Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASKEP TN.SB DENGAN CORONARY ARTERY DISEASE (CAD)


RUANG PERAWATAN PJT LT.5
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Oleh:
SAKINA
R014191049

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

( ) (Titi Iswanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.M.B)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
A. PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama/RM : Tn.SB/ 894043


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 17-2-1964 – 55 Tahun
Ruangan: : Pusat Jantung Terpadu lantai 5
Data Pengkajian
Tanggal masuk: 2 September 2019 S : 36,2 0C P : 22 x/mnt N : 88 x/mnt SaO2 : -
Tanggal pengkajian : 9 September 2019

Jam : 21.00 WITA


Cara dengan : TD : 120/80
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursiroda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring ⃝ Duduk
⃝ Brankard ⃝ Lainnya : bad
Datang melalui : TB : 165 cm BB : 64 Kg IMT : 23.9 kg/m 2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :CVCU Gizi dalam rentang berisiko rendah: monitorng setelah 7 hari
perawatan

Diagnosa Masuk : ST ELEVASI MYOKARD INFARK INVERIOR


Diagnosis Medis : Coronary Artery Disease 3 Vesel Disease
Keluhan utama : nyeri dada dirasakan sejak 5 hari terakhir sebelum masuk RS, nyeri dirasakan seperti ada tekanan
Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝ Hipertensi : 160/100 ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alcohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakitjantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan : RS BANTAENG dengan keluhan nyeri dada, 3 hari kemudian dibawah ke IGD PJT
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
MATA, TELINGA, HIDUNG

⃝Gangguan Penglihatan : -
⃝Gangguan pendengaran :-
⃝ Gangguan penciuman : -
⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase:
⃝Nyeri : ⃝Lesi:
Catatan:
Tidak ada gangguan penglihatan

⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :


⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah ⃝ Ronkhi : paru
⃝ Bentuk dada : simetris ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
RESPIRASI

⃝ Batuk : ⃝ Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kiri atas/bawah
⃝Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : 3 lpm via nasal kanula
Catatan :

⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
INTESTINALGASTRO VASKULARKARDIO

⃝ Tingling: ⃝ Edema:
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan : Detak jantung 80 x/ menit dalam keadaan normal tidak ada bunyi tambahan

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝ Konstipasi: ⃝ Ostomi:
⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:
Catatan :
Tidak ada masalah pada gastro intestinal

⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4


⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : ⃝ TPN/PPN/tube feeding
NUTRISI

⃝Diare-frekuensi : ⃝ Malnutrisi
Catatan : IMT ; 23.9 kg/m2
Nafsu makan tetap bagus
GENITOURINARI/ GINEKOLOGI

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝ Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir


⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo/nyeri kepala ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang
NEUROLOGI
⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia Sakitkepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise
⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :
GCS: E4M5V6 = Composmentis

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


INTEGUMEN

⃝ prosthesis ⃝ Warna kulit : kering bersisik ⃝ teraba hangat


⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase :
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)

Catatan :

Kondisi fisik 1. Sangat buruk 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 3


NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 4


Aktivitas 1. Ditempat tidur 2. Kursi 3. Jalan dengan 4. Jalan Sendiri 4
roda bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2. Sangat 3. Agak terbatas 4. Bebas bergerak 3
mampuberger terbata
ak s
Inkontinensia 1. Inkontinen 2. Selalu 3. Kadang-kadang 4. Inkontinen 4
urin dan alvi inkonti inkontinen urin
nenurin
Ket : Skor : 18
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 :
resiko rendah

