Anda di halaman 1dari 9

Indonesian Journal of Medical Laboratory Technology

Vol. 1, No. 1, April 2022, Hal. 1-5


ISSN: xxxx-xxxx
DOI: xxx

Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan


Hemoglobin Hemometer Di UTD Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado
Belinda Cindy Nathania Bojoh
1,3
Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Manado, Indonesia
2,4
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Manado, Indonesia

Info Tentang Makalah

Riwayat makalah: ABSTRAK


Diterima: Kadar Hb calon pendonor sangat berpengaruh pada calon pendonor maupun
Perbaikan: penerima donor. Apabila kadar hemoglobin calon pendonor tidak mencukupi
Publikasi: (≤12,5 gr/dL) namun darah tetap didonorkan, maka hal ini akan membuat
pendonor darah mengalami anemia yang semakin akut dan tubuhnya akan
terasa lemas. Dampak yang ditimbulkan bagi penerima donor apabila
menerima darah dengan kadar hemoglobin kurang, maka resipien akan
Kata kunci:
mengalami proses penyembuhan yang tidak maksimal. Tujuan penelitian
Karakteristik
adalah mengidentifikasi hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pada calon
Calon Pendonor Darah
pendonor menggunakan Hemometer dan mengidentifikasi karakteristik calon
Kadar Hemoglobin
pendonor di UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Hemometer
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan jumlah populasi 18.017 orang
Keyword: pendonor. Sampel yang digunakan sebanyak 44 orang dengan teknik
Characteristic pengambilan sampel simple random sampling. Pemeriksaan kadar Hb
Prospective Blood Donors menggunakan Hemometer HemoCue Hb 301. Karakteristik calon pendonor
Hemoglobin Levels meliputi usia, jenis kelamin, golongan darah, status gizi, aktivitas fisik dan
Hemometer kebiasaan merokok. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, disajikan
dalam bentuk tabel dan dinarasikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kadar hemoglobin rendah


sebanyak 3 orang (7%) dan normal sebanyak 41 orang (93%). Karakteristik
calon pendonor berdasarkan usia yang terbanyak pada rentang usia 25 – 44
tahun sebanyak 26 orang (59%), untuk jenis kelamin yang terbanyak Laki-laki
sebanyak 26 oarng (59%), untuk status gizi yang terbanyak kategori gemuk
sebanyak 19 orang (43%), untuk golongan darah yang terbanyak golongan
darah O sebanyak 28 orang (64%), untuk aktivitas fisik yang terbanyak
melakukan aktivitas fisik sedang sebanyak 20 orang (45%), dan untuk
kebiasaan merokok yang terbanyak kategori tidak merokok sebanyak 31 orang
(70%).

ABSTRACT
The Hb levels of prospective donors have a great influence on both prospective
donors and donor recipients. If the prospective donor's hemoglobin level is
insufficient (≤12.5 gr/dL) but blood is still donated, this will cause the blood
donor to experience increasingly acute anemia and his body will feel weak.
The impact on donor recipients if they receive blood with low hemoglobin
levels is that the recipient will experience a healing process that is not optimal.
The aim of the research is to identify the results of examination of hemoglobin
levels in prospective donors using a Hemometer and identify the characteristics
of prospective donors at UTD RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.

This type of research is descriptive with a population of 18,017 donors. The


sample used was 44 people with a simple random sampling technique. Hb
levels are checked using the HemoCue Hb 301 Hemometer. Characteristics of
potential donors include age, gender, blood type, nutritional status, physical
activity and smoking habits. The data obtained was analyzed descriptively,
presented in tabular form and narrated.

The results showed that 3 people (7%) tested low hemoglobin levels and 41
people (93%) tested normal. Characteristics of potential donors based on age,
IJMLT - Indonesian Journal of Medical Laboratory Technology 1
ISSN: xxxx-xxx

the majority were in the age range 25 – 44 years as many as 26 people (59%),
for gender the majority were male as many as 26 people (59%), for nutritional
status the majority were in the fat category as many as 19 people (43). %), for
blood type the highest number was O blood group as many as 28 people (64%),
for physical activity the highest number was doing moderate physical activity
as many as 20 people (45%), and for smoking habits the largest category was
non-smoking as many as 31 people (70 %).

