Anda di halaman 1dari 5

Krishno Wadharra Sqcipto, M)aedemo Coria

Mlxcdema Coma

Krishtra Wsrdharo Suclpto

Abatrrlr Myxedlm, coda malupakan keadasn hipotitoid bcrat yalg disertd dcngan panurun4n gtstus m€ntrl,
hipot6Ei., d',t b.bc.apo kordraa lain. B6d.!.tttd dcnograE k.d!i!l i.li tajedi Plda 0,1% dad !.luruh
kai.di.n hipotiroid dengan angka monalitls m.ncapsi 8096- Kadaan id bilssDya dic€tuslan oleh astu
ylng berrt dm berlanaJdma. Menifest.li klinisnya beragan yt g tordiri
ko.iadiaD akut pada kc.dasr hipotiroid
dui kelaidn ; oanropsikfuti, hipotami., k tdiovrskuhr, respirui, 8r$roiut.srin l
hipoglikat a, kclriEn
cl.ktrolit, gitrjr! d.n sslunD tcmit. DilgrosL dl! pcn tdltlsrlslnDyr h.tu3lth sedini Int Skin dan lgt3if
tanpa hsrus menutrSgu hslil laboratorium s€bagri konftmasi, glrn! menutunk n sngki mortalit$ yary marih
,$qiat tit'ggi. (fS 2a09;2:9145)

K.rtr k[rcl: Myxcdama cottrr, bipotiroid.

Abtn t Myx€daor coru i! dafincd ar !cv6! hypothyroiditd laadiry to d!cr€{!€ m.r al *!tu!, hypdktnir,
.td oth.r rymptqlr!. Bss€d oflhe dsrDgraptict, lhis di.r$e ocous 0 f % of hypotbyroidisE cat6s witb t[!
mortality untill tO %. Mrxadefts ooln! ba precipitrted by r! aGrtc a,vent in long'rttlii!8 roeora
h),pothyroidiso. IB tls prctarn cliaicrl prescntarion conrist of: nautopsychiarric m&lfostttio4 hyPottrcrrDir,
oirdiovrrollrr, rospiratcy, 8iastrdfitasinE! hypoglicdemi!, .lcctrolytc.!d tidncy disturtsncd. Early diaStloti3-
8trd agrglively of trtotrncnt &c e$c6ial hhout wlititlg thc bboratoty for rcducad the ,nodaliry (JfS
2N9;2:91-95)

Kervotrd I I'b,Edane @ia,

Pendrhuluan Walaupun kejadiannya yang jsrsr& trpqgilya


mortalitas pada kcadaan ini metruntut kita untrk
Lfyxelena a na rcrufElk,o keadaan hipotiroid dap6t mcngptahui lebih awal klinis nrluedenu
berat ltng disefiai dengan pelun.trlstr status cona sell.a peaatalaksanaannya tanpa barus I'3
mentrl, hipotemria dan beberapa keadsan Isin meounggu adanya konlirmasi labomtorium.
Termimlogi corrr4 P€rlama ksli .

diperkenalkan oleh Ord pada tahun 1878. Frktor p€ncetur


Keadaaa ini dapar teladi pada *mua pcnyebab l'$'xedena corza merupakan kcg&watdarurslan
bipotiroi4 ttrlil< asoimr?nop ,rryrorditis, Wg di bidrng eodokinologi, yang dicetuslor oleh
operasi . aiau ablssi maupuD hipotiroid keartaan.kea&an dibawah ini: '''
sekrndcr.'-' - HipotcEoie
Berdasartan dcmografi, keadaaD ini tetirdi pada - Cerubrovosaiq aoi&nts
0,1 % dri seturuh kasus hipotiroid, 80 % pada - Congestive Heart Fallurc
clmih" lebih &ring poda usis diatss 65 +ehnn - Infeksi
d:ngan ""gkr Eon&litrs mencapai %. t0 - B€berapa obat ssperti; seddit, naquilizer,
I'tyxederna coza biassnya tedadi 8kib8t amiodarone, lithium, dll
skunulasi &ri kcadsm hipotiroid yang - Ancstesia
berlama-laDs &n bsrst scrtr adslya suatu - Perdarshan ssluraD ccrna
kejadiatr akut scbegai faktor pencetusnya.3'a - Trauma
- Hipoglikemia
K/isfua Wardhana &Eipto qdqlqh Docen llmu - Hiponatr€mia
Penya t Dqlqm Fahtltas Kedokteran - Ilipcrkalsemia
Uniyercitas Syloh Krula - Hipolscmia
9l
JURNAL KEDOKTERAN SYaH KUAU Volune 9 Notkot 2 Agurtus 2a09

