Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP KADAR GLUTATION


TEREDUKSI (GSH) PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD
PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG
Elaine Courtesy Sianturi, Anita Lidesna Shinta Amat, Stefany Adi Wahyuningrum

ABSTRAK

Gagal Ginjal memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap seperti hemodialisis. Pasien
hemodialisis beresiko mengalami kelainan kardiovaskular lebih tinggi daripada populasi
umum. Salah satu faktor yang berperan dalam meningkatkan resiko ini adalah stres oksidatif.
Stres oksidatif terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan kadar radikal bebas dan antioksidan.
Glutation tereduksi (GSH) adalah salah satu antioksidan penting dalam tubuh yang menurun.
Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh hemodialisis terhadap kadar GSH pasien gagal
ginjal kronik di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode penelitian yang digunakan
adalah One-group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling dengan cara pemilihan sampel jenis Consecutive sampling. Kadar GSH pada
sampel darah diuji menggunakan Elisa Reader. Hasil penelitian jumlah sampel yang
didapatkan sebanyak 31 orang. Rerata kadar GSH pada pre-hemodialisis lebih tinggi dari
pada rerata kadar GSH pada post-hemodialisis. Pada pre-hemodialisis rerata kadar GSH yaitu
1,80 nmol/ml lebih tinggi daripada post-hemodialisis yaitu 1, 72 nmol/ml. Berdasarkan uji
Wilcoxon didapatkan nilai p= 0,422 (>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan kadar GSH pasien gagal ginjal sebelum dan sesudah hemodialysis. Kesimpulan
penelitian ini tidak terdapat pengaruh hemodialisis terhadap kadar GSH pada pasien gagal
ginjal kronik

Kata Kunci: Gagal ginjal, Hemodialisis, GSH

The United States Renal Data System bersekolah (0,4% dari jumlah penduduk di
(USRDS) mencatat bahwa jumlah pasien Indonesia), pekerjaan wiraswasta,
yang dirawat karena end stage renal petani/nelayan/buruh (0,3% dari jumlah
disease (ESRD) atau gagal ginjal kronis penduduk di Indonesia), dan kuintil indeks
didunia diperkirakan 3.010.000 penduduk kepemilikan terbawah dan menengah
pada tahun 2012 dengan tingkat bawah masing-masing 0,3% dari jumlah
pertumbuhan 7%. Tingginya prevalensi penduduk di Indonesia. Prevalensi penyakit
gagal ginjal kronis juga terjadi di gagal ginjal kronik di Nusa Tenggara
Indonesia. Jumlah penderita gagal ginjal Timur (NTT) sebesar 0,3% dari jumlah
kronis di Indonesia pada tahun 2011 penduduk di NTT atau masih diatas angka
tercatat 22.304 dengan 68,8% kasus baru nasional (0,2% dari jumlah penduduk di
dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Indonesia)(2).
28.782 dengan 68,1% kasus baru(1). Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Penatalaksanaan penyakit ginjal
juga menunjukkan prevalensi meningkat kronik meliputi terapi spesifik terhadap
seiring dengan bertambahnya umur, dengan penyakit dasarnya, pencegahan dan terapi
peningkatan tajam pada kelompok umur terhadap kondisi komorbid, memperlambat
35-44 tahun dibandingkan kelompok umur pemburukan fungsi ginjal, pencegahan dan
25-34 tahun. Prevalensi tertinggi terjadi terapi terhadap penyakit kardiovaskular,
pada laki-laki (0,3% dari jumlah penduduk pencegahan dan terapi terhadap komplikasi,
di Indonesia), masyarakat perdesaan (0,3% dan terapi pengganti ginjal berupa dialisis
dari jumlah penduduk di Indonesia), tidak atau transplantasi ginjal(3). Terapi pengganti

