Anda di halaman 1dari 11

Program Studi Pendidikan Sarjana Keperawatan

ABSTRAK

Hemodialisa bisa mengangkat racun uremik untuk perbaikan proses kognitif pada pasien
hemodialisa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama hemodialisa dengan
fungsi kognitif pasien penyakit gagal ginjal kronik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
yang menjalani hemodialisa dengan teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah
total sampling berjumlah 83 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2018
di unit hemodialisa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur fungsi kognitif adalah
MMSE (Mini Mental State Exam). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat
dan analisis bivariat menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian didapatkan lama menjalani
hemodialisa terendah 1 minggu dan tertinggi 96 bulan dengan rata-rata lama hemodialisa
21 bulan, skor fungsi kognitif terendah 7 dan tertinggi 30 skor dengan rata-rata fungsi
kognitif adalah 18. Analisa hubungan menunjukkan tidak ada hubungan lama hemodialisa
dengan fungsi kognitif (p Value = 0.375; r = 0.099). Penelitian ini memberikan rekomendasi
untuk meneliti lebih lanjut terkait dengan faktor yang mempengaruhi gangguan kognitif
pada pasien hemodialisa dan diharapkan kepada perawat meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan fungsi kognitif pada pasien hemodialisa yang beresiko gangguan kognitif

Kata Kunci : Fungsi Kognitif, Hemodialisa


PENDAHULUAN ginjal kronik saat ini meningkat dengan
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu cepat terutama di negara-negara
proses patofisiologi dengan penyebab berkembang. GGK telah menjadi
yang beragam, mengakibatkan masalah kesehatan utama di seluruh
penuruan fungsi ginjal yang progresif dunia, karena selain merupakan faktor
dan biasanya berakhir dengan gagal resiko terjadinya penyakit jantung dan
ginjal. GGK dapat menyebabkan pembuluh darah, meningkatkan angka
gangguan pada organ tubuh. Hal ini kesakitan dan kematian dari penyakit
terjadi karena toksin yang seharusnya bukan infeksi. Gagal Ginjal Kronik juga
dikeluarkan oleh ginjal tidak dapat akan menambah beban sosial dan
dikeluarkan karena keadaan ginjal yang ekonomi baik bagi penderita dan
mengalami gangguan. Salah satu hal keluarga
yang terjadi karena rusaknya ginjal (Manus, Moeis, & Mandang, 2015)
adalah peningkatan kadar ureum dalam
tubuh yang dapat merusak semua sel Menurut Annual Data Repert United
termasuk sel neuron. Kasus penyakit States Renal Data System yang
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

