PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
peningkatan hari rawat rata-rata 6,3 hari. Dampak lainnya yang ditimbulkan
dari insiden jatuh dapat menyebabkan kejadian yang tidak diharapkan
seperti luka robek, fraktur, cedera kepala, perdarahan sampai kematian,
menimbulkan trauma psikologis, meningkatkan biaya perawatan pasien
akibat penambahan tindakan pemeriksaan diagnostik yang seharusnya tidak
perlu dilakukan seperti CT-Scan, rontgen atau pemeriksaan diagnostik
lainnya. Dampak bagi rumah sakit sendiri adalah menimbulkan risiko
tuntutan hukum karena dianggap lalai dalam perawatan pasien (Miake-Lye,
2013dalam Nursalam, 2014).
2
sampai dengan kematian, serta juga dapat memperpanjang lama hari rawat
(Length of Stay/LOS) di rumah sakit dan akan menambah biaya perawatan
di rumah sakit (Joint Commission Internasional, 2015). Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No129/menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit bahwa kejadian pasien jatuh
yang berakhir dengan kecacatan/kematian diharapkan 100% tidak terjadi di
rumah sakit. Namun, berdasarkan laporan dari kongres XII PERSI
(Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia), tahun 2012 menunjukan bahwa
kejadian pasien jatuh menduduki peringkat kedua setelah medicine error.
3
batas – batas etik kesehatan, pelayanan sosial, kesehatan masyarakat dan
pencegahan kecelakaan. Dalam buku “Preventing Falls in Hospitals: A
Toolkit for Improving Quality of Care” (2013), menyatakan bahwa di
Inggris dan Wales, sekitar 152.000 pasien jatuh dilaporkan di rumah sakit
akut setiap tahun, dengan lebih dari 26.000 dilaporkan dari unit kesehatan
mental dan 28.000 dari rumah sakit masyarakat.
Rumah Sakit Islam Ibnu sina Padang mempunyai visi dan misi
menjadi rumah sakit islam terkemuka di Sumatera barat tahun 2025. Secara
umum rumah sakit Ibnu Sina Padang bertujuan untuk mewujudkan/
memberikan pelayanan yang profesional dan islami, mengembangkan sdm
yang berkualitas dan integritas yang tinggi meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan kesehatan agar dapat menjangkau semua
lapisan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang bermutu dan
profesional. Ruangan Al marwah di Ibnu Sina merupakan salah satu
ruangan yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Ruang Al
marwah memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari 18 orang perawat, 1
orang karu, 4 kepala tim, dan 13 perawat pelaksana. Ruangan Al marwah
merupakan ruangan rawat inap kelas dengan penyakit dalam yang biasanya
merawat pasien dewasa dan geriatri. Al marwah 9 untuk wanita dan Al
marwah 10 untuk pria, Al marwah 1 sampai dengan 8 untuk pasien kelas 2
penyakit dalam. Berdasarkan survey awal yang dilakukan penulis pada
tanggal 5 maret 2022 dari pengamatan penulis selama berada di ruang Al
marwah belum optimal nya penerapan pencegahan risiko tinggi jatuh oleh
4
perawat di ruangan Al marwah, pelaksanaan penerapan pencegahan risiko
tinggi jatuh ini sangat penting dan menentukan kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan kualitas pelayanan keperawatan. Sebelum dilakukan
obsevasi, wawancara terhadap pasien dan perawat penulis mendapatkan
informasi dari keluarga pasien karena ayah nya terjatuh setelah dari kamar
mandi, dan saat di tanyakan kepada perawat ada 1 kasus 1 orang pasien
geriatri terjatuh setelah dari kamar mandi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
5
a. Mampu mengetahui dan memahami tentang konsep penerapan
pencegahan risiko tinggi jatuh yang dilakukan perawat di ruangan
Al marwah Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang.
D. Manfaat penulisan
1. Teoritis
a. Praktek keperawatan
6
masukan pada perawat dalam intervensi penerapan pencegahan
risiko jatuh yang dilakukan perawat di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
padang
b. Pendidikan keperawatan