Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah Ners Indonesia

https://www.online-journal.unja.ac.id/JINI

Kepatuhan dalam Regimen Pengobatan pada Pasien Chonic Kidney Disease


(CKD) yang Menjalani Hemodialisa di RSD dr.Soebandi Jember

Jon Hafan Sutawardana, Kushariyadi, Dwi Meida Kurniasari


Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Email : hafan@unej.ac.id

Abstrak
Kepatuhan pengobatan merupakan kunci kesuksesan perawatan pada klien CKD yang menjalani terapi
HD, yang didalamnya terdapat empat indikator diantaranya; kepatuhan terhadap jadwal HD,
pengkonsumsian obat, pembatasan cairan, dan pembatasan diet, yang mana kepatuhan terhadap
pengobatan dapat menghambat progesifitas kerusakan ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang
menjalani Hemodialisis di RSD dr.Soebandi Jember. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan
desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebanayak 111 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kepatuhan pengobatan
menunjukkan nilai median 43, dengan nilai minimal 33 dan nilai maksimal 51. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepatuhan pengobatan pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani
Hemodialisis di Unit hemodialisa RSD dr.Soebandi adalah baik karena nilai median mendekati nilai skor
maksimal.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Kepatuhan Pengobatan

Abstract
The treatment adherence is the key to successful treatment of Chronic Kidney Disease (CKD) patients
who undergoing hemodialysis therapy. There are four indicators including; adherence to the
hemodialysis schedule, adherence to the consumption of drugs, adherence to fluid restrictions, and
adherence to dietary restrictions, which adherence to medication can inhibit the progression of kidney
damage. The aim of this study was to determine the image of treatment adherence in Chronic Kidney
Disease patients who undergoing hemodialysis in RSD Dr. Soebandi Jember. The method of study was
descriptif with cross-sectional design. Total sampels in this study were 111 samples. The result shows
that a median value of 43, with a minimum value of 33 and a maximum value of 51. Thus, it be concluded
that the adherence treatment patients Chronic Kidney Disease undergoing hemodyalisis is good because
value of median it is close a value maximum.

Keywords : Chronic Kidney Disease, Hemodyalisis, Adherence of treatment

71 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


Pendahuluan Berdasarkan data dari Unit HD
Kepatuhan merupakan sejauh RSD dr. Soebandi Jember
mana individu mampu menjalankan menunjukkan kunjungan pasien CKD
nasihat dan memahami tujuan dari yang menjalani HD selama 3 tahun
pengobatan yang telah diberikan oleh terakhir sebagai berikut; tahun 2017
tenaga kesehatan dan harus dilakukan 11.349, tahun 2018 13.230, yang
setiap hari untuk manajemen penyakit menunjukkan kenaikan sebesar 1881.
dan efesiensi hasil terapi Data tahun 2019 yang terhitung dari
(Breendrakumar et al., 2018). Namun bulan Januari-September adalah
saat ini, perilaku ketidakpatuhan sebesar 10.518 yang mana dari total
terhadap pengobatan masih menjadi kunjungan tersebut, sekitar 70% masih
permasalahan utama pada klien CKD mengalami kondisi overfluid volume.
yang menjalani HD (Karundeng, 2015). Komplikasi yang sering terjadi bagi
Menurut Rasani (2015) prevalensi pasien CKD pre tindakan HD adalah
kepatuhan relatif masih rendah yaitu sesak napas, oedem (sebagian besar
hanya sekitar 44,47%, apabila hal ini terjadi dikaki, dan beberapa asites), dan
terjadi secara terus-menerus akan mual muntah.
menimbulkan komplikasi dan Prevalensi ketidakpatuhan
berpengaruh terhadap kualitas hidup pengobatan di Turki menurut Ozen et
klien, meningkatnya biaya perawatan al., (2019) masih rendah,dimana
kesehatan, sampai dengan kepatuhan jadwal HD 33,6%,
meningkatkan angka mortalitas kepatuhan mengkonsumsi obat 20,1%,
(Syamsiah, 2011). kepatuhan pembatasan diet dan cairan
Komplikasi yang sering terjadi 39,1%. Hasil riset Rasani., (2015) di
akibat ketidakpatuhan dapat Malaysia menunjukkan kepatuhan
menganggu beberapa organ dalam terhadap HD 44,56%, kepatuhan
tubuh (Ali., 2015). Organ yang pertama mengkonsumsi obat 42,89%,
kardiovaskuler, sebanyak 63% pasien kepatuhan pembatasan cairan dan diet
gangguan jantung merupakan pasien 45,94% dan 44,42%. Melianna &
CKD (Liviu et al., 2014). Masalah yang Wiarsih., (2013) di RS fatmawati
terjadi; peningkatan ukuran rongga dan Jakarta menyatakan kepatuhan
penebalan posterior ventrikel kiri, efusi pembatasan cairan 32%. Presentase
perikardial dan stenosis pada katup keseimbangan cairan menurut Ningtyas
jantung (Kamasita dkk., 2018), dkk., (2019) di RSUD dr. Saiful Anwar
hipertensi, aritmia, kardiomiopati, Malang 56,7% pasien yang memiliki
uremic perikarditis, heart failure cairan berlebih. Riset Pratiwi., (2017)
(Bayhaki dan Hasneli., 2017), sindrom di RS Perkebunan Jember menyatakan
akut gangguan pernapasan, fibrosis 70% responden tidak patuh terhadap
paru, dan sindrom apnea Yilmaz et al., dietnya, hal ini disimpulkan
(2016), Obstructive Sleep Apnea (OSA) kebanyakan pasien belum memiliki
dan Centra Sleep Apnoea (CSA) Lyons tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap
et all., (2017). Komplikasi lainnya regimen pengobatannya. Tujuan dalam
adalah edema Abo et al., (2015). penelitian ini ada dua yaitu, untuk