memperkirakan prevelensi GGK stadium akhir dari GGK yang ditandai


mengalami peningkatan hampir dua kali dengan kerusakan ginjal secara
lipat dalam kurun waktu tahun 1998- permanen dan irreversibel. Seluruh
2008 yaitu sekitar 20-25 % setiap individu yang sudah mencapai stadium
tahunnya (USRD,2008). Badan ini membutuhkan terapi pengganti ginjal
kesehatan dunia menyebutkan seperti hemodialisis, peritoneal dialisis,
pertumbuhan penderita gagal ginjal dan transplantasi ginjal (Maksum,
pada tahun 2013 telah meningkat 50% 2015). Hemodialisis merupakan terapi
dari tahun sebelumnya. Indonesia pengganti ginjal yang dilakukan dengan
merupakan negara dengan tingkat mengalirkan darah ke dalam tabung
penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. ginjal buatan yang bertujuan untuk
Hasil survei yang dilakukan oleh mengeliminasi sisa-sisa metabolisme
perhimpunan Nefrologi Indonesia protein dan koreksi gangguan
(Pernefri) diperkirakan ada sekitar 12,5 keseimbangan elektrolit antara
% dari populasi atau sebesar 25 juta kompartemen dialisat melalui membran
penduduk Indonesia mengalami semipermeable. Hemodialisis perlu
penurunan fungsi ginjal. Jumlah dilakukan untuk mengganti fungsi
penderita gagal ginjal di Indonesia ekskresi ginjal sehingga tidak terjadi
sekitar 150 ribu orang dengan gejala uremia yang lebih berat
penyebabnya adalah hipertensi (Ali, (Manus et al., 2015)
Masi, & Kallo, 2017). Prevelensi GGK
meningkat tajam pada kelompok umur Data yang didapat dari Pusat dan
35-44 tahun (0,3%), diikuti umur 45-54 informasi Perhimpunan Rumah Sakit
tahun (0,4%), dan umur 5574 tahun seluruh Indonesia, menyebutkan bahwa
(0,5%), tertinggi pada kelompok umur jumlah penderita gagal ginjal kronis di
≥75 tahun (0,6%). Prevalensi pada laki- Indonesia yang menjalani terapi
laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan hemodialisa adalah lima puluh juta
(0,2%), prevalensi lebih tinggi pada orang per satu juta penduduk
masyarakat perdesaan (0,3%), tidak (Desnauli, Nursalam, & Efendi, 2011).
bersekolah (0,4%), pekerjaan Tujuan utama hemodialisis
wiraswasta, petani/nelayan/buruh menghilangkan gejala yaitu
(0,3%), dan kuintil indeks kepemilikan mengendalikan uremia, kelebihan
terbawah dan menengah bawah cairan dan ketidakseimbangan elektrolit
masing-masing 0,3 persen. Rata-rata yang terjadi pada pasien penyakit ginjal
prevalensi GGK di Indonesia adalah kronik. Dosis hemodialisis yang
0.2%, prevalensi ini sama dengan yang diberikan umumnya 2 kali dalam
ada di Provinsi Sumatera Barat yang seminggu dengan setiap hemodialisis 5
mencakup hemodialisa (Kemenkes, jam atau sebanyak 3 kali seminggu
2013). Kidney Disease Outcomes dengan setiap hemodialisis selama 4
Quality Initiative membagi GGK menjadi jam. Lamanya hemodialisis berkaitan
lima stadium berdasarkan glomerular erat dengan efisiensi dan adekuasi
filtrate rate (GFR) dimana End Stage hemodialisis, sehingga lama
Renal Disease (ESRD) merupakan hemodialisis juga dipengaruhi oleh

1|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

tingkat uremia akibat progresivitas gangguan kognitif. Gangguan kognitf


perburukan fungsi ginjalnya dan faktor- (delirium, dimensia, amnestik) dicirikan
faktor komorbiditasnya, serta kecepatan dengan kemunduran kognitif yang
aliran darah dan kecepatan aliran merupakan hasil dari kasus-kasus
dialisat (Rahman, Kaunang, & Elim, trauma otak, penyakit atau
2016). berhubungan dengan zat-zat yang
mengandung racun (Rendy, 2012).
Penelitian Renal Failure Clinical Study Diagnosis gangguan kognitif tersebut
Effect of Hemodialysis on Cognitive menjadi sangat penting karena
Function in ESRD Patients, didapatkan diasosiasikan dengan resiko mortalitas
hemodialisa bisa mengangkat racun yang meningkat pada pasien dialisis
uremik yang nantinya untuk perbaikan dan menurunkan kualitas hidupnya
proses kognitif. Jadi, disimpulkan (Shadifat & Manaf, 2012). Kualitas
sebelum dan sesudah dilakukan hidup yang baik berarti bahwa
hemodialisa proses kognitif menjadi responden merasa puas dan sebagian
meningkat (Madan, Agarwal, Kalra, & besar kebutuhan sehari-harinya dapat
Tandon, 2007). Menurut data yang dipenuhi, yang meliputi hubungan fisik,
dikumpulkan prevalensi internasional, psikologis, sosial, dan lingkungan
hemodialisis dengan karakteristik pasien (Kartika & Juwita, 2018)
kognitif ratarata usia 60 tahun hanya
mengalami penurunan nilai kognitif Dua penelitian yang dilakukan oleh
sebesar 4%, nilai ini lebih rendah dari Murray et al (2008) dan Kurella (2004)
prevalensi dalam usia populasi umum. dalam (Herman, 2016) menunjukkan
Angka kejadian yang tinggi dari prevalensi yang tinggi terjadinya
gangguan kognitif dan demensia telah gangguan kognitif pada penderita
banyak dilaporkan pada berbagai penyakit ginjal kronik tahap akhir.
penelitian pada pasien penyakit ginjal Penelitian terhadap pasien penyakit
kronik. Faktor-faktor yang dapat ginjal kronik dan hemodialisis oleh
berkontribusi terhadap gangguan fungsi Kurella pada 80 pasien hemodialisis
kognitif pada pasien penyakit gagal (usia rata-rata 61,2 tahun), 38%
ginjal kronik antara lain tingginya memiliki penurunan fungsi eksekutif dan
prevalensi faktor resiko kardiovaskuler 33% gangguan memori berat. Hasil ini
yang menyebabkan kerusakan sama dalam penelitian yang dikerjakan
subklinis, uremia dan hubungannya oleh Murray, 2008 dari 338 subjek
dengan kelainan metabolik yang hemodialisis didapatkan 37% dari
mengikutinya subjek memiliki gangguan kognitif berat,
(Hailpern, Melamed, Cohen, & 36% moderate dan 14% penurunan
Hostetter, 2007) Fungsi kognitif kognitif ringan, hanya 13% memiliki
mencakup proses berfikir, kapasitas fungsi kognitif yang normal. Murray
memori dan kemampuan untuk menyimpulkan bahwa pasien
memperhatikan sesuatu, gangguan hemodialisis memiliki tiga kali
berpikir, memori, dan perhatian kemungkinan lebih besar mengalami
merupakan karakteristik utama gangguan kognitif berat dibanding