Universitas
308 Nusa Cendana 308
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

ginjal dilakukan pada PGK stadium 5, yaitu semuanya itu akan menstimulasi sitokin pro
pada laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang inflamasi sistemik seperti Tumor Necrosis
dari 15 ml/mnt. Terapi pengganti tersebut Factor- Alpha (TNF-α) dan Interleukin-1
dapat berupa hemodialisis, peritoneal (IL-1) merangsang pembentukan C-
dialisis atau transplantasi ginjal(3). Reactive Protein ( CRP) dan fibrinogen
Tindakan hemodialisis tersebut dapat serta respon vaskuler (MCP-1, IL-1ß,
menurunkan resiko kerusakan organ-organ ICAM-1 dan VCAM-1), yang nantinya
vital lainnya akibat akumulasi zat toksis akan menyebabkan stimulasi disfungsi
dalam sirkulasi(4). endotel, memudahkan terjadinya
pembentukan plak dan proses terjadinya
Hemodialisis (HD) adalah suatu penyakit kardiovaskuler(8). Stres oksidatif
metode terapi dialisis yang digunakan terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan
untuk mengeluarkan cairan dan produk kadar radikal bebas dan antioksidan(9).
limbah dari dalam tubuh ketika secara akut Salah satu antioksidan penting di tubuh
ataupun secara progresif ginjal tak mampu yang menurun kadarnya adalah glutation
melaksanakan proses tersebut. Jumlah tereduksi (GSH)(10). Glutation dalam tubuh
pasien baru yang menjalani HD di terdapat dua bentuk yaitu dalam bentuk
Indonesia mengalami peningkatan setiap kekurangan thiol, merupakan bentuk
tahun. Tahun 2013 terdapat 15.128 pasien glutation.
untuk pasien baru dan mengalami
peningkatan pada pasien aktif menjadi Penelitian mengenai kadar GSH pada
9.396. Tahun 2014 meningkat menjadi pasien HD sudah banyak dilakukan,
17.193 untuk pasien baru dan 11.689 untuk namun hasil yang didapatkan masih
pasien aktif(5). Jumlah pasien yang berbeda-beda. RSUD W.Z Johanes sendiri,
menjalani HD di Provinsi Nusa Tenggara belum pernah dilakukan penelitian tentang
Timur berdasarkan data dari 2 rumah sakit kadar GSH pada pasien hemodialisis,
yaitu RSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
dan RSUD dr. T.C. Hillers Maumere dapat tentang “Pengaruh Hemodialisis Terhadap
terbilang banyak. Data yang di dapat dari Kadar Glutation Tereduksi (GSH) Pasien
RSUD dr. T.C. Hillers Maumere tercatat Gagal Ginjal Kronik di RSUD Prof. Dr.
bahwa jumlah pasien yang menjalani HD W.Z. Johannes”.
sampai pada bulan Maret 2018 sebanyak 30
pasien(6). Pasien aktif yang menjalani METODE PENELITIAN
hemodialisi di RSUD Prof. W.Z Johannes
sampai bulan Maret 2018 tercatat sebanyak Penelitian ini merupakan penelitian
135 pasien, dengan pelayanan mencapai 42 pre eksperimental dengan rancangan One-
pasien dalam seharinya(7). group pretest and posttest design untuk
mengetahui pengaruh hemodialisis
Pasien HD beresiko mengalami terhadap kadar GSH pasien gagal ginjal
kelainan kardiovaskular 5-25 kali lebih kronik. Pemeriksaan dilakukan sebelum
tinggi dibandingkan populasi umum dan dan sesudah dilakukan terapi hemodialisis.
mortalitas akibat kelainan kardiovaskular Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr.
pada pasien hemodialisis lebih tinggi W.Z. Johannes Kupang dan untuk hasil
dibandingkan pada pasien yang menerima analisisnya dilakukan di Poltekes Analis
peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal. Kota Kupang. Penelitian ini dilaksanakan
Salah satu faktor yang berperan dalam pada 24 Agustus – 16 Oktober 2018.
meningkatkan resiko ini adalah stres
oksidatif. Penyakit ginjal kronik (PGK)
menstimulasi akumulasi ureum, produksi
Reactive Oxygen Spesies (ROS) serta Sampel
gangguan metabolisme mineral, akibat dari