72 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


Mengidentifikasi Karakteristik pasien pernyataan. Kuesioner ini
Chronic Kidney Disease yang menggunakan skala likert terdiri dari 4
menjalani Hemodialisis dalam pilihan jawaban; 1= tidak pernah, 2=
menjalani kepatuhan pengobatan di kadang-kadang, 3=sering, 4= selalu.
RSD dr. Soebandi Jember dan Skor total dengan minimal adalah 14
Mengetahui gambaran kepatuhan dan maksimal 56.
pengobatan pasien Chronic Kidney Analisa data yang digunakan
Disease (CKD) yang menjalani adalah analisa univariat. Data berjenis
Hemodialisis di RSD dr.Soebandi kategorik seperti; usia, jenis kelamin,
Jember pendidikan, lama menjalani
hemodialisis, Berat badan Intra-
Metode Dialytik Weight Gain (IDWG)
Jenis penelitian ini adalah disajikan dalam bentuk frekuensi dan
kuantitatif menggunakan desain presentase (Dahlan, 2014). Sedangkan,
deskriptif dengan pendekatan cross- untuk data berjenis numerik yaitu
sectional. Penelitian ini dilakukan di Kepatuhan Pengobatan disajikan dalam
Unit Hemodialisa RSD dr.Soebandi bentuk median, nilai minimum dan nilai
Jember pada bulan Januari 2020. maksimum, hal ini sesuai dengan hasil
Jumlah populasi berdasarkan hasil studi uji normalitas menggunakan uji
pendahuluan adalah 152 pasien. kolmogrov-smirnov yang
Sampel yang digunakan dalam menyatakahan bahwa data tidak
penelitian adalah 111 sampel dengan berdistribusi normal yaitu nilai p=0,009
menggunakan teknik purposive artinya nilai p < 0,05.
sampling. Instrumen yang digunakan Instrumen TAQ sudah
menggunakan dua jenis kuesioner yaitu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
kuesioner data demografi pasien, dan oleh pembuat kuesioner kepada dosen,
kuesioner The Adhrence Treatment ahli nefrologi di RS Songkhlanagarind,
Questionnaire (TAQ). Kuesioner data ahli nefrologi dari malaysia dan uji
demografi meliputi; usia, jenis kelamin, reliabilitas dilakukan kepada 20
pendidikan, lama menjalani responden sesuai dengan kriteria
hemodialisis, Berat badan Intra- inklusi dan memperoleh hasil nilai
Dialytik Weight Gain (IDWG), dan alpha cronbach sebesar 0,83 yang sudah
Kuesioner TAQ terdiri dari 14 item melebihi ketetapatan yaitu 0,05 artinya
pernyataan, dengan empat indikator instrumen ini telah valid dan reliabel
sesuai dengan variabel yang akan untuk digunakan. Peneliti melakukan
diteliti. Indikator pertama kepatuhan uji validitas ulang dengan teknik uji
terhadap jadwal HD memiliki 1 item Content Validity Index (CVI), kepada
pernyataan, indikator kedua kepatuhan lima pakar dosen dan pengolahan data
terhadap pengkonsumsian obat yang menggunakan rumus Alken’s V pada
diresepkan memiliki 4 item pernyataan, microsoft excel dengan r tabel adalah
indikator ketiga kepatuhan terhadap 0,8. Hasilnya menyatakan terdapat 1
pembatasan cairan terdiri dari 4 item item pernyataan yang tidak valid yaitu
pernyataan, indikator keempat pada indikator pertama pernyataan
pembatasan diet terdiri dari 5 item nomor 2 didapatkan hasil 0,66667

73 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


yakni < r tabel. Untuk pernyataan yang total pernyataan menjadi 14 item
lainnya hasilnya sudah valid yaitu pernyataan. Penelitian ini telah
diatas r tabel. Oleh karena itu, peneliti mendapatkan izin dari Komisi Etik
menggunakan kuesioner hasil dari uji Penelitian Fakultas Kedokteran Gigi
CVI dengan menghilangkan 1 item Universitas Jember
pernyataan yang tidak valid sehingga
.
Hasil
Tabel 1. Data Karakteristik Pasien Chronic Kidney Disease (CKD)

Variabel Frekuensi Persentase (%)