2|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

pasien yang tidak menderita penyakit


ginjal kronis, namun kesadaran klinis METODE PENELITIAN
mengenai mengenai gangguan kognitif Penelitian ini bersifat deskriptif
pada penyakit ginjal kronis masih korelasi dengan menggunakan
rendah hal ini dibuktikan dengan pendekatan desain “Cross sectional
pencatatan rekam medis mengenai study”. Penelitian dilakukan di
gangguan kognitif pada penyakit ginjal Ruang hemodialisa pada bulan Mei
kronis yaitu 2,9%. Mini Mental State – Juni tahun 2018.
Examination (MMSE) meliputi 30 Populasi dalam penelitian ini adalah
pertanyaan sederhana untuk seluruh pasien gagal ginjal kronik yang
memperkirakan kognisi utama pada menjalani hemodialisa di unit
orang-orang tua. Pemeriksaan ini dapat hemodialisa. Dimana jumlah populasi
dikerjakan dalam waktu 10-15 menit, sebanyak 83 orang pasien gagal ginjal
dapat dikerjakan oleh dokter, perawat, kronik yang menjalani hemodialisa
atau pekerja sosial tanpa memerlukan sementara teknik pengambilan sampel
latihan khusus. Hasil positif palsu dapat yaitu total sampling.
diperoleh dari penderita usia tua dengan
depresi. Skor MMSE berkisar antara 0 Alat ukur yang digunakan untuk
sampai 30. Orang lanjut usia, normal mengukur fungsi kognitif adalah MMSE,
menunjukkan skor 24-30. Depresi yang merupakan instrumen yang umum
dengan gangguan Kognitif mempunyai digunakan untuk menilai fungsi kognitif
skor 9-27. Penderita dengan skor 24 (Folstein, Folstein, & McHugh,
atau kurang benarbenar menunjukkan
1975). Penggunaan MMSE cocok untuk
gangguan Kognitif
golongan usia 18-85 tahun. Rentang
(Harsono, 2009) skor yang bisa diperoleh pada
pengukuran MMSE adalah nol sampai
Berdasarkan survey awal dan 30; skor 27–30 dikategorikan sebagai
wawancara serta observasi peneliti kognitif normal; 21–26 demensia ringan;
pada tanggal 17 Oktober 2017 10–20 demensia sedang/moderat; dan
kepada Kepala Ruangan <10 demensia berat (Komalasari,
Hemodialisa, terdapat 83 orang 2014).
pasien yang mengalami GGK mulai
dari umur 25 tahun. Selain itu, Penelitian dianalisa melalui dua tahap
peneliti melakukan wawancara yaitu univariat untuk mengetahui rata-
pada 4 orang pasien umur 40 - 45 rata lama hemodialisa dan fungsi
tahun yang sedang menjalani kognitif sedangkan analisa bivariat
hemodialisa, pasien tersebut sudah untuk mengetahui korelasi lama
melakukan HD selama 3 bulan hemodialisa dengan fungsi kognitif
lebih. Pasien mengatakan menggunakan uji korelasi. Etika
mengalami penurunan daya ingat, penelitian diawali dengan perizinan baik
seperti pasien lupa akan jadwal dari institusi pendidikan maupun rumah
makannya, daya ingat merupakan sakit dan menggunakan prinsip etik
indikator fungsi kognitif.

