Anda di halaman 1dari 8

MYXEDEMA COMA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Kelompok 22
1. UMMU HABIBAH
2. ABDUL HALIM
3. ALILUDDIN
4. NINDA SILVI FAUZIAH

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA


ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

I.LATAR BELAKANG
Koma miksedema merupakan salah satu penyakit kedaruratan pada kelenjar tiroid yang
membahayakan jiwa akibat hipotiroidisme ekstrim.hipotiroidisme adalah gangguan umum disertai
gambaran klinis yang luas,pasien dapat asimptomatik atau dapat mengalami sakit berat disertai koma
miksedema.hipotiroidisme sering terjadi pada wanita dan insidennya meningkat sesuai bertambahnya
usia.sekitar 10%-15% pasien lansia mengalami peningkatan TSH akibat hipotiroidisme dan penapisan
rutin kelompok beresiko tinggi sering dilakukan pada lingkungan keperawatan primer.(Morton ,2011)
Koma miksedema biasanya dijumpai pada lansia yang mengalami hipotiroidisme dan tidak
mendapat pengobatan yang adekuat.koma miksedema lebih sering terjadi pada wanita lansia yang
mengalami tiroiditis otoimun.koma miksedema juga dapat terjadi setelah penyakit akut tiroiditis
otoimun pada wanita lansia.pajanan yang lama terhadap cuaca dingin pada individu lansia dapat
menimbulkan gangguan ini.(corwin,2009)
Menurut data insiden pada umumnya koma miksedema mengenai individu berusia 30-5- tahun
.hipotiroidisme sering terjadi pada wanita yang memiliki jumlah prevelensiv1-2 % dan meningkat
dengan usia (10 % dewasa lebih besar dari 60 tahun) koma miksedema merupakan hipotiroidisme
paling serius dan sering di picu oleh penyakit lain.koma miksedema juga dapat meningkatkan
morlalitas 100% jika tidak diobati (smaltzer, 2002)angka kematian dapat diturunkan hingga kurang
dari 20% dengan tirotoksikosis yang terkendali dan penanganan dini krisis tiroid.
Koma miksedema menggambarkan stadium hipotiroidisme yang paling ekstrim dan berat,di mana
pasien mengalami hipotermi dan tidak sadarkan diri.pasien dapat mengalami gejala depresi
respiratorik sehingga timbul hipoventilasi alveolar,retensi CO2 progresif,keadaan narcosis dan
koma,disertai dengan kolaps kardiovaskuler dan syok.pasien dengan koma miksedema memerlukan
terapi yang agresif dan intensif.namun,terapi yang intensif sekalipun dapat menyebabkan kematian
dengan angka mortalitas yang masih tetap tinggi.(brunner dan suddarth.2002)
Bururknya kondisi pasien dengan koma miksedema bila tidak ditangani lebih awal dapat berakibat
fatal karena dalam keadaan ini dijumpai dekompensasi satu atau lebih system organ.berdasarkan data-
data tersebut, koma miksedema menyebabkan mortalitas yang sangat tinggi,kecurigaan dengan
diagnosis yang dini dan penanganan yang adekuat prognosis biasanya akan lebih baik.oleh karena itu
diperlukan perawatan yang intensif dan pengawasan terus menerus dan juga yang terpenting adalah
pemahaman yang tepat tentang kasus tersebut terutama mengenai diagnosis dan penatalaksanaannya
baik secara medis maupun keperawatan.sehingga dengan pemahaman tersebut dapat lebih
meningkatkan kualitas dan kuantitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan koma
miksedema
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I.DEFENISI
Myxcdema Coma
Mycedema coma adalah keadaan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormone yang cukup
sehingga mengganggu detak jantung,suhu tubuh,dan seluruh aspek matabolisme,serta ditandai dengan
penurunan status mental dan merupakan ke gawat daruratan di bidang endoknorologi,paling sering
terjadi pada wanita yang lebih tua yaitu diatas 65 tahun.Normal tiroid 0,3-5 U/ml status mental adalah
gambaran dari fungsi psikologis dari pasien pada titik tertentu
(Jurnal kedokteran syiah kuala volume 9 nomor 2 agustus 2009)

Koma myxedema adalah bentuk hipotiroidisme yang paling parah dan membawa risiko kematian
yang tinggi.pasien biasanya wanita lanjut usia yang dating di musim dingin dengan status mental yang
memburuk,hipotermia,bradikardia,dan kegagalan organ multisystem .terapi agresif diperlukan untuk
menghindari hasil yang fatal.
(Leonard wartofsky,Joanna klubo-gwiezdzinska)

Myxedema coma merupakan keadaan hlpotiroid berat yang disertai dengan penurunan ststus
mental,hipotermia,dan beberapa keadaan lain.berdasarkan demografi keadaan ini terjadi pada
0,1%ndari seluruh kejadian hipotiroid dengan angka mortalitas mencapai 800/o.keadaan ini biasanya
dicetuskan oleh suatu kejadian akut pada keadaan hipotiroid yang berat dan berlama-lama,menifestasi
klinisnya beragam dari yang terdiri dari
kelainan,neuropsikiatri,hipotermia,kardiovaskuler,respirasi,gastrointesnital,hipoglikemia,kelainan
elektrolit,ginjal dan saluran kemih.penatalaksanaannya haruslah sedini mungkin dan agresif tanpa
harus menunggu hasil laboratorium sebagai konfirmasi,guna menurunkan angka mortalitas yang
masih sangat tinggi.(JKS 2009;2:91-95)
(Jurnal kedokteran syiah kuala 9(2),91-95,2009)

Koma miksedema adalah komplikasi yang terjadi akibat hipotiroidisme jangka panjang.penderita
koma miksedema bisa mengalami gangguan mental dan fungsi organ.hipoitiroidisme terjadi ketika
kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormone tiroid dalam jumlah yang cukup.padahal hormone ini
memiliki banyak fungsi penting,antara lain membantu mengatur suhu tubuh dan detak jantung.koma
miksedema terjadi ketika hipotiroidisme tidak terdiaagnosis atau tidak terobati.kondisi tersebut sangat
berbahaya dan dapat mengancam nyawa penderitanya.koma miksedema dapat dicegah dengan
mengobati hipoitiroidisme sejak dini.
Koma miksedema adalah kedaruratan yang membahayakan jiwa akibat hipotiroidisme ekstrem
yang jarang terjadi.koma miksedema biasanya terjadi pada pasien lansia pada musim dingin setelah
faktor pencetus sepertti strees,perajanan terhadap suhu dingin yang ekstrem.atau trauma.selain koma
komplikasi koma miksedema adalah efusi pericardium dan pleura,mega kolon disertai ileus
paralitik,dan kejang.kematian dapat terjadi jika hipoksia dan hipokapnia berat tidak terobati.
(hudak,2012)

Koma miksedema adalah keadaan yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi
(perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa
menggigil,hipotensi,hipoglikemia,hipoventilasi dan penururan kesadaran yang menyebabkan koma.
(Corwin,2009)

II.EPIDEMIOLOGI
Hipotiroidisme empat kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan lakilaki.insiden
koma miksedema koma telah dilaporkan 0,22 per 1000000 pertahun tetapi data terbatas dan terutama
kurang di Negara-negara diluar dunia barat dan Negara-negara di sepanjang khatualisme.koma
miksedema paling sering terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas dan paling sering terjadi pada
bulan-bulan musim dingin ketika hipotermia lebih sering terjadi.
Dari hasil survey epidemiologi didapatkan kejadian hipoitirodisma pada orang kulit putih kurang
lebih 1,4 % pada wanita dewasa dan 0,1% pada laki laki dewasa (Larson dan metz,1985).beberapa
keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya hipotiroidisma pada orang dewasa antara
lain:tiroiditis,defenisi jodium endemic,dhishormogenesis,karena zat-zat goitrogenik,atropi tiroid
idopatik,iatrogenic,dan kelain pada hipofisa serta hipotalamus. yang disebabkan oleh kelainan-
kelainan pada hipofisa dan hipotalamus disebut hipoitirodisma sekunder,sedangkan yang lainnya
disebut hipoitirodisme primer (mazzaferri,1986)
Koma miksedema adalah entitas yang jarang dengan perkiraan kejadian 0,22 juta/tahun.ada
kemungkinan data ini diremehkan,baik karena kesulitan dalam defenisisnya atau kurangnya
pengenalan.ini adalah salah satu kegawat darurata medis yang evolusinya akan tergantung pada
indeks kecurigaan yang tinggi dan inisiasi pengobatan yang cepat.angka kematian yang historis
mencapai 60-80%,tetapi saat ini diperkirakan 20-80% mengingat kemajuan dalam terapi,dan paling
sering didapati pada wanita yaitu 8:1 terutama pada wanita lanjut usia.