1. Usia (Tahun)
a. 21-40 27 24,3
b. 41-60 70 63,1
c. > 60 14 12,6
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 46 41,4
b. Perempuan 65 58,6
3. Pendidikan
a. SD 52 46,8
b. SMP 24 21,6
c. SMA 26 23,6
d. D III 1 0,9
e. S1 8 7,2
4. Jenis Pekerjaan
a. Tidak Bekerja 41 36,9
b. IRT 40 36,0
c. PNS 5 4,5
d. Wiraswasta 16 14,4
e. Petani 8 7,2
f. Buruh 1 0,9
5. Lama Menjalani Hemodialisa
a. < 1 tahun 41 36,9
b. 1-3 tahun 48 43,2
c. 3-5 tahun 11 9,9
d. > 5 tahun 11 9,9
6. Berat Badan Intra Dialytik (IDWG)
a. 0-3 kg 108 97,3
b. > 3 kg 3 2,7

Tabel 2. Kepatuhan Pengobatan pada Pasien CKD yang Menjalani HD

Variabel Median Min-Maks

Kepatuhan Pengobatan 43 33 - 51

74 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


Pembahasan kualitas hidup pasien.
Usia
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa, kelompok usia
pasien CKD terbanyak pada rentang Jenis Kelamin
usia 41 - 60 tahun yaitu sebanyak 70 Hasil data terkait jenis kelamin
responden (63,1 %). Hal ini terjadi berdasarkan tabel diatas menunjukkan,
karena dengan bertambahnya usia akan terbanyak adalah perempuan yaitu 65
berpengaruh terhadap anatomi, responden (58,6%), dan laki-laki 46
fisiologi, dan sitologi pengurangan responden (46,8%). Hal ini disebabkan
fungsinya (Arifa dkk., 2017). Menurut saat perempuan belum mengalami
Aisara., (2018) bertambahnya usia juga menopouse maka hormon estrogen
akan mengakibatkan penurunan pada masih terproduksi oleh tubuh yang
laju filtrasi ginjal dan Renal Blood Flow berperan dalam meningkatkan HDL
yang dimulai sejak usia 40 tahun. (High Density Lipoprotein), yang
Penuruan yang terjadi sekitar berfungsi melindungi tubuh dari
8ml/menit/1,73𝑚2 untuk setiap kejadian aterosklerosis (Widyastuti
dekadenya, dan nefron juga mengalami dkk., 2014), jika terjadi dalam jangka
pengurangan 10% setiap 10 tahun yang waktu lama akan mengakibatkan
dimulai sejak usia 40 tahun Kurniawati penyempitan lumen sampai penutupan
& Askin., (2018). pembuluh darah sehingga terjadi
Selain perubahan tersebut, penyumbatan dan terhambatnya aliran
Widiany., (2017) menegaskan usia juga darah ke ginjal yang beresiko terjadinya
salah satu faktor yang mempengaruhi gagal ginjal (Bhagaskara., 2015).
perilaku terhadap kepatuhan Selain itu, peningkatan kolestrol total
pengobatannya. Menurutnya, usia yang dan abnormalitas lipid akan berperan
lebih tua belum tentu memiliki dalam kerusakan glomerulus sebagai
kepatuhan lebih baik ataupun pemicu terjadinya CKD (Arifa., 2017).
sebaliknya apabila hal ini tidak Hormon estrogen juga
didukung dengan adanya informasi dan berpengaruh pada kadar kalsium, yang
pengetahuan yang dimiliki. Peneliti dapat menghambat pembentukan
berasumsi saat tubuh mengalami proses cytokine tertentu untuk menghambat
degeneratif, maka semua organ dalam osteoklas sehingga tidak berlebihan
tubuh juga mengalami proses tersebut dalam menyerap tulang dan kalsium
salah satunya adalah ginjal, dimana dalam tubuh menjadi seimbang,
ginjal akan mengalami penuruan baik kalsium sendiri memiliki efek protektif
anatomi dan fisiologisnya yang terjadi dengan mencegah penyerapan oksalat
seumur hidup pasien. oleh karena itu, yang dapat membentuk batu ginjal
kepatuhan pengobatan secara rutin sebagai salah satu etiologi dari CKD
harus dilakukan guna sebagai pengganti (Wahyuni dkk., 2019). Peneliti
dari fungsi ginjal dan memelihara berpendapat bahwa perempuan

75 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


memiliki perasaan yang lebih sensitif responden (36,9 %). Alligod.,(2014)
dan rasa peduli terhadap kesehatannya menyatakan pasien CKD mengalami
sehingga memiliki tingkat kepatuhan perubahan secara fisik dan psikis yang
pengobatan yang lebih tinggi berpengaruh terhadap aktivitas
dibandingkan dengan laki-laki. fisiknya. Aktivitas merupakan salah
satu KDM yang harus dipenuhi guna
mempertahankan keseimbangan tubuh.
Faktanya, tingkat aktivitas fisik pasien
Pendidikan CKD berada direntang 20-50% lebih
Hasil jenis pendidikan, rendah dari pada orang normal (Sander
menunjukkan tingkat pendidikan et al., (2011);Rosiah dkk., (2017)).
tertinggi adalah SD yaitu 52 responden Kadar Hemoglobin yang tidak stabil
(46,8%). Sitiaga., (2015) menyatakan menyebabkan pasien sering drop,
tingkat pendidikan merupakan elemen pusing saat bangun tidur, kelelahan,
yang sering dikaitkan dengan status dimana hal ini juga dapat menghambat
kesehatan seseorang karena dapat aktivitas fisik, sehingga pemilihan pola
mempengaruhi pemeliharan aktivitas terbanyak yang dilakukan
kesehatannya. Riskesdas., adalah mengurangi pekerjaan yang
(2010);Sitiaga., (2015) menyatakan berat (Juwita & Kartika., 2019).
semakin tinggi pendidikan seseorang Morihista & Nagata., (2015)
maka berkorelasi positif dengan tingkat juga berpendapat bahwa pasien CKD
pengetahuan. Dimana, pengetahuan sering mengalami PEW (Protein
kognitif adalah domain terpenting Energy Wasting). PEW sendiri
dalam terbentuknya suatu tindakan. merupakan suatu kondisi terjadinya
Menurutnya, perilaku yang dilandasi pengurangan penyimpanan kadar
pengetahuan menghasilkan output yang protein dan bahan bakar energi dalam
lebih baik dibandingkan tanpa tubuh, yang disebabkan oleh akumulasi
berlandasankan pengetahuan, dari racun uremik, hipermetabolisme,
sinilah pasien akan menggunakan peradangan, dan defisiensi nutrisi.
pengetahuannya dan membuat PEW disini menjadi faktor utama
keputusan terhadap pengobatan yang terhadap pengurangan masa dan
dijalankannya (Widiany., 2017). kekuatan otot sehingga berdampak
Peneliti berpendapat bahwa tingkat pada penurunan aktivitas fisik. Peneliti
pendidikan seseorang dapat juga berpendapat pasien CKD yang
berhubungan dan mempengaruhi menjalani HD mengalami penurunan
terhadap sikap dan perilaku dalam kondisi tubuh, sehingga biasanya
mencari dan mendapatkan informasi pasien akan lebih banyak beristirahat
yang akan berpengaruh terhadap atau melakukan aktivitas dengan
kepatuhan pengobatan yang kapasitas yang ringan. Dampak yang
dijalankannya. ditimbulkan pasien susah dalam
mempertahankan aktivitas atau
Jenis Pekerjaan pekerjaan seperti biasanya, apabila
Hasil jenis pekerjaan tertinggi pasien memiliki koping yang kurang
terjadi pada jenis tidak bekerja yaitu 41 bagus maka perubahan kondisi ini akan

76 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


berpengaruh terhadap kepatuhan Breendrakumar et al.,(2018)
pengobatan yang dijalankannya. menyatakan kenaikan IDWG
digolongkan menjadi 2 bagian yaitu;
Lama Menjalani Hemodialisa 0,5-3 kg merupakan penambahan yang
Hasil penelitian menunjukkan dapat ditoleransi oleh tubuh, dan >3kg
bahwa data terbanyak terkait lama berarti pasien mengalami kelebihan
pasien dalam menjalani hemodialisa cairan dalam tubuh, apabila kenaikan
terjadi pada rentang waktu 1-3 tahun, berat badan IDWG pasien dalam
48 responden (43,2%). Hasil rentang yang dapat ditoleransi oleh
wawancara, durasi paling lama pasien tubuh, maka dapat dikatakan bahwa
dalam menjalani HD adalah 10 tahun pasien patuh terhadap regimen
dan harus melakukan manajemen yang pengobatannya. Oleh karena itu,
baik seumur hidup pasien. Alasan peneliti berpendapat kenaikan IDWG
pasien dapat bertahan sejauh ini adalah berpengaruh terhadap kepatuhan
memiliki motivasi. Motivasi dapat pengobatan yang dijalankkan oleh
berperan sebagai penggerak perilaku pasien CKD.
dan mengarahkan terhadap aktivitas
yang positif dengan tujuan untuk suatu Gambaran Kepatuhan Pengobatan
pencapaian (Dani dkk., 2015). Berdasarkan tabel 2 diatas,
Peneliti berpendapat bahwa menunjukan perolehan nilai median
durasi lama menjalani HD memiliki yaitu 43 dengan nilai minimal 33 dan
keterkaitan terhadap kepatuhan maksimal 51, artinya tingkat kepatuhan
pengobatannya. Setiap pasien akan pengobatan pada pasien CKD yang
memiliki reaksi yang berbeda-beda menjalani HD bisa disimpulkan baik
terhadap penyakit yang dialaminya, karena mendekati nilai maksimal.
dimana pasien dapat memperlihatkan Kepatuhan sendiri adalah suatu
sikap positif seperti; optimis, tingkatan dari perilaku seseorang
menerima, sabar terhadap penyakitnya terkait regimen pengobatannya
dengan hal ini akan patuh terhadap (Alfarisi., 2019). Menurut Fajriansyah
regimen pengobatannya. Sebaliknya, & Nisa., (2017) kepatuhan pengobatan
apabila pasien menunjukkan sikap merupakan parameter untuk mengukur
negatif seperti; menyangkal, marah, keberhasilan dalam perawatan pasien
frustasi, takut sampai dengan depresi CKD, individu harus mampu
hal inilah dapat memicu terjadinya menggabungkan perubahan life style
berbagai komplikasi dan berpengaruh dan perilaku lainnya menjadi sebuah
buruk terhadap kepatuhan rutinitas sehari-hari (Mailani &
pengobatannya. Andriani., 2017). Tujuan utama
pemberian pengobatan pada pasien
Kenaikan Berat Badan Intra Dyalitik CKD dengan HD secara komperhensif
(IDWG) dengan memperhatikan empat indikator
Hasil penelitian menunjukkan didalamnya (Verma et al., 2018).
penambahan berat badan IDWG Hasil penelitian, 102 (91,89%)
tertinggi pada rentang 0,5-3kg responden telah melakukan terapi HD
sebanyak 108 responden (97,3%). sesuai jadwal, artinya sebagian besar