Universitas Nusa Cendana 309


Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

Teknik pengambilan sampel dalam Timur yang terletak di Jl. Moh. Hatta No.
penelitian ini adalah total sampling, dan 19, Kelurahan Oetete, Kecamatan
cara pemilihan sampel adalah dengan non- Oeebobo, Kupang Nusa Tenggara Timur.
probability sampling jenis Consecutive
sampling. Sampel yang digunakan dalam Pembacaan hasil penelitian dilakukan
penelitian ini adalah sampel serum darah di Laboratorium Program Studi Analis
pasien gagal ginjal kronik yang aktif Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang.
menjalani hemodialisis dan memenuhi Jumlah sampel yang didapat dengan
kriteria inklusi penelitian, yaitu pasien menggunakan teknik total sampling adalah
Gagal Ginjal yang menjalani HD di Unit sebanyak 31 orang.
Hemodialisis RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang, bersedia menjadi Berdasarkan hasil wawancara
responden penelitian dan mendatatangani tersebut diperoleh karakteristik responden
lembar ketersediaan menjadi responden, sebagai berikut:
dapat berkomunikasi dengan baik,pasien
sudah menjalani hemodialisis selama Karakteristik Responden Berdasarkan
minimal tiga bulan, HB > 7g/dL, Jenis Kelamin
penggunaan membran dialisis ke-1(R0) dan
ke-2 (R1), usia tidak lebih dari 70 tahun, Tabel 4.1. Karakteristik Responden
tidak menerima terapi antioksidan secara berdasarkan Jenis Kelamin.
rutin, tidak menerima terapi besi intravena
dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, tidak No Jenis Kelamin Jumlah (%)
mengidap HIV/AIDS, tidak mengidap TBC 1. Laki-laki 21 67,7
dan tidak mengidap HBsAg +. 2. Perempuan 10 32,3
Total 31 100
Prosedur
Berdasarkan tabel diatas, diketahui
Sampel darah yang sudah diambil bahwa sebagian besar responden dalam
sebelum dan sesudah hemodialisis penelitian ini berjenis kelamin laki-laki
dimasukan kedalam tabung vacutainer yaitu sebanyak 21 orang (67,7 %) dan
merah kemudian disentrifus untuk perempuan sebanyak 10 orang (32,3 %).
mengambilkan serumnya. Serum tersebut
dikumpulkan hingga sampel terpenuhi, Karakteristik Responden Berdasarkan
setelah itu dilakukan pemeriksaan GSH Umur
dengan menggunakan Elisa reader di
Poltekkes Analisis Kesehatan Kupang. Tabel 4.2. Karakteristik Responden
Hasil kadar GSH pasien gagal ginjal berdasarkan Umur.
kronik sebelum dan sesudah hemodialisis
akan di olah menggunakam SPSS 20 dan No Kategori Jumlah (%)
diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon 1. 26-35 tahun 1 3,2
untuk mengetahui ada atau tidaknya 2. 36-45 tahun 5 16,1
pengaruh hemodialisis terhadap kadar GSH 3. 46-55 tahun 13 41,9
pada pasien gagal ginjal. 4. 56-65 tahun 10 32,3
5. >65 tahun 2 6,5
HASIL Total 31 100
Penelitian ini dilakukan di Unit
Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah
Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Rumah
sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan Berdasarkan karakteristik umur
tipe B dan rujukan di Nusa Tenggara responden pada tabel 4.2, terlihat bahwa