3|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

informed concent, anonimity, dan dengan total sampling yaitu semua


confidentiality pasien yang menjalani hemodialisa.
Data yang dikumpulkan dengan cara
HASIL PENELITIAN menggunakan kuesioner MMSE (Mini
Penelitian ini menggunakan sampel Mental State Examination) dengan hasil
sebanyak 83 orang yang diambil sebgai berikut:
Tabel 1
Rata-rata Lama Hemodialisa dan Fungsi Kognitif Pasien Hmodialisa
Variabel Mean Median Standar Deviasi Minimal-Maksimal
Lama Hemodialisa 20.58 18 18.24 0.3 – 96
Fungsi Kognitif 18.70 18 4,6 7 – 30

4|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

Berdasarkan tabel 1 diperoleh hasil rata- lama hemodialisa termasuk kategori lama.
rata lama hemodialisa adalah 21 bulan (1 Ratarata skor fungsi kognitif adalah 18.70,
tahun 9 bulan), nilai terendah 0.3 bulan (1 nilai terendah 7 dan tertinggi 30. Hasil
minggu) dan tertinggi 96 bulan (8 tahun) perhitungan distribusi frekuensi
dengan median 18 bulan (1 tahun 6 bulan) menghasilkan skor rata-rata 18,70 dengan
standar deviasi 18.24 (1 tahun 6 bulan). median 18, standar deviasi 4,6.

Tabel 2
Korelasi Lama Hemodialisa dengan Fungsi Kognitif
Lama Hemodialisa Fungsi Kognitif
Lama Hemodialisa 1 -0,099
Fungsi Kognitif -0,099 1
p = 0,375
Apabila dikategorikan bahwa rata-rata
Hemodialisis ditemukan 30 pasien PGK
Hasil analisa data diperoleh nilai koefisien yang menjalani hemodialisis di Unit
korelasi “r” antara lama hemodialisa Hemodialisis Bagian Ilmu Penyakit Dalam
dengan fungsi kognitif adalah 0,099. Nilai RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
ini menginformasikan bahwa hubungan yang sesuai dengan kriteria inklusi.
antara lama hemodialisa dengan fungsi Proporsi responden dengan jenis kelamin
kognitif merupakan hubungan lemah (tidak perempuan (56,7%) lebih besar
ada hubungan). Hasil ini juga sesuai dibandingkan dengan laki-laki (43,3%).
dengan nilai p 0,375 artinya tidak ada Umur maksimal yang didapat 80 tahun dan
hubungan yang bermakna antara lama minimal umur 30 tahun dengan nilai rerata
hemodialisa dengan fungsi kognitif pada 53 tahun
pasien penyakit gagal ginjal kronik (Manus et al., 2015).

PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah


Hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi dilakukan Herman (2016) Hubungan Lama
sebagai terapi pengganti fungsi ginjal Hemodialisis dengan Fungsi Kognitif
untuk mengeluarkan sisa-sisa Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang
metabolisme atau racun tertentu dari Menjalani Hemodialisis di RSUD Abdul
peredaran darah menusia seperti air, Moeloek Bandar Lampung karakteristik
natrium, kalium, hydrogen, urea, kreatinin, subjek penelitian dari 74 pasien penyakit
asam urat, dan zat-zat lain melalui ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
membran semi permeable sebagai dengan durasi rata-rata 3-4 jam dan
pemisah darah dan cairan dialisat pada frekuensi 2 kali per minggu adalah pasien
ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, dengan kelompok umur antara 2130 tahun
osmosis dan ultra filtrasi (Rendy, 2012) sebanyak 2 orang (3%), kelompok umur
31-40 tahun sebanyak 16 orang (21,5%),
Perbandingan Fungsi Kognitif Sebelum kelompok usia 41-50 tahun sebanyak 37
Dan Sesudah Dialisis Pada Subjek orang (50%), dan kelompok umur lebih
Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani dari 50 tahun sebanyak 19 orang (25,5%).

