OLEH:
JUWITA BABY AFNI.A
R014211046
PRAKTEK PROFESI
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KASUS
Tn.S, 39 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 17 Februari 2020. Saat ini
sedang dirawat di perawatan Neurologi dan dikaji pada tanggal 18 Februari 2020
Diagnosis masuk: Stroke
Diagnosis medis: NHS, Hipertensi
Keluhan saat dikaji: Sakit kepala
Riwayat keluhan: Sakit kepala dialami sejak 4 hari yang lalu (14/02/2020) dengan
keluhan sakit kepala hebat, hingga pasien tidak dapat membuka mata. Pasien juga
merasakan bahwa bicaranya tidak jelas, kesulitan mengucapkan kata
Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi, stroke
Riwayat life style: Merokok (+) 20 tahun
Riwayat hospitalisasi: Pasien dirawat 4 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama
Psikososial/ekonomi: Status menikah, tinggal bersama keluarga, wiraswasta
Pemeriksaan fisik:
TD: 180/90 mmHg (berbaring) S: 370C P: 28x/menit N: 102x/menit SaO2 :99%
TB: 167 cm BB: 72 kg IMT: kg/m2
Nyeri kepala skala 6 NRS, disertai mulai dan penglihatan ganda
Mata: Penglihatan kabur, sclera ikterik
Neurologi: Penurunan kesadaran, GCS 15 E4V5M6
Integumen: Asites (+), shifting dullness (+), bengkak pada kedua ekstremitas derajat
3
Norton scale: Kondisi fisik sakit sedang, kondisi mental sadar, aktivitas di tempat
tidur, mobilitas sangat terbatas, inkontinen urin dan alvi
Barthel index: Butuh pencahar untuk BAB, BAK melalui kateter folley, tidak
mampu membersihkan diri, tergantung pada orang lain untuk setiap kegiatan,
makan dibantu, berubah posisi dibantu 1 orang, tidak mampu berpindah dan
berjalan, memakai baju dibantu, tidak mampu naik turun tangga, mandi dibantu
Risiko jatuh: Tidak ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir, diagnosis medis
sekunder > 1, dibantu untuk berjalan, menggunakan infus, bed rest, status mental
orientasi sesuai
Hasil pemeriksaan laboratorium: -
Pemeriksaan penunjang:
Kesan pemeriksaan EKG adalah sinus ritme, HR 82 kali permenit
Terapi medikasi: Netrosteril 250cc/24jam/iv, Furosemide 960mg/12jam/oral,
Paracetamol 500mg/8jam/oral, Laxadine syr/9jam/oral, Spironolactone
25mg/24jam/oral, Omeprazole 40mg/8jam/iv, Ranitidine 50mg/12 jam/iv,
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv, Ketorolac 30 mg/8 jam/iv, Cotrimoxazole 960 mg/12
jam/oral
A. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Nama/RM : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 39 tahun
Ruangan : Ruang Perawatan Neurologi
Data Pengkajian
Tanggal : 18 Februari 2020 S : 370 C P : 28x/menit N : 102x/menit SaO : 99%
2
Jam :-
Cara dengan : TD : 180/90 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring
⃝ Brankard ⃝ Lainnya : ⃝ Duduk
Datang melalui : TB : 167 cm BB : 72 kg IMT : kg/m2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya : Dari ICU
Diagnosa Masuk : Stroke
Diagnosis Medis : NHS, Hipertensi
Keluhan Utama : Sakit kepala
Riwayat Keluhan : Sakit kepala dialami sejak 4 hari yang lalu (14/02/2020) dengan keluhan sakit kepala hebat, hingga
pasien tidak dapat membuka mata. Pasien juga merasakan bahwa bicaranya tidak jelas, kesulitan mengucapkan kata
Riwayat Alergi :
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu :
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit :
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya : Batu Ginjal
Riwayat operasi :
Merokok : Ya (20 tahun)
Konsumsi alkohol :
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya
Keterangan :
- Pasien dirawat 4 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
Catatan:
- Penglihatan kabur dan ganda
- Sklera ikterik
⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :
⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah
⃝ Bentuk dada : ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
RESPIRASI
⃝ Batuk : ⃝ Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kanan atas/bawah
⃝Kiri atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : …lpm via…
Catatan :
⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling : ⃝ Edema :
KARDIO
VASKULA
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan :
R
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia
⃝ Rigiditas ⃝ Hiperperistaltik: ⃝ Disfagia
INTESTINA
GASTRO
⃝ Konstipasi ⃝ Ostomi
⃝ Diet khusus ⃝ Intoleransi diet
Catatan :
L
- Asites (+)
- Shifting dullness (+)
⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4
NUTRISI
⃝ Menopause ⃝ Lendir
⃝ Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria
⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
Catatan :
⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :
- Penurunan kesadaran
- GCS 15 E4V5M6
- Bicara tidak jelas dan kesulitan mengucapkan kata
⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab
⃝ Prosthesis ⃝ Warna kulit : ⃝ Teraba panas
⃝ Atrofi/deformitas ⃝ Turgor buruk ⃝ Teraba dingin ⃝ Drainase :
Catatan :
- Asites (+)
- Shifting dullness (+)
- Bengkak pada kedua ekstremitas derajat 3
Kondisi 1. Sangat 2.Buruk 3.Sedang 4.Baik 3
Fisik buruk
Kondisi 1. Stupor 2.Konfusi 3.Apatis 4.Sadar 4
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)
mental
Aktivitas 1. Ditempat 2.Kursi roda 3.Jalan dengan 4.Jalan Sendiri 1
tidur bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2.Sangat 3.Agak 4.Bebas 2
Mampu terbatas terbatas bergerak
bergerak
Inkontine 1. Inkontine 2.Selalu 3.Kadang- 4.Inkontinen 1
nsia nurin inkontinen kadang
dan alvi urin inkontinen
urin
Ket : Skor 11
<12 : Risiko tinggi dekubitus, 12-15 : Risiko sedang
dekubitus, 16-20 : Risiko rendah dekubitus
pencahar
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan
⃝ Aktivitas ⃝ Emosi
⃝ Lainnya :
Furosemide 960 mg/12 Obat ini termasuk Furosemide bekerja dengan cra
jam/oral golongan diuretik yang menghalangi penyerapan natrium
bermanfaat untuk didalam sel-sel tubulus ginjal dan
mengeluarkan kelebihan meningkatkan jumlah urine yang
cairan dari dalam tubuh dihasilkan oleh tubuh
melalui urine. Obat ini
sering digunakan untuk
mengatasi edema
(penumpukan cairan
didalam tubuh) atau
hipertensi
Paracetamol 500 mg/8 Obat ini diindikasikan Paracetamol bekerja dengan
jam/oral sebagai obat analgetik menghambat kerja enzim
(pereda nyeri) dan Cyclooxygenase (COX). Enzim ini
antipiretik (penurun berperan dalam pembentukan
demam) prostaglandin yaitu senyawa penyebab
nyeri. Dengan dihambatnya enzim ini,
maka jumlah prostaglandin pada sistem
saraf pusat berkurang sehingga respon
tubuh terhadap nyeri berkurang
Laxadine Syr/9 jam/oral Obat ini digunakan untuk Laxadine bekerja dengan cara
mengatasi susah BAB merangsang gerakan peristaltic usus
sebagai pelican jalannya besar, menghambat reabsorpsi air dan
feses, penambahan melicinkan jalannya feses
volume feses sehingga
mudah dikeluarkan
Spironolactone 25 mg/24 Obat ini digunakan untuk Spironolactone termasuk dalan jenis
jam/oral menurunkan tekanan obat diuretik hemat kalium yang bekerja
darah pada hipertensi dengan cara menghambat penyerapan
garam (natrium) berlebih dalam tubuh
dan menjaga kadar kalium dalam darah
agar tidak terlalu rendah, sehingga
tekanan darah dapat diturunkan
Omeprazole 40 mg//8 jam/iv Obat ini menghambat Omeprazole merupakan obat yang
sekresi asam lambung dan termasuk dalam golongan anti sekresi.
menurunkan radang yang Penghambat pompa proton (proton
terjadi pada lambung pump inhibitor/PPI) yang bekerja
langsung pada pompa asam yang
merupakan tahap akhir proses sekresi
asam lambung dari sel-sel parietal di
lambung
Ranitidine 50 mg/12 jam/iv Obat ini diindikasikan Ranitidine bekerja dengan
untuk menangani gejala menghambat sekresi asam lambung
atau penyakit yang berlebih. Merupakan antagonis
berkaitan dengan kompetitif reversible reseptor histamin
produksi asam lambung pada sel parietal mukoa lambung
berlebih didalam lambung
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv Obat antibiotik. Obat ini Merupakan obat antibiotik golongan
dapat digunakan untuk sefalosporin yang bekerja dengan cara
mencegah infeksi pada menghambat pertumbuhan bakteri atau
luka operasi membunuh bakteri
Ketorolac 30 mg/8 jam/iv Obat ini diindikasikan Ketorolac termasuk dalam golongan
untuk penatalaksanaan NSAID yang bekerja dengan
nyeri sedang hingga menghambat sintesis prostaglandin dan
hebat dianggap sebagai analgesic perifer yang
tidak mempunyai efek terhadap opiat
Cotrimoxazole 960 mg/12 Obat ini digunakan untuk Cotrimoxazole bekerja dengan
jam/oral menangani infeksi yang menghambat pembentukan DNA dan
disebabkan oleh bakteri protein bakteri
seperti bronchitis dan
infeksi saluran kemih,
juga dapat diigunakan
untuk mencegah dan
menangani PCP
(Pneumocystis Carinii
Penumonia) pada pasien
dengan daya tahan tubuh
turun
Kesan pemeriksaan EKG adalah sinus ritme, HR 82 kali permenit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TAMBAHAN
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. In 1 (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.