Universitas Nusa Cendana


310 310
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

pengelompokan usia responden dalam tubuh, kadar HB dan penggunaan


penelitian ini paling banyak pada membran.
kelompok berusia 46-55 tahun yaitu 13
pasien dengan presentase sebesar 41,9%, Dari 31 responden dalam penelitian
diikuti dengan kelompok berusia 56-65 ini, 12 orang diantaranya mengalami
tahun sebanyak 10 pasien dengan kenaikan kadar GSH sesudah hemodialisis,
presentase 32,3%, kelompok berusia 36-45 18 orang mengalami penurunan kadar GSH
tahun sebanyak 5 pasien dengan presentase sesudah hemodialisis dan 1 orang memiliki
16,1%, kelompok berusia lebih dari 65 kadar GSH tetap sesudah hemodialisis.
tahun sebanyak 2 pasien dengan presentase Responden dalam penelitian ini terbanyak
6,5% dan paling sedikit kelompok berusia dengan penggunaan jenis kateter cimino,
26-35 tahun sebanyak 1 pasien dengan etiologi PGK adalah glomerulonefritis,
presentase 3,2%. Umur termuda adalah 28 lama HD berkisar < 12 bulan, indeks massa
tahun dan usia tertua adalah 68 tahun. tubuh dalam batas normal, kadar HB
berkisar < 10-8 g/dl dan penggunaan
Karakteristik Responden berdasarkan membran pertama (R0).
Pendidikan Terakhir
Analisis Bivariat
Tabel 4.3 Karakteristik responden
berdasar kan pendidikan Data kadar GSH pre dan post HD dari
terakhir responden dimasukan ke dalam SPSS 20,
kemudian dilakukan uji normalitas data
No Pendidikan Jumlah (%) dengan menggunakan Shapiro Wilk. Hasil
Terakhir yang di dapat data tidak terdistribusi
1. SD 3 9,7 normal pada kadar GSH pre-HD dan data
2. SMP 7 22,6 terdistribusi normal pada kadar GSH post-
3. SMA 17 54,8 HD. Data Kadar GSH pre-HD kemudian
4. Diploma III 1 3,2 ditransformkan untuk menormalkan data,
5. Sarjana (S1) 3 9,7 akan tetapi peneliti sudah melakukan
Total 31 100 transform sebanyak >3kali pada data
namun tetap saja sebaran data kadar GSH
Berdasarkan karakteristik pendidikan pre-Hd tidak normal. Untuk menguji
terakhir responden pada tabel 4.3 tersebut, apakah ada pengaruh hemodialisis terhadap
terlihat bahwa pendidikan terakhir kadar GSH dilakukan uji statistik wilcoxon.
responden dalam penelitian pada jenjang
SD terdapat 3 orang atau 9,7%, pada Tabel 4.12. Hasil Uji Statistik Analisis
jenjang SMP terdapat 7 orang atau 22,6%, Bivariat
pada jenjang SMA paling banyak yaitu 17
orang atau 54,8%, pada jenjang Diploma III Mean Min- p
paling sedikit yaitu 1 orang atau 3,2% dan Max(SD)
pada jenjang Sarjana (S1) terdapat 3 orang Kadar 1,80 0,22- 0,422
atau 9,7%. GSH 2,34(0,53)
pre-HD
Analisis Data Kadar 1,72 1,02-
GSH 2,54(0,32)
Analisis Univariat post-HD
*Uji Wilcoxon
Analisis univariat dilakukan untuk # p<0,05
mengetahui frekuensi masing-masing Berdasarkan tabel diatas hasil analisis
variabel, diantaranya kadar GSH, jenis statistik mempertegas bahwa adanya
kateter, etiologi, lama HD, indeks massa perbedaan yang tidak signifikan (p=0,422).