Mengendalikan rangsang 0. Perlu 1. Kadang perlu 2. Mandiri 2


BAB pencahar pencahar
al Status Assassment)BARTEL INDEX (Functon

Mengendalikan rangsang 0. Pakai kateter/ 1. Kadang tak terkendali 2. Mandiri 2


BAK tak terkendali
Membersihkan diri 0. Butuh 1. Mandiri 0
bantuan
Melepas dan memakai 0. Tergantung 1. Tergantung pada 2. Mandiri 1
celana, membersihkan, orang lain beberapa kegiatan
menyiram jamban pada setiap
kegiatan
Makan 0. Tidak mampu 1. Perlu dibantu 2. Mandiri 1
memotong makanan
Berubah posisi dari 0. Tidak mampu 1. Dibantu lebih dari 2 2. Dibantu 1 atau 2 orang 3. Mandiri
berbaring keduduk orang
Berpindah/berjalan 0. Tidak mampu 1. Dengan kursiroda 2. dibantu 1 orang 3. Mandiri
Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian dibantu 2. mandiri
Naik turun tangga 0. tidak mampu 1. sebagian dibantu 2. mandiri
Mandi 0. tergantung 1. mandiri
Total Skor = 14
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulanterakhir Tidak = 0 Ya = 25 0
FALL RISK

Diagnosis medis skunder> 1 Tidak = 0 Ya = 15 15


Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Furniture = 30 0
Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 25
Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 15
30
Status mental Orientasi sesuai = 0 Orientasi tidak sesuai = 0
15
Total Skor 55
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 4 ⃝ Skala angka ⃝ Face scale
Lokasi : ulu hati dan dada
Onset : > 24 jam
Paliatif : muncul secara tiba-tiba
NYERI

Kualitas : nyeri tertekan seperti ada yang tekan


Medikasi :ISDN 5 g/24 jam oral
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan ⃝ aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :
Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat
MEDIKASI

Aspilet 80g/24 Aspilet adalah obat untuk Mekanisme kerja dari


jam/oral mengatasi trombosis atau obat ini adalah terkait
antitrombotik. Obat ini dapat dengan penghambatan
digunakan untuk aktivitas COX-1, yang
pencegahan terhadap berperan untuk
terjadinya serangan jantung, metabolisme enzim
pengobatan gejala pada saat utama dari asam
serangan jantung, dan arakidonat yang
sebagai pengobatan merupakan prekursor
tambahan pada saat pasca prostaglandin yang
stroke. memainkan peran
utama dalam
patogenesis
peradangan, nyeri dan
demam.
Selain itu obat ini juga
mengurangi agregasi
trombosit, adhesi
platelet dan
pembentukan trombus
melalui penekanan
sintesis tromboksan A2
dalam trombosit.
Mengurangi risiko infark
miokard pada
stenocardia yang tidak
stabil.
Atorvastati 40g/24 jam/ Atorvastatin adalah obat y Cara kerja yang
n oral ang digunakan untuk diberikan pada
menurunkan kolesterol jahat penghambat HMG-COA
(LDL) dan trigliserida, serta reduktase adalah
meningkatkan jumlah membatasi enzim untuk
kolesterol baik (HDL) di memproduksi
dalam darah. Jika kolesterol kolesterol. Obat ini
dalam darah tetap terjaga menekan pembentukan
dalam nilai normal, maka LDL atau kolesterol
akan menurunkan risiko jahat yang dapat
stroke dan serangan jantung berpotensi
meningkatkan resiko
stroke dan
penyakit jantung.
Clopidogrel 75g/24jam/ Clopidogrel adalah obat an
oral tiplatelet golongan Mekanisme kerja
thienopyridine, obat yang Clopidogrel adalah
membantu menjaga darah menghambat secara
mengalir lancar di dalam selektif terjadinya
tubuh ikatan antara Adenosine
Difosfat (ADP) dengan
platelet reseptor P2Y12,
kemudian mengaktivasi
glikoprotein GPIIb / IIIa
ISDN 5g/24jam/oral Isosorbide dinitrate (ISDN) Obat ini bekerja
adalah obat golongan nitrat dengan melebarkan
yang digunakan untuk pembuluh darah agar
mencegah dan mengobati aliran darah ke otot
angina pada penderita jantung
penyakit jantung koroner. lancar. ISDN tersedia
dalam beberapa
bentuk.
Lansoprazo 3g/24jam/iv Lansoprazole adalah Mekanisme
le senyawa benzimidazole aksi Lansoprazole ada
tersubstitusi. Obat ini lah menghambat secara
termasuk ke dalam spesifik dan permanen
kelompok proton pump pada sistem pompa
inhibitor (PPI). ansoprazole asam dalam mukosa
digunakan untuk kondisi lambung. Obat ini
medis yang terkait dengan menghambat sistem
asam lambung. enzim H + / K + ATPase
pada sel parietal
lambung.
PEMERIKSAAN

