Anda di halaman 1dari 20

FORMAT RIWAYAT KESEHATAN LANSIA Ny.

S (23/9/2014)

1.Riwayat Klien / Data Biografis

Nama : Ny.S Suku : Makassar

Tempat /TGL lahir : Makassar, maret 1952 Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan Status pernikahan : Menikah

Pendidikan : SD Orang yang paling


dekat dihubungi : Suami
Alamat / no.telepon : Dusun Lerekang

2. RiwayatHidup

Pasangan Anak-anak
Hidup : ya Hidup : Ya
Status kesehatan : sehat Nama & alamat : Mustari,usman,,
Umur : 70 tahun Saung
Pekerjaan : Tani Kematian
Kematian Tahun meninggal :
Tahun meninggal : Penyebab kematian :
Penyebab kematian :

3. Riwayat Pekerjaan

Status pekerjaan saat ini : Petani


Pekerjaan sebelumnya : Petani
Sumber pendapatan saat ini : Uang yang diberikan oleh anak dan hasil sawah/ ladang

4. Riwayat Lingkungan TT

Tipe tempat tinggal : Panggung Jumlah tingkat :


Jumlah kamar :1
Jumlah orang yang Tetangga terdekat : Anak dan menantu
tinggal di rumah :2
Derajat privasi : tidak terjaga

5. Riwayat Rekreasi

Hobbi / minat : Bertani


Keanggotaan organisasi : Tidak ada
Liburan / perjalanan : Tidak ada
6. Sumber / Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Digunakan

Dokter / perawat : Dokter dan perawat/mantri, bidan Desa


Rumah sakit / puskesmas : Rumah sakit, puskesmas, dan Pustu
Klinik :
Pelayanan kesehatan di
Rumah /wisma :-
Makanan yang dikonsumsi : Sayur, ikan, nasi, gorengan, ikan asin
Lain – lain :

7. Deskripsi Aktivitas selama 24 jam: Ny. S setiap hari bangun pagi sekitar pukul 5 untuk
sholat subuh dan dilanjutkan dengan membersihkan dalam rumah dan halaman rumah.
Setelah itu menyiapkan sarapan dan makan bersama suami, sekitar jam 10 Ny.S
duduk-duduk sambil berbincang dengan tetangga sambil menunggu suami kembali
dari ladang dan istirahat dirumah sampai tengah hari dilanjutkan dengan istirahat siang.
Kadang Ny. S membersihkan kandang kuda dan sapi dan masak menyiapkan makan
malam. Malam harinya, Ny. S makan malam dan bersantai dengan suaminya, setelah
itu Ny. S.

8. Riwayat Kesehatan

Keluhan-keluhan utama (metode PQRST) : Ny. S mengeluh nyeri pada tulang-tulang dan
persendian, diperberat saat cuaca dingin.Ny.S mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk,
nyeri hilang timbul dengan skala nyeri 5 sedang. Klien mengatakan nyeri hilang saat
istirahat, klien berjalan tampak hati-hati dan memegang lutut yang sakit.klien sering
bertanya-tanya tentang penyakitnya yaitu rematik, klien terus bertanya tentang obat agar
penyakitnya sembuh.
Pengetahuan mengenai kondisi kesehatan saat ini : Ny.S tidak mengetahui apa yang
menjadi penyebab penyakitnya dan tanda & gejala serta penanganannya.
Pemahaman terhadap proses penuaan : Ny.S memahami bahwa usia beliau sudah
semakin tua dan tidak bisa lagi beraktifitas terlalu berat.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yg lalu : Ny.S mengatakan penyakit sejak 5
tahun lalu hanya sakit tulang-tulang ataupun pinggang klien.
Penyakit masa kanak-kanak : Varicella, demam, batuk
Penyakit serius kronik : Reumatoid Arhtritis
Trauma :
Perawatan di rumah sakit tidak perna
Operasi (catat alasan masuk, tanggal, tempat, durasi, dokter) :
Ny. S tidak pernah di operasi
Riwat obstetric : G : 7 P: 7 A :0
Obat – Obatan
Nama obat : Jamu yang tidak ada mereknya dan dibeli saat ada penjual jamu lewat
depan rumah yang menawari klien.