Universitas Nusa Cendana 311


Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa GSH eritrosit secara
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan lebih rendah pada pasien pre
hemodialisis terhadap kadar GSH pada hemodialisis dibandingkan dengan pasien
pasien gagal ginjal kronik post hemodialisis dan pasien CAPD
(p<0,0001)(13), penelitian PS Ogunro, dkk
PEMBAHASAN tahun 2014 menyatakan bahwa konsentrasi
GSH pasca dialisis menurun pada
Stres oksidatif didefinisikan sebagai pengguna selulosa dan polisulfon dialyzer
ketidakseimbangan antara mekanisme ( P <0,05)(14).
pertahanan antioksidan dan produk oksidan
(radikal bebas)(11). Stres oksidatif terlibat Pada penelitian ini kenaikan dan
dalam jalur patologis berbagai kondisi, penurunan kadar GSH setelah dilakukan
seperti Diabetes Melitus, aterosklerosis, hemodialisis dipengaruhi oleh berbagai
peradangan dan perkembangan penyakit faktor yaitu jenis kateter yang digunakan,
ginjal kronis menjadi gagal ginjal(8). Stres etiologi PGK, lama hemodialisis, indeks
oksidatif meningkat seiring dengan massa tubuh, kadar HB dan penggunaan
gangguan ginjal dan semakin diperburuk membran, namun terdapat juga pengaruh
oleh proses hemodialisis(11). Saat lain yang dapat menyebabkan berubahnya
hemodialisis terjadi interaksi antara kadar GSH responden setelah dilakukan
membran dialisis dan netrofil darah yang hemodialisis yang tidak di teliti oleh
memicu pelepasan radikal bebas(9). peneliti. Untuk jenis kateter yang
Glutation (GSH) memiliki peran fisiologis digunakan responden yang menggunakan
penting dalam pemeliharaan tingkat jenis kateter cimino sebanyak 26 orang, 16
jaringan, penting untuk menjaga kesehatan orang diantaranya mengalami penurunan
dan mencegah pengembangan berbagai kadar GSH sesudah hemodialisis, 9 orang
penyakit penyakit(12). mengalami kenaikan dan 1 orang memiliki
GSH tetap, sedangkan untuk jenis kateter
Dari hasil penelitian ini, terjadi femoral dari 5 orang responden didapatkan
penurunan kadar Glutation tereduksi (GSH) 3 orang mengalami kenaikan kadar GSH
setelah proses hemodialisis sebanyak dan 2 orang mengalami penurunan GSH.
58,06% dari total sampel atau 18
responden, 12 responden atau 38,74% dari Responden berdasarkan etiologi
total sampel yang mengalami kenaikan PGK dalam penelitian ini terbanyak
kadar Glutation tereduksi setelah proses disebabkan oleh Glomerulonefritis yaitu
hemodialisis dan 1 responden (3,2%) dari sebanyak 17 orang, 10 pasien diantaranya
total sampel yang tidak mengalami mengalami penurunan kadar GSH sesudah
perubahan kadar GSH sebelum maupun hemodialisis dan 7 orang mengalami
sesudah dilakukan Hemodialisis. Rerata penurunan. Etiologi PGK yang lain seperti
kadar GSH pada penelitian ini menunjukan DM tipe II pada penelitian ini sebanyak 10
terjadinya penurunan yakni kadar GSH orang dengan 1 orang mengalami kenaikan,
sebelum proses hemodialisis sebesar 1,80 8 orang mengalami penurunan dan 1 orang
nmol/ml menurun menjadi 1,72 nmol/ml tetap. Dikutip dari Setiawan B, dkk (2005)
setelah hemodialisis, akan tetapi penurunan pada diabetes melitus, pertahanan
tersebut tidak bermakna secara statistik. antioksidan dan sistem perbaikan seluler
akan terangsang sebagai respons tantangan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
oksidatif. Sumber stres oksidatif yang
penelitian hannan, dkk tahun 2011 yang
terjadi berasal dari peningkatan produksi
menyatakan bahwa tidak terdapat
radikal bebas akibat autooksidasi glukosa,
perbedaan secara signifikan kadar GSH
penurunan konsentrasi antioksidan berat
sebelum dan sesudah hemodialisis p>0,05
molekul rendah di jaringan, dan gangguan
(P=0,379)(9). Hasil penelitian ini berbeda
aktivitas pertahanan antioksidan enzimatik.
dengan Ozden M, dkk tahun 2002 yang

