TERAPI BERMAIN
POLI MOTHER AND CHILD
DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2018
CI LAHAN CI INSTITUSI
[ ] [ ]
Terapi bermain
2. Justifikasi tindakan
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu alat
kehidupan anak karena situasi tersebut dapat menimbulkan stress yang berlebihan maka
Terapi bermain sangat penting bagi mental emosional dan kesejahteraan anak
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga berhenti pada saat
anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009). Hardjadinata (2009) menyatakan
emosional dan bahasa anak. Usia ini anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat
pada perkembangan fisiknya. Karakteristik yang dilalui anak usia 2-3 tahun antara lain :
Eksplorasi yang dilakukan anak terhadap benda yang ditemui merupakan proses belajar
yang sangat efektif, 2) anak mulai belajar mengembangkan kemampuan berbahasa yaitu
belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran, 3) anak belajar mengembangkan emosi yang
didasarkan pada faktor lingkungan karenaemosi lebih banyak ditemui pada lingkungan.
Menurut, Wholey & Wong (2003) bahwa klasifikasi bermain pada anak dapat
dilihat dari klasifikasi bermain menurut isinya dan karakter usia. Klasifikasi bermain
4. Hasil tindakan
Pasien atas nama anak G usia 3 tahun 11 bulan 29 hari (28-06-2014) jenis kelamin
laki-laki datang ke poli klinik mother and child (bagian nefrologi) dengan diagnosa
sindrom nefrotik pasien datang untuk melakuka konsultasi ke dokter terkait penyakit
yang dialami. Hasil pengkajian didapatkan BB: 16 kg, TB: 95 cm. Sesuai dengan
usia pertumbuhan anak terapi bermain yang sesuai diberikan pada usia nya untuk
merangsang motorik, sensorik dan sosial. Terapi bermai kali ini kami memberikan terapi
bermain yang dapat mengetahui kemampuan motorik kasar dan halus. Misalnya anak
akan terampil memegang benda-benda kecil, memindahkan dari satu tempat ke tempat
yang lain dan anak terampil menyusun suatu menara dari beberapa mainan lego.
Pada saat di ruangan bermain kami memberikan permainan seperti lego dan
permainan yang menggerakan benda pada satu arena. Awalnya anak G ragu untuk
bermain, hal ini mungkin disebabkan karena dia berada pada satu ruangan dengan orang
baru tetapi beberapa menit kemudian dia mulai berbicara dan mulai memainkan
mainannya. Saat bermain, anak G membuat menara dari lego dan menyusunnya sesuai
bentuk lego. Ketika diperhatikan anak sudah dapat membedakan beberapa warna dan
bentuk dari lego. Setelah bermain, anak G membereskan permainannya dan merapikan
semuanya.
5. Analisa tindakan
Terapi bermain dapat diberikan sebagai bentuk hiburan bagi anak yang sedang
menjalani perawatan di suatu rumah sakit. Wholey & Wong (2003) bahwa klasifikasi
bermain pada anak dapat dilihat dari klasifikasi bermain menurut isinya dan karakter
usia. Klasifikasi bermain menurut isinya dibagi menjadi: Bermain afektif sosial, bermain
ruang bermain si anak G sesuai dengan usianya sudah mampu melakukan motorik kasar
6. Hambatan
Hambatan yang dihadapi awalnya anak agak susah untuk di ajak bermain. Tetapi
setelah kami ajak bicara beberapa menit, anak sudah mulai ingin berinteraksi hingga saat
Pemberian terapi bermain pada anak dapat membantu dalam proses perawatan
agar dapat mengurangi terjadinya efek hospitalisasi yang terjadi pada anak yang
menjalani perawatan atau pemeriksaan jangka panjang. Saran bagi pihak rumah sakit
untuk memberikan satu ruangan yang beberapa anak saat menunggu antrian panggilan.
Bukan hanya permainan tetapi ada perawat yag khusus melihat bagaimana perkembangan
Wholey & Wong. (2003). Pearwatan bayi dan anak . Edisi 6. Jakarta: EGC