Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN ANAK

LAPORAN PENERAPAN ETIK


DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS

OLEH:

HARDIANA

R014221008

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

Rezki Amelia, A.Md, Keb Dr. Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
A. Gambaran kasus terkait prinsip etika, legal dan peka budaya

Seorang pasien berinisial An. A berusia 4 tahun datang ke puskesmas


antang perumnas bersama dengan ibunya pada tanggal 24 November 2022
dengan keluhan demam, flu dan batuk. Saat dilakukan pengkajian MTBS,
perawat menjelaskan tujuan dari pengukuran Berat badan, Tinggi badan,
LILA, LIKA, dan sebagainya yang termasuk dalam pengkajian MTBS.
Perawat juga memberikan edukasi pada ibu pasien tentang tindakan
pencegahan seperti Menganjurkan ibu tentang cara meredakan batuk dan
melegakan tenggorokan dengan bahan yang aman misalnya, kecap manis atau madu
dicampur dengan air jeruk nipis . Menganjurkan pemberian makanan yang
mengandung buah dan sayur yang aman dan efektif dapat membantu
penyembuhan pasien. Ibu pasien senang dan telah paham tentang tindakan
pengobatan anaknya karena sebelumnya ibu pasien belum mengetahuinya.
Dalam hal ini, perawat telah menerapkan prinsip etik beneficience (berbuat
baik) karena telah memberi edukasi kesehatan pada pasien. Perawat juga
menyampaikan setiap hasil anamnesis terkait hasil pemeriksaan status gizi
anak hal ini sesuai etik Veracity (jujur). Serta perawat tidak menganjurkan
intervensi yang dapat mencelakai atau merugikan pasien sesuai etik Non-
Maleficience (tidak merugikan).

Selain itu, saat proses pengkajian awal juga terdapat pasien yang datang
minta untuk dilakukan pemeriksaan lebih awal karena dia datang hanya untuk
membuat surat keterangan berbadan sehat (SKBS). Padahal aturan untuk
proses pemeriksaan kesehatan harus tetap melakukan antrian walaupun hanya
datang untuk membuat surat SKBS. Dari kasus tersebut, perawat memberitahu
kepada pasien tersebut untuk mengantri seperti pasien yang lainnya karena
setiap pasien memiliki nomor antri dan dipanggil sesuai urutan nomor
antriannya. Hal ini menunjukkan bahwa perawat menerapkan prinsip etik
justice (keadilan) karena tetap mendahulukan dan memeriksa pasien sesuai
dengan nomor antriannya.
B. Analisa kaitan kasus dengan teori etika, legal dan peka budaya
keperawatan
Dari kasus yang telah diuraikan diatas terlihat bahwa perawat telah
menerapkan prinsip etik yang ada sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau
konflik pada pasien saat melakukan pengkajian MTBS. Sebagai seorang
perawat, perlu untuk menerapkan peraturan dan etik yang ada untuk mencegah
malpraktik atau konflik pada pasien.
C. Penyelesaian masalah penerapan etika, legal dan peka budaya
keperawatan
Perawat dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien menghargai
pasien hendaknya dapat ditingkatkan dengan baik agar masyarakat
mendapatkan kepuasan terhadap etika pelayanan pasien.
D. Kesimpulan
Etika perawat dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu pengetahuan. Petugas kesehatan
yang memiliki pengetahuan baik maka akan memberikan pelayanan yang baik
pula tetapi begitu juga sebaliknya dengan petugas kesehatan yang memiliki
pengetahuan yang kurang baik maka akan berpengaruh terhadap etika
pelayanannya begitupun fasilitas pelayanan yang terbatas akan berpengaruh
pada etika pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai