Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA PERAWAT

KAMAR OPERASI DI RSUD DR. (H.C.) IR. SOEKARNO


PROVINSI BANGKA BELITUNG

Trisna Wirayuda1, Maryana2, Indah Permata Sari3


1,2,3
STIKES Citra Delima Pangkalpinang, Jalan Pinus I Kacang Pedang Atas Pangkalpinang 33125 Bangka
Belitung, Indonesia Bangka Belitung, Indonesia
e-mail : Feiiz_yuda@yahoo.co.id

ABSTRAK
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan
kondisi khusus lainnya (Kemenkes RI, 2012). data jumlah pasien yang menjalani operasi di RSUD Dr.
(H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung khususnya pada tahun 2019 sebanyak 96 pasien dengan
tidakan operasi, pada tahun 2020 sebanyak 398 pasien dengan tindakan operasi, pada tahun 2021
sebanyak 889 pasien dengan tindakan operasi dan pada tahun 2022 sampai dengan bulan September
sebanyak 813 pasien dengan tindakan operasi. Tujuan penelitian ini faktor – faktor yang mempengaruhi
beban kerja perawat kamar operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun
2022. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, menganalisa dengan uji chi square. Populasi
adalah semua pasien jantung yang berobat. Pengambilan sampel menggunakan total populasi, dengan
jumlah sampel sebanyak 34 sampel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor – faktor yang
mempengaruhi beban kerja perawat kamar operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka
Belitung Tahun 2022 adalah lingkungan kerja (p=0,032), motivasi kerja (p=0,020), kepuasan kerja
(p=0,014) dan faktor paling dominan berhubungan dengan beban kerja perawat kamar operasi adalah
kepuasan kerja (p=0,014, POR=9,000). Disarankan Penelitian ini agar bermanfaat dan menjadi bahan
pertimbangan dalam menyusun kebijakan khususnya mengenai beban kerja perawat di kamar operasi
agar dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan konsumen.

Kata Kunci : Beban Kerja, Kamar Operasi, Perawat

ABSTRACT

The operating room is a special unit in the hospital that serves as a place to perform elective
and acute surgery, which requires sterile conditions and other special conditions (Ministry of Health
RI, 2012). data on the number of patients undergoing surgery at RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Bangka
Belitung province, especially in 2019 as many as 96 patients with surgery, in 2020 as many as 398
patients with surgery, in 2021 as many as 889 patients with surgery and in 2022 until September as
many as 813 patients with surgery. The purpose of this study factors that affect the workload of
operating room nurses at RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Bangka Belitung Province In 2022. This study
uses cross sectional design, analyze with chi square test. The population is all cardiac patients on
treatment. Sampling using the total population, with a total sample of 34 samples. This study concluded
that the factors that affect the workload of operating room nurses in RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno
Bangka Belitung province in 2022 is the work environment( p=0,032), work motivation (p=0,020), job
satisfaction (p=0,014)and the most dominant factor related to the workload of operating room nurses
is job satisfaction (p=0,014, POR=9,000). It is recommended that this study be useful and be considered
in formulating policies, especially regarding the workload of nurses in the operating room in order to
improve service quality and customer satisfaction.