77 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


pasien telah memiliki pengetahuan luas jadwal yang selanjutnya. Peneliti juga
dan motivasi tinggi mengenai berasumsi bahwa kesamaan jadwal,
pentingnya menjalani HD secara rutin. jarak merupakan alasan yang sering
Hasil wawancara dengan pasien, disampaikan oleh pasien.
menyatakan terdapat banyak faktor Indikator kedua adalah
yang berpengaruh terhadap kepatuhan kepatuhan dalam pengkonsumsian obat
pasien; terdapat hubungan yang yang diresepkan. Hasil penelitian
harmonis dan bersifat kekeluargaan menunjukkan bahwa pernyataan pada
antara tenaga kesehatan khususnya kueisoner “Saya tidak meminum obat
perawat baik dengan pasien dan yang diresepkan” sebanyak 80 (72,07
keluarga, setiap pasien memiliki buku %) pasien menyatakan tidak pernah,
saku untuk jadwal HD, dukungan dan pernyataan “Saya berhenti
keluarga yang sangat kuat. Selain itu, meminum obat” 90 (81,08 %) pasien
faktor jenis kelamin juga berpengaruh tidak pernah, artinya sebagian besar
dimana, Geladis dkk., (2015) pasien sudah mengkonsumsi obat
menyatakan bahwa perempuan lebih sesuai resep. Terdapat dua jenis obat
menjaga kesehatannya dibandingkan yang sering diberikan kepada pasien
laki-laki dan hal ini sejalan dengan hasil yaitu hemapoetin dan obat
penelitian yang menunjukkan antihipertensi. Hemapotin adalah obat
presentase perempuan lebih banyak yang digunakan untuk merangsang
yaitu sebesar 58,6 % dibandingkan sumsum tulang dalam membuat sel-sel
presentase laki-laki 42,4%. darah merah agar pasien tidak anemia
Presentase pasien yang tidak (Endah & Supadmi, 2016). Nakes juga
patuh terhadap jadwal HD adalah 9 menyatakan pemberian obat hipertensi
pasien (8,2%). Kusniawati.,(2018) diresepkan kepada pasien yang
menyatakan ketidakpatuhan pasien memiliki tekanan darah tinggi post HD.
dalam jadwal Hdnya disebabakan Alasan pasien yang tidak patuh
karena jadwal yang bentrok dengan terhadap pengkonsumisan obat
pekerjaan pasien, badanya masih dikarenakan mereka merasa tidak ada
merasa segar sehingga tidak butuh cuci keluhan meskipun tekanan darahnya
darah, dan adanya pasien yang masih tinggi, dan terkadang lupa untuk
tidak mengerti terkait proses meminum obat yang sudah diresepkan.
hemodialisis serta penyakitnya karena Peneliti juga berasumsi pasien yang
baru beberapa bulan menjalani patuh dengan obat yang diresepkan
hemodialisis. Hasil wawancara dengan karena menghindari komplikasi yang
pasien menunjukkan alasan yang dapat terjadi terhadap pasien, untuk
menjadikan pasien terkadang tidak alasan ketidakpatuhan disebabkan
datang jadwal HDnya seperti; jadwal karena faktor lupa dan merasa dirinya
HD yang bentrok dengan pekerjaannya, tidak ada gejala.
jarak antara tempat tinggal dan rumah Indikator ketiga adalah
sakit yang jauh, adapula pasien yang pembatasan cairan. Kepatuhan dalam
mengatakan bahwa kondisinya masih indikator ini meliputi pembatasan
segar sehingga tidak cuci darah pada jumlah air yang diminum dan
waktu itu dan akan cuci darah untuk perhitungan makanan yang