5|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

Hal ini disebabkan karena penurunan lebih banyak dibandingkan dengan laki-
fungsi ginjal mulai terjadi pada usia 30 laki. Hormon estrogen dapat
tahun keatas. Kemudian pada usia 60 mempengaruhi kadar kalsium dalam
tahun akan terjadi perubahan proses tubuh dengan menghambat
fisiologis berupa berkurangnya populasi pembentukan cytokine tertentu yang
nefron dan tidak adanya kemampuan dapat menghambat osteoklas sehingga
regenerasi maka akan terjadi penurunan tidak berlebihan dalam menyerap tulang
fungsi ginjal menjadi 50% dari usia 30 dan kadar kalsium menjadi seimbang.
tahun. Kalsium memiliki efek protektif dengan
mencegah penyerapan oksalat yang
Pada penelitian ini lamanya hemodialisa dapat membentuk batu ginjal sebagai
yang kurang 6 bulan sebanyak 24 orang salah satu penyebab terjadinya gagal
dan lebih 6 bulan sebanyak 59 orang. ginjal kronik.
Sementara bagi responden yang baru Data suatu penelitian menunjukkan
menjalani hemodialisa disebabkan karena 30% pasien dengan penyakit ginjal kronik
mereka baru terdiagnosa gagal ginjal yang menjalani hemodilisis tiga kali
terminal, dan sebelumnya telah seminggu menderita gangguan kognitif
melakukan berbagai upaya untuk sedang hingga berat. Hal ini mungkin
mengobati masalah pada ginjal tersebut, dipengaruhi oleh sisa bersihan
ataupun pasien yang mengalami ureum, efek samping frekuensi
penurunan fungsi ginjal berjalan lambat, hemodialisis tiga kali seminggu, atau
sehingga mereka mengalami episode kondisi lain yang dapat mempengaruhi
yang panjang sejak tidak ada keluhan fungsi kognitif, seperti depresi, penyakit
sampai timbul keluhan-keluhan ringan serebrovaskular, atau penggunaan obat
yang kemudian menjadi keluhan berat. tertentu. Pasien penyakit ginjal kronik
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni, akan mengalami gangguan fungsi
Lawati, & Gusti (2019) terkait dengan kognitif seiring dengan bertambah
lamanya hemodialisa bahwa rata-rata parahnya kerusakan ginjal.
hemodialisa sebagian besar yaitu 21 bulan
atau lebih 6 bulan. Pada penelitian Manus et al., (2015)
Frekuensi gangguan fungsi kognitif pada
Pada penelitian (Herman, 2016) pasien PGK sangat tinggi. Salah satu
Hubungan Lama Hemodialisis dengan penyebab yang diduga memperberat
Fungsi Kognitif Pasien Penyakit Ginjal gangguan fungsi kognitif tersebut ialah
Kronik yang Menjalani Hemodialisis di sindrom azotemia yang terjadi karena
RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, peningkatan kadar ureum dan kreatinin
responden lebih banyak pada pasien dalam darah. Melati (2015) dalam
yang berjenis kelamin laki-laki daripada penelitiannya menyatakan terdapat
perempuan. Pasien berjenis kelamin laki- hubungan bermakna antara fungsi kognitif
laki sebanyak 41 orang (56%) dan dan ureum kreatinin. Uremic
berjenis kelamin perempuan sebanyak encephalopathy adalah gangguan otak
33 orang (44%). Perempuan memiliki yang disebabkan oleh gagal ginjal kronis.
resiko terkena penyakit ginjal lebih Kelainan ini merupakan proses yang
rendah karena memiliki hormon estrogen kompleks dan terdapat kaitan dengan