Dosis obat : sehari minum jamu tapi sudah lama stop

2
Bagaimana / kapan menggunakannya : lamgsung diminum dan 1 kali sehari
Dokter yang menginstruksikan : tidak ada
Tanggal resep : tidak ada

Masalah –masalah berkaitan dengan konsumsi obat


Defisit (uraikan jika ada keterbatasan dalam konsumsi obat ) : -

Efek samping yang tidak menyenangkan : efek samping dari jamu yang dikonsumsi terus
menerus adalah menggangu asam lambung sehingga pasien akan terus sakit ulu hati
tetapi pasien tidak menyadari hal itu.

Persepsi keefektifan obat : Ny.S merasa jamu yang dikonsumsinya dapat membuat
dirinya lebih enak tidur dan dapat beraktifitas

Kesulitan memperoleh obat : jamu yang dikonsumsi dapat dibeli saat ada penjualnya
yang datang berjualan

Riwayat Alergi
Obat – obatan :-
Makanan :-
Alergen :-
Faktor –faktor lingkungan : -

Nutrisi
Uraikan jenis makanan untuk makanan pagi, siang dan malam :
Ny. S biasanya sarapan dengan minum teh dan makan nasi, sianganya sarapan nasi, sayur
(kalau ada), ikan biasanya mengkonsumsi juga ikan asin atau ikan dibeli dipasar, malam
hari hampir sama dengan makanan siang hari.
BB saat ini : 60kg TB saat ini ; 142cm

Riwayat peningkatan / penurunan berat badan :


Frekuesi makanan : makan 3x sehari

Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan (mis: pendapatan tidak adekuat,


daya serap lambat, masalah menelan / mengunyah, stress emosional : keluarga Ny.S kadang
makan sayur dan kadang tidak, jika pendapatan berlebih keluarga kadang makan ikan
kadang tidak.
Kebiasaan sebelum, saat atau setelah makan : -

3
10. Tinjauan Sistem

Tanda tanda vital :

P ; 20 x/m, N : 87 x/m, S : 360c , TD : 150/90 mmHg

Beri tanda cek pada YA atau TIDAK untuk setiap gejala, disertai keterangan jika Ya.

Hemoptik Ya
Pendarahan memar X
Pembengkakan kelenjar limfe X
Anemia X
Riwayat tranfusi darah X

Kepala
Sakit kepala X
Mata
Perubahan penglihatan √
Kaca mata/lensa kontak X
Nyeri X
Air mata berlebihan X
Pruritus X
Bengkak sekitar mata X
Diplopia X
Kabur √
Fotopubia X
Riwayat infeksi X
Tanggal pemeriksaan paling akhir X
Tanggal pemeriksaan glukoma paling akhir X
Dampak pada aktivitas sehari-hari Kabur ketika
membaca dan
melihat jauh
Tanggal pemeriksaan glukoma paling akhir X

Telinga Ya
Perubahan pendengaran √
Rabas X
Tinitus √
Vertigo X
Alat bantu X
Riwayat infeksi X
Tanggal pemeriksaan paling akhir X
Frekuensi membersihkan telinga 1x/2 minggu
Dampak pada aktivitas sehari-hari X

Leher Ya
Kekakuan X

4
Nyeri/nyeri tekan X
Benjolan / massa X
Keterbatasan gerak X
Trauma berarti pada masa lalu X
Pusing X
Gatak kulit kepala X

Mulut dan Tenggorokan Ya


Sakit tenggorokan X
Lesi/ulkus X
Perubahan suara X
Kesulitan menelan X
Pendarahan gusi X
Jumlah gigi Karies/sudah tanggal X
Gigi palsu X
Riwayat infeksi X
Tanggal pemeriksaan gigi terakhir X
Frekuensi menggosok gigi 2x
Masalah dan kebiasaan membersihkan gigi palsu X

Hidung dan Sinus Ya


Rinorea X
Rabas X
Epistaksis X
Obstruksi X
Mendengkur X
Nyeri pada sinus X
Alergi X
Riwayat infeksi X
Penilaian dari kemampuan olfaktori X