Penulis korespondensi:
Belinda Cindy Nathania Bojoh,
Teknologi Laboratorium Medis,
Nama Institusi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
Alamat Institusi; Nama Jalan, Kecamatan dan Kode Pos, Kab/Kota, Negara Jl. R.W. Monginsidi Malalayang II Manado
95263
Surat elektronik: @poltekkes-manado.ac.id

1. PENDAHULUAN
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada saat seleksi donor adalah pemeriksaan kadar
hemoglobin (Hb). (Nuraini dan Kwarta 2021) WHO memperkirakan lebih dari 30% penduduk dunia
menderita anemia, dan sebagian besar di antaranya berasal dari negara berkembang. Anemia menjadi
salah satu penyebab debilitas kronik di berbagai negara, yang mana kelainan ini mengakibatkan
dampak besar terhadap kesehatan, ekonomi, kesejahteraan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
(Sholikhah, Mustar, dan Hariyanto 2021).
Berdasarkan nilai rujukan Riskesdas 2018 prevalensi anemia menurut umur, jenis kelamin, dan
tempat tinggal jumlah penderita anemia umur 15-24 tahun 32,0%, umur 25-34 tahun 15,1%, 35-44
tahun 16,7%, umur 45-54 tahun 18,8%, umur 55-64 tahun 24,5%, umur 65-74 tahun 31,7%, jumlah
penderita jenis kelamin laki-laki 20,3%, jenis kelamin perempuan 27,2% , jumlah penderita yang
tinggal di perkotaan 22,7%, pedesaan 25,0%, sedangkan jumlah penderita anemia di Indonesia
mencapai 23,7% (Kemenkes RI, 2018). Status gizi mempunyai korelasi positif dengan konsentrasi
hemoglobin, artinya semakin buruk status gizi seseorang maka semakin rendah kadar haemoglobin
orang tersebut (Sukarno dkk, 2016).
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin dari calon pendonor adalah
karakteristik berupa usia, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok.
Karakteristik berdasarkan usia tercantum dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
91 tahun 2015 tentang standar pelayanan transfusi darah bahwa persyaratan donor harus berusia
minimal 17 tahun dan untuk usia >60 dapat menjadi pendonor dengan pertimbangan medis.
Karakteristik berdasarkan status gizinya harus normal dan berat badan minimal 45kg. Calon pendonor
harus memiliki kadar hemoglobin dalam rentang 12,5 hingga 17 gr/dL (Permenkes RI, 2015).
Berdasarkan data yang diambil dari UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado diperoleh
pendonor sebanyak 21.363 pada tahun 2022 yang terdiri dari bagian aftap 18.017 donor dan mobile
unit 3,346 donor. Sebanyak 4.887 donor ditolak karena tidak memenuhi kriteria dan 514 donor
diantaranya dengan alasan kadar Hb rendah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Menggunakan
Hemometer di UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado”.

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan melakukan pengambilan data hasil
pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan HemoCue Hb 301 dari sampel darah kapiler calon
pendonor serta karakteristiknya melalui kuesioner di UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling, dihitung
menggunakan rumus slovin.
Rumus Slovin adalah Suatu sistem matematis yang digunakan untuk menghitung jumlah dari
sebuah populasi objek tertentu yang belum diketahui karakteristiknya secara pasti. Rumus ini
diperkenalkan pertama kali oleh seorang Ilmuwan Matematis yang bernama Slovin, pada tahun 1960.
Rumus Slovin ini biasa digunakan untuk sebuah penelitian pada suatu objek tertentu dalam jumlah

Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 2


ISSN: xxxx-xxx

populasi yang besar, sehingga digunakanlah untuk meneliti pada sebuah sampel dari populasi objek
yang besar tersebut.
Rumus Slovin :
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
n = Sampel
N = Populasi
e = Sebagai estismasi besar kesalahan (15%).
Estimasi besar kesalahan yang dapat digunakan adalah 10-20%. Di dapatkan perhitungan sebagai
berikut:
N
n=
1+ N ¿ ¿
18.017
n=
1+18.017 ¿ ¿
18.017
n=
1+18.017 ¿ ¿
18.017
n=
1+18.017 (0,0225)
18.017
n=
406,3825
n = 44
Jadi sampel yang akan saya ambil adalah sebanyak 44, pada calon pendonor darah di UTD
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Tahap Awal Penelitian Melakukan survey pada tempat yang akan di lakukan penelitian.
Mendapatkan izin melakukan penelitian dari institusi. Melapor pada pihak RSUP Prof Dr. R. D.
Kandou Manado untuk mengadakan penelitian di UTD RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado.
Mendapatkan persetujuan dari pihak RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado untuk melaksanakan
penelitian. Tahap Pra Analitik. 1) Persiapan Petugas. Menggunakan pakaian yang layak, mengunakan
masker, memakai hand sanitizer. 2) Persiapan alat dan bahan. Menyiapkan peralatan menulis,
handphone, map, kuesioner dan lembar persetujuan responsen. 3) Tahap Analitik. Menyiapkan
kuisioner yang berisi pertanyaan beserta lembar persetujuan responden. Memberikan kuisioner pada
calon responden.
Menjelaskan apa yang hendak dilakukan. Mengumpulkan kuisioner setelah selesai dijawab oleh
pasien. Mencatat data kadar hemoglobin yang di periksa oleh petugas UTD.

3. HASIL
Hasil pengambilan data dari pemeriksaan kadar hemoglobin dan karakteristik calon pendonor darah
yang dilaksanakan di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Provinsi Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado dengan jumlah responden sebanyak 44 orang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Distribusi Karakteristik Calon Pendonor Berdasarkan Karakteristik Dan Kadar Hemoglobin.
a. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Hasil pengolahan data untuk
karakteristik Jenis Kelamin responden, dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Calon Pendonor UTD RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2023.
Kadar Hb
Jenis Kelamin Total
Rendah Normal
N % N % N %
Laki-laki 0 0% 26 59% 26 59%
Perempuan 3 7% 15 34% 18 41%

Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 3


ISSN: xxxx-xxx

Jumlah 3 7% 41 93% 44 100%


Sumber : Data Primer 2023
Tabel 1 menjelaskan bahwa terdapat responden jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 26
orang (59%) dan jenis kelamin perempuan yang berjumlah 18 orang (41%). Berdasarkan
kadar Hb terdapat calon pendonor laki laki dengan kadar Hb normal 26 orang (59%),
perempuan dengan kadar Hb rendah 3 orang (7%), dan terdapat calon pendonor perempuan
dengan kadar Hb normal 15 orang (34%).

b. Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Umur. Hasil pengolahan data untuk golongan
umur responden, dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Umur Calon Pendonor UTD RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado Tahun 2023.
Usia Kadar Hb
Total
(Tahun) Rendah Normal
N % N % N %
17 0 0% 0 0% 0 0%
18 - 24 1 2% 10 23% 11 25%
25 - 44 2 5% 24 55% 26 59%
45 - 64 0 0% 7 16% 7 16%
>65 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 3 7 41 93 44 100
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 2 menjelaskan bahwa jumlah calon pendonor yang paling banyak mendominasi
adalah rentang usia 25-44 tahun sebanyak 26 orang (59%). Berdasarkan kadar Hb calon
pendonor pada rentang usia 18-24 tahun dengan kadar Hb rendah 1 orang (2%), usia 25-44
dengan kadar hb rendah 2 orang (5%).

c. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi. Hasil pengolahan data untuk status gizi
responden, dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Satatus Gizi Calon Pendonor UTD RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2023.
Kadar Hb
Status Gizi Total
Rendah Normal
N % N % N %
Kurus 0 0% 1 2% 1 2%
Normal 0 0% 8 18% 8 18%
Gemuk 2 5% 17 39% 19 43%
Obesitas 1 2% 15 34% 16 36%
Jumlah 3 7% 41 93% 44 100%
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 3 menjelaskan bahwa dari 44 responden, diantaranya memiliki status gizi sebagai
orang kurus 1 orang (2%), kemudian diikuti dengan status gizi yang normal 8 orang (18%),
gemuk 19 orang (43%) dan obesitas 16 orang (36%). Berdasarkan kadar Hb terdapat calon
pendonor dengan kadar Hb rendah yang memiliki status gizi gemuk 2 orang (5%) dan status
gizi obesitas 1 orang (2%).

d. Distribusi Responden Bersasarkan Golongan Darah. Hasil pengolahan data untuk golongan
darah responden, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 4
ISSN: xxxx-xxx

