IMUNISASI
FASILITATOR :
Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns.M.Kes
Defenisi
• Imunisasi adalah suatu cara atau tindakan untuk memasukkan suatu bahan yang
telah dilemahkan atau dimatikan dengan jalan disuntikkan ke dalam tubuh atau
diteteskan di bawah lidah agar terjadi kebal terhadap penyakit infeksi tertentu.
• Imunisasi merupakan reaksi antigen antibodi yang berguna sebagia mekanisme
pertahan tubuh terhadap penyebab penyakit.
• Vaksin adalah racun/suspensi kuman (virus/bakteri) yang dilemahkan atau
dimatikan untuk menimbulkan imunitas.
• Parenteral adalah metode pemberian nutrisi, obat, atau cairan melalui pembuluh
darah.
• Pemberian imunisasi merupakan pemberian vaksin yang dapat dilakukan baik secara
parenteral maupun secara oral.
• Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat parenteral dapat
dilakukan melalui 4 cara yaitu :
1. Intramuskular
Intramuskular adalah injeksi obat kedalam substansi otot, pada daerah paha,
ventrogluteal dan lengan atas.
Indikasi/kontraindikasi :
• Jika injeksi terlalu cepat dapat mempengaruhi absorbsi obat dan menyebabkan
nyeri.
• Jika obat masuk kedalam otot dalam, dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
• Jangan menginjeksi obat secara sembrono kedalam pembuluh darah.
• Perhatikan obat – obat yang dapat mengiritasi karna otot juga bias sensitive.
2. Intravena
Yaitu menyuntikkan cairan obat kedalam vena
Indikasi :
• Pada seseorang dengan penyakit berat
• Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas).
• Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi
• Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai
Kontraindikasi :
• Inflamasi (bengkak, nyeri, demam)
3. Subkutan
• Pemberian obat/suntikkan subkutan (SC) adalah memasukkan sejumlah obat
tertentu ke bawah dermis (sub cutan) dengan menggunakkan jarum suntik yang
dengan sudut penyuntikan sebesar ( 45 atau 90 dari permukaan).
• Pilihan area penyuntikan antara lain: di lengan atas luar (sepertiga tengah aspek
lateral lengan atas dan, abdomen, scapula, sepertiga tengah paha anterior (hindari
sisi medial lengan atau kaki dimana kulit lebih sensitif) dengan sudut penyuntikan
sebesar ( 45 atau 90 dari permukaan)
• Obat yang diberikan umumnya sedikit (0,5-1,5 ml).
• Obat yang diberikan secara SC antara lain : vaksin, narkotika, insulin dan heparin.
4. Intrakutan
• Pemberian obat secara Intrakutan adalah pemberian obat yang dilakukan dalam
kulit.
• Indikasi : Uji kulit misalnya : skrining tuberkulin dan tes alergi.
• Lokasi penyuntikan adalah lengan bawah bagian dalam dan punggung bagian atas.
PERSIAPAN ALAT
1. Kapas alkohol atau antiseptik
2. Vaksin/obat pada ampul atau vial obat
3. Pengencer (aquades steril atau NaCl) dalam botol
4. Spuit (ukuran beragam sesuai dengan volume obat yang akan diberikan)
5. Jarum (ukuran beragam sesuai dengan tipe jaringan dan ukuran klien).
• Intramuskular : Dewasa : Diameter 20 – 30
Panjang 2,5 – 3,75 cm
Anak diameter 25 – 27
Panjang 1,25 – 2,5 cm (Whaley & Wong, 1991)
• Subkutan : Diameter 25 – 27 ; Panjang 1,25 – 2,1 cm
6. Sarung tangan
7. Bengkok
8. Kartu imunisasi
Gambar 5. Lokasi intramuskular pada bayi (a) dan anak besar (b)
1. Benar Pasien
Tanyakan nama pasien sebelum memberikan obat untuk memverifikasi.
2. Benar Obat
Memeriksa dan memverifikasi apakah itu nama dan bentuk obat yang benar.
6. Benar Dokumentasi
Pastikan untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun pada kartu/catatan dengan
benar.
9. Benar Pengkajian
Amankan salinan riwayat pasien untuk interaksi obat dan alergi.