Keyword : Workload, Operating Room, Nurse

75
PENDAHULUAN sedangkan pada tahun 2018 data mengalami
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk peningkatan sebesar 148 juta jiwa, untuk di
sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh Indonesia pada tahun 2017 mencapai 1,2 juta jiwa
pemerintah ataupun masyarakat umum yang (Sartika,2018). Tindakan operasi di Provinsi
berfungsi melakukan upaya layanan kesehatan Jawa Barat tahun 2017 sebesar 3.884 kasus
dasar atau kesehatan rujukan dan kesehatan (36,38%), dari tahun 2016-2017 kejadian
penunjang. Keberhasilan rumah sakit dalam tindakan operasi mengalami kenaikan 89, 95%
menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya (Kemenkes RI, 2018).
mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu Berdasarkan data Kemenkes (2021)
pelayanan Rumah Sakit dipengaruhi oleh tindakan operasi/pembedahan menempati urutan
beberapa faktor, diantaranya yang paling posisi ke-11 dari 50 penanganan penyakit yang
dominan adalah Sumber Daya Manusia ada di Indonesia, 32% diantaranya tindakan
(Kemenkes RI, 2018). pembedahan elektif. Pola penyakit di Indonesia
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di diperkirakan 32% bedah mayor, 25,1%
rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk mengalami kondisi gangguan jiwa dan 7%
melakukan tindakan pembedahan secara elektif mengalami ansietas.
maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril Berdasarkan data Riskesdas (2007),
dan kondisi khusus lainnya (Kemenkes RI, 2012). tindakan bedah menempati urutan ke 11 dari 50
Pelayanan kamar operasi merupakan salah satu pertama pola penyakit di rumah sakit se-
bentuk pelayanan yang sangat berpengaruh Indonesia dengan presentase 12,8% dan
terhadap indikator layanan mutu suatu rumah diperkirakan 32% diantaranya merupakan bedah
sakit. Oleh karena itu, ruang operasi harus laparatomi, dan pada tahun 2013 angka
dirancang dengan faktor keselamatan yang tinggi pembedahan di Indonesia sebesar 9,8% dengan
karena semua tindakan yang dilakukan di ruang provinsi tertinggi di DKI Jakarta sebesar 19,9%
operasi menyangkut nyawa pasien. Selain itu dan pada tahun 2018 angka pembedahan terjadi
pengelolaannya pun harus khusus agar tindakan penurunan yaitu sebesar 8,9% dengan provinsi
operasi yang dilakukan dapat berjalan dengan tertinggi di DKI Jakarta sebesar 14,9%.
lancar sehingga meminimalisir kejadian yang Berdasarkan data jumlah pasien yang
tidak diinginkan. Untuk meningkatkan kualitas menjalani operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir.
pengelolaan kamar operasi, kerja sama yang baik Soekarno Provinsi Bangka Belitung khususnya
sangat diperlukan antar tim bedah yang terdiri pada tahun 2019 sebanyak 96 pasien dengan
dari dokter bedah, perawat kamar bedah, dokter tidakan operasi, pada tahun 2020 sebanyak 398
anaestesi, maupun personel penunjang lainnya. pasien dengan tindakan operasi, pada tahun 2021
Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang sebanyak 889 pasien dengan tindakan operasi dan
harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi pada tahun 2022 sampai dengan bulan September
dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan sebanyak 813 pasien dengan tindakan operasi.
norma waktu (Permendagri No.12, 2014). Perawat kamar bedah (operating room
Menurut Umansky (2016) mengartikan beban nurse) adalah perawat yang memberikan asuhan
kerja sebagia suatu konsep yang timbul akibat keperawatan pre operatif, intra operatif, dan post
adanya keterbatasan kapasitas dalam memproses operatif kepada pasien yang akan mengalami
informasi. Kondisi tenaga kerja saat ini pembedahan sesuai standar, pengetahuan,
melibatkan mode produksi layanan dengan keputusan, serta keterampilan berdasarkan
karakteristik pekerjaan yang diintensifkan, model prinsip-prinsip keilmuan khususnya kamar bedah
tersebut menentukan peningkatan produktivitas (HIPKABI, 2014). Peran perawat kamar bedah
melalui kombinasi dari ritme kerja, beban bertanggung jawab secara klinis dan berfungsi
tanggung jawab, dan pengurangan interval sebagai scrub nurse (instrumentator) dan
istirahat dalam pekerjaan yang dapat circulating nurse (perawat sirkulasi). Perawat
menyebabkan efek kronis kesehatan pada pekerja kamar bedah memiliki kemahiran dan tanggung
(Lee, 2018). jawab dalam melakukan asuhan keperawatan,
Berdasarkan data yang diperoleh dari World baik asuhan keperawatan pre operatif, intra
Health Organization (WHO) jumlah pasien operatif, maupun post operatif (Kemenkes,
dengan tindakan operasi mencapai angka 2012).
peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke Tanggung jawab perawat kamar bedah
tahun. Tercatat di tahun 2017 terdapat 140 juta terdiri dari perawat sebagai kepala bedah dan
pasien di seluruh Rumah Sakit di dunia, perawat sebagai pelaksana. Kepala perawat