EKG :
PENUNJANG
Perubahan EKG (09/09/2019: Iskemik Inferior Wall, T inverted di II, III, aVF

Hasil Pemeriksaan Radiologi foto torax (2 September 2019):


- Dilatasi hilus da pembuluh darah suprahili
- Cor: ukura membesar, pinggang jantung cekung, apex tertanamnya aorta dilatasi dan eongasi
- Kedua sinus dan diafragma baik
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar baik
KESAN PEMERIKSAAN : cardiomegaly disertai tanda-tanda bendungan paru
Dilatatio et elongatio aortae

Hasil Pemeriksaan Echocardiogram (2 September 2019) :


- Fungsi sistolik ventrikel menurun, ejeksi fraksi 51,9% (TEICH), Ejeksi fraksi 48% (BIPLANE)
- Dimensi ruang-ruang jantung : Dalam batas normal
(LVEDd 4,47cm, LVEDs 3,19cm, LA mayor 4,3cm, LA minor 2,8cm, RA mayor 4,1cm, RA minor,
RVDB 2,4cm)
- Hipertropi ventrikel kiri : positif kosentrik (LVMI 122/m2, RWT 0,56)
- Pergerakan miokard : Hipokinetik basal mid inferior, inferoseptal, inferoseptal, apicoinferior
- Fungsi sistoloik ventrikel kanan : baik, TAPSE 1,6cm
- Katup-katup jantung :
Mitral : MR Mild (MR ERO, 0,13 cm2, MR RV, 10 ml)
Aorta : 3 cuspis, Klasifikasi (-) fungsi dan pergerakan normal
Trikuspid : fungsi dan pergerakan baik
Pulmonal : fusngsi dan pergerakan baik
E/A >1 (pseudonormal), Erap 8 mmHg (IVC Eksp 1,8 Insp 1,5)
KESIMPULAN :
Fungsi sistolik LV menurun, EF 48% (BIPLANE)
LVH kosentrik
Hipokinetik segmental
MR Mild
Disfungsi diastolik LV derajat sedang

Hasil Pemeriksaan Angiiografi Koroner (4 September 2019):


- Left main : Distal stenosis 50%
- Left anterior descending : Diffuse stenosis proximal-distal 80-85%
- Left circumflex : Proximal stenosis 85%
- Right coronary artery : proximal stenosis 70-80%, mid total oklusi, distal terisi dari kontralateral
KESIMPULAN : CAD 3VD + Left Main Syntax Score 41

Pemeriksaan Hasil Rentang normal Satuan Interpretasi


9 September 2019
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 11.3 10-14 Detik Normal
INR 1.09 -
APTT 27.3 22.0-30.0 Detik Normal
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 183 140 mg/dl Tinggi
Fungsi Ginjal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Ureum 22 10-50 mg/dl Normal


kreatinin 0.66 L (<1.3); P (<1.1) mg/dl Normal
Fungsi Hati
SGOT 41 <38 U/L Tinggi
SGPT 13 <41 U/L Normal
Elektrolit
Natrium 137 136-145 mmol/l Normal
Kalium 3.6 3.5-5.1 mmol/l Normal
Klorida 106 97-111 mmol/l Normal
DARAH RUTIN
WBC 11.82 4.00-10.00 (103/uL) Tinggi
RBC 4.36 4.00-6.00 (106/uL) Normal
HGB 13.1 12.00-16.00 g/dL Normal
HCT 36.2 37.0-48.0 % Normal
PLT 394 150-400 (103/uL) Normal
NEUT 8.41+/71.1 52.0-75.0 (103/uL)/% Normal
LYMPH 2.30/19.5 20.0-40.0 (103/uL)/% Normal
MONO 0.99+/8.4 2.00-8.00 (103/uL)/% Tinggi
EO 0.08/0.7 1.00-3.00 (103/uL)/% Rendah
BASO 0.04/0.3 0.00-0.10 (103/uL)/% Normal
IG 0.05/0.4 0.00-72.0 (103/uL)/% Normal
B. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN
No. Rekam Medik : 894043
Inisial Pasien : Tn.SB
Diagnosa Medis : Coronary Artery Disease (CAD)
No Data Fokus Masalah Keperawatan