78 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


mengandung air (Rabbani., 2015). Indikator keempat, kepatuhan
Hasil penelitian menunjukkan terhadap pembatasan diet. Hasil
sebanyak 56 (50.45%) pasien selalu penelitian menunjukkan 75 (67,56 %)
mengikuti pembatasan cairan dan 47 selalu mengikuti rekomendasi diet
(42,34,%) pasien selalu minum tinggi protein hewani, menghidari
sebanyak yang diinginkan, artinya kandungan tinggi natrium (garam),
presentase pasien yang patuh lebih tinggi fosfat (kacang-kacangan, coklat,
banyak dibandingkan dengan yang buah-buahan yang dikeringkan), dan
tidak patuh. Indikator kepatuhan ini tinggi kalium (pisang, pepaya, dan
juga didukung dari pernyataan pasien jeruk) artinya lebih banyak presentase
mengenai intake air yang diminum pasien yang patuh (Rasani.,2015).
sehari semalam diukur dari jumlah Hasil wawancara menunjukkan,
urine yang dikeluarkan atau sesuai mayoritas pasien dalam mengkonsumsi
dengan rekomendasi tenaga kesehatan. protein sesuai rekomendasi dan
Hasil kepatuhan pada indikator ini, menyatakan apabila pasien tidak patuh
sejalan dengan hasil IDWG yang maka akan berdampak buruk,
menunjukkan 108 (97,3%) pasien contohnya ketika pasien melanggar
memiliki IDWG 0,5-3kg yang berarti untuk memakan makanan yang
pernambahan cairan masih dapat mengandung tinggi kalium seperti;
ditoleransi oleh tubuh. Hasil buah pisang, jeruk, dan pepaya maka
wawancara dengan pasien menyatakan pasien akan mengalami sesak napas.
apabila cairan yang diminum berlebih, Faktor lain yang mempengaruhi pasien
maka pasien akan merasakan sesak patuh, dikarenakan adanya konseling
napas, oedem pada bagian ekstermitas yang rutin dilakukan oleh ahli gizi
dan mengganggu kenyamanan pasien. terkait diet pada pasien CKD.
Pasien yang tidak patuh Presentase pasien yang tidak
terhadap pembatasan cairan patuh terhadap diet 32,44%, faktor
dipengaruhi oleh beberapa faktor; terbanyak yang menjadi alasan,
ketidakmampuan menahan rasa haus kebanyakan pasien yang berperan
karena musim kemarau yang sangat sebagai IRT masih belum bisa
panas, sehingga keinginan untuk memisahkan menu makanan untuk
minum lebih tinggi dan tidak bisa untuk anggota keluarga dan individu, alasan
dihentikan. Selain itu, masih ada pasien lain pasien memiliki nafsu makan yang
yang produktif dan bekerja seperti rendah apabila memakan makanan
menjadi wiraswasta (14,4%), petani yang memiliki rasa tawar dan rendah
(7,2%), dan buruh (0,9%) sehingga saat garam. Hal ini sejalan dengan hasil
mereka bekerja maka rasa haus dan penelitian yang menyebutkan bahwa
kebutuhan untuk minumnya seperti jenis pekerjaan IRT pada pasien CKD
orang sehat pada umumnya. Peneliti berada pada peringkat kedua yaitu
berpendapat bahwa tingkat kepatuhan sebanyak 40 (36 %). Selain itu,
dan ketidakpatuhan pasien terhadap pengaturan diet sangat bersifat
pembatasan cairan disebabkan adanya kompleks karena mencegah defisiensi
faktor yang berasal dari dalam dan luar dan memepertahankan status gizi
diri pasien itu sendiri. (Rahayu., 2019). Peneliti berpendapat

79 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


pasien masih memiliki rasa takut pengobatan pasien adalah baik.
karena dampak yang dapat ditimbulkan Keterbatasan dalam penelitian ini
apabila pasien tidak patuh dengan adalah data terkait berat badan pre dan
dietnya oleh karenanya peran keluarga post hemodialisis tidak dicantumkan
khusunya yang tinggal satu rumah dengan sistematis di RM pasien, namun
sangat penting dalam menyiapkan dan data tersebut diperoleh oleh peneliti
mengingatkan menu diet pasien sesuai dari pasien secara langsung bersamaan
dengan rekomendasi tenaga kesehatan. dengan proses pengisian kuesioner
penelitian. Saran bagi peneliti
Kesimpulan selanjutnya, diharapkan untuk
Hasil kepatuhan pengobatan melakukan penelitian lanjutan yang
pada pasien Chronic Kidney Disease bersifat bivariat yaitu menghubungkan
yang menjalani HD menunjukkan nilai kepatuhan pengobatan dengan variabel
median 43 dengan nilai minimal 33, yang lebih luas terkait permasalahan
maksimal 51, sehingga dapat yang terjadi pada pasien Chronic
disimpulkan bahwa kepatuhan Kidney Disease dengan hemodialisa.