Kardiovaskuler Ya
Nyeri/ketidaknyamanan dada X
Palpitasi X
Sesak nafas X
Dispnea pada aktifitas X
Dispnea noktural proksimal X
Murmur X
Edema X
Varises X
Kaki timpang X
Parestesia X
Perubahan warna kaki X

Pernafasan Ya
Batuk X

5
Sesak nafas X
Hemoptisis X
Sputum X
Mengi X
Asma / alergi pernafasan X
Tanggal dan hasil pemeriksaan sianar X dada -
terakhir

Gastrointestinal Ya
Disfagia X
Tidak dapat mencerna X
Nyeri ulu hati √
Mual muntah X
Hematemesis X
Perubahan nafsu makan X
Intoleran makanan X
Ulkus X
Nyeri X
Ikterik X
Benjolan / massa X
Perubahan kebiasaan defekasi X
Diare X
Konstipasi X
Melena X
Hemoroid X
Pendarahan rectum X
Pola defikasi biasanya pagi

Perkemihan Ya
Disuria X
Menetes X
Ragu-ragu X
Dorongan X
Hematuria X
Poliuria X
Oliguria X
Nokturia X
Inkontinensia X
Nyeri saat berkemih X
Batu X
Infeksi X

Muskuluskeletal Ya
Nyeri persendian √

6
Kekakuan X
Pembengkakan sendi X
Deformitas X
Spasme X
Kram √
Kelemahan otot X
Masalah cara berjalan Tegap
Nyeri punggung √
Protesa X
Pola latihan olahraga X
Dampak pada aktifitas sehari-hari

Sistem endokrin Ya
Intoleran terhadap panas X
Intoleran terhadap dingin √
Goiter X
Pigmentasi kulit/tekstur X
Perubahan rambut √
Polifagia X
Polidipsia X
Poliuria X

Sistem saraf pusat Ya


Sakit kepala X
Kejang X
Sinkope/serangan jantung X
Paralisis X
Paresis X
Masalah koordinasi X
Tie/tremor/spasme X
Paratesia X
Cedera kepala X
Masalah memori X

Psikososial Ya
Cemas √
Depresi X
Insomnia X
Menangis X
Gugup X
Takut X

7
Index ADL Katz
Index Kemandirian Dalam Aktivitas Sehari-hari

Index kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dibuat berdasarkan evaluasi kemandirian atau
ketergantungan fungsional klien dalam hal mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah,
kontinensia, dan makan. Definisi spesifik dari kemandirian atau ketergantungan fungsional
diuraikan di bawah index.
A : Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian, dan
mandi.
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan.
E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi
tambahan.
F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu
fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,
D, E, atau F.
 Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau banruan pribadi aktif, kecuali
seperti secara spesifik diperlihatkan di bawah ini. Seorang klien yang menolak untuk
melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap
mampu.

Mandi (spon, pancuran, atau bak)


Mandiri : Bantuan hanya pada satu bagian tubuh (seperti punggung atau ekstremitas
yang cacat) atau mandi sendiri sepenuhnya.
Tergantung : Bantuan lebih dari 1 bagian tubuh, dibantu masuk dan keluar bak, atau
tidak dapat mandi sendiri.

8
Berpakaian
Mandiri : Mengambil baju dari lemari / laci, berpakaian, melepaskan pakaian,
mengancing pakaian,mengikat dan melepas ikatan sepatu.
Tergantung : Tidak berpakaian sendiri atau dibantu sebagian
Ke kamar kecil
Mandiri : Ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil, merapikan baju,
membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya pada malam hari dan dapat/ tidak dapat menggunakan alat
bantu.
Tergantung : menggunakan bedpan atau pispot atau dibantu saat masuk dan menggunakan toilet.
Berpindah
Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri ( menggunakan/
tidak menggunakan alat bantu)
Tergantung : Dibantu saat berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi, tidak melakukan satu atau
lebih perpindahan.
Kontinensia
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
Tergantung : Inkontinensia total atau parsial pada BAB dan BAK, control total atau parsial
dengan enema, atau penggunaan urinal dan/atau bedpan secara teratur.
Makan
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memasukkannya ke mulut, (memotong-
motong daging/ikan, mengolesi roti dengan mentega tidak dimasukkan dalam
evaluasi).
Tergantung : Dibantu saat makan, tidak makan sama sekali, atau makan parenteral.