1. DS:
 Klien menyatakan kadang merasa kurang nyaman di
dada dan kadang jantungnya berdebar-debar tidak
teratur
 Klien menyatakan kadang sesak
 Klien menyatakan stress memikirkan perkembangan
penyakitnya Penurunan curah jantung
DO:
 Perubahan EKG (09/09/2019: Iskemik Inferior Wall, T
inverted di II, III, aVF
 Palpitasi jantung
 Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg P : 22x/i
N : 88 x/i S : 36,2 x/i
 Penurunan fraksi ejeksi (48%)
 Foto thorax AP (02/09/2019): : cardiomegaly disertai
tanda-tanda bendungan paru, Dilatatio et elongatio aortae
 Echocardiografi (02/09/2019): Fungsi sistolik LV
menurun, Ejeksi Fraksi 48% (BIPLANE), Left
Ventrikel Hipertropi kosentri, Hipokinetik segmental,
Mitral Regurgitation Mild, Disfungsi diastolik LV
derajat sedang
2. DS:
 Klien mengeluh nyeri dada dan uluhati seperti tertekan.
Keluhan ini dialami memberat 5 hari sebelum masuk RS
P: infark miokard
Q: tidak dapat dijelaskan
R: dada dan ulu hati Nyeri akut
S: 4
T: hilang timbul

DO:
 Klien tampak mengubah posisi ketika merasa nyeri
 Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg P : 22x/i
N : 88 x/i S : 36,2 x/i
3. DS: Ansietas
- Pasien mengatakan khawatir dengan keadaannya
- Pasien mengatakan selalu memikirkan nyerinya
- Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti
biasanya karena nyeri
- Pasien mengatakan tidurnya kadan terganggu kaarena
nyeri yang dialaminya

DO:
- Pasien tampak lemah
- Pasien taampak tegang
- Pasien nampak menanyakan bagaimana dengan
rencana operasi yang akan dilakukan padanya
- Nadi teraba dengan irama yang cepat
- Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg P : 22x/i
N : 88 x/i S : 36,2 x/i

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung (Iskemik
Inferior Wall, T inverted di II, III, aVF), perubahan kontraktilitas (penurunan fraksi
ejeksi 48%)

2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya Iskemik Inferior Wall, T inverted di II, III,
aVF

