Disusun Oleh :
Fungsi Perawat
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada, perawat dalam
menjalankan perannya memiliki beberapa fungsi, (Budiono & pertami, 2015) seperti berikut :
1. Fungsi Independen
Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dari dokter. Tindakan
perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan, dalam menjalankan tugas
perawat bertanggung jawab terhadap klien akibat dari tindakan yang dilakukan oleh
perawat tersebut. Contohnya, dalam melakukan sebuah pengkajian.
2. Fungsi Dependen
Dalam lingkup fungsi dependen, perawat membatu dokter dalam memberikan pelayanan
pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya
dilakukan dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat dan melakukan tindakan
suntikan. Oleh karena itu, setiap kegagalan suatu tindakan yang dilakukan oleh perawat
merupakan menjadi tanggung jawab dokter tersebut.
3. Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasarkan pada kerja sama dengan timperawatan atau tim kesehatan
lainnya. Contohnya untuk menangani ibu hamil yang menderita diabetes, perawat
bersama tenaga gizi berkolaborasi dalam membuat perencanaan untuk menentukan
kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin.
b) Faktor ektrinsik
1. Pencahayaan yang buruk
2. Penggunaan alas kaki yang tidak tepat
3. Lantai yang licin
4. Tempat berpegangan yang tidak kuat, tidak stabil
5. Tempat tidur atau WC yang rendah atau jongkok
6. Obat-obatan yang diminum, diuretik, ACE inhibitor, antidepressan, obat tidur
7. Alat-alat bantu berjalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya
Tujuan penatalaksanaan ini untuk mencegah terjadinya jatuh berulang dan menerapi
komplikasi yang terjadi, mengembalikan kepercayaan diri penderita.
1. Penatalaksanaan bersifat individual
2. Untuk penderita dengan kelemahan otot ekstremitas bawah dan penurunan fungsional
terapi difokuskan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot
3. Terapi untuk penderita dengan penurunan gait dan keseimbangan difokuskan untuk
mengatasi penyebabnya/faktor mendasarinya
4. Penderita dengan dissines sindrom, terapi ditujukan pada penyakit kardiovaskuler yang
mendasari
BAB II
TINJAUAN KASUS
22/08/2022 Jatuh - Pasien masuk Kondisi pasien : -Observasi - Pasien tidak Dwi Nur
rencana BC KU : sedang, Hemodinamik memberi tahu Setyawan
Jam : 16.45 Jenis
dan MSCT Kes : compos dan perawat bila (Perawat)
Insiden: Thorax mentis, TD : pemeriksaan ingin ke kamar
- Pasien telah 132/678 mmhg, head to toe mandi
KTD
dilakukan S: 36,2, Nadi : -memfasilitasi - Keluarga tidak
(Kejadian orientasi 107x/menit, RR kebutuhan bab ada yang
pasien baru : 20 x/mnit, pasien dengan menunggu dan
Tidak
saat masuk SpO2 96% memberikan tidak
Diharapkan) termasuk tanpa oksigen komot di memastikan
fasilitas mual (-) muntah samping tempat keselamatan
Adverse
ruangan, (-) pusing (-) tidur penyanggah bed
Event manajemen Tidak terdapat - memberi - Perawat tidak
keselamatan lebam, luka atau edukasi kepada bisa selalu
pasien benjolan pada pasien untuk mengawasi
terpasang klip bagian tubuh melakukan bab pasien setiap
kuning, dan bak di saat
segitiga kuning komot sehingga
pencegahan tidak terjadi
risiko jatuh, kejadian
edukasi ttd berulang,
- Pasien tidak memberi tahu
ada keluarga perawat apabila
yang isi sudah penuh
menunggu
karena
menunggu
hasil PCR
- Paien ingin
BAB dan pergi
ke kamar
mandi sendiri
dan pintu tidak
dikunci
- Pasien lain
memencet bel
dan
menginfokan
ada pasien
yang terjatuh
di kamar
mandi
- Perawat segera
menghampiri
bel dan
membantu
pasien ke
tempat tidur
LANGKAH 5
Instrumen / Tools
1. Pasein tidak memiliki keluaga yang menunggu Cari informasi keluarga yang bisa dihubungi untuk mau
datang menemani pasien, memastikan keluarga tidak
lalai bila pasien gelisah, memastikan keluarga tidak
meninggalkan pasien terlalu lama, dan pasikan keluarga
sudah PCR saat,akan masuk rawat inap
2. Perawat tidak bisa selalu mengawasi pasien setiap Edukasi dan yakinkan pasien agar mau memencet bell
saat nurse call jika memerlukan bantuan untuk beraktifitas
3. Orientasi bell pada pasien di Kamar mandi kurang Edukasi bell nurse call pada kamar mandi pada pasien
saat orientasi pasien baru
LANGKAH 7 ANALISIS INFORMASI
FORM TEHNIK (5) MENGAPA
kursi roda untuk Tidak ada Kursi roda hanya 1-2 buah dan
pasien yang resiko berada diluar kamar bangsal
jatuh,untuk pasien
membantu
mobilisasi
3.6 Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk Improvement