Disusun Oleh :
CI LAHAN CI INSTITUSI
Data pengkajian
Tanggal : 16/5/2023 Jam :08.00 S : 36,5 ֠ C P : 26 x/m N :90 x/m SpO₂ : 98%
Cara dengan : TD : 115/70 mmhg
⃝ Jalan kaki Kursi roda ⃝Brank Lainya : Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring ⃝ Duduk
Datang melalui : TB : 165 Cm BB : 58 Kg IMT : 20,9
⃝ UGD ⃝ Poliklinik ⃝ OK ⃝ Lainya :
⃝ IGD
Diagnosa Masuk : Dyspnea
Diagnosis Medis : Asma Bronkhial
Keluhan Utama : Sesak nafas
Catatan :Dyspnea dan disertai batuk serta tidak mengunakan O₂ dan Nasalcanul .
⃝ Tingling
KARDIOVASKULAR : Tidak ⃝ Edema : Tidak
⃝ Menopause ⃝ Lendir
GENITOURINARI/GINEKOLOGI
⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan : GENITOURINARI/GINEKOLOGI baik
⃝ Konfusi : Tidak ⃝ Sedasi : Tidak ⃝ Lembab : Tidak
⃝ Vertigo : Tidak ⃝ Tremor: Tidak ⃝ Tidak seimbang : Tidak
NEUROLOGI
⃝ Koma : Tidak ⃝ Letargi : Tidak ⃝ afasia: Tidak
⃝ sakit kepala : Tidak ⃝ mati rasa : Tidak ⃝ paralise : Tidak
⃝ Semi-koma : Tidak ⃝ Suara serak : Tidak ⃝ Seizure : Tidak
⃝ Tingling : Tidak ⃝ Kelemahan : Tidak
Catatan : Buka mata = 4 Spontan, Respon mototrik = 6 menurut pada perintah , Respon verbal =
5 Orientasi baik , Hasil nilai GCS E = 4 , M = 6 , V = 5
NYERI Medikasi : -
Efek nyeri : tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
x x
x x Tn.U
GENOGRAM
Asma Bronkhiale
Keterangan :
= Laki – laki
= Perempuan
= Kepala keluarga
X = meninggal dunia
Tn.S = Klien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Hipersekresi jalan nafas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. RM : 192495
Observasi
- identifikasi kemampuan - memantau terus
batuk keadaan dan
- Monitor tanda dan aktivitas pasien.
gejala infeksi saluran
napas
Teraupetik
- atur Posisi semi fowler - memposisikan
atau fowler klien agar dapat
tempat yang
nyaman
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan - agar klien
prosedur batuk efektif mengetahui
maksud dan tujuan
cara melakukan
prosedur batuk
efektif secara
mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian -.pemberian obat
bronkodilator, sesuai indikasi.
ekspetoran, mukolitik,
jika perlu
No Diagnosis Tujuan/Sasaran Intervensi Rasional
. Keperawatan
2. Nyeri akut - setelah dilakukan asuhan - Manajemen
berhubungan dengan keperawatan selama 1x 24 Nyeri
agen pencedera jam,diharapkan nyeri
fisiologis dibuktikan menurun dengan kriteria Observasi -.untuk
dengan hasil : -. identifikasi mengetahui
lokasi, lokasi,
DS : Ku : membaik karakteristik, karakteristik,
- klien mengeluh nyeri di - gelisah menurun : ( 5 ) durasi, frekuensi, durasi, frekuensi,
bagian dada ketika batuk - Meringis : menurun ( 5 ) kualitas, kualitas,
- klien mengeluh sulit - Skala nyeri : ( 0 ) intensitas nyeri intensitas nyeri
tidur pada saat nyeri - pola tidur : membaik - - agar kita
timbul - Tanda – tanda vital normal identifikasi skala mengetahui
DO : TD : 120/80 mmHg nyeri tingkat nyeri yang
- Ku : Lemah N : 90x/m dirasakan
- tampak meringis P : 20 x/m - identifikasi - agar kita
- tampak gelisah S : 36, 5 ֠c respon nyeri non mengetahu
- Skala nyeri : 2 ( nyeri verbal tingkat nyeri yang
ringan ) sebenarnya
- pola napas : Takipnea
- Tanda – tanda vital : Teraupetik
TD : 130/70 mmHg - berikan teknik - agar klien bisa
N : 110 x/m nonfarmakologis mengurangi rasa
P : 29 x/m untuk mengurangi nyerinya sendiri
S : 36, 7 ֠c rasa nyeri
- fasilitasi - agar klien lebih
istirahat dan tidur rileks dan tenang
Edukasi
- Ajarkan teknik - agar klien bisa
nonfarmakologis melakukan teknik
untuk mengurangi nonfarmakologis
rasa nyeri secara mandiri
Kolaborasi
- kolaborasi - pemberian obat
pemberian sesuai indikasi
analgetik, jika
perlu
No Diagnosis Tujuan/Sasaran Intervensi Rasional
. Keperawatan
3. Ansietas berhubungan - setelah dilakukan asuhan Reduksi Ansietas
dengan krisis keperawatan selama 1x 24
situasional jam,diharapkan kondisi Observasi
Dibuktikan dengan klien membaik dengan - identifikasi saat - memantau terus
kriteria hasil : tingkat ansietas keadaan dan
DS : - Klien mengeluh berubah aktivitas klien
lelah dan merasa tidak - Ku : baik - Monitor tanda- - memantau
nyaman disertai rasa - gelisah : menurun ( 5 ) tanda ansietas perkembangan
cemas dengan - pola tidur : membaik ( 5 ) keadaan klien
kondisinya. - pucat : menurun ( 5 )
- Tanda-tanda Vital normal Teraupetik
DO : - Temani klien - Agar klien tidak
- Ku : sedang TD : 120 / 80 mmHg untuk mengurangi merasa cemas
- Tampak gelisah N : 90 x/m kecemasan, jika
- Sulit tidur P : 20 x/m memungkinkan
- muka tampak pucat S : 36,5 ֠c - pahami situasi - agar klien tetap
- Tanda-tanda Vital : yang membuat merasakan di
TD : 130 / 90 mmHg ansietas perhatikan
N : 100 x/m
P : 28 x/m
S : 36,8 ֠c Edukasi
- Anjurkan - untuk
keluarga untuk mengurangi rasa
tetap bersama cemas pada klien
klien
Hasil :
Dada terasa tertekan ,di sertai nyeri,
hilang timbul, nyeri bertambah saat
aktivitas
21.20 - pemeriksaan tanda-tanda vital S : klien mengatakan nyeri agak
TD : 125/80 berkurang
N : 100 x/m
S : 36,5 O:
P : 24 x/m - Ku : Agak membaik
-mengidentifikasi skala nyeri - gelisah menurun
Hasil : - Skala nyeri cukup - meringis menurun
meningkat ( 2 ) - Tanda-tanda vital pasien
sudah mulai normal
- mengjarkan teknik - Skala nyeri : 3 sedang
nonfarmakologis untuk ( nyeri ringan )
mengurangi rasa nyeri
Hasil : A : Sudah mulai teratasi
- klien mampu mengikuti teknik
nonfarmakologis secara perlahan-
lahan P : tingkatkan intervensi
P : klien pulang