Sebagian besar kasus terjadi selama bulan-bulan dingin menunjukkan bahwa paparan dingin
berperilaku sebagai pencetus.(MEDICINA(Buenos aires))2017;77:321-328

III.ETIOLOGI DAN KLASIFIKASINYA


Koma miksedema selalu muncul dari hipotiroidisme primer,penyebab paling umum adalah
tiroiditis autoimun.penyebab lain dari hipotiroidisme primer termasuk riwayat pengobatan
hipotiroidisme dengan radioiodine,operasi tiroid,dan penggunaan kronis amiodarone atau
lithium.hipotiroidisme sentral (hipotalamus atau hipofisis)mewakili sekitar 5-15%kasus koma
miksedema.MEDICINA(Buenos aires)2017;77:321-328
Koma tercetus pada pasien hipotiroid kronis karena terpajan dingin,infeksi,hipoglikemia,agen
depresen pemafasan,reaksi alergi,atau stress metabolic lainnya.(grabber,dkk.2006)]
Koma miksedema lebih sering terjadi pada wanita lansia yang mengalami tiroiditis otoimun,pajanan
yang lama terrhadap cuaca dingin pada individu lansia dapat juga menimbulkan gangguan tersebut
(corwin,2009)
Faktor predisposisi menurut hudak (2012):
1. Usia
2. Stress
3. Pajanan terhadap suhu dingin yang ekstrem
4. Trauma

Etiologi dan klasifikasinya dari miksedema koma yaitu adalah :


1. Hipotiroidisme berat
2. Pembedahan kelenjar tiroid
3. Pengaruh radioaktif yodium pada pengobatan gangguan tiroid
4. Malfungsi kelenjar tiroid,hipofisis,atau hipotalamus.
5. Reaksi alergi
6. Stress metabolic lainnya
7. Infeksi
8. Hipotermi
9. Obat-obatan (narkotik,sedatif)
10. Hipoglikemia