Tabel 4. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Golongan Darah Calon Pendonor UTD RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2023.
Golongan Kadar Hb
Total
Darah Rendah Normal
N % N % N %
A 0 0% 5 11% 5 11%
B 1 2% 9 20% 10 23%
AB 0 0% 1 2% 1 2%
O 2 5% 26 59% 28 64%
Jumlah 3 7% 41 93% 44 100%
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 44 responden, 5 orang diantaranya memiliki golongan
darah A (11%), golongan darah B 10 orang (23%), golongan darah AB 1 orang (2%) dan
golongan darah O 28 orang (64%). Berdasarkan kadar Hb terdapat calon pendonor golongan
darah B dengan kadar Hb rendah 1 orang (2%), dan calon pendonor golongan darah O dengan
kadar Hb rendah 2 orang (5%).

e. Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik. Hasil pengolahan data untuk responden
berdasarkan aktivitas fisik dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Aktivitas Fisik Calon Pendonor UTD RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2023.

Aktivitas Kadar Hb
Total
Fisik Rendah Normal
N % N % N %
1
2 5% 10 23% 27%
Tidak 2
2
Sedang 1 2% 19 43% 45%
0
1
Berat 0 0% 12 27% 27%
2
4
Jumlah 3 7% 41 93% 100%
4
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 44 responden, 12 orang diantaranya tidak melakukan
aktivitas fisik (27%), melakukan aktivitas sedang 20 orang (45%), dan beraktivitas berat 12
orang (27%). Berdasarkan kadar Hb terdapat calon pendonor yang tidak melakukan aktivitas
fisik dengan kadar Hb rendah 2 orang (5%), dan calon pendonor melakukan aktivitas fisik
sedang dengan kadar Hb rendah 1 orang (5%).

f. Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok. Hasil pengolahan data untuk


responden berdasarkan kebiasaan merokok dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Kebiasaan Merokok Calon Pendonor UTD
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2023.
Kebiasaan Kadar Hb
Total
Merokok Rendah Normal
N % N % N %
3
Tidak 3 7% 28 64% 70%
1
Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 5
ISSN: xxxx-xxx

Ringan 0 0% 9 20% 9 20%


Sedang 0 0% 2 5% 2 5%
Berat 0 0% 2 5% 2 5%
4 100
3 7% 41 93%
Jumlah 4 %
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 44 responden, terdapat 31 orang diantaranya tidak
merokok (70%), perokok ringan 9 orang (20%), perokok sedang 2 orang (5%), dan perokok
berat 2 orang (5%). Berdasarkan kadar Hb terdapat calon pendonor yang tidak merokok
dengan kadar Hb rendah 3 orang (7%).

2. Distribusi Hasil Hasil Seleksi Calon Pendonor Berdasarkan Kelayakan Donor


Tabel 7. Distribusi Karakteristik Berdasarkan Kategori Kelayakan Donor Calon Pendonor
UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2023.
Kategori Frekuensi Persentase
Layak Donor 40 91%
Tidak Layak
Donor 4 9%
Total 44 100%
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 7 menjelaskan bahwa terdapat calon pendonor yang layak untuk mendonorkan darah
berjumlah 40 orang (91%) dan yang tidak layak untuk mendonorkan darah berjumlah 4 orang (9%).

4. PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Unit Transfusi Darah yang berlokasi di Rumah Sakit Umum
Provinsi Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Dalam penelitian ini mengalami beberapa kendala yaitu
pada saat proses pengumpulan data terdapat beberapa calon responden yang menolak untuk menjadi
sampel penelitian.
Hasil kadar hemoglobin pada 44 sampel dalam penelitian ini diambil dari data hasil pemeriksaan kadar
hemoglobin oleh petugas di UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou menggunakan hemometer. Hasil
pemeriksaan hemoglobin pada calon pendonor pada penelitian ini di dapatkan kadar Hb rendah
sebanyak 3 orang (7%) dan kadar Hb normal 41 (93%).
Pada Tabel 1 menunjukan bahwa dari karakteristik calon pendonor berdasarkan jenis kelamin,
kadar hemoglobin rendah dimiliki oleh perempuan dimana terdapat 3 orang (7%) dan kadar
hemoglobin normal lebih banyak dimiliki oleh laki-laki 26 orang (59%). Calon pendonor dengan
karakteristik jenis kelamin laki-laki lebih dominan jumlahnya dan memiliki kadar hb lebih stabil. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani dkk, (2021) bahwa terdapat hubungan
antara jenis kelamin dengan kadar Hb dalam tubuh seseorang. Jumlah pendonor perempuan juga
banyak tetapi untuk donor perempuan sendiri tingkat kegagalannya lebih besar di banding pendonor
laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki syarat yang lebih banyak untuk mendonorkan
darah daripada laki-laki. Perempuan pada saat menstruasi, hamil, dan menyusui tidak boleh
mendonorkan darahnya. Perempuan dapat rutin mendonorkan darahnya seperti laki-laki bila menjaga
pola hidupnya. Bila seorang perempuan dapat menjaga pola hidupnya dengan menjaga asupan gizi
yang cukup mengandung zat besi, maka ia dapat lulus saat pemeriksaan pendahuluan sebelum
mendonorkan darah karena kesehatannya yang memadai (Saputro dan Lestari, 2022).
Data pada Tabel 2 menunjukan bahwa dari karakteristik calon pendonor berdasarkan usia,
paling banyak ditunjukan pada rentang usia 25-44 tahun yaitu sebanyak 26 orang (59%). Hal ini
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputro dan Lestari, (2022) dimana dalam penelitian
tersebut dari jumlah pendonor 389, pada kelompok usia persentase yang paling banyak pada kelompok
usia 25- 44 tahun dengan jumlah 267 (68.6%). Terdapat hubungan antara usia dengan kadar Hb dalam
tubuh seseorang. Semakin tua umur seseorang, maka akan semakin berkurang kadar hemoglobin
dalam tubuhnya (Ananda dkk, 2023).

Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 6


ISSN: xxxx-xxx

Data pada Tabel 3 menunjukan bahwa dari karakteristik calon pendonor berdasarkan status
gizi, kadar hb rendah ditunjukan pada calon pendonor yang gemuk yaitu 2 orang (5%) dan obesitas 1
orang (2%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Situmoran dkk, (2020) bahwa
terdapat pengaruh antara status gizi seseorang dengan kadar Hb dalam tubuh. Berat badan dan kondisi
hemoglobin menunjukan hubungan yang signifikan secara statistik terhadap status kelayakan donor
darah. Calon pendonor dengan berat badan <50kg tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah,
sedangkan calon pendonor dengan berat badan berlebih dari normal beresiko lebih banyak memiliki
kadar hb tidak normal.
Data pada Tabel 4 menunjukan bahwa dari karakteristik calon pendonor berdasarkan golongan
darah, calon pendonor yang mendominasi adalah yang memilikik golongan darah O yaitu sebanyak 28
orang (64%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tanamal dkk, 2016) bahwa
dominan pendonor yang datang ke unit transfusi darah adalah yang memiliki golongan darah O.
Data pada Tabel 5 menunjukan bahwa dari karakteristik calon pendonor berdasarkan aktivitas
fisik, orang dengan aktivitas fisik banyak bergerak paling banyak memiliki kadar hemoglobin normal
yaitu sebanyak 19 orang (43%) beraktivitas fisik sedang dan sebanyak 12 orang (27%) dengan
aktivitas fisik berat. Calon pendonor yang tidak melakukan aktivitas fisik memiliki kesempatan lebih
banyak mendapatkan kadar hemoglobin yang rendah seperti pada tabel hasil penelitian 5 yaitu 2 orang
(5%) tidak melakukan aktivitas fisik. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
kadar hemoglobin darah dan aktivitas fisik. Aktivitas fisik manusia sangat mempengaruhi kadar
hemoglobin dalam darah. Pada individu yang secara rutin berolahraga kadar hemoglobinnya akan
sedikit naik. Hal ini disebabkan karena jaringan atau sel akan lebih banyak membutuhkan O 2 ketika
melakukan aktivitas (Saputro dan Junaidi, 2015).
Data pada Tabel 6 menunjukan bahwa dari karakteristik calon pendonor berdasarkan
kebiasaan merokok, orang yang memiliki kadar hemoglobin rendah ada pada calon pendonor yang
tidak merokok yaitu sebanyak 3 orang (7%). Sedangkan calon pendonor yang merokok justru
memiliki kadar hemoglobin yang normal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wibowo dkk, (2017) bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok seseorang dengan
kadar Hb dalam tubuh.
Data pada Tabel 7 menunjukan bahwa dari 44 sampel yang di analisis, terdapat 4 orang (9%)
yang tidak lolos pada tahap donor darah, dan sebanyak 40 orang (91%) memiliki kesempatan untuk
mendonorkan darah. Hal tersebut disebabkan 3 orang yang gagal memiliki kadar hemoglobin yang
rendah, dan 1 orang memiliki status gizi yang buruk yaitu kurus. Sebagai persyaratan donor yang
tercantum dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 91 tahun 2015 bahwa syarat
untuk mendonorkan darah adalah kadar hemoglobin harus berada pada rentang 12,5 – 17 gr/dL dan
berat badan minimal adalah 45 kilogram (Permenkes RI, 2015).