Hasil : Ny.S mandiri dalam segala hal = score A

9
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE
1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda ? ya

2. Apakah anda mengurangi hobi dan aktivitas sehari-hari ? ya

3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ? tidak

4. Apakah anda sering merasa bosan ? tidak

5. Apakah anda selalu bersemangat ? ya

6. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? ya

7. Apakah anda selalu merasa bahagia ? ya

8. Apakah anda sering merasa putus asa ? tidak

9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada keluar dan

melakukan sesuatu yang baru ? ya

10. Apakah anda merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan dibanding dengan

orang lain ? tidak

11. Apakah anda berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan ? ya

12. Apakah anda merasa tak berguna ? tidak

13. Apakah anda merasa berenergi ? tidak

14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tidak ada harapan ? tidak

15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda ? ya

 Skor 1 poin untuk tiap respon yang sesuai dengan jawaban YA atau TIDAK setelah

pertanyaan.

 Skor 5 atau lebih menunjukkan adanya depresi.

Hasil : 8 jawaban ya, Tn.B tidak mengalami depresi

10
ISAACS – WALKEY IMPAIRMENT MEASUREMENT

1. Apa nama tempat ini ? rumah saya

2. Ini hari apa ? selasa

3. Ini bulan apa ? september

4. Tahun berapa sekarang ? 2014

5. Berapa umur klien ? 61

6. Tahun berapa klien lahir ? 1952

7. Bulan berapa klien lahir ? lupa

8. Tanggal berapa klien lahir ? lupa

Keterangan :

Kesalahan 0 – 2 : fungsi intelektual utuh

Kesalahan 3 - 4 : kerusakan intelektual ringan

Kesalahan 5 – 7 : kerusakan intelektual sedang

Kesalahan 8 – 9 : kerusakan intelektual berat

Hasil : kesalahan 2 artinya fungsi intelektual utuh

11
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.S DENGAN
REUMATHOID ARTHRITIS
DI DUSUN LEREKANG DESA PA’RAPPUNGANTA TAKALAR

1. Pengkajian
a. Data biografi klien
1) Nama : Ny.S
2) Tempat tanggal lahir : Makassar, maret 1952
3) Pendidikan terakhir : SD
4) Agama : Islam
5) Status perkawinan : menikah
6) TB/BB : 142 cm/60 kg
7) Penampilan umum : bersih, tubuh tegak, ramah.
8) Ciri-ciri tubuh : jalan tegap, rambut memutih
9) Alamat : Dusun Lerekang
10) Orang terdekat yang dihubungi : suami

b. Riwayat keluarga
Genogram

X X X
X
X

X X X
X
70 61

X X X

12
Keterangan :

: laki-laki : meninggal

: perempuan : klien

: menikah X : anak klien meninggal sakit


Cacar dan kejang demam
umur 1 tahunan
: tinggal serumah

c. Riwayat pekerjaan
Saat ini Ny. S merupakan ibu rumah tangga
d. Aktifitas rekreasi
Ny.S beserta suaminya melakukan rekreasi hanya kerumah anaknya dan berkunjung
menenggok cucunya mereka tinggal dirumah dan mengurus sawah serta ladang
e. Riwayat lingkungan hidup
Klien tinggal di rumah sendiri yang terletak di dusun lerekang
f. Sistem pendukung
Di daerah klien terdapat puskesmas pembantu, dan pasien sering pergi memeriksakan
dirinya ke pustu, puskesmas.
g. Deskripsi kekhususan
Klien rajin melakukan sholat 5 waktu di rumah, klien tidak pernah kemusolah dekat
rumah.
h. Status kesehatan
Klien mengatakan merasa nyeri sendi dan tulang-tulang terutama saat cuaca
dingin,dan beraktivitas lama.
i. Activity daily living (ADL)
Berdasarkan indeks KATZ, pemenuhan kebutuhan ADL klien dengan skor A karena
berdasarkan pengamatan dan keterangan dari klien beserta suaminya bahwa klien
mampu untuk memnuihi kebutuhan makanan, mandi, berpindah, ke kamar kecil, dan
berpakaian secara mandiri. Kebutuhan istirahat tidur juga cukup dan jarang terbangun
malam hari