- Hiperkapnia gejala awal yang digunakan untuk menduga


- Gangguan metabolik Al) ny&dema coma dan t.al ini berkorelasi
erat dengan Fognosis pasien tersebuta
Pneumonia merupakan infeksi yang paling
sering m€nyebabkan teqadirya mlxedema Msrifstisl krrdlov$kular
coma- Kerd,aatl. ini dapat sebagai keadaar Keadaan hipotiroid yang bertsma-lams akan
primer alauputr sekunder yang tcdadi serelah menyebabkan ierjadinya hiperte$i diastolik
sfoke atauputr aspirasi. Pada lanjut usia (lansia) yang akan menyebabkan pcoingkatan resistensi
keadaan pneumonis ini memb€rikan gambaEr vaskular sistcmik dan penurunan volume darah.
klinis yang beftedq s€hingga e'raluasi klinis Padz, q*edena comq serrra umum akan
pneumoda berdasark sa ki1f,is Riquelme sangat dijunpai braditardi, penurunan kontraksi
diperlukan."" miokardial, caldiac output yang rendah dan
hipote$i, )atrg kes€muanyajuga dijumpai psda
Mrnifgtlli Hitri! hypo tytoid heqt disease. Perubahan gambaran
Hampir seluruh sistem organ dan proses electrokardiogram juga dijumpai walaupun tidak
met8bolik meNrun furgsinya pada keadaan spesisfik berupq p.o,longzd QT dm polyrarphic
hipotiroid yang berat Tada Fnting dari vealr i cul ar I a c hyca rd i a.e
m)reedema comc adalah penuu0rn status Eontal Congestive hea lailwe terkadtDg juga
dan hipotermia, tetapi hipotcnsi, bradikardia, dijumpai, dan hal ini kemungkinan disebabkan
hipomtemia, hipoglikemia, dsn hipov€otilasi oleh ,endahnya k€butuhan oksigen jaringao dan
t€*adang dspot juga dijmpei. Pemahamaa hal- rca&Wse catdiac oap NE FE*jeD
hal diatss sang&t p€ntitrg, karcna tErkadang bipotiroid.a
respon dcmarn akibet adauya itrfeksi yang jqa
psnc{tus tcrsering m)qedema cona SiltrD rcspir[i
tidak dijumpai.' Seperti kita ketahui bahwa pada keadaan
hipotiroid teqadi penurunan respon hipcrkapnia
M.nif€rt$i oeurop6llird dan hipoksia pa& pemafasaq dsn hal inil8h
Mcskipun dinamatan *baggi nt)rxedsna cona yary merycbabksn terjadinya depresi
pssien seringnya tidak dalam keadaan koma. pemafasan pa,ja myxedet a coma. Ad*rya
Manifestasi neuropikiati yaag sering dijumpai ganggurn flIngsi otot-otot pemafassn dan
F6da keatrmn ini 8dal8h ; p€nllluDsl status ob€sitas memlngk;nkrn juga terjadinya
mcntrl, Istsrgi, grggu&n memod, disfungsi hipoventilasi. Gargguan respirasi )ang juga
kognitifl depresi ataupun gejala psikosis yang nungkin t€rjadi pa& pasicn ntyxedema coma
kesemuanya dapet juga dijumpai peda adalah penurunan volume panl €dcma
utconplicated lwothyroidisn Kejaog umura nasofariug dan Isring yang kesemuatrye okan
atau fokal clapat dijumpai pada 25 % pasien, menycbabkan tidak efektiftyajalen nafas.r
yang kcmungkimn discbrbkrn oleh
hipoEir€rnia, hipoglikoia staupuD lipo*serlria
rkibst penurunaa c€re bral blo{low.a6 Mrlrlfeltasi grltroirteltln8l
Pada pasien mycedema coma juga tedadi
Eipoterdr auoreksia, mual, tryeri abdomcn, dan konstipnsi
Hipot€rmia s€ring dijurtrpai pada banyak pdsien akibat admya rst€nsi feces. Dapot tujadi juga
nyxedema coma }Ial ini diakibatkan oteh dislensi abdomen, penurunan motilitas usus,
penuneao termogcresis ysrg teiadi skibat illeus paralitik sqt! hinssa terkadErg
penurunan metabolisme. Pada banyak kasus megakoloL Disfagia oro&ring tipe neumgenik
yang pernah dilapork8ll hipotem a merup&kan dapat juCa dijumpai, dan hal ini akan

