BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menguraikan tinjauan teori asuhan keperawatan pada klien
A. Pengertian
Tumor otak atau tumor intracranial adalah neoplasma atau proses desak ruang (space
occupying lesion atau space taking lision) yang timbul didalam rongga tengkorak
Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas maupun
tidak. Tumor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik yang
terdapat diruang intrakranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai sebagian
atau seluruh sifat-sifat proses ganas spesifik seperti yang berasal dari sel-sel saraf di
meningen otak termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang(neuroglia), sel
Tumor otak adalah lesi intrakranial lokal yang menempati ruang didalam tengkorak.
Tumor otak promer berasal dari sel dan stuktur didalam otak. Tumor sekunder atau
7
8
Tumor otak atau glioma adalah sekelompok tumor yang timbul dalam sistem saraf
pusat dan dapat dijumpai beberapa derajat diferensiasi glia (Liau, 2001). Apabila sel-
sel tumor berasal dari jaringan otak orgam-organ lain disebut tumor otak metastasis
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Tumor otak adalah
pertumbuhan abnormal primer atau mestastasis atau berasal dari perkembangan yang
B. Patofisiologi
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yang disebabkan oleh dua
faktor gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial (TIK).
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak dan infiltrasu
atau nyaris langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan meuron.
Perubahan suplai idara akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak. Akibatkan terjadi kehilangan fungsi secara akut
perubahan suplay darah kedalam jaringan otak. Peningkatan TIK dapat diakibatkan
oleh beberapa faktor seperti bertambahnya massa dalam tengkorak, edema sekitar
timor, dan perubahan diduga disebabkan oleh perbedaan tekanan osmosis yang
menyebabkan penyerapan cairan tumor. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan
meningkatkan TIK.
9
Peningkatan TIK membahayakan jiwa jika terjadi dengan cepat. Me. Kenaikan
tekanan yang tidak diatasi akan mengakibatkan herniasi unkus serebellum. Herniasi
unkus timbul jika girus medialis lobus temporalis bergeser ke inferior melalui
insisura tentorial karena adanya masssa dalam hemister otak. Herniasi menekan saraf
foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medula oblongata dan
terhentinya pernapasan terjadi dengan cepat. Perubahan fisiologis lain yang terjadi
hari atau berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna
apabila tekanan intrakranial timbul cepat. Mekanisme kopensasi ini meliputi volume
darah intrakranial, volume CSS, kandungan cairan intrasel, dan mengurangi sel-sel
parenkim otak.
Gejala klinis gejala pada tumor otak dikenal dengan trias klosis tumor otak, yaitu :
nyeri kepala, nyerikepala merupakan gejala tersering, dapat bersifat dalam, terus
menerus tumbuh, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri paling berat yaitu pada pagi
hari dan lebih hebat pada saat beraktivitas sehingga dapat meningkatkan TIK pada
saat membungkuk, batuk, dan mengejan pada saat bab. Nyeri kepala dpat berkurang
bila diberi aspirin dan kompres air dingin di daerah yang sakit. Lokasi yang sering
menimbulkan nyeri terjadi di 1/3 daerah tumor dan 2/3 di dekat atau diatas timor.