13
Psikologis klien meliputi :
1) Persepsi klien terhadap penyakitnya, klien merasa nyeri tulang-tulang karena
sudah tua,
2) Konsep diri baik karena klien mampu memandang dirinya secara positif dan mau
menerima pendapat orang lain.
3) Emosi klien stabil
4) Kemampuan adaptasi klien baik, klien masih tetap bekerja misalnya
membersihkan halaman rumah kandang sapi, kuda dan memberi makan kuda.
5) Mekanisme pertahanan diri, klien merasa dapat sembuh ketika minum obat yang
berikan pak mantri dari pustu.

j. Tinjauan sistem
1) Keadaan umum baik, klien tampak bersih
2) Tingkat kesadaran compos mentis
3) Skala koma glasgow : 15
4) Tanda-tanda vital : TD: 150/90 mmHg, S : 360c, R : 20x/m, N: 87x/m
5) Sistem kardiovaskuler : keadaan umum terlihat baik.tidak ada nyeri dada.
6) Sistem pernafasan : klien tidak sesak
7) Sistem perkemihan : klien mengatakan buang air kecil 5x sehari dengan jumlah
yang sedang ± 100 cc / BAK. Tidak ada inkontinensia, ngompol dan hambatan
dalam buang air kecil.
8) Sistem muskuloskeletal : ROM klien baik/penuh, klien seimbang dalam berjalan,
otot kaki ki/ka sama kuat,tidak ada kelainan tulang dan atrofi.
9) Sistem endokrin : tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus pada klien tetapi
suami klien riwayat diabetes melitus. klien juga tidak mengeluh ada gangguan
pada sistem endokrin.
10) Sistem imunitas : klien mengatakan tidak menderita alergi terhadap makanan dan
obat.
11) Sistem gastrointestinal : klien buang air besar 2 kali sehari.

14
12) Sistem persyarafan : Keadaan status mental klien baik dengan emosi stabil.
Respon klien terhadap pembicaraan yang normal dan jelas baik, bahasa yang
digunakan adalah bahasa indonesia dan bahasa makassar, penglihatan klien sudah
berkurang karena pengaruh usia.

k. Status kognitif dan sosial


1) Isaacs walkey impairment measurement dengan kesalahan 1 artinya fungsi
intelektual utuh
2) Skala depresi geriatri yesavage, klien tidak mengalami depresi

l. Pemeriksaan penunjang
1) GDS : 207 mg/dL
2) Asam urat : 6,1 mg/dL

m. Analisa data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Pengapuran pada sendi Nyeri kronis
1. Klien mengeluh nyeri sendi tulang. tulang
2. Klien mengeluh nyeri lutut jika
melakukan aktivitas berat atau pada
saat cuaca dingin
DO :
1. Klien tampak memgang lutut saat
berjalan
2. Klien tampak menahan sakit
3. Tanda-tanda vital : TD: 150/90
mmHg, SB : 360c, R : 20x/m, N:
87x/m
2. DS : keterbatasan kognitif Defisiensi
1) Klien mengatakan belum mengetahui pengetahuan
banyak Tentang penyakit RA. tentang
2) Klien tampak sering bertanya-tanya penyakit,
tentang penyakitnya perawatan, dan
DO : pencegahan
Klien tampak ragu-ragu komplikasi
Tingkat Pendidikan SD

15
Pemeriksaan GDS: 207 mg/dl
Asam Urat ; 6,1

3. DS : Faktor resiko lanjut Resiko jatuh


1) Klien mengatakan sering kaku dan usia, gangguan
nyeri pada persendian fisiologis, lingkungan
2) Klien mengatakan perna jatuh
disamping sumur karena terpeleset
dan licin
DO :
1) Tampak memar daerah bawah lutut
kaki kanan klien
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri kronis berhubungan dengan pengapuran pada sendi tulang
ditandai dengan :
DS :
1. Klien mengeluh nyeri sendi tulang.
2. Klien mengeluh nyeri lutut jika melakukan aktivitas berat atau pada saat cuaca
dingin
DO :
1. Klien tampak memegang lutut saat berjalan
2. Klien tampak menahan sakit
3. Tanda-tanda vital : TD: 150/90 mmHg, SB : 360c, R : 20x/m, N: 87x/m