92
Krishha Waldkdno Sucipto, M)hedeno Coma

menyebabkan rBudahnya terjadirya sspirasi tubuh pasiea diukur deogan termomet€r


preumonia. Terkadang ditemukan juga ga.stric dengan baus rdlai bawah yang rcndah
atony y&rg dapat menurunkar absorpsi obat 3. T€rdapat faktor presipitasi scpcni :
oral.l0 kedinginaa infeksi obat-obstatl Esurna,
sEoke, gagal jantuog pcrdarahan saluran
Beberepo iufeksi cerna dan keadaan laia yang tclsh dijelaslen
Adanya suatu infeksi pada kasus rryxedema sebelunnya
cozc sering tersamar karena tidak dijumpainya Adanya dugaan rcrhadap kasts myxedena cona
respoo demam. Oleb kareru hipotermia mengharuskan kita untuk segera memulai
merupoksn gejala umum pada keadaan ini, pengobatan tanps harus menuuggu hasil
maka adanya suhu yang nomal dapat menjadi pengukuran serum lhFotropil (TSH) atau
penuntun adanya infelsi. Infeksi yang sering tiroksin (T4), \ daupun saat ini pada bcbcrapa
dijumpel pada keadaan ini adalah pneumonia rumah sakit pengukuran TSH dar T4 sudEh
dan pneumoniiis yang biesenya lerjadi akibat dapat dikerjakar dalam waktu yary sirgkst dan
aspifasi dan dapat menjadi sangat buruk karena dapat diminta pada keadaan-keadaan cmogensi.
adanya hipoventilasi yang umum dijumpei pada Adaflya kemungkinar terjadinya adrenal
pasien ini.ru insuiisiensi pada keadaan ini meqghsrusksn kita
untuk juga mem^eriksakan kadar kortisol plasma
Gelggustr gfujal, sdumn keEih drtr saat diagnostik. ''
eleltroll! Pada banyak pasiet mytedema cono yang
Ret€nsio udtr€ dapat juga terjadi pada pasien memprmyai penyakit hipotiroid primcr
coma yang disebabkan oleh bladder mcndapstka! nil,i TSH yErig tinggi s€rta nilsi
aror?. Hipooatemia dan petrulurlao lqiu filhasi free T4 -fary rendah saat pengukuran. Pada
glomerolus dsp8t juga dijumpai. Hipoaatemia kcadaan laiq saat dijumpoi adanya kadgr TSH
ini terjadi karem k€ti&lmampuan rcftoo distsl yang nomal arau reDdah dengan ksdsrrse l"
untuk mengekesi c8iru" Eeningkthya sckgsi yang juga rendah menginditasikan adanya
vasopresin serta meniqgk&lya Dinory sodiurn hipotiroid sekrmder akibst .disfiD8Fi
eroelion' hipotalEmus 8bu pituitari.

Eipoglikemia Penatrh klaBratr


Keadaan hipoglikemia ini dapet terjadi karena Seperti disebutkan sebeltntya mytedena coma
keadaan hipotiroid itu sondiri atau terkadang merupakan keadaan emelg€nsi dibidary
dengan adanya adrenal insulisiensi akibat endok trologi yang mernbutrrbksn
penyakit adreral autoimun ataupun penyakit penatalaksaraan agresif Mo alihsnys ssngEt
hipotalsmus+ituitad. Ad8tryB penuruDa[ proses tinggi, terutama pada pasien lansia dao dengan
)
glukoneogenesis diduga juga menclasari keadaan komplikasi jatrtung.
hipoglikemia ini,yang diperberal dengau Idealnya pasieu ini dira\rat diruatrgan ,trentrve
adrnla keadaatr a$rcksi8 datr irfeksi.5 Cqre [Jnit QCtIl rro,trl.k memotritoring kc0dssn
dar respirasi s€cara
Dirgmci. bcrkesinambungan- Pengukuran telooatr vcna
Df.zglcxns DrrD.edarrro cot @ diteg*fatr sentral ssbaikoya jueB dilshkstr untu&
berdasartan adanya :tr mcmonitor pemberian cairan pada pasien ini.
l. PerubohEa meutal, letargi" atsu tidw yang Pads Fsien-pasicn deDg8n adanya k lainsr
Mepsnjangan (20 jam stau l€bih). ja*ung scbag8i pembera! p€inasanSttr Lacter
2. Defck termoregulasi berupo hipolerBiq irrcri p,rtm"ortit jrga scUaifcrya AIatut<m.t
b8hk6n pada keadaan sepsis. Sebaiknya suhu
JURILAL KEDOKTEMN SyAil KUAI"4 l.olurne 9 Nomor 2 Agqstus 2009

