SAKINA
R014191049
(..............................................................) (............................................................)
Transportasi ke IGD :
Ambulance √ Kendaraan sendiri Kendaraan umum Lainnya
…………………
Riwayat KU :
Pasien datang dengan keadaan umum lemah, keluhan sesak nafas yang dialami sejak 3 hari
yang lalu dan memberat sejak 2 jam sebelum masuk RS. Pasien mengeluh sesak saat beraktivitas
(DOE), sesak di malam hari (PND), terasa sesak saat berbaring (orthopneu), nyeri tidak dirasakan,
terkadang merasa batuk dan pusing. Riwayat nyeri dada sebelumnya ada, pasien pernah di rawat
di PJT bulan Oktober 2018. Namun, setelah itu pasien tidak rutin kontrol di poliklinik. Riwayat DM
tidak ada, Hipertensi tidak diketahui, riwayat merokok >40 tahun hingga saat ini merokok 1 pcs/hari.
Anak klien mengatakan, riwayat asupan makan pasien 2 hari terakhir mengonsusmsi seafood dan
daging dengen porsi berlebih.
PENGKAJIAN PRIMER
Faktor Risiko: -
E. Exposure Nyeri (Akut / Kronis) Mengkaji karakteristik
nyeri, gunakan
Adanya trauma pada daerah Kerusakan pendekatan PQRST.
: Tidak ada Integritas Kulit / Mengajarkan teknik relaksasi
Jaringan (Aktual / Membatasi aktifitas yang
Adanya jejas pada daerah :
Risiko) meningkatkan intesitas
Tidak ada
nyeri
Ukuran luka : Tidak ada Risiko Disfungsi Perekaman EKG 12 leads
Neurovaskular Kolaborasi untuk
Keluhan nyeri : Ya Perifer pemberian terapi:
( ) Analgesik
NOC : ( ) Oksigen
√Tidak
( ) Fasciotomy
Lainnya:.............
Pengkajian nyeri: tidak ada Kriteria Objektif:
P:- 1.
Q:- 2.
R:-
3.
S:-
T:- 4.
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat alergi
Tidak √ Ya : Ceftriaxone
2. Obat yang di konsumsi sebelum masuk RS?
Keluarga klien mengatakan tidak mengonsumsi obat apapun sebelum masuk ke rumah
sakit
3. Riwayat Penyakit
√ Tidak ada DM PJK
Hipertensi Asma Lainnya :
4. Riwayat hospitalisasi?
Tidak √ Ya, Kapan :
Oktober 2018
(PJT)
5. Intake makanan peroral terakhir?
Jam: 19.00 Jenis : nasi dan lauk
Keterangan : keluarga mengatakan nafsu makan klien baik. Anak klien mengatakan, riwayat
asupan makan pasien 2 hari terakhir mengonsusmsi seafood dan daging dengan porsi
berlebih.Keluarga mengatakan berat badan tidak diketahui sebelumnya.
b. Leher dan cervical spine : pembesaran kelenjar tiroid tidak ada. Tidak ada distensi vena
jugularis. Tidak ada deviasi trakea.
c. Dada: bentuk dada simetris, warna kulit dada dan sekitar sama, tidak ada jejas. Terdengar
ronkhi pada kedua lapang paru
f. Extremitas : Tidak ada jejas, tidak ada respon nyeri, ada edema pada kedua ektremitas bawah
Lainnya:
b. Lainnya :
Terpai medikasi:
- NRM 9 lpm
- Furosemide 2 ampul (40 mg)/iv + lanjut 5 mg/jam/sp
- Simvastatin 20 mg/24 jam/oral
- Aspilet 80 mg/ 24j/oral
- Nitrokolf R 2,5 mg/12j/oral
- Asetil 200mg/8j/oral
DO:
- Hasil EKG : sinus ritme, HR 106 x/I
normoaxis, PRWP (Poor R Wave Penurunan curah jantung
Proression)
- Pola napas dipsnea
- Othopneu ada
- Terdapat edema ekstermita (bawah)
- Terdapat bunyi napas tambahan (Ronkhi)
- Ada batuk
- Ejeksi Fraksi 32.3 %
DS :
- Pasien mengaatakan oktober 2018 pernah
dirawat di PJT Ansietas
DO :
- Klien selalu menanyakan kondisinya
- Pasien nampak gelisah,
- Klien selalu mengajak oraang disekitarnya
berbicara
- Klien selalu menanyakan pada perawat terkait
kondisinya akan baik-baik saja.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
Nama Pasien/No. RM : Tn.R/ 855959
Ruang Rawat : IGD PJT
Tanggal : 14 Januari 2020
Tanggal Tanggal
Prioritas Diagnosa keperawatan
Ditemukan Teratasi
1. Hambatan Pertukaran Gaas berhubungan
dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi 14 Januari 2020 -
3. Ansietas berhubungan Setelah intervensi selama 3x24 jam maka Pengurangan kecemasan
dengan ancaman status Tingkat kecemasan klien dapat teratasi Identifikasi tingkat kecemasan
tekini dengan menunjukkan: Anjurkan keluarga untuk senantiasa berada di sisi
Tidak adanya perasaan gelisah pasien untuk meningkatkan rasa aman dan
Tidak adanya wajah tegang mengurangi ketakutan
Dapat beristirahat Dengarkan pasien
Tidak adanya masalah perilaku Bantu pasien untuk mengidentiifikasi situasi yang
Tidak adanya rasa cemas yang memicu kecemasan
disampaikan secara lisan Ciptakan atmosfer rasa aman untuk meningkatkan
