Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

RUANG LONTARA 3 BAWAH BELAKANG (NEUROLOGI)


RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO
TAHUN 2019

SAKINA
R014 191 049

Peresoptor Klinik Peresoptor Institusi

( ) ( Titi Iswanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.M.B )

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
REFLEKSI KASUS

A. Deskripsi
Penggunaan Syringe Pump berguna untuk mengatur tetesan pemberian cairan
intravena agar sesuai dengan jumlah tetesan yang diinginkan. Penggunaan alat ini sangat
bermanfaat karena kita tidak perlu lagi menghitung manual jumlah teteasan yang
diberikan. Saya menggunakan syringe pump pada Tn.T (K2/B3). Alat ini mengatur
jumlah tetesan per jam dan akan ada alarm yang menandakan cairan akan habis.
Syringe pump merupakan alat medis yang difungsikan untuk melakukan injeksi
cairan obat secara lambat dan terus menerus dengan tujuan terapeutik maupun diagnostik.
Syringe pump dirancang dengan mekanisme pergerakan motor. Pergerakan motor akan
menyebabkan ulir maju sehingga mendorong plunger (pendorong suntikan) dan proses
injeksi mulai terjadi. Secara keseluruhan syringe pump terdiri dari plunger, motor,
mekanisme pompa, pengontrol mekanisme pompa dan alarm. Mekanisme pompa
terdorong menuju pembuluh darah pasien (Hikmah, 2012).
Masalah yang sering timbul penggunaan syringe pump adalah oklusi
(penumbatan) selama mekanisme pompa penggunaan syringe pump secara berkelanjutan
dapat menyebabkan terjadinya oklusi yang menyebabkan cairan obat yang masuk
kedalam tubuh tidak mengalir secara konstan dan terbentuk tekanan besar pada syringe
pump dan aliran cairan yang jika dibiarkan akan terjadi pembengkakan. (Hikmah, 2012).
.
B. Perasaan (perasaan saat menghadapi kasus tersebut)
Awalnya saya masih bingung bagimana cara pemasangan dan penggunaan alat
syringe pump, sehingga saat pemberian obat pertama pada Tn.T kaka perawat yang
melakukan pemasangan alat tersebut. Saat pemasangan kaka perawat mengajarkan
tahapan-tahapan dalam pemasangan alat ini, sehingga saya bisa memahami apa yang
disampaikan dan praktekkan oleh kaka perawat. Setelah obat yang diberikan habis, alat
syringe pump akan berbunyi. Setelah obat yang diberikan sebelumnya habis, saya
mencoba untuk melakukan pemberian obat kedua pada Tn.T dengan memasangnya pada
alat syringe pump, berkat apa yang telah di ajarkan oleh kaka perawat sebelumnya saya
berhasil melakukan pemberian obat melalui syringe pump pada Tn.T.

C. Evaluasi (sisi positif dan negative dari kasus tersebut)


Hal positif yang dapat diambil adalah cara perhitungan tetesan yang tepat untuk
syringe pump. Perawat mengajarkan teknik untuk mengatur tetesan dan cara penggunaan
alat syringe pump. Sehingga kita tidak perlu lagi mengatur jumlah tetesan secara manual
karena alat ini akan menghitung jumlah tetesan yang sesuai per jam yang diberikan.
Namun tidak semua klien terpasang syringe pump, sehingga kita juga perlu menghitung
jumlah tetesan secara manual. Selain itu, penggunaan alat ini sangat bergantung dengan
adaya aliran listrik untuk mengisi daya alat tersebut, sehingga perlu diperhatikan apakah
alat ini memiliki daya yang cukup untuk pemberian disaat aliran listrik terputus.

D. Analisa
Topik penggunaan alat medis seperti ini harus mendapatkan perhatian karena
setiap alat medis memiliki cara penggunaan dan perhitungann sendiri walaupun alat itu
sama namanya dan kegunaannya. Tenaga kesehatan wajib untuk mengetahui cara
perhitungan dan penggunaan alat ini untuk memudahkan memberikan intervensi.
Perhitungan yang tepat dalam pemberian tetesan dapat menjadi batas untuk klien agar
tidak terjadi kelebihan cairan.

E. Kesimpulan
Penggunaan syringe pump sangat penting untuk mengatasi kelebihan cairan pada
klien. Pengaturan tetesan yang tepat harus terus dilakukan dalam memberikan terapi
cairan mengggunakan syringe pump.

F. Rencana tindakan
Apabila ke depan saya menemukan hal yang sama berkaitan dengan pengetahuan
penggunaan syringe pump, saya akan mengajarkan dan membagi ilmu saya kepada orang
yang belum mengetahui perhitungan dan penggunan infus pump tersebut. Selain itu saya
juga harus memperhatikan alarm yang berbunyi yang menandakan oklusi (penyumbatan).

Sumber : Hikmah, N. F. (2012). Rancang bangun syringe pump berbasis mikronroler


atmega 8593 dilengkapi detektor onklusi.

Anda mungkin juga menyukai