6|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

toksin yang terjadi pada gagal ginjal. otak dan penurunan keseluruhan dalam
Manifestasinya meliputi gejala ringan integritas materi putih (white matter
seperti menurunnya fungsi kognitif, integrity) (Bronas, Puzantian, & Hannan,
kelemahan dan kelelahan sampai gejala 2017). Penyebab gangguan kognitif pada
yang lebih berat seperti koma. Tingkat pasien hemodialisa disebabkan semakin
keparahan Uremic encephalopathy tinggi kadar methylglyoxal semakin berat
tergantung dari laju penurunan fungsi gangguan kognitif pada pasien penyakit
ginjal. ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
(Roslaini, 2017)
Menurut asumsi peneliti, distribusi fungsi
kognitif pasien berbeda antara satu sama Masalah fungsi kognitif yang paling banyak
lainnya. Dari 83 orang pasien menjalani dialami pasien adalah orientasi berkaitan
hemodialisa kebanyakan pasien dengan musim, kemampuan mengingat
hemodialisa gangguan kognitifnya ringan kembali untuk menyebutkan 3 nama
dan sedang karena pasien yang menjalani benda, dan kemampuan bahasa untuk
hemodialisa kebanyakan usia produktif. melaksanakan 3 perintah sekaligus.
Umur 60 – 80 tahun pasien tergolong Kurangnya kemampuan kognitif tersebut
lansia sebanyak 17 orang dengan fungsi bisa dipengaruhi oleh kurangnya
kognitif sedang hanya 1 orang pasien pengetahuan atau informasi yang mereka
perempuan dengan gangguan kognitif peroleh tentang musim sehingga tidak
berat dan 65 orang tergolong ringan dan mengetahui musim yang sedang berjalan.
sedang. Umur 25 – 58 tahun pasien Kemampuan mengingat dan kemampuan
tergolong usia produktif dengan gangguan bahasa yang kurang bisa disebabkan
kognitif ringan dan sedang. Pemeriksaan karena mereka tidak terbiasa untuk
gangguan fungsi kognitif menggunakan mengingat banyak benda atau perintah
MMSE yang meliputi 30 pertanyaan dalam satu waktu.
sederhana untuk memperkirakan kognitif
utama pada orang-orang tua. Skor normal Kemampuan kognitif yang banyak dimiliki
menunjukkan skor 24-30, sedangkan responden adalah orientasi tempat tinggal
gangguan kognitif ringan 18-23, gangguan yaitu negara, kota dan rumah sakit.
kognitif sedang dengan skor 1017, dan Kemampuan ini dimiliki responden karena
gangguan berat dengan skor <10. sudah lumrah diketahui oleh setiap orang,
serta menunjukkan bahwa pasien tidak
Penyebab gangguan kognitif bisa karena mengalami penurunan kemampuan
kadar ureum dalam darah yang meningkat kognitif yang sangat buruk. Hal ini
(uremia). Keadaan uremia menyebabkan tentunya tidak terlepas dari peran keluarga
aktivitas pembuatan hormon eritropoetin dan juga petugas kesehatan yang sering
tertekan, sehingga menyebabkan berkomunikasi serta mengajak pasien
gangguan pada sistem hematopoesis untuk bercerita tentang situasi di
yang berakibat pada penurunan jumlah sel sekitarnya, sehingga pasien masih
darah merah dan kadar hemoglobin. memiliki orientasi tempat yang sangat
Selain itu meningkatnya gangguan kognitif baik. Pasien yang menjalani hemodialisa
yang terkait dengan CKD mungkin terkait mempunyai beberapa pengalaman yang
dengan penyakit pembuluh darah kecil berbeda dari keadaan sebelum sakit.