Penaralaksanaaa pasien n)ryedema coma tidak dapat dilala*an. Beberapa ahli


sebailop sudah dimulai peda saat pasien masih menganju*&tr pcmberiu levotiroksin
di instalasi gswat darura! dengan nemberikan loading dose 500 Ig intraveoa yarg diikuti
penatalaksaan berupaJ'l I l' dengan dosis 100 gglhari,'' utuk
i. Perawatan uDum seperti pada semua pasien mendapatkan kadar hormon tircid tubuh
kom4 dengan mcmpertutihn adsnya yang merdekati aormal secepet mungkin.
penyakit p€nyerta sep€rti infeksi, Hal ini dilatfi belakangi dengur perkinan
kardiovaskular dan serebrovaskular. kadar total T4 no.mal tubuh sebesar 500 pg.
2. Pefiatikan firngsi respirasi dan ventilasi Pemberian dengan dosis yang te alu tinggi
secsra bsit- Apabila diperl'.k," dap8, juga dihindari kareoa dapot menyebabkan
dilahkan pemasangan endobqchedl tube terjadinya idark miokard dan uitmia
(ETT) atj/.) trakeostomi ulltuk menjaga terutama pada lansia atau pasien dcngan
paleosi jrl.n naas. Pemeriksaan snaliss gas denSBn penyakit jsnnmg sebagsi pcmberat
darsh (AGD) sebaitnya dilalcukan secara Bebcrapa ahli juga menganjurkan pembedan
berkesinambungan untut mendcteksi ad&nya hormon triiodothirosin (T3) &ngan dosis
petburukaD. Pcmasangan vcntilasi mekanik 10-20 trg s€cara ifiaveDa, yalg diikuti
juga diindikasi pad! keadaaD hipoksemia, deagan dosis 10 pg s€tiap enpet jam d&lam
hipcrkapor4 hipoventilasi dan dcpresi 24 jam pertma dan kqnudian l0 pg setiap
Pemafass[ enam jam s€lama satu hinggo dua hari.
3. Hindari pemberiaa c{iran hipoioDik karEna Bebcrapa alassn p€mbcrian hormon T3 ini
akan meDy€bsbkan iffoksikasi air 8dal8h onsehya ysng lebih c€pal,
berhubung berkurangnya bersihan air pada mempunyai aktivitas biologik ysng lcbih
pasieD hipotiroid. P8da keldaan tinggi dibandingkan T4 daD tergalgguya
hiponatremia (Natrium s€ m < 120 !rEq/L) konversi T4 menjadi T3 pada keadaan
diiddikrsil€n pcmberisn NsCl 3 % 50-100 hipotiroid- Harus diirgat juSa behva
ml sebagai korcksi yang diikuti denSBn tingginya konscntssi hormon T3 scrum
pcmberiao furoscmide intsaveoa 40-120 mg selama trrapi jugB b€rkorelasi dergan
yaug berguna mcrangung diuresis. tinggiaya mortalitas.
Pemamsan dari tuar tidak dianjurkan karena 7. Pada pasien-pasien dengan kesadaran
akan menyebabtan kolaps rrskular akibat menurun, pemberian sntibiotikr Fofilsksis
vasodilatasi perifer. Meningtit8ya suhu jugl diindihsikan sampsi didapati hasil
tubuh dslam 24 jam menunjukkan adanya kulrur yarg legrtif.
rcspon yang baik pada pemberian 8. Pada pasien dergan hipotensi yang tida&
levotiroksiA lralauprm s€can Eta-rata te*oreloi deagaa pcmberisn oairan dapst
peningkstan suhu obuh itri bsru dijumpai dibcribn terapi vasoprEsor sampai
setelah bcb€rapa hari, t€rjadinlt efck terapi hormon T4.
5. Sampai dapot disiogkir*an adaEya
irsufsiensi adrenal yang terjsdi s€can Kerimpdrl
bersamaao, dapal diberi&an hidrolortison corrrat merupaksn tcadaaa
intravena dcrgan dosis 100 mg s€tiap kegawatduratan dibidang cndokrinologi yang
&lapon jam. tsrjadi pad! pasien hipotiroid bcrat deEgan
5. Besamya doeis hornon tiroid opimal yang bcragan lraniftstasi klinik dan dapot dicetuskan
dspat diberilan pada pasicn ini sampai oleh banyak faktor. Penalslaksanaan sebsitnya
seleraDg masih kontoye$ial. Hal ini dilakukm secara sgresif taryra harus mcnunggu
disebebkan jarangnya kssus ini schinggl hasil laboratorium hormon tiroid sebegai
penelitian efikasi bebcrsps model terapi