IV.FATOFISIOLOGI
Koma miksedema merupakan bentuk lanjut hipotiroid yang berat yang disebabkan berkurangnya
keluarnya hormone tiroid.hipotiroidisme terjadi karena respons tubuh terhadap T3 dan T4 berlebihan
atau keduanya.koma miksedema merupakan hipotiroid sekunder yang terjadi akibat defisiensi sekresi
THS hipofisis bisa diakibatkan karena kelenjar tiroid mengalami atrofi atau tidak mempunyai kelenjar
tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotope,atau akibat destruksi oleh antibodi autoimun yang
beredar dalam sirkulasi.selain itu pada hipotiroidisme sekunder mengalami tumor hipofisis dan
defisiensi hormone-hormon trofik hipofisis lainnya sehingga menyebabkan letargi,edema
periorbital,dengan pembengkakan wajah,suara parau,kulit dingin
kasar,kering,bradikardi,keterlambatan intelektual,dan aktivitas motoric,serta intoleransi dingin.
Pada hipotiroidisme berat,keseimbangan homeostatis metabolic dipertahankan,meskipun
berbahaya,melalui mekanisme neurovascular adaptif seperti bradikardia,penurunan curah jantung dan
vasokontriski perifer.munvulnya faktor penyerta yang menurunkan volume darah,mengubah
hematosis dan control ventilasi,atau mempengaruhi system saraf pusat atau fungsi ginjal akan memicu
koma miksedema.MEDICINA(Buenos aires)2017;77:321-328
Pada hipotiroidisme terjadi penurunaan metabolism basal dan pasien mudah merasa
kedinginan.penggunaan oksigen,ventilasi dan eritroipoesis akan berkurang.berkurangnya lipolysis
mendorong peningkatan berat badan danaa hiperlipedimia sedangkan berkurangnya pemecahan
kolestrol menjadi asam empedu dengan segera menyebabkan hiperkolestrolemia sehingga
memudahkan terjadi aterosklerosis.gangguan glikogenesis dan gluconeogenesis dapat menyebabkan
hipoglikemia.berkurangnya pemecahan kolestrol menjadi asam empedu dengan segera menyebabkan
hiperkolesterolemia sehingga memudahkan terjadinya aterosklerosis.gangguan glikogenolisis dan
gluconeogenesis dapat menyebabkan hipoglikemia.berkurangnya pemecahan glukosaminoglikan
menyebabkan penumpukan senyawa tersebut diberbagai jaringan dan dikulit dengan konsistensinya
menyerupai adonan yang merupakan alasan mengapa penyakit ini disebut miksedema.selain itu
fibronrktin,kolagen dan albumin plasma juga ditimbun dikulit.berkurangnya perubahan karoten
menjadi vitamin A menyebabkan hyperkeratosis.demikian juga berkurangnya sekresi keringat dan
sebasea kulit menjadi kering dan produksi panas yang berkurang membuat kulit terasa dingin.pasien
sering kali memiliki suara parau.menurun perangsangan jantung oleh hormone tiroid menyebabkan
penurunan kontraktilitas.frekuensi denyut jantung volume sekuncup,curah jantung dan kadang-kadang
juga tekanan darah diastolic.pada defisiensi hormone tiroid yang nyata dapat terjadi gagal
jantung,efusi pleura,dan perikard.frekuensi pernapasan melambat dan reaksi ventilasi terhadap
hiperkapnia dan hipoksia terganggu.laju filtrasi glomerulus,aliran plasma ginjal,dan kapasitas
transport tubulus berkurang.ekskresi ginjal menurun menyebabkan retensi air dan natrium.penurunan
perangsangan otot-otot usus menyebabkan konstipasi.gangguan fungsi pada otot eshopagus dapat
menyebabkan refluks lambung dan esophagitis.aktivitas dan efektivitas saraf otonom akan berkurang
pada hipotiroidisme.eksitabilitas neuromuskuler juga berkurang sehingga menyebabkan gangguan
fungsi sensorik.hiporefleksia,kehilangan nafsu makan,kehilangan ingatan depresi dan kesadaran
berkabut yang bahkan berlanjut menjadi koma.selain itu pertumbuhan tulang menjadi terlambat pada
anak-anak.retardasi pertumbuhan dan kemampuan mental yang terganggu menyebabkan gambaran
kreatinisme yang khas.(Lang,2006)

V.TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala miksedema koma meliputi :
Koma miksedema adalah komplikasi dari hipotiroidisme.oleh sebab itu sebelum gejala koma
miksedema muncul,penderita akan mengalami gejala hipotiroidisme dalam jangka panjang.ketika
hipotiroidisme semakin parah,penderita akan mengalami tanda dan gejala koma miksedema,meliputi :

 Hipotermi atau suhu tubuh yang rendah


 Laju pernapasan menjadi lambat
 Sesak napas
 Kadar oksigen didalam darah menurun (rendah)
 Kadar karbondioksida di dalam darah meningkat(tinggi)
 Kulit kering,bersisik dan menebal
 Lambat dalam berbicara
 Gangguan mental,seperti halusinasi dan kebingungan (delirium)
 Penumpukan cairan diseluruh tubuh,termasuk paru-paru dan jantung
 Kemampuan jantung dalam memompa darah menurun
 Tekanan darah menurun (hipotensi)
 Gangguan fungsi saluran pencernaan
 Kejang
 Syok
 Penurunan kesadaraan dan koma
 Kelemahan
 Kebingungan atau tidak respondif
 Pembengkakan pada bagian tubuh,terutama pada wajah,lidah dan kaki bagian bawah
 Kadar natrium darah yang lebih rendah dari normal

