Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN CLINICAL SKILL LAB

IMUNISASI

FASILITATOR :
Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.M.Kes

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN


MAKASSAR
2021
PEMBERIAN IMUNISASI MELALUI ROUTE PARENTERAL

Defenisi
• Imunisasi adalah suatu cara atau tindakan untuk memasukkan suatu bahan yang
telah dilemahkan atau dimatikan dengan jalan disuntikkan ke dalam tubuh atau
diteteskan di bawah lidah agar terjadi kebal terhadap penyakit infeksi tertentu.
• Imunisasi merupakan reaksi antigen antibodi yang berguna sebagia mekanisme
pertahan tubuh terhadap penyebab penyakit.
• Vaksin adalah racun/suspensi kuman (virus/bakteri) yang dilemahkan atau
dimatikan untuk menimbulkan imunitas.

• Parenteral adalah metode pemberian nutrisi, obat, atau cairan melalui pembuluh
darah.
• Pemberian imunisasi merupakan pemberian vaksin yang dapat dilakukan baik secara
parenteral maupun secara oral.
• Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat parenteral dapat
dilakukan melalui 4 cara yaitu :

1. Intramuskular
Intramuskular adalah injeksi obat kedalam substansi otot, pada daerah paha,
ventrogluteal dan lengan atas.
Indikasi/kontraindikasi :
• Jika injeksi terlalu cepat dapat mempengaruhi absorbsi obat dan menyebabkan
nyeri.
• Jika obat masuk kedalam otot dalam, dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
• Jangan menginjeksi obat secara sembrono kedalam pembuluh darah.
• Perhatikan obat – obat yang dapat mengiritasi karna otot juga bias sensitive.

2. Intravena
Yaitu menyuntikkan cairan obat kedalam vena
Indikasi :
• Pada seseorang dengan penyakit berat
• Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas).
• Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi
• Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai

Kontraindikasi :
• Inflamasi (bengkak, nyeri, demam)

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 2


• Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis
(cuci darah).
• Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
Tempat injeksi seperti pada lengan (vena mediana cubiti/vena cephalica), Pada
tungkai (vena cephenous),Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak, Pada kepala
(vena frontalis atau vena temporalis) khusus pada anak.

3. Subkutan
• Pemberian obat/suntikkan subkutan (SC) adalah memasukkan sejumlah obat
tertentu ke bawah dermis (sub cutan) dengan menggunakkan jarum suntik yang
dengan sudut penyuntikan sebesar ( 45 atau 90 dari permukaan).
• Pilihan area penyuntikan antara lain: di lengan atas luar (sepertiga tengah aspek
lateral lengan atas dan, abdomen, scapula, sepertiga tengah paha anterior (hindari
sisi medial lengan atau kaki dimana kulit lebih sensitif) dengan sudut penyuntikan
sebesar ( 45 atau 90 dari permukaan)
• Obat yang diberikan umumnya sedikit (0,5-1,5 ml).
• Obat yang diberikan secara SC antara lain : vaksin, narkotika, insulin dan heparin.

4. Intrakutan
• Pemberian obat secara Intrakutan adalah pemberian obat yang dilakukan dalam
kulit.
• Indikasi : Uji kulit misalnya : skrining tuberkulin dan tes alergi.
• Lokasi penyuntikan adalah lengan bawah bagian dalam dan punggung bagian atas.

PERSIAPAN ALAT
1. Kapas alkohol atau antiseptik
2. Vaksin/obat pada ampul atau vial obat
3. Pengencer (aquades steril atau NaCl) dalam botol
4. Spuit (ukuran beragam sesuai dengan volume obat yang akan diberikan)
5. Jarum (ukuran beragam sesuai dengan tipe jaringan dan ukuran klien).
• Intramuskular : Dewasa : Diameter 20 – 30
Panjang 2,5 – 3,75 cm
Anak diameter 25 – 27
Panjang 1,25 – 2,5 cm (Whaley & Wong, 1991)
• Subkutan : Diameter 25 – 27 ; Panjang 1,25 – 2,1 cm
6. Sarung tangan
7. Bengkok
8. Kartu imunisasi

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 3


Gambar-gambar Teknik Penyuntikan dan Jenis Imunisasi

Gambar 1. Area Injeksi

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 4


Gambar 2. Pemberian Injeksi Intramuskular (IM)

Gambar 3. Jenis-jenis vaksin

Gambar Lokasi Penyuntikan untuk Imunisasi

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 5


Gambar 4. Lokasi penyuntikan subkutan pada bayi (a) dan anak besar (b)

Gambar 5. Lokasi intramuskular pada bayi (a) dan anak besar (b)

Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDI 2020

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 6


Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 7
Prinsip 10 Benar dalam Pemberian Obat

1. Benar Pasien
Tanyakan nama pasien sebelum memberikan obat untuk memverifikasi.

2. Benar Obat
Memeriksa dan memverifikasi apakah itu nama dan bentuk obat yang benar.

3. Benar Dosis Obat


Periksa lembar obat dan instruksi dokter sebelum memberi obat atau pada petunjuk
pemberian pada kemasan. Waspadai perbedaan antara dosis dewasa dan anak.

4. Benar Rute/Cara Pemberian


Periksa pesanan apakah itu obat oral, IV, SQ, IM, dll.

5. Benar Waktu dan Frekuensi


Periksa kapan akan diberikan dan kapan terakhir kali diberikan.

6. Benar Dokumentasi
Pastikan untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun pada kartu/catatan dengan
benar.

7. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien


Berikan pengetahuan yang cukup kepada pasien tentang obat apa yang akan
diminumnya dan apa saja efek samping dan terapi yang diharapkan.