94
Krishw Wardlana Suciplo, Mlaederaa Cota

konfirmasi untuk menurunkal angka mortalitas 8. llaupt. N{, Kurz. A Reversibility of deoedi!, in
yang masih sangat tinggi. Hypotbyroidism. J Ncurol 1993; 240:333.
9. Kl€in. L Thlroid hormone ind crrdiovslcular
systcm. Arn JMod; 1990:88:631.
10. Urquhrrt AD, Rca ltr4 Lawson LT,et.al. A na,
D8ftsr pustrkr :
complication of hypothyroid coma nanogcnic
l. Srntirgo.& Rashkin. MC. Lithiun toxicity lnd dysphlgia: Pr.lcntafiot diagnori! srd trldtE€r .
myxedrma ooda in an eldlly womso. ln: , Thyroid 2001; I 1 i595-8.
Em€rg.Mcd 1990; 8:63. 11. Sumual. AB, L.ngi. Y. Hipotiroidisme. Dal.rni
2 Waldlten.SA Pa*.D. Myxed6ma coma associaetd Djokomoeljanto. Buku Ajar Tiroidologi Klinih 200?
ilith lithium therrpy. In: Am, M.d 1989t 87: 355. : 295.316
3. Wagn6 MJ, CowliDg K Etrdoc.iDc tnd M€ilbolic 12- Lldcoson PW, B.lin RM. Hypothyroidim. Ia : Brr
Ee.tgencica. Isi Eo.rE Med Clin N Am; 2005: 23. RS. E,Ily DilgnosiJ ard Tr€atmcot of Eodocrine
4. Ayling RM. Mlao.dcma ooEi In: CME Dirord6; Ncw Janay ; Humana Pr!!s ; 2003 :3?-52.
Endooinology &Disblt .,20011 3:3 | 724. 13. Rodrigue€z. I, Fluiters E, P€r6z Mend6z, ?t al-
5. Wafloflky.L. Mlx.d.mr CoEa : hi i Endooainol Frclots Arsooi.tcd $.ith mortality of petirds srith
t\r.{rb Clin N Am ; 2005; 35: 687-9E. rnyxocdeo, codra: Prosp€.tiv. Stlldy in ll
cases
6. Baiu A. P.adakt$olra PariFrmr Parien c.fiei rrldcd in ! sinSlc i$tihnior J Endoc{itrol2qX; l8o
d€Dgao Pneumoii& Drllm : Supdtondq Siti S€tidi, :347
So.jono CH, editor. kctiding Tcnu lllnilh Gedetd: 14. Lstrofr F, Pinchds A Autoim$una l{ypothyroidism.
2003..61.75. h : Weetmra PA. Autoimmune Dis€ae tn
?. Riquelrno & Torr.s A L"rrxIs SJ,c|d. Comouoity Endocrinology; N.w Je$ey; I{umcrs Press ; 2008 :
Aquircd P.u.nonia io The Eldedy. Cliniod .!d 137-11.
ldr&itioo Arpe.t. h: A!! I Re$ir Crit Cde Med.
1997; l80r l9o8-r4.

95

Anda mungkin juga menyukai