Daftar Pustaka Alfarisi, N.R.2019.Hubungan Antara


Kepatuhan Menjalani
Abo, D., Mogha, K.E., dan NasrAllah, Hemodialisa dengan Kualitas
M.2015. Effect of an Educational Hidup Pasien Chronic Kidney
Program on Adherence to Disease Di RSUD Pandan Arang
Therapeutic Regimen Among Boyolali.Skripsi. Universitas
Chronic Kidney Disease Stage 5 Muhammadiyah Surakarta.
(CKD5) Patients under Arifa, S.I., Azam, M., Woro, O.,
Maintenance Hemodyalisis: dkk.2017. Faktor Yang
Journal of Educational and Berhubungan Dengan Kejadian
Practice:Vol 6 No (5):21-35. Penyakit Ginjal Kronik Pada
https://files.eric.ed.gov/fulltext/E Penderita Hipertensi Di
J1083638.pdf Indonesia. Jurnal MKMI:Vol. 13
Aisara, S.,Azmi,S.,Yanni,M. No. 4.
2018.Gambaran Klinis Penderita http://journal.unhas.ac.id/index.p
Penyakit Gagal ginjal Kronik hp/mkmi/article/view/3155
yang Menjalani Hemodialisis di
RSUP Dr.M.Djamil Padang: Bhagaskara.,Liana, P., dan Santoso,
Jurnal Kesehatan Andalas: Vol 7 B.2015. Hubungan Kadar Lipid
No (1). dengan Kadar Ureum dan
https://doi.org/10.25077/jka.v7i1 Kreatinin Pasien Penyakit Ginjal
.778 Kronik di RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.Jurnal
Alligod, M.R.2014. Nursing Theory: Kedokteran dan Kesehatan: Vol
Ultilization and Application 2 No.(2):(223-230).
Missouri: Elsavier Mosby https://ejournal.unsri.ac.id/index.
php/jkk/article/view/2562/0

80 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


Bayhaki dan Hasneli, Y. 2017. Penggunaan Obat Antihipertensi
Hubungan Lama Menjalani Pada Pasien Penyakit Ginjal
Hemodialisis dengan Inter- Kronik Lanjut Usia.Jurnal
Dialytic Weight Gain (IDWG) Akademi Farmasi
pada Pasien Hemodialisis. Jurnal Samarinda:Vol 3 No 2:(178-
Keperawatan.Vol.5:242–248. 185).
https://doi.org/10.24198/jkp.v5i3 https://jurnal.akfarsam.ac.id/inde
.646.g170 x.php/jim_akfarsam/article/view/
Beerendrakumar, N., Ramamoorthy, 125
L., dan Haridasan,S. 2018. Geladis, S., Rompas, S., dan Pondaan.
Dietary and Fluid Regime 2015. Hubungan Dukungan
Adherence in Chronic Kidney Keluarga dengan Kepatuhan Diet
Disease Patients. Tabriz pada Psien Chronik Kidney
University of Medical Sciences. Disease Di IRINA C2 D dan C4
Vol7 No(1):17–20. RSUP PROF. DR. R. D Kandou
DOI: 10.15171/jcs.2018.003 Manado: Jurnal Keperawatan
Dani, R.,Utami, G.T., dan Universitas Sam Ratulangi:Vol 2
Bayhakki.2015.Hubungan No (1)
Motivasi, Harapan, dan https://ejournal.unsrat.ac.id/inde
Dukungan Petugas Kesehatan x.php/jkp/article/view/6686
Terhadap Kepatuhan Pasien
Gagal Ginjal Kronik untuk Kamasita, S.E., Suryono, Y., dan
Menjalani Hemodialisis. JOM Nurdian, Y.,dkk. 2018. Pengaruh
Vol 2 No (2):1362-1371. Hemodialisis Terhadap Kinetik
https://jom.unri.ac.id/index.php/J Ventrikel Kiri pada Pasien
OMPSIK/article/view/8308 Penyakit Ginjal Kronik Stadium
Dahlan, M.S.2014 Statistik untuk v. NurseLine Journal. Vol 3No
Kedokteran dan (1):1–10.
Kesehatan.Jakarta:Epiemiologi https://jurnal.unej.ac.id/index.ph
Indonesia p/NLJ/article/download/6506/56
74/
Endah, K., dan Supadmi, W.2016.
Kepatuhan Penggunaan Obat dan Karundeng, Y.2015 Hubungan
Kualitas Hidup Pasien Kepatuhan Pasien Gagal ginjal
Hemodialisa di RS PKU Kronik dengan Keteraturan
Muhammadiyah Yogyakarta. Tindakan Haemodialisa Di BLU
Jurnal Farmasi Sains dan RSUP Prof Dr.R.D Kandaou
Komunitas : Vol 13 No (2):73-80. Manado: JUIPERINDO Vol 4 No
(1):46-54
https://e-
journal.usd.ac.id/index.php/JFSK https://media.neliti.com/media/p
/article/view/190 ublications/92794-ID-hubungan-
kepatuhan-pasien-gagal-ginjal-
Fajriasnyah., dan Nisa, M.2017 k.pdf
Evaluasi Tingkat Kepatuhan