b. Defisit Pengetahuan tentang penyakit, perawatan, dan pencegahan komplikasi


berhubungan dengan keterbatasan kognitif, ditandai dengan :
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan belum mengetahui banyak Tentang penyakit RA.
2. Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
Data Objektif :
1. Klien tampak ragu-ragu dan sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
2. Tingkat Pendidikan SD
3. Pemeriksaan GDS: 207 mg/dl
4. Asam Urat ; 6,1

16
c. Resiko jatuh berhubungan dengan Faktor resiko lanjut usia, gangguan fisiologis,
lingkungan ,ditandai dengan :
Data subjektif :
1. Klien mengatakan sering kaku dan nyeri pada persendian
2. Klien mengatakan perna jatuh disamping sumur karena terpeleset dan licin
Data objektif :
Tampak memar daerah bawah lutut kaki kanan klien

17
3. Perencanaan

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri,kualitas nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama ± 6 kali
kunjungan, klien akan 2. Observasi tanda-tanda vital.
pengapuran pada
menunjukkan :
3. Anjurkan dan ajarkan melakukan
sendi tulang a.Nyeri berkurang kompres hangat dan mengolesi
b. Klien tampak rileks balsem daerah persendian yang
c.Skala nyeri ringan 1-3 nyeri
d. Klien tidak memegang
lutut menahan sakit saat 4. Anjurkan klien melakukan
berjalan massase lutut dan kaki.
e.Klien mampu beradaptasi
5. Kolaborasi pemberian obat
terhadap nyeri rematik.
f. Klien mampu melakukan
tindakan untuk mengurangi
nyeri
2. Defisit pengetahuan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji kesiapan klien dan keluarga
tentang penyakit, keperawatan selama ± 6 kali untuk belajar,dan kaji tingkat
perawatan, dan kunjungan,pengetahuan
pengetahuannya.
pencegahan meningkat dan dapat
komplikasi menyebutkan kembali apa 2. Diskusikan dengan klien tentang
berhubungan dengan yang telah dijelaskan dan batasan penyakit ,diet
keterbatasan kognitif ditandai dengan :
Rheumatoid Arthritis
a. Klien memahami proses
3. Anjurkan klien untuk tetap
penyakit, makanan-
menjaga pola makan dengan diet
makanan yang harus
purin
dicegah dan

18
penatalaksanaan serta 4. Berikan penguatan tentang
mampu mengidentifikasi pentingnya mentaati pengobatan
efek samping obat, dan follow up secara teratur
komplikasi remathoid
arthritis.
3. Resiko jatuh ; Faktor Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi karakteristik
resiko lanjut usia, keperawatan selama ± 6 kali lingkungan yang dapat
gangguan fisiologis, kunjungan, klien dapat
meningkatkan potensi jatuh ( mis
lingkungan terhindar dari jatuh dan tidak
terjadi jatuh berulang yang lantai licin dan tangga tanpa
ditandai dengan : penyangga,lantai sumur yang
pasien dan keluarga akan :
licin)
1. Menurunkan resiko
2. Kaji adanya inkontinensia urine
terjatuh yang dibuktikan
yang dihubungkan dengan
oleh perilaku pencegahan
peningkatan insiden jatuh
jatuh, dan pengetahuan
3. Singkirkan bahaya lingkungan
pencegahan jatuh
( mis menyediakan penerangan
2. Menciptakan lingkungan
yang adekuat)
yang aman
4. Tidak membuat perubahan yang
3. Mengidentifikasi resiko
tidak perlu pada lingkungan fisik
yang meningkatkan
( mis memindahkan perabot)
kerentanan terhadap jatuh
5. Ajarkan pasien dan keluarga
4. Menghindari cedera fisik
bagaimana posisi terjatuh yang
akibat jatuh
dapat menimbulkan cedera

19
6. Ajarkan pengaruh rematik
terhadap resiko jatuh

20

Anda mungkin juga menyukai