76
kamar bedah adalah seorang tenaga perawat Perawat akan mengalami kelelahan dan
professional yang bertanggung jawab dalam keletihan apabila bekerja lebih dari 80% dari
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di waktu kerja mereka. Dengan kata lain waktu
kamar bedah. Perawat pelaksana yang terdiri dari produktif perawat adalah kurang lebih 80%, jika
perawat instrument (scrub nurse) dan perawat lebih maka beban kerja perawat dikatakan tinggi
sirkulasi (circulating nurse) adalah perawat yang atau tidak sesuai dan perlu dipertimbangkan
akan mendominasi dalam memberikan asuhan untuk menambah jumlah tenaga perawat di ruang
keperawatan pre operatif, intra operatif, dan post perawatan tersebut (Ilyas, 2013). Penambahan
operatif. Perawat instrument adalah seorang jumlah perawat tersebut salah satu metodenya
perawat profesional yang di beri wewenang dan adalah dengan menghitung jumlah optimal
ditugaskan dalam pengelolaan paket alat kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata
pembedahan selama pembedahan berlangsung (BKN, 2014).
dan perawat sirkulasi adalah tenaga perawat Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit
profesional yang diberikan wewenang dan dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia, petugas
tanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan kesehatan yang paling sering berhubungan
tindakan pembedahan (HIPKABI, 2014). dengan pasien adalah perawat. Perawat
Saputra (2017) didapatkan dari 12 merupakan petugas paling lama kontak dengan
responden memiliki beban kerja ringan (44%), 15 pasien yaitu selama 24 jam, Keliat (1999 dikutip
responden memiliki beban berat (56%) karena dari Pitaloka, 2017).
harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan diluar Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan,
tugas pokoknya sebagai perawat, perbandingan melalui wawancara kepada perawat di kamar
jumlah perawat dengan jumlah tempat tidur operasi, didapatkan data perawat mengeluhkan
pasien tidak seimbang serta masih banyak capek dan lelah karena beban kerja yang
perawat yang memeiliki pengalaman bekerja dirasakannya, karena pasien operasi semakin
kurang darai 5 tahun sehingga perawat tersebut bertambah setiap harinya sekitar 4 sampai 7
belum bisa menyesuaikan diri dengan baik pasien. Jumlah perawat kamar operasi RSUD Dr.
terhadap pekerjaannya yang dapat menyebabkan (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung
perawat frustasi. adalah sebanyak 34 orang. Berdasarkan data
Arlina (2018) didapatkan beban kerja diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang
perawat berada pada kategori berat (52,4%) faktor – faktor yang mempengaruhi beban kerja
karena harus memberikan pelayanan perawatan perawat kamar operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir.
secara langsung berdasarkan proses keperawatan Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022.
dan memberikan pelayanan keperawatan secara
tidak langsung seperti mengurus administrasi METODE
pasien, menyiapkan kebutuhan obat- obatan Penelitian ini menggunakan rancangan
untuk pasien dan menyiapkan alat-alat penunjang deskritif, yaitu faktor – faktor yang
kesehatan. Survei data awal di Rumah Sakit Santa mempengaruhi beban kerja perawat kamar
Elisabeth Medan, jumlah perawat pelaksana di operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi
ruang rawat bedah (St. Maria, St. Martha, St. Bangka Belitung Tahun 2022. Penelitian ini
Yosef dan St. Lidwina) sebanyak 36 orang. merupakan studi kuantitatif dengan rangka
Dalam dunia medis, muncul perhatian yang rancangan cross sectional dimana pengukur
khusus terhadap profesi keperawatan yaitu variabel independen (bebas, penguat) dan
menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana variabel dependen dilakukan secara bersama-
mereka mampu menanggung situasi yang sama pada saat penelitian dilakukan (Sugiyono,
melelahkan terutama karena kontak terus 2019) dengan sampel dalam penelitian ini
menerus dengan penderitaan, rasa sakit, sebanyak 34 responden dengan metode total
kematian, dan perasaan lain yang dipicu oleh sampling dengan kriteria inklusi perawat di
proses penyakit pasien (Farquharson, 2020). kamar operasi, bersikap kooperatif dan bersedia
Sebagai pemberi pelayanan keperawatan 24 jam menjadi responden.
terus menerus kepada pasien dan telah bekerja Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr.
untuk memperhatikan kondisi pasien secara (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka
holistik sehingga menyebabkan profesi perawat Belitung dan waktu penelitian mulai dari 12
mengalami kelelahan fisik dan emosional (Yin, Desember 2022 – 7 Januari 2023. Instrumen
2019). penelitian yang dipergunakan dalam penelitian
ini berupa angket atau kuisioner yang dibuat