81 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


Karuniawati, E., dan Supadmi, Severity in Haemodialysis
W.2016.Kepatuhan Penggunaan Patients. Journal Eur Respir. 1–8.
Obat Dan Kualitas Hidup Pasien DOI: 10.1183/13993003.01789-
Hemodialisa Di RS PKU 2016
Muhammadiyah Yogyakarta Mailani, F.,dan Andriani,
Periode Maret 2015:Jurnal R.F.2017.Hubungan Dukungan
Frmasi Sains Dan Keluarga dengan Kepatuhan Diet
Komunitas.Vol 13 No.13:(73-8) Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
https://media.neliti.com/media/publicat Yang Menjalani
ions/229841-kepatuhan- Hemodialisis:Jurnal Endurance
penggunaan-obat-dan-kualitas-h- Vol 2 No.3:(416-423).
d3847659.pdf http://ejournal.lldikti10.id/index.
Kurniawati dan Asikin. 2018. php/endurance/article/view/2379
Gambaran Tingkat Pengetahuan Melianna, R.., dan Wiarsih, W. 2013.
Penyakit Ginjal dan Terapi Diet Hubungan Kepatuhan
Ginjal dan Kualitas Hidup Pasien Pembatasan Cairan Terhadap
Hemodialisis di Rumkital Dr. Terjadinya Overload pada Pasien
Ramelan Surabaya.Jurnal Gagal Ginjal Kronik Post
Amerta Nutr:125-135 Hemodialisa di RSU Pusat
https://ejournal.unair.ac.id/AMN Fatmawati. FIK Universitas
T/article/download/5906/5003 Indonesia:1–12.
Kusniawati.2018.Hubungan Kepatuhan http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/
Menjalani Hemodialisis dan 2016-03/S52552-
Dukungan Keluarga dengan Rita%20Melianna
Kualitas Hidup Pasien Gagal Ningtyas, I., Sudarjo, M.P.,dan
Ginjal Kronik Di Ruang Nafisah, N., 2019. Asuhan Gizi
Hemodialisa RSU Kabupaten Terhadap Kepatuhan Asupan
Tangerang.Jurnal Poltekes Natrium dan Protein pada Pasien
Banten. Hipertensi dengan Gagal Ginjal
https://jurnal.poltekkesbanten.ac Kronik di RSUD dr.Saiful Anwar
.id/Medikes/article/download/61/ Malang. Majalah Kesehatan: Vol
44 6 No (3).
Liviu, S.,Nistor, I., dan Covic, A.2014. https://majalahfk.ub.ac.id/index.
Heart Failure in Patients with php/mkfkub/article/view/330
Chronic Kidney Disease : A Ozen, N., Cinar, F.W.,Askin, D.,et al.
Systematic Integrative Review. 2019. Non Adherence in
Journal Biomed Research Hemodyalisis Patients and
International. 1–21. Related Factors : A Multicenter
https://doi.org/10.1155/2014/937 Study:Journal of Nursing
398 Research:Vol 27
Lyons, O.D.,Inami, T.E.,Perger, No(4). DOI: 10.1097/jnr.000000
A.Y.,et al.2017. The Effect of 0000000309
Fluid Overload on Sleep Apnoea

82 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020


Pratiwi, F.M.I.2017. Hubungan Syamsiah, N. 2011. Faktor-Faktor yang
Kepatuhan Diet dengan Kualitas Berhubungan dengan Kepatuhan
Hidup Pasien Gagal Ginjal Pasien yang Menjalani HD di
Kronik yang Menjalani RSPAU Dr. Esnawan Antariksa
Hemodialisis di RS Perkebunan Halim Perdana Kusuma.
Jember. Skripsi. Fakultas Skripsi.Universitas Indonesia.
Keperawatan Universitas Katolik Verma, B.,Sighn, A.,dan Bishoni, J.A
Widya Mandala Surabaya. et all.2-2018. Adherence to
Rasani, M.A.A.2015. The Effect of Medications in Chronic Kidney
Illness Representation Promoting Disease: Prevalence, Predictors
Program on Treatment and Outcome. Jurnal of Current
Adherence Among Patients with Research and Intrerview: Vol 10
End Stage Renal Disease No (19).
Receiving Hemodyalisis. https://doi.org/10.1155/2018/290
Thesis:Songkla University 3139
Rahayu, W.C.2019.Pengaruh Wahyuni, A., Kartika, I.R.,
Kepatuhan Diet Pada Pasien Imelda.,dkk.2019.Hubungan
Gagal Ginjal Kronis di Unit Lama HD dengan Fungsi
Hemodialisa RS Sumber Kognitif.Real in Nursing
Waras,.Jurnal Ilmiah Kesehatan : Journal:Vol2 No(1):1-9.
Vol 11 No (1):12-20. DOI
DOI: https://doi.org/10.37012/jik (PDF): http://dx.doi.org/10.3288
.v11i1.63 3/rnj.v2i1.328.g115
Rosiah., Chasani, S.,dan Hidayati, Widiany, F.L.2017. Faktor-faktor yang
W.2017.Studi Mempengaruhi Kepatuhan Diet
Fenomenologi:Pengalaman Pasien Hemodialisis. Jurnal Gizi
Aktivitas Fisik Klien yang Klinik Indonesia:Vol 14 No
Menjalani Hemodialisis.Jurnal (2):72-79.
Keperawatan Komprehensif:Vol. DOI: https://doi.org/10.22146/ijc
3 No (1):1-8. n.22015
http://journal.stikep-
ppnijabar.ac.id/index.php/jkk/arti
cle/view/78
Sitiaga,S.2015.Hubungan Tingkat
Pendidikan,Pengetahuan dan
Dukungan Keluarga dengan
Asupan Protein Pasien Gagal
Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisa Rawat Jalan Di
RSUD Kabupaten
Sukoharjo.Skripsi.Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

83 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 2, November 2020

Anda mungkin juga menyukai