Tanda vital dipertahankan dalam batas kepercayaan
normal Instruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
16
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN & EVALUASI
Nama Pasien/No. RM : Tn.R/ 855959
Ruang Rawat : IGD PJT
Tanggal : 14 Januari 2020
Diagnosa
Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Hambatan 5.00 1. Memonitor status pernapasan 08.00 S:
Pertukaran Gaas Hasil : pernafasan 28x/i, teratur, napas - Klien mengatakan sesak berkurang
berhubungan dengan cuping hidung - Klien mengatakan nyaman dengan
ketidakseimbangan 2. Memonitor saturasi oksigen pasien posisi semi fowler
ventilasi-perfusi Hasil : SaO2 90% O:
3. Memonitor keluhan sesak nafas pasien,
- P : 26 x / menit
termasuk kegiatan yang meningkatkan
atau memperburuk sesak nafas - Klien tampak rileks
tersebut - Tidak ada napas cuping hidung
Hasil : klien mengatakan sesak jika - Irama napas teratur
dalam posisi terlentang dan memberat - Klien mampu melakukan teknik
saat beraktivitas relaksasi napas dalam
4. Memposisikan untuk meringankan - klien terpasang oksigen dengan
sesak nafas NRM 9 lpm, SP02 : 95 %
Hasil : memposisikan 30 derajat dan
klien mengatakan bahwa sesaknya A: Hambatan Pertukaran gas belum
sedikit berkurang dan merasa lebih teratasi
nyaman
5. Mengajarkan teknik relaksasi napas P: Melanjutkan intervensi
dalam - Memonitor status pernafasan
Hasil: telah diajarkan dan klien mampu - Mempertahankan pemberian
mempraktekkannya oksigen
6. Mengkolaborasikan pemberian oksigen - Melanjutkan kolaborasi
Hasil : klien terpasang oksigen dengan
NRM 9 lpm, SP02 : 95%. RR: 26x/i farmakologis
Penurunan curah 05.00 1. Mengawasi adanya perubahan 08.00 S:
jantung berhubungan kesadaran - Klien mengatakan sesak ketika
dengan perubahan Hasil : Klien dalam keadaan sadar beraktivitas dan tidur terlentang
Konraktilitas
penuh (GCS 15) atau Composmentis - Klien mengatakan sesak dan batuk
2. Mengukur tanda-tanda vital berkurang setelah diberikan
Hasil :
perawatan
TD : 125/80 mmHg
N : 106x/menit, S : 36.7oC P :
28x/menit O:
- Nampak dispnea
3. Memonitor perubahan turgor, membran - Terdapat ronkhi pada kedua lapang
mukosa dan capillary refill time paru
Hasil : turgor kulit baik, membran - Terdapat edema pada kedua tungkai
mukosa baik, CRT < 3 detik - Urin output 300 cc
4. Mengobservasi adanya tanda-
tanda edema paru A: Penurunan curah jantung belum
Hasil : klien mengalami dispnea & Teratasi
terdapat ronkhi pada kedua
lapang paru
5. Kolaborasi pemberian anti diuretik P: Melanjutkan intervensi
Hasil : klien telah diberikan furosemid - Mengukur tanda-tanda vital
40 mg/24 jam/iv + lanjut 10 mg/jam/sp - Memonitor perubahan turgor,
6. Mengawasi adanya edema membran mukosa dan capillary
perifer refill time
Hasil : terdapat edema pada - Mengkaji kekuatan nadi perifer
kedua tungkai - Memonitor edema perifer
7. Mengkaji kekuatan nadi perifer
- Memonitor intake-output cairan
Hasil : Nadi teraba kuat dan reguler.
8. Melakukan perekaman EKG - Kolaborasi pemberian anti diuretik
Hasil: sinus ritme, HR 106 x/I
normoaxis, PRWP (Poor R Wave
Proression)
9. Memonitor intake-output cairan Hasil :
08.00 terpasang kateter dengan urin output
300 cc
Ansietas berhubungan 05.00 1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan 08.00 S: Pasien merasa lebih tenang setelah
dengan ancaman pasien mendapat perawatan dan keluaghan yang
status tekini Hasil : dirasakan berkurang
- Pasien nampak khawatir dengan O:
kondisinya dan kembali dirawat - N: 106x/menit
dirumah sakit - Pasien nampak lebih rileks
- Pasien nampak gelisah,
- Pasien dapat beristirahat
- Klien selalu mengajak oraang
disekitarnya berbicara
- Klien selalu menanyakan pada A: Ansietas teratasi
perawat terkait kondisinya akan P: Pertahankan intervensi
baik-baik saja.
2. Anjurkan keluarga untuk senantiasa
berada di sisi pasien untuk
meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
Hasil : keluarga senantiasa
mendampingi pasie
3. Bantu pasien untuk mengidentiifikasi
situasi yang memicu kecemasan
Hasil : pasien mangatakan sesak
disertai batuk
4. Ciptakan atmosfer rasa aman untuk
meningkatkan kepercayaan
Hasil : mendengarkan apa yang
disampaikan pasien dengan baik
5. Instruksikan klien untuk menggunakan
teknik relaksasi
Hasil : pasien mampu melakukan
teknik relaksasi napas dalam