Syifa Nurbaiti1, Erry Yudhya Mulyani1*, Mertien Sa’pang1, Yulia Wahyuni1, Anugrah
Novianti1
1
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul
Jl. Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
*email : erry.yudhya@esaunggul.ac.id
ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is a condition where the kidney(s) are damaged which
is marked by the glomerular filtration rate<15mL/min/1.73m². Reports from Indonesian
Renal Registry revealed that new patients undergoing hemodialysis in the Indonesian are
increasing every year. This study aims to see the health status of hemodialysis patients at
Medika Hospital BSD. The design used was descriptive observational in November 2019 -
February 2020, with cross sectional research design. The sampling method uses Non
Probability Sampling, total samples taken was 46 respondent with age ratio >18 years to <60
years old. The results showed 56.5% ureum levels >150 mg/dL, 76.1% hemoglobin levels ≤10
g/dL, 71.7% malnutrition nutritional status (DMS score = >7), and 84.8% of the respondent
has bad health status.
Keywords: Ureum levels, Hemoglobin levels, Dialysis Malnutrition Score (DMS), Health
Status
Submitted : 2020-10-17 Accepted : 2021-12-01 Published : 2022-04-04
memperhatikan status kesehatan pasien penelitian ini, terdiri atas kadar ureum dan
yang dapat dilihat dari berbagai faktor hemoglobin sebagai kimia serum, serta
parameter, seperti: aspan makan, screening khusus untuk pasien
antropometrik (Indeks Masa Tubuh, hemodialisis yaitu Dialisis Malnutritiont
Lingkar Lengan Atas, Berat Badan), Score (DMS). DMS terdiri dari 7 variabel
biokimiawi (kadar ataupun serum kimia), yaitu perubahan berat badan, asupan
dan klinis (Inter-Dialytic Weight Gain, makan, gejala gastrointestinal, kapasitas
Dialysis Malnutrition Score, Subjective fungsional, komorbiditas, lemak subkutan
Global Assessment). dan tanda-tanda pengecilan otot. Score
Nilai Kadar ureum dilihat dari Blood malnutrisi adalah 7 (normal) dan 35 (gizi
Urea Nitrogen (BUN) dengan kadar buruk) yang terdiri atas 2 bagian dengan
normal <50 mg/dl untuk orang normal. tujuh elemen. Hasil scoring DMS
Sedangkan pada orang yang memiliki diperoleh dengan melakukan wawancara
penyakit ginjal dengan rerata nilai ureum recall, melihat kondisi fisik, dan juga
>100 mg/dl adalah normal, namun jika pengukuran dengan alat bantu
kadar ureum lebih besar dari 150 mg/dl Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)
hingga 200 mg/dl pasien uremik atau setelah melakukan hemodialisa.
pasien dengan hemodialisa akan beresiko Pengukuran bertujuan untuk melihat
pada komorbiditas yang lebih parah. perubahan persen otot dan lemak, serta
Kidney Disease Outcomes Quality berat badan responden (untuk
Initiative (KDOQI) menyebutkan bahwa mendapatkan hasil berat badan kering
nilai rerata Hb dewasa yang berusia >15 dilihat dari selisih penimbangan sebelum
tahun berdasarkan nilai GFR yaitu dari 60 dan setelah HD). Penentuan status
atau lebih (PGK stadium 1 dan 2) nilai Hb kesehatan akan dinilai baik jika score DMS
>12,8g/dl, 30 sampai 59 (PGK stadium 3) 7, kadar ureum <150mg/dl, dan kadar
nilai Hb >12,4g/dl, 15 sampai 29 (PGK hemoglobin >10g/dl. Sedangkan status
stadium 4) nilai Hb >12g/dl, dan lebih kesehatan dinilai tidak baik jika salah satu
rendah dari 15 mL/min/1,73 m2 (PGK diantara faktor-faktor parameter tersebut
stadium akhir) nilai Hb >10,9g/dl ada yang tidak sesuai dengan cut off point
(KDOQI, 2006). Berdasarkan sumber dari pada masing-masing parameter.