77
sendiri oleh peneliti. Semua partisipan sudah Tabel 3 menunjukkan distribusi lingkungan
mendapatkan penjelasan terlebih dahulu tentang kerja perawat di kamar operasi yang tidak baik
prosedur penelitian dan hak-hak partisipan lebih sedikit yaitu sebanyak 13 orang (38,2%)
dengan menandatangani informed consent. daripada yang baik.
Analisa data dilakukan dengan metode uji Chi Motivasi Kerja
Square (Hastono, 2001). Pada motivasi kerja, pengelompokan motivasi
kerja berdasarkan uji normalitas data,
HASIL menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov
Analisa Univariat didapatkan nilai p= 0,002 < a (0,05). Sehingga
Beban Kerja disimpulkan data berdistribusi tidak normal jadi
Pada beban kerja, pengelompokan beban pengelompokan lingkungan kerja berdasarkan
kerja berdasarkan uji normalitas data, nilai median. Bila nilai median ≥ (17)
menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov dikelompokkan pada tidak baik, bila < (17)
didapatkan nilai p= 0,012 < a (0,05). Sehingga dikelompokkan pada baik.
disimpulkan data berdistribusi tidak normal jadi Tabel 4
pengelompokan beban kerja berdasarkan nilai Distribusi Motivasi Kerja Perawat Kamar
median. Bila nilai median ≥ (32) dikelompokkan Operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno
pada berat, bila < (32) dikelompokkan pada Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022
ringan. No Motivasi Jumlah Persentase
Tabel 2 Kerja (%)
Distribusi Beban Kerja Perawat Kamar 1 Tidak baik 15 44,1
Operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno 2 Baik 19 55,9
Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022 Total 34 100
No Beban Jumlah Persentase Tabel 4 menunjukkan distribusi motivasi kerja
Kerja (%) perawat di kamar operasi yang tidak baik lebih
1 Berat 12 35,3 sedikit yaitu sebanyak 15 orang (44,1%) daripada
2 Ringan 22 64,7 yang baik.
Total 34 100 Kepuasan Kerja
Tabel 2 menunjukkan distribusi beban kerja Pada kepuasan kerja, pengelompokan
perawat di kamar operasi yang berat lebih sedikit kepuasan kerja berdasarkan uji normalitas data,
yaitu sebanyak 12 orang (35,3%) daripada yang menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov
ringan. didapatkan nilai p= 0,012 < a (0,05). Sehingga
Lingkungan Kerja disimpulkan data berdistribusi tidak normal jadi
Pada lingkungan kerja, pengelompokan pengelompokan kepuasan kerja berdasarkan nilai
lingkungan kerja berdasarkan uji normalitas data, median. Bila nilai median ≥ (24) dikelompokkan
menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov pada tidak puas, bila < (24) dikelompokkan pada
didapatkan nilai p= 0,012 < a (0,05). Sehingga puas.
disimpulkan data berdistribusi tidak normal jadi
pengelompokan lingkungan kerja berdasarkan Tabel 5 :Distribusi Kepuasan Kerja Perawat
nilai median. Bila nilai median ≥ (16) Di Ruang Rawat Inap Dewasa RSUD Dr.
dikelompokkan pada tidak baik, bila < (16) (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung
dikelompokkan pada baik. Tahun 2022
No Kepuasan Jumlah Persentase
Kerja (%)
Tabel 3 : Distribusi Lingkungan Kerja 1 Tidak puas 12 35,3
Perawat Kamar Operasi di RSUD Dr. (H.C.) 2 Puas 22 64,7
Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun Total 34 100
2022 Tabel 5 menunjukkan distribusi kepuasan
No Lingkungan Jumlah Persentase kerja yang tidak puas lebih sedikit yaitu sebanyak
Kerja (%) 12 orang (35,3%) daripada yang puas.
1 Tidak baik 13 38,2
2 Baik 21 61,8
Total 34 100