Universitas Nusa Cendana


312 312
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

Peningkatan ROS yang tinggi dapat menghasilkan NO. Peningkatan produksi


menurunkan kadar antioksidan seperti superoksida dapat meningkatkan degradasi
GSH. Kemaknaan stres oksidatif pada NO untuk menurunkan sintesis NO.
patologi penyakit sering tidak tentu. Stres Degradasi NO akan menyebabkan disfungsi
oksidatif dan gangguan pertahanan vasomotor, aktivasi endotel
antioksidan merupakan keistimewaan mengekpresikan molekul adhesi, proliferasi
diabetes melitus yang terjadi sejak awal otot polos menginduksi, ekspresi gen
penyakit. Stres oksidatif juga memiliki inflamasi, menginduksi apoptosis, migrasi
kontribusi pada perburukan dan dan reorganisasi matrik seluler yang dapat
perkembangan kejadian komplikasi(15). mengganggu proses relaksasi endotel
sehingga berakibat terjadinya hipertensi(17).
Etiologi PGK berikutnya adalah
hipertensi, dimana dalam penelitian ini Untuk etiologi PGK hipertensi dan
terdapat 3 orang responden, 2 orang DM tipe II hanya sebanyak 1 orang
diantaranya mengalami kenaikan GSH responden dan mengalami kenaikan kadar
sedangkan 1 orang diantaranya mengalamai GSH. Penelitian ini memiliki responden
penurunan. Pada pasien PGK keadaan dengan Indeks Massa Tubuh pada Obesitas
peradangan kronis akan mengaktifkan sel- pada penelitian ini menunjukan kadar GSH
sel inflamasi seperti sel polimorfonuklear sebelum dan sesudah HD mengalami
(PMN) dan monosit. Sel-sel inflamasi ini penurunan sebanyak 6 orang dan 4 orang
akan meningkatkan sekresi NADPH mengalami kenaikan. Hal ini sesuai dengan
oksidase dan MPO yang juga akan teori yang dikatakan bahwa obesitas dapat
meningkatkan pembentukan oksidan ROS. menyebabkan stress oksidatif sistemik,
Apabila peningkatan ROS terus meningkat dikaitkan dengan produksi irregular
sedangkan kapasitas detoksifikasi adipokine, yang berkontribusi pada
antioksidan endogen tetap atau bahkan perkembangan sindrom metabolik.
berkurang maka akan terjadi stres oksidatif. Mekanisme pembentukan radikal bebas
Leukosit pasien PGK dengan uremia pada obesitas diantaranya adalah jaringan
diketahui menjadi sumber produksi adiposa, oksidasi asam lemak, berlebihan
superoksida radikal (O2). Indoxyl konsumsi oksigen, akumulasi kerusakan
sulphate (IS) adalah bentuk toksin urea seluler, jenis diet dan peran mitokondria
yang biasanya diekskresi melalui ginjal. dalam perkembangan stres oksidatif pada
obesitas. Ketika obesitas terus berlanjut
Pada pasien dengan PGK, anion untuk waktu yang lama, sumber
organik ini akan menumpuk dalam darah, antioksidan dapat menurun(18). Pada
memperburuk kondisi peradangan dan penelitian ini juga didapatkan bahwa
merusak fungsi endotel vaskular, sehingga banyak responden yang mengalami
memperburuk perkembangan PGK(16). penurunan kadar GSH setelah proses
Endotelium melepaskan Nitrat Oksida hemodialisis memiliki kadar Hb yang
(NO) dan menyebabkan relaksasi vaskluar. rendah yaitu berkisar antara <10 g/dl yaitu
NO terdegradasi dengan cepat oleh anion 15 orang. Pada pasien GGK dengan HD,
superoksida radikal bebas oksigen. Reaksi anemia menjadi faktor memperburuk stress
NO dengan anion superoksida akan oksidatif(11). Peningkatan status
menghasilkan peroksinitrit (ONOO-) yang perioksidasi lipid mungkin terkait dengan
merupakan reaktif nitrogen spesies. keparahan anemia pada paisen yang
Peroksinitrit ini akan mengoksidasi BH4 menjalani HD. Peningkatan anemia oleh
(pteridin tetrahydrobiopterin) yang erythropoietin (ESA) dan disertai dengan
merupakan kofaktor untuk NOS (Nitric dengan penghambatan yang signifikan dari
oxide syntthase). Situasi ini akan proses oksidasi, menunjukan bahwa anemia
mengakibatkan NOS untuk menghasilkan itu memperberat stress oksidatif.
lebih banyak superoksida daripada Pengurangan GSH kemudian dapat