Pernefri 2011, dikatakan pasien dengan
penyakit ginjal mengalami anemia jika Hb METODE
≤10gr/dl dan Ht ≤30% (Lubis & Siregar, Rancangan penelitian yang
2013). digunakan adalah cross-sectional,
International Society of Renal menganalisis berdasarkan distribusi
Nutrition and Metabolism (ISRNM) frekuensi. Penelitian dilakukan di Unit
menyatakan bahwa parameter untuk Hemodialisa RS Medika BSD, Tangerang
melihat status kesehatan pasien dengan Selatan, Banten pada Bulan November
dialisis setidaknya membutuhkan tiga dari 2019 hingga Februari 2020. Pada
empat kategori utama yang terdiri dari penelitian ini, teknik sampling dilakukan
asupan makan, antropometri, kimia serum, dengan Non Probability Sampling yaitu
dan masa otot (Wi & Kim, 2017). pengambilan sampel dengan tidak
Penelitian tersebut merupkan dasar dalam memberi peluang yang sama kepada
penilaian kriteria status kesehatan pada anggota populasi untuk dijadikan sampel
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Faktor-Faktorpenilaian Status Kesehatan
Variabel n % Mean ± SD Min-Max
Kadar ureum
>150 mg/dL 26 56,5 158,5±39,5 80-240
<150 mg/dL 20 43,5
Kadar hemoglobin
≤ 10 g/dL (anemia) 35 76,1 9,15±1,5 6,3-13,6
> 10 g/dL (normal) 11 23,9
DMS
malnutrisi (score = >7) 33 71,7 14±4,56 7-22
normal (score = 7) 13 28,3
jumlah 15,2% diperoleh ketika pada setiap
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat individu memiliki kadar ureum,
bahwa kadar ureum pasien dari 46 orang hemoglobin, dan DMS diatas cutoff
didapatkan rerata (SD) sebesar 158,5 berdasarkan standar pasien GGK dengan
(39,5) mg/dl. Sebaran nilai kadar ureum HD.
dari yang terendah yaitu 80 mg/dl dan
tertingginya mencapai 240 mg/dl. PEMBAHASAN
Pasien GGK di RS Medika BSD Berdasarkan hasil penelitian pada
memiliki rerata nilai kadar hemoglobin tabel 1, saat pengambilan data responden
berjumlah 9,15(1,5) gr/dl. Nilai kadar awal diperoleh jumlah sampel 51 subjek,
hemoglobin terendahnya adalah 6,3 gr/dl namun karena ada yang tidak sesuai
dan sebaran nilai tertinggi 13,6 gr/dl. dengan kriteria dan dipertengahan
Berdasarkan tabel 3 dari 46 penelitian ada yang meninggal sehingga
responden didapatkan rerata score DMS sampai akhir penelitian hanya didapat 46
berjumlah 14 dengan standar deviasi 4,56. subjek dengan rerata berumur 46 tahun
Score 14 dalam DMS menunjukan rerata dimana 67,4% diantaranya adalah laki-laki.
status gizi pasien adalah malnutrisi. Nilai Penambahan usia menyebabkan
sebaran DMS terendah (gizi baik) yaitu 7 menurunnya fungsi ginjal untuk
dan sebaran nilai tertinggi (malnutrisi) 22. melakukan penyaringan dalam tubuh.
Sehingga bertambahnya usia menunjukkan
Tabel 4 penurunan secara progresif Glomerular
Distribusi frekuensi status kesehatan Filtrasion Rate (GFR) dan Renal Blood
Variabel n % Flow (RBF). Berdasarkan jenis kelamin,
Status kesehatan laki-laki memang lebih beresiko terkena
Tidak baik 39 84,8 GGK. Alasanya karena perempuan
Baik 7 15,2 memproduksi hormon estrogen yang lebih
banyak, kerja hormon estrogen dapat
Status kesehatan pasien di RS
menghambat pengeluaran kalsium didalam
Medika BSD hampir seluhnya dari total
tulang. Jika kalsiumnya cukup maka proses
sampel (84,8%) berstatus tidak baik.
pembentukan sitokin dalam tulang tidak
Penilaian status kesehatan baik dengan
terjadi, sehingga selosteoklas tidak perlu
KDOQI. (2006). KDOQI Clinical Practice Ocfianella, R., Bintanah, S., & Handarsari,
Guidelines and Clinical Practice E. (2007). Gambaran Asupan Protein
Recommendations for Anemia in dengan Kadar Hb pada Penderita
Chronic Kidney Disease. American Gagal Ginjal Kronik yang Mendapat
Journal of Kidney Diseases, 47(5). Perawatan Hemodialisa di Unit
Hemodialisa. Jurnal Gizi UNIMUS,
Khazaei, S. (2018). Survival Rate and 6(1), 35–40.
Predictors of Mortality among
Hemodialysis Patients in West of Iran Pernefri. (2014). Penatalaksanaan Nutrisi
, 1996 – 2015. International Journal Pada Penderita Penyakit Ginjal
of Preventive Medicine, 9(113), 1–5. Kronik Dengan Dialisis.