78
Analisa Bivariat 2 baik 3 15 1 84 1 1 (1,6
,8 6 ,2 9 0 01 –
0 39,9
Tabel 6 : Hubungan lingkungan kerja dengan Jumlah 1 35 2 64 3 1 67)
beban kerja perawat kamar operasi di RSUD 2 ,3 2 ,7 4 0
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka 0
Belitung Tahun 2022 Berdasarkan tabel 7 diatas didapat hasil,
Beban Kerja PO responden yang motivasi kerjanya tidak baik
Ringa Total dengan beban kerja berat sebanyak 9 responden
Berat Nil R
n
Lingku n % n % N % 95 (60%), lebih sedikit di bandingkan dengan
N ai
o
ngan responden yang motivasi kerjanya baik dengan
Kerja %C
beban kerja ringan sebanyak 16 responden
p I (84,2%).
Dari hasil uji statistik antara motivasi kerja
1 Tidak 8 61 5 38 1 1 dengan beban kerja perawat kamar operasi,
baik ,5 ,5 3 0 didapatkan nilai p (0,020) < α (0,05) sehingga
6,80
0
2 baik 4 19 1 81 2 1
0 disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara
0,0 (1,4 motivasi kerja dengan beban kerja perawat kamar
7 1 0
32 28 –
0
32,3
operasi. Hasil analisa lebih lanjut didapatkan nilai
Jumlah 1 35 2 64 3 1
73) POR = 8,000 (95% CI: 1,601 – 39,967), hal ini
2 ,3 2 ,7 4 0 berarti bahwa responden dengan motivasi kerja
0
tidak baik memiliki kecenderungan 8 kali lebih
Berdasarkan tabel 6 diatas didapat hasil,
besar merasakan beban kerja yang berat
responden yang lingkungan kerjanya tidak baik
dibandingkan dengan responden yang motivasi
dengan beban kerja berat sebanyak 8 responden
kerjanya baik.
(61,5%), lebih sedikit di bandingkan dengan
responden yang lingkungan kerjanya baik dengan
Tabel 8 : Hubungan kepuasan kerja dengan
beban kerja ringan sebanyak 17 responden
beban kerja perawat kamar operasi di RSUD
(81%).
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka
Dari hasil uji statistik antara lingkungan kerja
Belitung Tahun 2022
dengan beban kerja perawat kamar operasi, Beban Kerja PO
didapatkan nilai p (0,032) < α (0,05) sehingga Ringa Total Nil
disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara Moti Berat R
n
N vasi ai
lingkungan kerja dengan beban kerja perawat o. Kerj n % n % n % 95%
kamar operasi. Hasil analisa lebih lanjut a CI
p
didapatkan nilai POR = 6,800 (95% CI: 1,428 –
32,373), hal ini berarti bahwa responden dengan 1 Tidak 8 66 4 33 1 1
lingkugan kerja tidak baik memiliki puas ,7 ,3 2 0
9,00
kecenderungan 6,8 kali lebih besar merasakan 0
0
beban kerja yang berat dibandingkan dengan 2 Puas 4 18 1 81 2 1
0,0 (1,7
,2 8 ,8 2 0
responden yang lingkungan kerjanya baik. 14 87 –
0
45,3
Jumlah 1 35 2 64 3 1
36)
Tabel 7 : Hubungan motivasi kerja dengan 2 ,3 2 ,7 4 0
beban kerja perawat kamar operasi di RSUD 0
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka
Belitung Tahun 2022 Berdasarkan tabel 8 diatas didapat hasil,
Beban Kerja PO responden yang kepuasan kerjanya tidak puas
Moti Berat
Ringa Total Nil
R dengan beban kerja berat sebanyak 8 responden
N vasi n (66,7%), lebih sedikit di bandingkan dengan
ai
n % n % n % 95%
o. Kerj responden yang kepuasan kerjanya puas dengan
a CI beban kerja ringan sebanyak 18 responden
p
(81,8%).
1 Tidak 9 60 6 40 1 1 Dari hasil uji statistik antara kepuasan kerja
0,0 8,00
baik 5 0 dengan beban kerja perawat kamar operasi,
20 0
0
didapatkan nilai p (0,014) < α (0,05) sehingga
disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara

79
kepuasan kerja dengan beban kerja perawat menimbulkan dampak negatif, salah satunya
kamar operasi. Hasil analisa lebih lanjut adalah interaksi antar perawat yang dapat
didapatkan nilai POR = 9,000 (95% CI: 1,787 – memicu terjadinya konflik dan masalah dalam
45,336), hal ini berarti bahwa responden dengan pekerjaan, namun dampak positifnya yaitu
kepuasan kerja tidak puas memiliki tercapainya kinerja yang dinamis karena adanya
kecenderungan 9 kali lebih besar merasakan penyesuaian terhadap tantangan dalam
beban kerja yang berat dibandingkan dengan lingkungan internal organisasi dan eksternal
responden yang kepuasan kerjanya baik. karena pengaruh globalisasi. Dalam lingkungan
kerja, setiap perawat dituntut untuk dapat
PEMBAHASAN melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Beban yang dipegang dan dapat beradaptasi dengan
Kerja Perawat Kamar Operasi di RSUD Dr. lingkungan serta rekan kerja yang memiliki
(H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung karakter berbeda-beda.
Tahun 2022
Lingkungan kerja merupakan keadaan Hubungan Motivasi Kerja Dengan Beban
sosial, psikis & materi, yang berada di sekitar Kerja Perawat Kamar Operasi di RSUD Dr.
tempat dimana perawat dipekerjakan. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung
Lingkungan kerja juga dapat diartikan sebagai Tahun 2022
kondisi sarana dan prasarana serta hubungan Menurut Samsudin (2015) motivasi adalah
interaksi sosial antar perawat dalam suatu proses mempengaruhi atau mendorong dari luar
organisasi. Lingkungan kerja akan menentukan terhadap seseorang atau sekelompok kerja agar
kenyamanan seseorang dalam bekerja. Semakin mereka mau melaksanakan sesuatu yang
baiknya lingkungan kerja akan mengakibatkan ditetapkan.
pencapaian kinerja secara global dengan hasil Upaya untuk meningkatkan semangat
maksimal (Arianto 2013). kerja tidak terlepas dari motivasi. Motivasi yang
Dalam penelitian ini, lingkungan kerja berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi
dapat digambarkan dengan kondisi ruang kerja itu hanya diberikan kepada manusia, khususnya
yang dapat memungkinkan berpengaruh terhadap kepada para bawahan. Motivasi kerja begitu
kinerja perawat dan tenaga medis lainnya. penting bagi yang ingin bertahan di suatu karier,
Terbatasnya jumlah perawat di kamar operasi untuk mengembangkan karier bahkan untuk
dapat mengakibatkan kelelahan dalam mencapai jenjang karier yang lebih tinggi, tanpa
melakukan pekerjaannya. Dapat dikatakan motivasi kerja tidaklah mungkin akan mencapai
lingkungan kerja mampu mempengaruhi kinerja prestasi kerja yang tinggi. Orang yang sukses
seseorang (Kasmir dalam Wibowo 2016). adalah orang yang memiliki motivasi kerja yang
Penelitian ini membuktikan ada hubungan tinggi. Motivasi kerja yang dimiliki seseorang
antara lingkunan kerja dengan beban kerja tentunya berbeda-beda dan juga berubah-ubah.
perawat kamar operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Ada seseorang yang bekerja dengan semangat
Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022 karena menginginkan penghasilan tambahan atau
(nilai p= 0,032, POR= 6,800). promosi jabatan, hal tersebut wajar-wajar saja.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Motivasi kerjapun sering naik turun. Tidak
yang dilakukan oleh Gino Sugianto (2016), selamanya kegairahan dalam bekerja berada pada
menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna titik maksimal. Kadangkala seorang pekerja
antara lingkungan dengan beban kerja di IGD mengalami penurunan gairah bekerja karena
Rumah Sakit Mandaya Karawang Tahun 2016 kejenuhan atau bisa saja karena sesuatu hal yang
dengan nilai p = 0,001. Penelitian lain yang dihadapinya.
dilakukan oleh Yayan Supriyadi (2017) juga Penelitian ini membuktikan ada hubungan
menyatakan bahwa ada hubungan yg bermakna antara motivasi kerja dengan beban kerja perawat
antara lingkungan dengan beban kerja di Kamar kamar operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno
Bedah RS Persada Medika Cikampek Tahun Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022 (nilai p=
2017 dengan nilai p = 0,011. 0,020, POR= 8,000).
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti Penelitian ini sejalan dengan penelitian
berpendapat bahwa responden yang bekerja yang dilakukan oleh Gino Sugianto (2016),
dilingkungan kerja yang baik akan sangat menyatakan bahwa ada hubungan yg bermakna
berpengaruh terhadap beban kerja di tempatnya antara motivasi dengan beban kerja di IGD
bekerja karena lingkungan kerja dapat Rumah Sakit Mandaya Karawang Tahun 2016

