Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN

NEBULIZER
POLI MOTHER AND CHILD
DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2018

Nama Mahasiswa : Swastika Fadia Amalina


Nim : R014172017

CI LAHAN CI INSTITUSI

[ ] [ ]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
1. Tindakan yang dikerjakan

Terapi Nebulizer

2. Justifikasi tindakan

Nebulizer adalah tindakan yang diberikan kepada pasien untuk melonggarkan

saluran pernapasan karena adanya secret ataupun penyakit tertentu. Pasien yang

mengalami masalah pada saluran pernapasan seperti sesak napas, batuk, pilek, asma dan

sinusitis serta bunyi tarikan nafas yang sangat kuat.

3. Teori singkat tindakan

Nebulisasi merupakan bagian dari terapi inhalasi, terapi ini memberikan obat

secara langsung pada saluran nafas melalui uap yang dihirup. Tindakan ini aman karena

bekerja langsung pada target yaitu saluran pernafasan. Terapi inhalasi dapat

menggunakan alat nebulizer. Nebulizer sering dipilih untuk anak usia pra sekolah karena

tidak memerlukan banyak koordinasi. Nebulizer sendiri adalah alat yang dapat mengubh

obat berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus-menerus dengan tenaga yang berasal

dari udara yang dipadatkan. Tujuan penggunan alat ini dalah untuk mengurangi seak pada

penderita asma, untuk mengencerkan dahak, bronkospasme berkurang atau menghilang.

Nebulizer mengubah partikel menjadi uap yang dihirup sehingga langsung menuju paru-

paru dan mampu menghacurkaan dahak.

4. Hasil tindakan

Pasien An. Anak H.A usia tahun bulan hari ( ),

jenis kelamin perempuan datang ke poliklinik mother and child (polik respi) untuk

melakukan kontrol dan tindakan terapi nebulizer dengan diagnosa


. Pasien datang dengan keluhan batuk yang dialami beberapa hari terakhir dan rewel.

Hasil pengkajian BB: , TB: , pasien tampak batuk, pada saat di auskultasi terdengar

suara bunyi ronchi pada kedua paru. Tindakan yang dilakukan pada pasien yaitu dengan

memberikan nebulizer dengan cairan natrium clorida 9 % sebanyak 3 cc. setelah

dilakukan terapi benulizer pasien nampak tertidur dan ayah pasien mnegatakan bahwa

jika pasien setelah dilakukan tindakan nebulisasi pasien tidurnya akan nyenyak.

5. Analisa tindakan

Tindakan nebuizer yang diberikan kepada pasien yang menderita asma ataupun

maslaah pernafasan lainnya adalah untuk mebuka jalan napas. Obat-obat yang digunkan

dalam pemberian nebulizer adalah obat bronchodilator. Dalam pemberian obat

bronchodilator biasanya diberikan cairan NaCl 0,9%yang bertujuan untuk mengencerkan

dahak. Pada pasien yang mengalami sesak napas dan asma ataupun masalah pernafasan

lainnya juga dapat diberikan cairan NaCl 3% . hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nadhhifanny & Perdani tentang nebulisasi NaCl 3 % lebih efektif daripada NaCl 0,9%

pada Bronkiolitis akut mengemukakan bahwa bronkioitis akut adalah infeksi saluran

pernafasan yang sering ditemui pada anak berusia kurang dari 2 tahun. Tatalaksana

bronkiolitis pada umumnya bersifat supportif. Pemberian nebulisasi hipertonik salin

(NaCl 3%) dapat mengurangi gejala pada bronkiolitis akut dan lama rawat di rumah sakit.

6. Hambatan

Pada saat pemberian terapi nebulisasi, hambatan yang dialami karena pasien agak

rewel sehingga masker dari alat nebulzer tersebut hanya dipegang karena jika
dipasangkan langsung kepda pasien, pasien akan menangis sehingga ini dapat

mempengaruhi keefektifan dalam pemberian nebulisasi.

7. Kesimpulan dan saran

Pemberian terapi inhalasi dengan menggunakan alat nebulizer merupakan salah

satu terapi uap yang diberikan pada pasien yang mengalami gangguan pada saluran

pernafasan seperti: asma, sesak dan masalah pernafasan lainnya. Obat yang diberikan

pada alat inhalasi adalah obat-obat bronchodilator. Pemberian obat bronchodilator dapat

dierikan sesuai keluhan yang dialami pasien dan memperhatikan kembali indikasi

pemberian obat-obat bronchodilator.


Daftar pustaka

Nadhifanny & Perdani. (2017). Nebulisasi NaCl 3% lebih efektif daripada NaCl 0,9% pada

Bronkiolitis akut. Majority., volume 6, momor 3 .

Anda mungkin juga menyukai