemahan atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan
keputusan strategis diketahui memang selalu berhubungan langsung dengan kebijakan
perusahaan, strategi, tujuan dan pengembangan misi. Artinya, perencana strategis harus
menganalisa berbagai faktor strategis organisasi atau perusahaan mulai dari kekuatan,
peluang, ancaman dan kelemahan. Tidak mengherankan jika analisa swot juga disebut
dengan nama Analisis Situasi.
DAFTAR PUSTAKA
 Pengertian para ahli. “Pengertian Contoh Analalisis SWOT”. Diakses pada tanggal 22
Oktober 2018. Dari http://pengertianparaahli.com/pengertian-contoh-analisis-swot/
 Karinov. “Contoh Analisis SWOT Perusahaan”. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2018.
Dari https://karinov.co.id/contoh-analisis-swot-perusahaan/
 Team FME (2013). SWOT Analysis : Strategy Skill. From www.free-management-
ebooks.com
 Sumber: Analisis SWOT di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Fathma Medika
Gresikuntuk Meningkatkan Kunjungan Tahun 2016 , e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 5,
(No. 2), Mei 2017
 FME,Team. 2013. SWOT Analysis. Jakarta : www.free-management-ebooks.com
 Rangkuti, freddy.2015.Personal SWOT Analysis. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama

Anda mungkin juga menyukai