7|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

Pasien juga mendapat hambatan selama pasien yang memiliki skor fungsi kognitif
HD tetapi ini dapat diminimalkan dengan tertinggi dan skor terendah. Pasien yang
adanya motivasi dari keluarga dan diri memiliki skor fungsi kognitif 30, berjenis
sendiri yang memiliki keinginan untuk kelamin laki-laki dengan lama menjalani
tetap sehat (Juwita & hemodialisa 6 – 12 bulan. Sementara
Kartika, 2019) pasien dengan skor fungsi kognitif
terendah adalah 7 (1 orang) dan 10 (1
Menurut asumsi peneliti, tidak adanya orang). Dilihat dari karakteristiknya, skor
hubungan lama menjalani hemodialisa terendah ini dimiliki oleh pasien
dengan fungsi kognitif pasien gagal ginjal perempuan, dengan lama hemodialisa 12
kronik karena masalah fungsi kognitif tidak bulan dan 48 bulan, serta termasuk
hanya dialami oleh pasien dengan masa golongan lansia. Kebanyakan tidak ada
hemodialisa yang lama, dan sebaliknya penyakit penyerta pada pasien yang
cukup banyak pasien yang baru menjalani menjalani hemodialisa, terdapat 4 orang
hemodialisa tetapi memiliki masalah fungsi yang mempunyai penyakit penyerta
kognitif. Dari 83 orang pasien menjalani seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
hemodialisa kebanyakan pasien Pada penelitian ini juga terdapat 1 orang
hemodialisa dengan gangguan kognitif pasien yang baru menjalani hemodialisa
ringan dan sedang karena pasien yang selama 1 minggu, tetapi memiliki masalah
menjalani hemodialisa kebanyakan usia fungsi kognitif dengan skor 25. Pasien ini
produktif. Umur 60 – 80 tahun pasien berjenis kelamin perempuan dan berusia
tergolong lansia sebanyak 17 orang lanjut. Dapat disimpulkan bahwa pasien
dengan fungsi kognitif sedang dan hanya yang baru menjalani hemodialisa bisa
1 orang pasien perempuan dengan memiliki masalah fungsi kognitif dan juga
gangguan kognitif berat selebihnya bisa tidak.
tergolong ringan dan sedang. Umur 25 –
58 tahun pasien tergolong usia produktif SIMPULAN
dengan gangguan kognitif ringan dan Hasil penelitian terhadap 83 orang pasien
sedang. Pemeriksaan gangguan fungsi gagal ginjal kronik yang menjalani
kognitif menggunakan MMSE yang hemodialisa di RSUD dr. Achmad Mochtar
meliputi 30 pertanyaan sederhana untuk Bukittinggi tahun 2018, dapat disimpulkan
memperkirakan kognitif utama pada hasil perhitungan distribusi frekuensi
orang-orang tua. Skor normal menghasilkan rata-rata lama hemodialisa
menunjukkan skor 24-30, sedangkan 21 bulan (2 tahun 5 bulan) dengan rata-
gangguan kognitif ringan 18-23, gangguan rata skor kognitif 18,70. Analisa uji atatistik
kognitif sedang dengan skor 1017, dan didapatkan tidak ada hubungan lama
gangguan berat dengan skor <10. hemodialisa dengan fungsi kognitif pasien
penyakit gagal ginjal kronik (p Value =
Ada juga pasien yang menjalani 0.375; r = 0.099). Penelitian ini
hemodialisa selama 6 bulan dari umur 25 memberikan rekomendasi untuk meneliti
tahun sehingga pasien sudah terbiasa lebih lanjut terkait dengan faktor yang
dengan terapi hemodialisa dan belum ada mempengaruhi gangguan kognitif pada
tanda – tanda terjadi gangguan kognitif. pasien hemodialisa dan diharapkan
Hal ini dapat dilihat dari karakteristik kepada perawat meningkatkan kualitas