5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Gambaran karakteristik calon pendonor dari hasil
pemeriksaan kadar Hemoglobin menggunakan Hemometer Di UTD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado, didapatkan :
1. Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin yang rendah sebanyak 3 orang (7%) dan normal sebanyak
41 orang (93%).
2. Karakteristik calon pendonor berdasarkan usia yang terbanyak pada rentang usia 25 – 44 tahun
sebanyak 26 orang (59%), untuk jenis kelamin yang terbanyak Laki-laki sebanyak 26 oarng (59%),
untuk status gizi yang terbanyak kategori gemuk sebanyak 19 orang (43%), untuk golongan darah
yang terbanyak golongan darah O sebanyak 28 orang (64%), untuk aktivitas fisik yang terbanyak
melakukan aktivitas fisik sedang sebanyak 20 orang (45%), dan untuk kebiasaan merokok yang
terbanyak kategori tidak merokok sebanyak 31 orang (70%).

IZIN ETIK
Rumah Sakit Umum pusat prof. Dr. R. D. Kandou manado komite etik penelitian kesehatan,
No.116/EC/KEPK-KANDOU/VIII/2023, 08 Agustus 2023.

Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 7


ISSN: xxxx-xxx

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, H. F., Akbar, Z., Azia, H., Jati, M. R. S., & D. A. P., & Hartono, R. (2023).
Gambaran Hemoglobin Pada Pendonor yang Ditolak di PMI Tahun 2020-2021 dan
Faktor yang Mempengaruhi Overview of Hemoglobin in Rejected Donors at PMI in
2020-2021 and Influencing Factors HENDAR FAHMI ANANDA ZAINUL AKBAR
HUSNA AZIA RODHI HARTONO Jurusan Anal. Jurnal LaboratoriumMedis E-ISSN
2685-8495, 05(01), 34–38.
Indriani, V., Siswandari, W., Inayati, N. S., Prima, S., & Ardinas. (2021). Donor Darah Dan
Petanda Anemia Universitas Jenderal Soedirman. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 8(1),
118–123.
Saputro, A. A., & Lestari, C. R. (2022). Gambaran karakteristik pendonor darah yang lolos
seleksi donor di unit transfusi darah palang merah indonesia kabupaten kudus. Jurnal
Ilmiah Cerebral Medika, 1(2), 144–157.
Saputro, D. A., & Junaidi, S. (2015). Pemberian vitamin c pada latihan fisik maksimal dan
perubahan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit. Journal of Sport Sciences and Fitness,
4(3), 32–40.
Septiana, D., Astuti, Y., & Barokah, L. (2021). Jurnal Ilmiah Cerebral Medika Donor Di Unit
Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Gunung Kidul Fakultas Kesehatan
Universitas Jendral Achmad Yani Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Cerebral Medika, 3(2),
2657–2435.
Situmorang, P. R., Sihotang, W. Y., & Novitarum, L. (2020). Identifikasi Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kelayakan Donor Darah di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 7(September), 122.
https://doi.org/10.32807/jambs.v7i2.195
Tanamal, G., Setiawaty, V., Ritchie, N. K., & Timan, I. S. (2016). Pengukuran Komponen Zat
Besi pada Laki-Laki Pendonor Darah Rutin di Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2013.
Buletin Penelitian Kesehatan, 44(1). https://doi.org/10.22435/bpk.v44i1.4948.41-48
Wibowo, D. V., Pangemanan, D. H. C., & Polii, H. (2017). Hubungan Merokok dengan
Kadar Hemoglobin dan Trombosit pada Perokok Dewasa. Jurnal e-Biomedik, 5(2).
https://doi.org/10.35790/ebm.5.2.2017.18510

