OLEH:
HARDIANA
R014221008
Rezki Amelia, A.Md, Keb Dr. Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
A. Gambaran kasus terkait prinsip etika, legal dan peka budaya
Selain itu, saat proses pengkajian awal juga terdapat pasien yang datang
minta untuk dilakukan pemeriksaan lebih awal karena dia datang hanya untuk
membuat surat keterangan berbadan sehat (SKBS). Padahal aturan untuk
proses pemeriksaan kesehatan harus tetap melakukan antrian walaupun hanya
datang untuk membuat surat SKBS. Dari kasus tersebut, perawat memberitahu
kepada pasien tersebut untuk mengantri seperti pasien yang lainnya karena
setiap pasien memiliki nomor antri dan dipanggil sesuai urutan nomor
antriannya. Hal ini menunjukkan bahwa perawat menerapkan prinsip etik
justice (keadilan) karena tetap mendahulukan dan memeriksa pasien sesuai
dengan nomor antriannya.
B. Analisa kaitan kasus dengan teori etika, legal dan peka budaya
keperawatan
Dari kasus yang telah diuraikan diatas terlihat bahwa perawat telah
menerapkan prinsip etik yang ada sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau
konflik pada pasien saat melakukan pengkajian MTBS. Sebagai seorang
perawat, perlu untuk menerapkan peraturan dan etik yang ada untuk mencegah
malpraktik atau konflik pada pasien.
C. Penyelesaian masalah penerapan etika, legal dan peka budaya
keperawatan
Perawat dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien menghargai
pasien hendaknya dapat ditingkatkan dengan baik agar masyarakat
mendapatkan kepuasan terhadap etika pelayanan pasien.
D. Kesimpulan
Etika perawat dalam praktek pelayanan kesehatan pada pasien dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu pengetahuan. Petugas kesehatan
yang memiliki pengetahuan baik maka akan memberikan pelayanan yang baik
pula tetapi begitu juga sebaliknya dengan petugas kesehatan yang memiliki
pengetahuan yang kurang baik maka akan berpengaruh terhadap etika
pelayanannya begitupun fasilitas pelayanan yang terbatas akan berpengaruh
pada etika pelayanan.