80
dengan nilai p = 0,010. Penelitian lain yang dalam bentuk yang berbeda-beda satu dengan
dilakukan oleh Yayan Supriyadi (2017) juga yang lainnya. Adanya ketidakpuasan kerja
menyatakan bahwa ada hubungan yg bermakna karyawan seharusnya dapat dideteksi oleh
antara motivasi dengan beban kerja di Kamar perusahaan.
Bedah RS Persada Medika Cikampek Tahun Penelitian ini membuktikan ada hubungan
2017 dengan nilai p = 0,006. antara kepuasan kerja dengan beban kerja
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti perawat kamar operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir.
berpendapat bahwa responden yang mempunyai Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022
motivasi kerja yang baik akan sangat (nilai p= 0,014, POR= 9,000).
berpengaruh terhadap beban kerja di tempatnya Penelitian ini sejalan dengan penelitian
bekerja karena motivasi dapat mendorong yang dilakukan oleh Gino Sugianto (2016),
seseorang untuk melakukan sesuatu atau tindakan menyatakan bahwa ada hubungan yg bermakna
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup antara kepuasan dengan beban kerja di IGD
seperti yang diinginkan. Dengan adanya motivasi Rumah Sakit Mandaya Karawang Tahun 2016
dalam diri seseorang, maka akan dengan mudah dengan nilai p = 0,001. Penelitian lain yang
untuk mengarahkan dan menggerakan orang dilakukan oleh Yayan Supriyadi (2017) juga
tersebut untuk melakukan sesuatu hal seperti menyatakan bahwa ada hubungan yg bermakna
yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang antara kepuasan dengan beban kerja di Kamar
dikehendaki. Motivasi setiap individu dalam Bedah RS Persada Medika Cikampek Tahun
melakukan sesuatu pada dasarnya berbeda-beda, 2017 dengan nilai p = 0,011.
sehingga hal ini menjadi salah satu masalah yang Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti
harus dihadapi oleh manajemen karena motivasi berpendapat bahwa responden yang mempunyai
yang menurun dalam diri perawat akan kepuasan kerja puas akan sangat berpengaruh
berpengaruh langsung terhadap kinerja perawat. terhadap beban kerja di tempatnya bekerja karena
pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal
Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Beban yang bersifat individual, sehingga tingkat
Kerja Perawat Kamar Operasi di RSUD Dr. kepuasan masing-masing karyawan akan
(H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung berbeda-beda sesuai dengan peran disposisi pada
Tahun 2022 diri masing-masing individu, sehingga semakin
Menurut Robbins & Judge (2015), banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai
kepuasan kerja merupakan perasaan positif dalam dengan keinginan individu, maka semakin tinggi
bekerja yang dihasilkan dari penilaian terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan. kepuasan kerja
karakteristik dan sikap perawat dalam seseorang tergantung pada selisih antara sesuatu
hubungannya dengan pekerjaannya. Jika perawat yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang
menunjukkan sikap yang positif dan senang dicapai. Dengan demikian, orang akan merasa
dengan pekerjaannya, mereka mengalami puas bila tidak ada perbedaan antara yang
kepuasan kerja, sebaliknya jika perawat diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan
menunjukkan sikap negatif dan tidak puas dengan karena batas minimum yang diinginkan telah
pekerjaannya, hal ini menandakan adanya terpenuhi.
perasaan tidak puas dengan pekerjaannya.
Kepuasan kerja menjadi masalah yang SIMPULAN
menarik dalam manajemen Hasil penelitian ini terhadap faktor – faktor
organisasi sebab besar pengaruhnya bagi yang mempengaruhi beban kerja perawat kamar
karyawan maupun organisasi. Bagi karyawan operasi di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi
kepuasan kerja akan menimbulkan perasaan yang Bangka Belitung Tahun 2022 terdapat tiga
menyenangkan dalam bekerja. Sedangkan bagi hubungan yang bermakna yaitu lingkungan kerja,
perusahaan kepuasan kerja bermanfaat dalam motivasi kerja dan kepuasan kerja.
usaha meningkatkan produktivitas, perbaikan
sikap dan tingkah laku karyawan DAFTAR PUSTAKA
(Suwatno,2018). Kepuasan kerja merupakan Andri, J., Febriawati, H., Padila, P., J, H., &
cerminan dari perasaan pekerja terhadap Susmita, R. (2020). Nyeri pada
pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif Pasien Post Op Fraktur Ekstremitas
pekerja terhadap pekerjaan yangdihadapi dan Bawah dengan Pelaksanaan Mobilisasi
lingkungannya. Sebaliknya, karyawan yang tidak dan Ambulasi Dini. Journal of
puas akan bersikapnegatif terhadap pekerjaan Telenursing (JOTING), 2(1), 61–70.