Universitas Nusa Cendana 313


Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

dikaitkan dengan penurunan sintesis GSH 1. Karakteristik responden pada


dan/atau peningkatan degradasi GSH akibat penelitian ini terbanyak; pada jenis
peningkatan aktivitas prekusor (glisin, kelamin laki-laki dengan jumlah 21
glutamate, dan sistein)(10). orang, berusia 46-55 tahun dengan
jumlah 13 orang dan berpendidikan
Penelitian yang dilakukan oleh terakhir SMA dengan jumlah 17
Koken et al tahun 2004, menunjukkan orang.
bahwa kadar GSH masih meningkat pada 7
tahun pertama pasien menjalani 2. Tidak terdapat pengaruh hemodialisis
hemodialisis, meskipun kadar marker terhadap kadar GSH pada pasien
kerusakan oksidatif lainnya seperti MDA, gagal ginjal kronik (p= 0,422).
karbonil protein dan thiobarbituric acid
reactive substance (TBARS) juga 3. Rata-rata Kadar GSH-Pre HD adalah
(19)
meningkat . Pada penelitian ini, rerata 1,80 nmol/ml sedangkan rata-rata
lama pasien menjalani hemodialisis adalah kadar GSH post-HD adalah 1,72
27,61 bulan hal ini menunjukkan bahwa nmol/ml.
sampel penelitian ini masih dalam rentang
waktu terjadinya kompensasi terhadap stres SARAN
oksidatif.
1. Saran untuk responden
Berbeda halnya dengan hasil studi Peneliti berharap agar responden
oleh Rico et al tahun 2006 yang mengkonsumsi makanan sesuai
menyatakan bahwa hemodialisis dapat dengan anjuran dokter dan menjaga
meningkatkan kadar GSH secara pola makan agar tubuh mampu
(20)
bermakna . Peningkatan kadar GSH memenuhi kadar antioksidan.
plasma ini dapat terjadi akibat adanya
hemolisis yang menyebabkan keluarnya 2. Saran untuk keluarga pasien
GSH di dalam eritrosit selama hemodialisis Peneliti berharap agar keluarga lebih
berlangsung(21). memperhatikan kesehatan pasien,
memperhatikan pola makan dari
Menurut Alhamdani et al tahun 2005 pasien dan mengikuti saran dokter
menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor
yang berkaitan dengan uremia pada pasien 3. Saran untuk peneliti selanjutnya
gagal ginjal kronik yang menyebabkan Diharapkan dapat mengontrol faktor-
turunnya kadar GSH pada eritrosit pasien faktor yang dapat mempengaruhi
tersebut dan faktor-faktor tersebut dapat kadar GSH pada pasien GGK yang
dihilangkan dengan hemodialisis dihemodialisis, seperti pola diet, dan
menggunakan membran dialiser polisulfon diharapkan dapat juga meneliti
sehingga kadar GSH pasca dialisis akan mengenai marker stress oksidatif
meningkat. â2mikroglobulin adalah toksin pada pasien hemodialysis.
uremik yang dianggap bertanggung jawab
dalam menurunkan kadar GSH. Beta 2-
mikroglobulin secara signifikan menurun
kadarnya setelah hemodialisis dengan
menggunakan membran polisulfon(22).

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Universitas
314 Nusa Cendana 314
Universitas Nusa Cendana
Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