3. Ansietas berhubungan dengan stressor terkiat penyakit dan rencana operasi


C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan/sasaran Intervensi
1. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan  Kaji adanya riwayat penyakit jantung klien dan
berhubungan dengan perubahan keperawatan selama 3 x 24 jam keluarganya
irama jantung (Iskemik Inferior penurunan curah jantung teratasi  Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
Wall, T inverted di II, III, aVF), , dengan kriteria hasil :  Monitor tanda vital secara rutin
perubahan kontraktilitas (penurunan  Monitor status jantung, termasuk sirkulasi perifer
fraksi ejeksi 48%)  Tanda vital dipertahankan dalam  Monitor EKG klien
batas normal
 Memonitor toleransi aktivitas klien
 Fraksi ejeksi dalam batas dapat
 Monitor dispneu, kelelahan, dan takipnea
ditoleransi klien
 Monitor waktu dan lama istrahat/tidur klien
 Tidak ada angina pectoris
 Bantu klien dalam mengetahui dan menerapkan teknik
relaksasi untuk menurunkan stress
 Anjurkan klien untuk mematuhi diet jantung (batasi
masukan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan
berlemak
 Anjurkan keluarga untuk mendukung klien dalam
mengurangi stress
 Instruksikan klien tentang pentingnya untuk segara
melapor jika merasa nyeri dada
 Pastikan tingkat aktivitas klien yang tidak
membahayakan curah jantung atau memprovokasi
serangan jantung
 Kolaborasi tatalaksana medikasi untuk pertahankan
preload optimal dengan pemberian cairan IV atau
diuretik, medikasi untuk kontraktilitas, dan medikasi
untuk reduksi afterload (mis.vasodilator atau ACE-
inhibitor) sesuai kebutuhan
 Kolaborasi tatalaksana medikasi untuk membebaskan
angina dan iskemia klien, sesuai kebutuhan
 Evaluasi adanya episode nyeri dada (intensitas, lokasi,
durasi, dan faktor yang memicu serta meringankan
nyeri dada)
2. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan  Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
adanya Iskemik Inferior Wall, T keperawatan selama 3×24 jam, lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
inverted di II, III, aVF tingkat nyeri klien berkurang, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
ditandai dengan:  Evaluasi pengalaman nyeri di masa lalu terhadap kualitas
hidup pasien
 Nyeri yang dilaporkan berkurang 1  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
NRS  Tingkatkan istirahat
 Panjang episode nyeri berkurang  Monitor tanda-tanda vital
 Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dan klien dapat mengontrol nyeri dukungan
yang dirasakan, ditandai dengan:  Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (seperti
hypnosis, relaksasi, bimbingan antisipatif, terapi musik,
 Klien mampu mengenali kapan terapi aktivitas)
nyeri terjadi  Ajarkan klien posisi yang sesuai untuk mengurangi nyeri
 Kolaborasi penggunaan obat atau dispnea
analgesik  Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Klien melaporkan nyeri terkontrol  Tatalaksana pemberian obat analgesic yang
direkomendasikan
 Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan
pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman
nyeri
 Monitor kepuasan klien terhadap manajemen nyeri
3. Ansietas berhubungan dengan Setelah intervensi selama 3x24 jam Pengurangan kecemasan
stressor terkiat penyakit dan rencana maka Tingkat kecemasan klien
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
operasi dapat teratasi dengan menunjukkan:
1. Tidak adanya perasaan gelisah  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku
pasien
2. Tidak adanya wajah tegang  Anjurkan keluarga untuk senantiasa berada di sisi
3. Dapat beristirahat pasien untuk meningkatkan rasa aman dan
4. Tidak adanya masalah perilaku mengurangi ketakutan
5. Tidak adanya rasa cemas yang  Dengarkan pasien
disampaikan secara lisan  Bantu klien untuk mengidentiifikasi situasi yang
6. Tanda vital dipertahankan memicu kecemasan
dalam batas normal  Puji/kuatkan perilaku yang baik secara tepat
 Ciptakan atmosfer rasa aman untuk meningkatkan
kepercayaan
 Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn.SB