8|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

asuhan keperawatan fungsi kognitif pada Hailpern, S. M., Melamed, M. L., Cohen, H.
pasien hemodialisa yang beresiko W., & Hostetter, T. H. (2007).
gangguan kognitif Moderate Chronic Kidney Disease
and Cognitive Function in Adults 20 to
UCAPAN TERIMA KASIH 59 Years of Age : Third National
Ucapan Terima Kasih kami haturkan Health and Nutrition Examination
kepada pihak institusi pendidikan STIKes Survey (
Fort De Kock dan Instalasi Hemodialisa NHANES III ), 2205–2213.
Rumah Sakit Umum Dr.Achmad Muchtar https://doi.org/10.1681/ASN.2006101
Bukittinggi yang mana sudah memfasilitasi 165
peneliti dalam melakukan penelitian. Harsono. (2009). Kapita Selekta
REFERENSI Neurologi. Yogyakarta: Gajah Mada
Ali, A. R. B., Masi, G. N. M., & Kallo, V. University Press.
(2017). Perbandingan Kualitas Hidup Herman, I. (2016). Hubungan Lama
Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis Dengan Fungsi Kognitif
Comorbid Faktor Diabetes Melitus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang
Dan Hipertensi Di Ruangan Menjalani Hemodialisis Di RSUD
Hemodialisa RSUP Prof Dr R.D Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Kandou MAnado. E-Jurnal Universitas Lampung.
Keperawatan, 5(2). Juwita, L & Kartika, I. R. (2019).
Bronas, U. G., Puzantian, H., & Hannan, Pengalaman Menjalani Hemodialisa
M. (2017). Cognitive impairment in Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis.
chronic kidney disease: Vascular Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah
milieu and the potential therapeutic Problema Kesehatan, 4(1), 97-106.
role of exercise. BioMed Kartika, I. R., & Juwita, L. (2018). Quality
Research International, 2017(Mci). of Life on Chronic Renal Patients Who
https://doi.org/10.1155/2017/2726369 Running Hemodialysis: A Descriptive
Desnauli, E., Nursalam, & Efendi, F. Study. Jurnal INJEC, 3(1), 22–27.
(2011). Indikator Kualitas Hidup Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan
Pasien Gagal Ginjal Dasar.
Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Jakarta. Retrieved from
Berdasarkan Strategi Koping. Jurnal http://www.depkes.go.id/resources/d
Ners, ownload/ general/Hasil Riskesdas
6(2). 2013.pdf
Folstein, M., Folstein, S., & McHugh, P. Komalasari, R. (2014). Domain Fungsi
(1975). Kognitif Setelah Terapi Stimulasi
[Mini-mental state examination Kognitif. Jurnal Keperawatan
(MMSE)scoring method]. Journal Indonesia, 17(1), 11–18.
Psychiatric Madan, P., Agarwal, S., Kalra, O. P., &
Res, 398–402. Retrieved from Tandon, O. P. (2007). Effect of
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ hemodialysis on cognitive function in
243141 ESRD patients. Renal Failure,
03 29(6), 699–703.

9|RNJ
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 2, No. 1
Wahyuni, A., Kartika, I.R., Asrul, I.F. & Gusti, E. (2019). RNJ. 2(1) : 1-9

https://doi.org/10.1080/08860220701
460103
Maksum, M. (2015). The Relations
Between Hemodialysis Adequacy And
The Life Quality Of Patiens. Medical
Journal of Lampung University, 4, 39–
43. Retrieved from
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/inde
x.php/m ajority/article/view/499
Manus, S., Moeis, E., & Mandang, V.
(2015). Perbandingan Fungsi Kognitif
Sebelum Dan Sesudah Dialisis Pada
Subjek Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Yang Menjalani
Hemodialisis. Jurnal E-Clinic (Ecl),
3(3), 816– 819.
Rahman, M. T. S. A., Kaunang, T. M. D., &
Elim, C. (2016). Hubungan Antara
Lama Menjalani Hemodialisis Dengan
Kualitas Hidup Pasien Yang Menjalani
Hemodialisis di Unit
Hemodialisis. Jurnal E-Clinic (ECl,
4(1), 36–
40.
Rendy, C. M. (2012). Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah Penyakit
Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Roslaini. (2017). Korelasi Kadar
Methylglyoxal Dengan Fungsi Kognitif
Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Yang Menjalani Hemodialisa.
Universitas Andalas.
Shadifat, E. A., & Manaf, M. R. A. (2012).
Quality of Life of Caregivers and
Patients Undergoing Haemodialysis
at Ministry of Department of
Community Health National University
of Malaysia Department of
Community Health National University
of Malaysia, 2(3), 75–85.
Wahyuni, A., Lawati, U. Z., & Gusti, E.
(2019). Korelasi Lama Menjalani
Hemodialisa Dengan Pruritus Pada
Pasien Hemodialisa, 4(1), 117–125.
10 | R N J

Anda mungkin juga menyukai