Yang kedua ada mual dan muntah. Mual (nausea) dan muntah (vomit) terjadi sebagai
akibat rangsangan pusat muntah pada medula oblongata. Sering terjadi pada anak-
anak dan berhubungan dengan peningkatan TIK yang disertai pergeseran batang
otak. Muntah dapat terjadi tanpa didahului mual dan proyektil. Yang ketiga
10
papila saraf optikus. Bila terjadi pada pemeriksaan oftalmoskopi (funduskopi), tanda
Faktor penyebab atau etiologi dari tumor otak hingga saat ini belum diketahui secara
yang perlu ditinjau yaitu: perta herediter riwayat tumor otak dalam satu anggota
memperlihatkan faktor yang famillia yang jelas. Selain jenis jenis neoplasma tersebut
tidak ada bukti-bukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktro-faktor hereditas
yang kuat pada neoplasma. Yang kedua sisa-sisa selembrional (embrionic cell rest)
mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi ada kalanya
sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan
bangunan embrional tertinggal dalam tubuh menjadi gana dan merusak bangunan
teratoma intrakranial dan kardoma. Yang ke tiga radiasi. Radiasi jaringan dalam
sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan degenerasi,
namun belum ada bukti radiasi dapt memicu terjadinya glioma. Pernah dilaporkan
bahwa meningioma terjadi setelah timbulnya suatu radiasi. Yang empat yaitu virus
banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang
11
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses
terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara
infeksi virus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat. Yang kelia adalah
lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik
Klasifikasi jenis tumor ganas susunan saraf pusat terdiri atas tumor ganas primer dan
meduloblastoma, dan limfoma serebral. Tumor metastasis adalah tumor yang berasal
dari manapun dari bagain tubuh yang umumnya terdapat ekstradural dalam kanalis
spinalis, karena penyebaran hematogen ke arah pleksus venosus peridural dan vena
vena di dalam pelvis, dinding rongga thoraks, dalam toraks, dan daerah leher
posterior yang pada organ dewasa merupakan tumor metastasis tersering di hemister
serebellum lokal primer sesuai dengan lesi supratentorial (Saanin, 2002). Tumor ini
merupakan tumor metastasis 80% dan tumor ganas primer >90%pada anak terdapat
Komplikasi dari tumor otak yaitu kemampuan kognitif dan logika yang lemah,
kehilangan ingatan masalah dalam penglihatan, pendengaran, bau atau ucapan karena
kerusakan saraf koma stroke, lemah di lengan dan kaki, paraplegia gangguan
12
C. Penatalaksanaan
Pemilihan terapi ditentukan oleh tipe dan letak tumor. Kombinasi terapi sering
intrakranial pada umumnya dilakukan untuk seluruh tioe kondisi patologi dari tumor
1. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi operatif
Eksis tumor dengan cara operasi dapat dilakukan dengan beberapa tehnik antara lain:
tudaj dianjurkan pada tumor ganas dan biasanya dilakukan pada kelompok low grade
tumor, misalnya giant cell tumor, eksisi marginal, adalah pengeluaran tumor diluar
dari kapsulnya. Tehnik ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas
jenis low garade malignancy, eksisi luas (eksisi en-bloc). Pada eksisi luar, tumor
dikeluarkan secara utuh disertai jaringan disekitar tumor yang berupa pseudokapsul
atau jaringan yang bereaksi diluar. Tindakan eksisi luas dilakukan pada tumor ganas
pre/pascaoperasi, operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas
dan ditambah dengan pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai
suatu bagian yang utuh. Cara ini biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya
13
dan disertai pengeluaran sendi atasnya. Dengan staging yang tepat serta pemberian
procedure) yaitu berupa eksisi yang luas disertai dengan penggantian anggota gerak
dengan mempergunakan bone graft atau protesis yang disesuaikan dengan anggota
b. Radioterapi
Radiasi dengan energi tinggi merupakan suatu cara eradikasi tumor gans radiosensitif
dan dapat juga sebagain tindakan awal sebelum tindakan operasi dilakukan.
c. Kemoterapi
2. Penatalaksanaan Keperawatan
memberikan jadwal waktu minum obat, memberikan mereka waktu istirahat yang
cukup, menejemen nyeri, dan olahraga yang cukup yang juga harus memberikan
instruksi tentang olah raga yang berguna untuk pasien kanker, atau juga bisa
14
melakukan olahraga yang sesuai dengan jenis kanker yang di anjurkan dokter.
Sudah sepatutnya jika pasien kanker dirawat dengan baik, menganjurkan klien
istirahat yang cukup ciptakan suasana yang nyaman yang berguna untuk merelaksasi
lagi lainnya yang harus merawat pasien kanker agar mereka selalu merasa tidak di
asingkan dan merasa selalu ada banyak orang yang peduli dengannya.
Bagi Anda yang saat ini merawa pasien kanker hal yang terakhir yang harus Anda
lakukan adalah memahami karakter dari pasien, hal ini bertujuan agar anda bisa
memberikan didikan untuk pasien agar tidak mudah depresi atau juga frustasi.
Ceritakan tentang orang-orang yang telah mengidap penyakit kanker yang bisa
sembuh dengan menjalani berbagi pengobatan dan juga selalu tenang tanpa memiliki
beban fikiran.
penebalan, klasifikasi, posisi kelenjar pinelal yang mengapur, dan posisi silatursika.
15
neuron.
serebral.