Umur : 55 tahun
Ruangan : Ruang Perawatan Pusat Jantung Terpadu Lantai 5
No. RM : 894043
Diagnosa : Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung (Iskemik Inferior Wall, T inverted di II, III, aVF), , perubahan
kontraktilitas (penurunan fraksi ejeksi 48%)
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Senin, 09 September Pukul 21.00 Pukul 06.00
2019
1. Melakukan pengkajian awal menggunakan format yang telah S :
disediakan
 Klien menyatakan untuk berusaha tidak
2. Memonitor tanda-tanda vital
berpikir keras terkait kondisinya saat ini dan
Hasil : TD : 120/80 mmHg P : 22x/i
akan menerapkan teknin relaksasi
N : 88 x/i S : 36,2 x/i
3. Mengkaji tanda dan gejala penurunan curah jantung  Klien mengatakan selalu menghabiskan diet
Hasil : - Klien kadang merasa kurang nyaman di dada dan makanan yang disediakan oleh RS
kadang jantungnya berdebar-debar tidak teratur. O :
- Fraksi ejeksi (48%)  Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
4. Memonitor toleransi aktivitas klien  TTV :
Hasil : Klien menyatakan dapat berbaring dan berjalan ke TD :100/80 mmHg , S : 36,40C,
kamar mandi secara mandiri dan tidak merasakan sesak
5. Monitor dispneu, kelelahan, dan takipnea N :77x/menit, P : 26x/ menit
Hasil: kelelahan dan takipneu tidak ada - Fraksi ejeksi : 48% (02/09/2019)
6. Memonitor EKG - Terdapat nyeri terasa menekan dan memberat
Hasil : 09/09/2019 - Iskemik Inferior Wall, T inverted di II,
III, aVF
7. Menganjurkan klien untuk mematuhi diet jantung (batasi A : Penurunan curah jantung belum teratasi
masukan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan berlemak)
P:
8. Membantu klien dalam mengetahui dan menerapkan teknik
relaksasi untuk menurunkan stress  Lanjutkan intervensi
9. Menganjurkan keluarga untuk mendukung klien dalam  Monitor tanda vital
mengurangi stress  Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
Hasil : Keluarga memahami untuk selalu mendukung klien  Monitor toleransi aktivitas klien
dan bersikap tenang selama klien menjalani pengobatan  Monitor EKG
10. Melanjutkan penatalaksanaan medikasi klien  Monitor sesak napas, kelelahan, dan takipnea
Hasil : Klien telah diberikan obat Atorvastatin 40 mg/oral  Melanjutkan pemberian terapi medik
Selasa, 10 September Pukul 21.00 Pukul 06.00
2019
1. Memonitor tanda-tanda vital S:
Hasil : TD :110/80 mmHg , S : 36.8 0C, N :90x/menit, P : 22x/
menit - Klien mengatakan merasa jantungnya berdebar-
2. Mengkaji tanda dan gejala penurunan curah jantung debar tidak teratur, tetapi masih dalam batas
Hasil : Klien mengatakan ada perasaan kurang nyaman di dapat ditoleransi pasien dan tidak menimbulkan
rasa kurang nyaman
dadanya, tetapi masih dalam batas dapat ditoleransi
- Klien juga melaporkan tidak merasa sesak
- Fraksi ejeksi (48%)
O:
3. Memonitor toleransi aktivitas klien
 Keadaan umum baik, kesdaran komposmentis
Hasil : Klien menyatakan dapat berbaring dan berjalan ke
 Tampak tidak ada sesak
kamar mandi secara mandiri dan tidak merasakan sesak
4. Monitor dispneu, kelelahan, dan takipnea  TTV :
TD : 90/57, S : 36,8 OC
Hasil: kelelahan dan takipneu tidak ada N : 81x/menit, RR : 24 x/menit
5. Memastikan klien untuk mematuhi diet jantung - Fraksi ejeksi : 48% (02/09/2019)
Hasil: Klien menyatakan tidak memakan makanan lain selain - Terdapat nyeri terasa menekan dan memberat
yang disediakan RS sedikit berkurang
6. Mengedukasi klien untuk selalu menghindari stress
A : Penurunan curah jantung belum teratasi
P:
 Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda vital
 Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
 Monitor toleransi aktivitas klien
 Monitor sesak napas, kelelahan, dan takipnea
 Melanjutkan pemberian terapi medik
Rabu, 11 September Pukul 10.00 Pukul 14.00
2019
1. Memonitor tanda-tanda vital S:
Hasil : TD :112/70 mmHg , S : 35,70C, N :66 x/menit, P : 24
x/ menit  Klien melaporkan masih ada perasaan kurang
2. Mengkaji tanda dan gejala penurunan curah jantung nyaman di dada.
Hasil : Klien melaporkan masih ada perasaan kurang nyaman  Klien tidak sesak saat berbaring dan setelah
di dada. beraktivitas
3. Memonitor toleransi aktivitas klien O:
Hasil : Klien menyatakan dapat berbaring dan berjalan ke
kamar mandi secara mandiri dan tidak merasakan sesak  Fraksi ejeksi : 48% (02/09/2019)
4. Mengedukasi klien untuk menjaga pola makan dan - Terdapat nyeri terasa menekan dan memberat
mengonsumi makanan sesuai diet jantung  TTV :
TD :131/81 mmHg , S : 36,70C, N :83 x/menit,
P : 20 x/ menit
A : Penurunan curah jantung belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda vital
 Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
 Monitor toleransi aktivitas klien
 Monitor sesak napas, kelelahan, dan takipnea
 Melanjutkan pemberian terapi medik
Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan adanya Iskemik Inferior Wall, T inverted di II, III, aVF
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Senin, 09 September Pukul 21.00 Pukul 06.00
2019
1. Melakukan pengkajian karakteristik nyeri S : Klien mengatakan nyeri masih dirasakan
Hasil: Klien mengeluh nyeri dada yang dirasa menerus namun
masih dapat di toleransi. Keluhan ini dialami memberat5 hari O :
sebelum masuk RS  Nyeri yang dilaporkan 4 NRS
P: infark miokard  Panjang episode nyeri tidak menentu
Q: tertekan  TTV :
R: dada dan ulu hati TD :100/80 mmHg , S : 36,40C,
S: 4 N :77x/menit, P : 26x/ menit
T: hilang timbul
A : Masalah nyeri belum teratasi
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
Hasil : TD : 120/80 mmHg P : 22x/i P : Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
N : 88 x/i S : 36,2 x/i
3. Mengajarkan klien teknik relaksasi napas dalam untuk diharapkan:
mengurangi nyeri
4. Menganjurkan klien dan keluarga klien untuk mengurangi nyeri  Nyeri dapat dikontrol dan berkurang dengan
dengan posisi setengah baring dan mengurangi aktivitas baik fisik skala 1 NRS
maupun psikis  Klien menerapkan teknik pengontrolan nyeri
5. Menganjurkan klien untuk tidak berjalan ke kamar mandi atau yang akan diajarkan secara nonfarmakologis
lingkungan sekitar jika sedang ada keluhan nyeri  Klien menemukan posisi nyaman dalam
memanajemen nyeri
 Monitor TTV klien
Selasa, 10 September Pukul 21.00 Pukul 06.00
2019
1. Melakukan pengkajian karakteristik nyeri S : Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala
Hasil: Klien mengeluh nyeri dada yang dirasa menerus namun
masih dapat di toleransi.. 3 NRS.
P: tidak diketahui
Q: tidak dapat dijelaskan O:
R: dada  Nyeri yang dilaporkan 3 NRS
S: 4  Panjang episode nyeri berkurang
T: hilang timbul  Nyeri terkontrol belum terkontrol
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital  Tanda Vital
0
Hasil : TD :110/80 mmHg , S : 36.8 C, N :90x/menit, P : 22x/ TD : 90/57, S : 36,8 OC
menit N : 81x/menit, RR : 24 x/menit
3. Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi napas dalam
untuk mengurangi nyeri A : Masalah nyeri berkurang
P : Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
diharapkan:
- Nyeri dapat dikontrol dan berkurang dengan
skala 1 NRS
- Klien menerapkan teknik pengontrolan nyeri
yang akan diajarkan secara nonfarmakologis
- Klien menemukan posisi nyaman dalam
memanajemen nyeri
- Monitor TTV klien
Rabu, 11 September Pukul 10.00 Pukul 14.00
2019
1. Melakukan pengkajian karakteristik nyeri S : Klien mengatakan nyeri dada dirasakan (skala 4
Hasil: Klien mengatakan nyeri dada masih dirasakan namun NRS)
masih dapat ditoleransi
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital O:
Hasil : TD :112/70 mmHg , S : 35,70C, N :66 x/menit, P : 24 x/ - Nyeri yang dilaporkan 4 NRS
menit - Panjang episode nyeri berkurang tidak
3. Mengedukasi klien untuk selalu melakukan teknik relaksasi napas menentu
dalam dan memposisikan diri setengah baring jika merasa nyeri
- Nyeri belum terkontrol
- Pasien tampak cemas karena rencana
pencabutan gigi
- TTV :
TD :131/81 mmHg , S : 36,70C, N :83
x/menit, P : 20 x/ menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P :
- Edukasi klien untuk menerapkan teknik
relasasi napasa dalam dan memposisikan
dirinya setengah baring jika merasa nyeri
- Menganjurkan keluarga untuk melakukan
komunikasi saat pasien merasakan nyeri

