Anda di halaman 1dari 4

KASUS ETIK LEGAL KEPERAWATAN

OLEH :

ANDI PANCAITANA BUNGA WALIE


R011211165

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
TUGAS INDIVIDU

KASUS :

Tn.A dan Ny.A serta anaknya yang berumur An G yang berumur 7 tahun merupakan

korban dari kecelakaan lalu lintas. Tn.A, istri dan anaknya dilarikan ke rumah sakit untuk

mendapat perawatan. Setelah mendapatkan perawatan diketahui Tn.A mengalami fraktur

pada lengan kirinya dan luka- luka di tubuhnya, anaknya juga memiliki luka yang cukup

berat sehingga harus dilakukan tindakan operasi sedangkan istrinya Ny.A juga mengalami

luka-luka yang cukup berat. Saat Ny.A sadar, Ny.A menanyakan keadaan suami dan

anaknya .Namun Tn.A telah berpesan pada dokter dan perawat untuk merahasiakan

kondisinya dan anaknya agar Ny.A tidak cemas karena Ny.A memiliki riwayat penyakit

jantung. Tn.A khawatir setelah mengetahui kondisinya penyakit jantung istrinya akan

kambuh dan memperburuk kondisi istrinya. 

Kasus di atas merupakan salah satu contoh masalah dilema etik (ethical dilemma).

PEMBAHASAN :

1. Mengembangkan data dasar

- Orang yang terlibat : Klien, keluarga klien, dokter, dan perawat.

- Tindakan yang diusulkan : Merahasiakan kondisi Tn.A dari Ny.A

- Maksud dari tindakan tersebut : Agar tidak memperburuk kondisi Ny.A.


- Konsekuensi tindakan yang diusulkan: Bila keadaan Tn.A tidak dirahasiakan

dikhawatirkan setelah mengetahui kondisi sebenarnya jantung yang diidap oleh

Ny.A kambuh dan akan memperburuk kondisi dari Ny.A .

2. Mengidentifikasi konflik akibat situasi tersebut.

Konflik yang terjadi akibat situasi yang telah dijelaskan di atas adalah:

 Merahasiakan kondisi Tn.A dan anaknya yang sebenarnya dari Ny.A untuk menjaga

kondisi Ny.A agar tetap stabil.Namun tidak menjalankan/ bertentangan dengan

prinsip kejujuran (veracity).

 Jika tidak merahasiakan kondisi Tn.A dan anaknya ,maka yang dilakukan adalah

memberitahukan kondisi Tn.A dan anaknya yang sebenarnya pada Ny.A namun

bisa jadi membuat penyakt jantung Ny.A kambuh dan memperburuk kondisi Ny.A.

Dalam hal ini tindakan yang dilakukan bertentangan dengan prinsip beneficience.

3. Tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan

konsekuensi tindakan tersebut.

- Tidak menuruti memberitahukan keadaan Tn.A dan anaknya yang sebenarnya

kepada Ny.A.

- Konsekuensi : penyakit jantung Ny.A bisa kambuh dan kondisi Ny.A bisa menjadi

lebih buruk dari sebelumnya/ memperparah kondisi Ny.A.

4. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat.

Pada kasus yang telah dijelaskan perawat dan dokter adalah pihak yang membuat

keputusan karena dokter dan perawat lebih mengetahui kondisi pasien dan hal buruk

yang dapat terjadi pada pasien jika berita buruk tersebut disampaikan kepada Ny.A.

Perawat selalu memantau kondisi dan perkembangan dari kondisi Ny.A yang
setelahnya akan dilaporkan kepada dokter untuk didiskusikan penangan yang tepat

untuk kedepannya.

5. Mendefinisikan kewajiban perawat.

- Menfasilitasi klien dalam memenuhi kebutuhan akan keperawatan sesuai dengan

kondisi klien.

- Memotivasi klien agar cepat sembuh.

- Membantu klien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai

dengan keyakinannya.

6. Membuat keputusan

Dalam kasus yang telah dijelaskan diatas terdapat tindakan yang memiliki resiko

terhadap klien (Ny.A). Dalam hal ini dokter dan perawat perlu mempertimbangkan

keputusan yang tepat dan paling menguntungakan bagi klien. Dan keputusan yang

paling tepat untuk menyelesaikan kasus ini adalah dengan merahasiakan kondisi

suami dan anaknya darinya. Karna meskipun bertentangan dengan prinsip kejujuran

(veracity), namun keputusan tersebut diambil berdasarkan dengan prinsip

beneficience .Teori yang di terapkan teori Utilitarian karena meskipun kita

melanggar prinsip kejujuran , namun kita lebih mengedepankan bagaimana agar

kondisi klien bisa membaik, dan tidak memburuk.

Anda mungkin juga menyukai