VI.PENATALAKSANAAN
Komplikasi hipotiroidisme yang paling serius adalah perkembangan penyakit menjadi koma
miksedema dan kematian.jika hipotiroidisme tidak diobati.pendekatan multisystem harus digunakan
dalam perawatan kedaruratan dalam kondisi ini.ventilasi mekanik digunakan mengendaalikan
hipoventilasi,hiperkapnea,dan henti napas.pemberian salin normal hipertonik dan glukosa secara
intravena mengoreksi keadaan hiponatremia dan hipoglikemia.pemberian cairan disertai terapi
vasopressor dapat diperlukan untuk mengoreksi hipotensi.terapi farmakologis meliputi pemberian
hormone tiroid dan kortikosteroid.terdapat banyak pendekatan untuk aspek penatalksaaan medis
ini.terapi obat awal meliputi 300-500 ug T4 secara intra vena untuk menjenuhkan sema protein yanag
berikatan dan mempertahankan kadar T4 tetap relative normal.dosis lanjutan dapat meliputi 100 ug
setiap hari.T3 oral atau intravena merupakan intruski alternative.panduan penganti T3 adalah 25 ug
secara intravena setiap 8 jam juga diresepkan.penggantian hormone harus diberikan perlahan-lahan
dan pasien harus dipantau terus menerus selama pengobatan untuk menghindari peningkatan
kebutuhan metabolic yang tiba-tiba dan infark miokard.penggantian cairan dan menghangatkan
kembali pasien juga harus dilakukan dengan urutan teratur untuk menghindari komplikasi.
(Morton,2011)
Intervensi tambahan meliputi penanganan distensi abdomen dan impraksi feses dan
penatalaksanaan hipotermia dengan penghangatan pasien kembali secara bertahap menggunakan
selimut dan kaos kaki.alat mekanis tidak digunakan.status neurologis dan perubahan tingkat kesadaran
pasien dipantau.dilakukan tindakan pencegahan kejang.ketika pasien dalam keadaan koma,perawatan
meliputi pencegahan komplikasi akibat aspirasi,omobilitas,kerusakan kulit dan infeksi.fungsi jantung
dan pemafasan dibantu.pemberian cairan juga harus dipantau karna terdapat resiko kelebihan beban
cairan.aspek perawatan yang penting adalah mendeteksi tanda-tanda awal komplikasi.sering
penyembuhan pasien,focus intervensinya adalah perawatan mandiri dan penyuluhan.tindakmlanajut
pasien meliputi pemeriksaan menyeluruh bagaimana hipotiroidisme berat dan bagaimana cara terbaik
untuk menghindarinya agar tidak terjadi pada masa yang akan dating.penyuluhan pasien,tindak lanjut
keluarga,pelaksanaan kewaspadaan medis,dan pelibatan dukungan masyarakat mungkin diperlukan
untuk pasien kompleks.(Morton ,2011)
Beberapa penanganan pada pasien koma miksedema menurut grabber ,dkk (2006) antara lain :
1. Penggantian tiroid untuk meningkatkan kadar hormone tiroid
2. Oksigen tambahan dan intubasi/ventilasi mekanis,untuk memperbaiki ventilasi/oksigenasi
3. Metode pemanasan,untuk memperbaiki ventilasi/oksigenasi
4. Kristaloid dan agen vasopressor untuk memperbaiki stabilitas hemodinamik
5. 500 mikrogram tiroksin (T4) IV yang diikuti dengan tiroksin oral 0,1 mg setiap hari.T4 IV
dapat digantikan dengan 40 mikrigram T3 IV jika tersedia
6. Hipotermia dan hipoglikemia sering terjadi dan harus diobati dengan benar
7. Hipotermia atau kehilangan panas harus dihindari.

Anda mungkin juga menyukai