8. Benar Informed Consent / Hak klien untuk menolak


Beri pasien otonomi yang cukup untuk menolak pengobatan setelah menjelaskan
efeknya secara menyeluruh.

9. Benar Pengkajian
Amankan salinan riwayat pasien untuk interaksi obat dan alergi.

10. Benar Evaluasi


Periksa tanggal kadaluwarsa obat yang diberikan.

11. Benar reaksi terhadap makanan


Kaji setiap obat yang diberikan sebelumnya terhadap makanan pasien yang dapat
menghasilkan interaksi buruk dengan obat yang akan diberikan.

12. Benar reaksi terhadap obat lain


Kaji setiap obat yang diberikan sebelumnya terhadap obat lain yang dapat
menghasilkan interaksi buruk dengan obat yang akan diberikan.

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 8


FORMAT PENILAIAN
PEMBERIAN IMUNISASI

NO ITEM PENILAIAN DILAKSANAKAN


YA TIDAK
1 Pengkajian
• Mengecek persediaan vaksin imunisasi
• Mengecek prinsip 12 benar dalam pemberian obat
• Posisi klien dibantu dan ditenangkan
• Faktor yang mempengaruhi aksi dan respon klien serta
vaksin diidentifikasi
2 Perencanaan
• Cuci tangan
• Menentukan ukuran jarum dan siringe yang tepat
• Mempersiapkan alat
- Spuit
- Jarum
- Kapas alkohol atau antiseptik
- Ampul atau vial obat
- Pengencer (aquades steril atau NaCl) dalam botol
- Sarung tangan
- Bengkok
- Kartu imunisasi
3 Pelaksanaan
• Mencuci tangan
• Melakukan cek ulang obat yang akan diberikan
• Melakukan cek ulang label obat yang telah disiapkan
• Mengecek dosis vaksin
• Mengencerkan obat dengan tepat.
• Mengambil obat dengan tepat.
b. Dari vial (botol)
- Membersihkan bagian atas botol dengan kapas
alkohol dan membiarkannya kering sendiri.
- Membuang kapas alcohol kedalam bengkok.
- Menyiapkan siringe/spuit yang tepat.
- Menarik udara secukupnya ke dalam spuit.
- Memasukkan jarum melalui karet penutup botol
kedalam botol.
- Mendorong udara kedalam siringe/spuit
kedalam botol.
- Memegang botol dengan tangan yang tidak
dominan dan tarik obat sejumlah yang
diperlukan.
- Memeriksa udara dalam siringe/spuit bila ada
keluarkan dalam posisi tepat.
- Mengecek ulang volume obat dengan tepat.
- Melepas jarum dari spuit.
c. Dari ampul
- Mengusahakan cairan dalam ampul berada
semuanya pada dasar ampul.
- Membersihkan leher ampul dengan kapas
alkohol.
- Menyiapkan siringe/spuit.
- Memecahkan leher ampul dengan cara menjauhi
badan perawat.
- Melepaskan penutup jarum.
- Memegang ampul dengan tangan tidak dominan
- Menarik obat dengan spuit sesuai dengan dosis
(leher ampul dibawah).
- Mengeluarkan udara dari jarum dengan posisi
tepat.
- Mengecek ulang volume obat
• Mendekati dan mengidentifikasi klien
• Jelaskan prosedur kepada klien dengan bahasa yang
jelas
• Memasang sampiran (bila perlu)
• Menggunakan sarung tangan
• Memilih tempat injeksi
• Membersihkan tempat injeksi dengan kapas alkohol
dengan cara sirkuler,atau atas kebawah sekali hapus.
• Membuang kapas alkohol kedalam bengkok.
• Membiarkan lokasi menyuntik kering sendiri
• Menyuntikan vaksin imunisasi dengan tepat (sudut,
tempat)
- Subcutan (campak)
- Intramuscular (DTP, hepatitis B)
- Intrakutan (BCG)
- Bila ada pemberian vaksin oral (Polio)
• Melakukan aspirasi.
• Mendorong obat secara perlahan – lahan dan tepat.
• Mencabut jarum dan menekan bekas suntikan dengan
kapas alkohol.
• Pendidikan dan informasi pemberian obat disampaikan
pada klien.
• Klien dirapikan dan alat dibereskan.
4 Evaluasi
• Melihat respon klien
• Alat – alat dibereskan
• Nama perawat yang melaksanakan tindakan
5 Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan dengan benar
• Waktu pelaksanaan
• Area yang disuntik
• Obat yang diberikan (jenis, dosis, dan route)
• Reaksi dan respon klien
• Perawat yang menyuntik

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 10


Referensi

• IDAI. Jadwal Imunisasi.


https://www.biofarma.co.id/media/image/originals/post/2021/04/28/jadwal.JPG
• Nursing Drug Handbook. (2012). Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia,
Pennsylvania.
• De Jong WH, Borm PJ (2008) Drug delivery and nanoparticles: applications and
hazards. Int J Nanomedicine 3:133–149
• Kalepu S, Sunilkumar KT, Betha S, Mohanvarma M (2013) Liposomal drug delivery
system: a comprehensive review. Int J Drug Dev Res 5:62–75
• Tiwari G, Tiwari R, Sriwastawa B, Bhati L, Pandey S, Pandey P et al (2012) Drug delivery
systems: an updated review. Int J Pharm Investig 2:2–11
• Wu K (2009) A new classification of prodrugs: regulatory perspectives.
Pharmaceuticals (Basel) 2:77–81

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes Page 11

Anda mungkin juga menyukai