Aliviameita, Andika, & Puspitasari. (2019). Buku Ajar Hematologi. Diedit oleh Septi Budi
Sartika dan M. Tanzil Multazam. Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. 2019 ed.
UMSIDA PRESS.
Fadlilah, Siti. (2018). “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin (Hb)
Pada Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2013 Universitas Respati Yogyakarta Factors
Associated With Hemoglobin (Hb) Levels in Nursing Class 2013 Respati Yogyakarta
University.” Indonesia journal On Medical Science (IJMS) 5 (Juli): 168–74.
Harsiwi, Udi Budi, & Liss Dyah Dewi Arini. (2018). “Tinjauan Kegiatan Donor Darah
Terhadap Kesehatan Di Pmi Karanganyar, Jawa Tengah Tahun 2018.” Jurnal Ilmiah
Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 8 (1): 50–56.
HemoCue® Hb 301. (2007). “Manual Kit Alat HemoCue 301.” 2007.
https://www.hemocue.us/wp-content/uploads/2020/08/HB-301_Operating-
Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 8
ISSN: xxxx-xxx

Manual_US.pdf.
Irmawati.S, & Rosdianah. (2020). Sari Kurma Dapat Meningkatkan Hemoglobin Ibu Hamil.
Diedit oleh Andi Baharuddin. 2020 ed. CV. CAHAYA BINTANG CEMERLANG
GOWA.
Jacobus, Marianne C., Max F.J Mantik, & Adrian . Umboh. (2016). “Perbedaan Kadar
Hemoglobin Pada Remaja Gizi Baik Yang Tinggal Di Pegunungan Dengan Yang
Tinggal Di Tepi Pantai.” e-CliniC 4 (1). https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.2016.11696.
Kemenkes RI. (2018). “RISKESDAS 2018.pdf.” Riset Kesehatan Dasar.
Nuraini, Fatia Rizki, & Cityta Putri Kwarta. (2021). “Karakteristik Calon Pendonor
Berdasarkan Kadar Hemoglobin di UDD PMI Bojonegoro.” Jurnal Ilmiah Kesehatan 2
(Oktober): 5–8.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015. (2015). “Standar
Pelayanan Transfusi Darah.” Vol. 13.
Puskesmas Campagaloe. (2017). “SOP PEMERIKSAAN Hb ( Alat HemoCue ).” Puskesmas
Campagaloe Kabupaten Bantaeng. 2017.
https://id.scribd.com/document/367558747/SOP-Pemeriksaan-Hb-Alat-HemoCue.
Rahayu, Atikah, Fahrini Yulidasari, Andini Oktaviani Putri, & Lia Anggraini. (2019). Buku
Referensi Metode Orkes-Ku (Raport Kesehatanku) Dalam Mengidentifikasi Potensi
Kejadian Anemia Gizi Pada Remaja Putri. Diedit oleh Meitria Syahaditina Noor, Fauzie
Rahman, Dian Rosadi, Ayu Riana Sari, Nur Laily, dan Vina Yulia Anhar. CV Mine. 1 ed.
CV. Mine.
Rahmani, Dwi Isnenti. (2016). Guru Pembelajar Modul Paket Keahlian Analis Kesehatan
Menengah Kejuruan (SMK). Diedit oleh Qurrata Aini. Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.
Septiana, Dean, Yuli Astuti, & Liberty Barokah. (2021). “Jurnal Ilmiah Cerebral Medika
Donor Di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Gunung Kidul
Fakultas Kesehatan Universitas Jendral Achmad Yani Yogyakarta.” Jurnal Ilmiah
Cerebral Medika 3 (2): 2657–2435.
Sholikhah, Anindya Mar’atus, Yetty Septiani Mustar, & Agus Hariyanto. (2021). “Anemia Di
Kalangan Mahasiswi: Prevalensi Dan Kaitannya Dengan Prestasi Akademik.” Medical
Technology and Public Health Journal 5 (Maret): 8–18.
https://doi.org/10.33086/mtphj.v5i1.1907.
Sukarno, Karina Janneta, Sylvia R Marunduh, & Damajanty H C Pangemanan. (2016).
“Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Di
Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.” JKK (Jurnal
Kedokteran Klinik) 1 (Desember): 29–35.
Wasis, & Sugeng Yuli Irianto. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII
(BSE). Pusat Perbukuan (Departemen Pendidikan Nasional).

Belinda C. N. Bojoh, Gambaran Karakteristik Calon Pendonor Dari Pemeriksaan …… 9

Anda mungkin juga menyukai