Diagnosa: Ansietas berhubungan dengan stressor terkiat penyakit dan rencana operasi
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Senin, 09 September Pukul 21.00 Pukul 06.00
2019
 Mengkaji penyebab ansietas S:
Hasil : pasien mengatakan cemas akan penyakitnya saat ini - Pasien mengatakan selalu cemas memikirkan
serta bagaimana dengan rencana operasi yang akan dilakukan kondisinya saat ini
padanya - Pasien merasa khawatir dengan kondisinya
 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan - Pasien mengatakan istirahat terganggu karena nyeri
perasaannya O:
Hasil : pasien mengungkapkan apa yang ia rasakan terkait - Wajah pasien tampak tegang
dengan kondisinya - Nadi teraba kencang
 Menjadi pendengar yang baik - Pasien taampak gelisah
 Memberikan informasi terkait situasi yang sedang dirasaan - Tanda vital
 Mengajarkan penggunaan terapi relaksasi napas dalam untuk TD :100/80 mmHg , S : 36,40C,
mengurangi rasa cemas pasien N :77x/menit, P : 26x/ menit
Hasil : pasien mengikuti cara latihan relaksasi napas dalam
dengan baik A : Pasien merasa ansietas
 Mengukur tanda vital pasien P : Pertahankan intervensi
TD : 120/80 mmHg P : 22x/i
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
N : 88 x/i S : 36,2 x/i
meyakinkan
 Anjurkan keluarga untuk senantiasa berada di sisi
pasien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
 Dengarkan pasien
 Bantu klien untuk mengidentiifikasi situasi yang
memicu kecemasan
 Puji/kuatkan perilaku yang baik secara tepat
 Ciptakan atmosfer rasa aman untuk
meningkatkan kepercayaan
 Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
Selasa, 10 September Pukul 21.00 Pukul 06.00
2019
 Mengkaji perasaan saat ini S:
Hasil : pasien mengatakan masih cemas akan kondisinya saat - Pasien mengatakan selalu cemas memikirkan
ini Mendengarkan keluhan yang dirasakan terkait kondisi saat kondisinya saat ini
ini - Pasien mengatakan sudah melakukan
 Berikan informasi kepada keluarga untuk memberikan motivasi terapirelaksasi napas dalam, hanya saja tetapi
kepada pasien dan selalu ada masih saja memikirkan konsisinya saat ini
 Mengkaji penggunaan terapi relaksasi napas dalam - Pasien mengatakan bisa tidur dengan baik, karena
Hasil : pasien kadang melakukan terapi relaksasi napas dalam, nyeri yang dirasakan sedikit berkurang
tetapi masih saja memikirkan konsisinya saat ini O:
 Mengajarkan penggunaan teknik distraksi mendengarkan musik - Pasien dapat kooperatif dalam tindakan
atau murottal pemeriksaan
- Tanda vital
TD : 90/57, S : 36,8 OC
N : 81x/menit, RR : 24 x/menit