D. Pengkajian
riwayat menderita infeksi susunan saraf pusat, keluhan sakit kepala menahun,
muntah pada saat bangun tidur tanda disertai nausea, penglihatan ganda, penurunan
melebar, atau pinpoint dan tidak bereaksi terhadap cahaya, palilledema kelemahan
Pengkajian pengetahuan klien atau keluarga : pre dan post operasi : prognosis dan
pusat yaitu :
16
Nervus Olfaktorius adalah jenis saraf sensoris. Fungsinya adalah untuk menerima
rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi
bau.
Nervus Optikus adalah jenis saraf sensoris. Fungsinya adalah untuk menerima
rangsang dari mata lalu menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi
visual (penglihatan).
Merupakan saraf gabungan, yaitu jenis saraf sensoris dan motoris, tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf motoric. Serabut sensorik membawa informasi indera otot
(kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak. Fungsinya adalah
Merupakan saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan
merupakan saraf terkecil dalam saraf kranial. Fungsinya adalah untuk menggerakkan
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Serabut
sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons. Fungsinya
Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini
menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian
a. Sensorik untuk menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di
wajah
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua cabang, yaitu : Cabang koklear
atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam
organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke
bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada
ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik
b. Sensoris koklea untuk menerima rangsang dari telinga untuk diproses di otak
sebagai suara
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi
otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik
membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah
dan sensasi umum dari faring dan laring. Neuron ini juga membawa informasi
18
mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
Fungsinya adalah :
a. Sensoris untuk merima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan
menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa
informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik.
Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan
menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla
sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik
Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa
pergerakan lidah.
19
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Makanan/ cairan
Tanda : perubahan pada kelembapan atau turgoe kulit, penurunan berat badan.
6. Neosensori
7. Nyeri/ kenyamanan
Gejala: nyeri, dan derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai berat
8. Perrnafasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
20
tingkat kepuasan. Nuligravida lebih bedar dari usia 30 tahun. Multigravida, pasangan
12. Psikososial
Gejala: Ansietas, takut, tak berdaya, berduka, menyangkal, depresi dan gangguan
E. Diagnosa Keperawatan
intrakranial.
intrakranial.
Kriteria Hasil :
21
Intervensi :
3). Kaji kualitas dan kekuatan otot wajah dan ekstremitas setiap 4-5 jam.
Kriteria hasil :
a. badan bersih terhindar dari bau badan rambut bersih tidak lengket, terpenuhi
Intervensi :
3). Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan.
4). Ambulasi sebagaimana yang ditoleransi bantu sesuai kebutuhan dengan kursi roda
atau walker.
Kriteria hasil :
a. klien tampak tenang dan rileks, terhindar dari rasa takut maupun gelisah.
Intervensi :
1). Observasi tanda dan gejala kecemasan dan ketakuta, catat ekpresi verbal dan
nonverbal.
4). Bantu klien mengatasi kecemasan dengan memberikan informasi atau perawatan
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1). Observasi tingkat pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan yang
diberikan.
4). Jelaskan kebutuhan utuk terapi, kegunaan dan dosis obat-obatan yang
G. Implementasi
Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan sebagian oleh pasien itu sendiri. Oleh
perawat secara mandiri atau mungkin dilakukan secara kerjasama dengan anggota
team kesehatan lain misalnya : Ahli gizi dan Fisiotherapist, hal ini sangat tergantung
janis tindakan, kemampuan / keterangan pasien serta tenaga perawat itu sendiri.
Proses pelaksanaan dari proses keperawatan mempunyai lima tahap yaitu : Mengkaji
Ulang Klien Pengkajian adalah : suatu proses yang berkelanjutan yang difokuskan
pada suatu dimensi atau sistem. Setiap kali perawat berinteraksi dengan klien, data
asuhan keperawatan langsung, mengawasi dan mengevaluasi kerja staf anggota yang
keperawatan, respons klien terhadap pengobatan dicatatkan pada lembar catatan yang
asuhan keperawatan proses pengumpulan data analisa data berjalan terus menerus
keperawatan dilakukan.
H. Evaluasi
Evaluasi adalah : proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana
a. Tujuan tercapai
kesehatan hanya sebagai dari kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
25
Tujuan sama sekali tidak tercapai, jika pasien menunjukkan perubahan perilaku
Evaluasi dari revisi rencana perawatan dan berfikir kritis, sejalan dengan telah
pendekatan proses keperawatan dan catatan respon klien terhadap tindakan medis,