1. PERNEFRI. 5th Report Of Arifin Ahmad. JIK. 2011;Jilid


Indonesian Renal Registry. Jakarta; 5(nomor 1):Hal. 13-18.
2012
10. Durak I, Kacmaz M, Elgun S, Ozturk
2. Riset Kesehatan Dasar H. Oxidative stres in patients with
(RISKESDAS) 2013. Badan chronic renal failure: effects of
Penelitian dan Pengembangan hemodialysis. Med Princ Pr.
Kesehatan. Laporan Nasional 2013; 2004;13:84–87.
2013.
11. Liakopoulos V, Roumeliotis S, Gorny
3. Suwitra K. Bab 25 Nefrourologi 283 X, Dounousi E, Mertens P. Oxidative
Penyakit Ginjal Kronik. In: Setiati S, Stress In Hemodialysis Patients: A
Alwi I, Sudoyo AW, K simadibrata Review of the Literature. Oxid Med
M, Setiyohadi B, Syam FA, editors. Cell Longev. 2017
Buku ajar Ilmu penyakit dalam. VI.
Jakarta: InternaPublishing; 2014. p. 12. Yuniastuti A, Yusuf I, Massi M N,
2161–7. Budu. Status antioksidan Glutation
pada pasien tuberculosis paru dibalai
4. LM W. Anatomi Dan Fisiologi Ginjal kesehatan paru (BKP makasar)2013.
Dan Saluran Kemih. In: Wilson LM J of biology education [Internet].
PS, editor. Patofisiologi Konsep 2013;5. Available From:
Klinis Proses-Proses Penyakit. http://journal.unnes.ac.id/nju/indek.p
Penerbit Buku Kedokteran EGC.; hp/biosaintifika
2014. p. 867–871
13. Ozden M, Maral H, Akaydin D,
5. Indonesian P, Registry R, Renal I, Cetinalp P, Kalender B. Erythrocyte
Indonesia PN, Kesehatan D, glutathione peroxidase activity,
Kesehatan D et al. 7 th Report Of plasma malondialdehyde and
Indonesian Renal Registry 2014. erythrocyte glutathione levels in
Jakarta; 2014. hemodialysis and CAPD patients.
Clin Biochem [Internet].
6. RSUD Maumere Rawat 30 orang. 2002;35(4):269–73. Available from:
Pos Kupang. 2018 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
/12135687
7. Pasien Cuci Darah Meningkat. Pos
Kupang. 2018; 14. Ogunro P, Oluyombo R, Ajala M,
Oshodi T. The effect of a membrane
8. Nurudhin A. Pengaruh dialyzer during hemodialysis on the
metilprednison dosis rendah terhadap antioxidant status and lipid
kadar hs-CRP dan C3 pada pasien peroxidation of patients with end-
penyakit ginjal kronik stadium 5 stage renal disease. Saudy J kidney
pasca hemodialisis. fakultas Dis Transplant [Internet].
kedokteran UNS/ RS. DR. Moewardi 2014;25(6):1186–93. Available from:
Surakarta; 2010. http://www.sjkdt.org/article.asp?issn=
1319-
9. Anami HK, Butar-butar WR, Asni E. 2442;year=2014;volume=25;issue=6;
Pengaruh Hemodialisis Terhadap spage=1
Kadar Glutation Tereduksi ( GSH )
Plasma Pasien Hemodialisis RSUD 15. Setiawan B, Suhartono E. Stres
Oksidatif dan Peran Antioksidan pada

Universitas Nusa Cendana 315


Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Cendana Medical Journal, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2019

Diabetes Melitus. Maj. Kedokteran Saez G, Tormos MC, Miguel A.


Indonesia [Internet]. 2005;55. Effect of hemodialysis therapy on
oxidative stres in patients with
16. Putri Y A, Thaha M. Role of chronic renal failure. Nefrologia
Oxidative stress an chronic kidney 2006; 26:1–9
disease progression. The Indonesian
Journal of internal medicine 21. Himmelfarb J, Mcmenamin E,
[Internet]. 2014:46 Mcmonagle E. Plasma aminothiol
oxidation in chronic hemodialysis
17. Astutik P, Adriani M, Wirjatmadi B. patients. Kidney International 2002,
Kadar Radikal superoksid (O2-), Vol. 61, pp. 705–716
nitric oxide (NO) dan asupan lemak
pada pasien hipertensi dan tidak 22. Alhamdani MS, Al-najjar AF, Al-
hipertensi. J Gizi Indonesia [Internet]. kassir AH. The effect of hemodialysis
Dec 2014;3: 1-6 and dialyzer 18 biocompatibility on
erythrocyte glutathionedefense
18. Rahmawati A. Mekanisme terjadinya system in chronic hemodialysis
inflamasi dan stress oksidatif pada patients. The International Journal of
obesitas. J El-Hayah[Internet]. 2014;5 Artificial Organs 2005 Vol. 28/6 , pp.
576-582
19. Köken T, Serteser M, Kahraman A,
Gokce C, Demir S. Changes in serum
markers of oxidative stres with
varying periods of haemodialysis.
Nephrology 2004; 9 , 77–82

20. Rico MG, Puchades MJ, Ramon RG,

Universitas
316 Nusa Cendana 316
Universitas Nusa Cendana

Anda mungkin juga menyukai