A : ansietas berkurang
P : Pertahankan intervensi
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Anjurkan keluarga untuk senantiasa berada di sisi
pasien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
 Dengarkan pasien
 Bantu klien untuk mengidentiifikasi situasi yang
memicu kecemasan
 Puji/kuatkan perilaku yang baik secara tepat
 Ciptakan atmosfer rasa aman untuk
meningkatkan kepercayaan
 Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
Rabu, 11 September Pukul 10.00 Pukul 14.00
2019
 Mengkaji perasaan saat ini S:
Hasil : pasien menanyakan rencana operasi yang akan - Pasien mengatakan cemas memikirkan rencana
dijadwalkan esok hari pencabutan gigi dan operasi yang akan dilakukan
 Mendengarkan keluhan yang dirasakan terkait kondisi saat ini - Pasien mengatakan tidur semalam gelisah
Hasil : pasien mengatakan masih nyeri dan hilang timbul - Pasien mengatakan sudah melakukan terapi musik
 Berikan informasi kepada keluarga untuk tetap memberikan (murottal)
motivasi kepada pasien dan selalu ada O:
 Mengkaji penggunaan terapi distraksi murottal - pasien tampak lemah
- Wajah tampak tegang
- Tanda vital
TD :131/81 mmHg , S : 36,70C,
N :83 x/menit, P : 20 x/ menit
A : Pasien Ansietas
P : Pertahankan intervensi
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Anjurkan keluarga untuk senantiasa berada di sisi
pasien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
 Dengarkan pasien
 Bantu klien untuk mengidentiifikasi situasi yang
memicu kecemasan
 Puji/kuatkan perilaku yang baik secara tepat
 Ciptakan atmosfer rasa aman untuk
meningkatkan kepercayaan
 Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi

Anda mungkin juga menyukai