81
https://doi.org/10.31539/JOTING.V2I1.1 Samsudin, Sadili. (2015). Manajemen Sumber
129 Daya Manusia. Pustaka Jaya. Bandung
AORN. (2016). Perioperative Standards and Soleman B. Taneko, (2015). Struktur Dan Proses
Recommended Practices, edition. Denver Sosial; Suatu Pengantar
: AORN, Inc. Sosiologi Pembangunan. Jakarta:
Arianto, D.A.N. (2013). Pengaruh Kedisiplinan, Rajawali
Lingkungan Kerja Dan Budaya Kerja Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,
Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Jurnal Economia Alphabet.
Cahyono, S, (2012). Membangun budaya Sunyoto, Danang. (2015). Penelitian Sumber
keselamatan pasien dalam praktik Daya Manusia. Jakarta: Buku
kedokteran, Yogyakarta. Seru.
Carayon, et al. (2020). Chapter 30 Nursing Suwatno. (2013). Manajemen Sumber Daya
Workload and Patient Safety- Human Manusia. Bandung: Alfabeta
Factors Engineering Riyanto. (2014). Validasi & Verifikasi Metode
Perspective.Universiti of Wisconsin : Uji: Sesuai Dengan ISO/IEC 17025
Madison Laboratorium Pengujian Dan
Edy Sutrisno. (2014). Manajemen Sumber Daya Kalibrasi.Ed.1, Cet. 1. Yogyakarta:
Manusia. Cetak Ke Enam. Deepublish
Jakarta: Pranada Media Group Triana, dkk. (2015). Buku Ajar Kebidanan
Farquharson, B, Cheryl, B., Derek. (2012). Kegawatdaruratan Maternal Neonatal:
Nursing stress and patient care : Real Penuntun Belajar Mata Kuliah Asuhan
Time investigation of the effect of nursing Kegawatdaruratan Maternal Dan
tasks and demand on Neonatal. Yogyakarta: Deepublish
psychological stress, physiological stress, Wardiah, Mia Lasmi.(2016). Teori Perilaku dan
and job satisfaction Budaya Organisasi. Bandung: CV.
performance : Study Protocol. Journal of Pustaka Setia
Advance Nursing
HIPKABI. (2014). Buku Keterampilan Dasar Wibowo, (2016). Manajemen Kinerja. Edisi
Bagi Perawat Kamar Bedah. Kelima, PT.Rajagrafindo Persada:
Jakarta: Hipkabi Press. Jakarta
Ilyas, Y .(2013). Perencanaan SDM Rumah
Sakit. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Depok. Indonesia
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil
Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 10
Oktober 2022 dari
http://www.depkes.go.id/resources/downl
oad/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-
tahun-2017.pdf
Muttaqin A. (2016). Pengantar asuhan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika
Nishizaki. (2010). Relationship Between Nursing
Workloads and Patient Safety Incidents.
Journal of Multidisciplinary Healthcare
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2022
Notoatmodjo. (2013). Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta.
Rineka Cipta.
Robert k. Yin (2019) Studi Kasus. Raja Grafindo
Persada
Robbin & Judge. (2015). Perilaku Organisasi
Edisi 16. Jakarta. Salemba Empat.

82

Anda mungkin juga menyukai