Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN


DIAGNOSA MEDIS LIMFOMA MALIGNA DI RUANG BEDAH
ONKOLOGI RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO

OLEH:
FATMIRIANI ARIFIN
NIM R014212028

Perseptor Lahan Perseptor Institusi

( ) (Abdul Majid, M.Kep., Ns., Sp., Kep MB)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama/RM : Tn. K/ 00937470


Jenis Kelamin :L
Umur : 47 Tahun
Ruangan: : Lontara 4 depan (Urologi)
Data Pengkajian
Tanggal Pengkajian: 27 Februari 2023 S : 36,40C P : 18 x/mnt N : 63 x/mnt SaO 2 : 97%
Jam : 09.00 WITA TD : 102/67 mmHg
Taggal MRS: 26 Februari 2023
Cara dengan :
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursiroda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring ⃝ Duduk
⃝ Brankard ⃝ Lainnya :
Datang melalui : TB : 160 cm BB : 60 Kg IMT : 23,4 Kg/m2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosis Masuk : Limfoma Maligna regio inguinal bilateral
Diagnosis Utama : Limfoma Maligna regio inguinal bilateral
Diagnosis Sekunder : -
Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi POH-0 wide eksisi
Riwayat keluhan: pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada selangkangan yang dialami sejak b
desember 2021. Awalnya benjolan berukuran kecil seperti kacang polong kemudian membesar seperti telur
puyuh. Riwayat benjulan pada ketiak dan leher. Riwayat biopsi insisi dengan hasil limfoma maligna non Hod
Riwayat kemoterapi 4 siklus. Riwayat nyeri pada benjolan tidak ada. Riwayat demam tidak ada. Riwayat
penurunan berat badan tidak ada
Riwayat Alergi : Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Tidak ada
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya : Tidak Ada
Riwayatoperasi : Ya / tahun 2021
Merokok : Ya / Tidak
Konsumsi alcohol : Ya / Tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Keterangan : Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keluarga
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya / Tidak
Keterangan : Pasien mengatakan pasien pernah dirawat di rumah sakit daerah dan di rumah sakit wahidin
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan : baik
MATA, TELINGA,

⃝Gangguan pendengaran : baik


⃝ Gangguan penciuman : baik
HIDUNG

⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase:


⃝Nyeri : ⃝Lesi:
Catatan:
Tidak ada masalah
⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :
⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah ⃝ Ronkhi
⃝ Bentuk dada : ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
⃝ Batuk : ⃝Dispnea
RESPIRASI

⃝ Wheezing: ⃝Kiri atas/bawah


⃝Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 :
Catatan :
Pernapasan : 18x / menit, saturasi 97%, tidak nampak otot bantu pernapasan, tidak ada retraksi
dinding dada
Tidak ada masalah
⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling: ⃝ Edema:
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
VASKULAR
KARDIO

⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:


Catatan :
Nadi : 63 x/mnt
Tidak ada masalah

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝Konstipasi: ⃝ Ostomi:
⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:
Catatan :
INTESTINAL
GASTRO

Peristaltic usus: 8x/menit


Tidak ada masalah
⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4
⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : ⃝ TPN/PPN/tube feeding
⃝Diare-frekuensi : ⃝ Malnutrisi
Catatan :
Pasien mengatakan menghabiskan porsi makanannya, penurunan berat badan tidak ada
BB: 60 kg
NUTRISI

TB: 160 cm
IMT : 23.4 kg/m2

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝ Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir


⃝Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan
GENITOURINARI/
GINEKOLOGI

Catatan :
Terpasang kateter urin POH-0 wide eksisi tumor bilateral

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo/nyeri kepala ⃝ Tremor ⃝ tidak


seimbang
NEUROLOGI

⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia ⃝ mati rasa ⃝ Paralise


⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :
GCS: E4M6V5= 15, composmentis
Tidak ada masalah

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


⃝ prosthesis ⃝Warna kulit (pucat) ⃝teraba panas
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya) :
INTEGUMEN

Terdapat luka insisi pada regio inguinal bilateral post operasi w


eksisi tumor bilateral
Catatan :
Kondisi luka: tidak ada rembesan, tidak ada bengkak sekitar luka dan tidak ada kemerahan sekita
luka

Kondisi fisik 1. Sangat 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 4


buruk
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 4


Aktivitas 1. Ditempat 2. Kursi 3. Jalan dengan 4. Jalan Sendiri 4
tidur roda bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2. Sangat 3. Agak terbatas 4. Bebas bergerak 4
mampu terbatas
bergerak

Inkontinensia 1. Inkontine 2. Selalu 3. Kadang-kadang 4. Inkontinen 4


n urin inkontin inkontinen urin
danalvi enurin

Ket : Skor 20
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 :
Resiko rendah decubitus

Mengendalikan 1. Perlu 2. Kadang perlu 3. Mandiri 2


rangsang pencahar pencahar
BAB
Mengendalikan 1. Pakai kateter/ 2. Kadang tak 3. Mandiri 0
rangsang BAK tak terkendali terkendali
Membersihkan diri 1. Butuh 2. Mandiri 0
bantuan
Melepas dan memakai 1. Tergantung 2. Tergantung pada 3. Mandiri 1
BARTEL INDEX (Function
al Status Assassment)

celana, membersihkan, orang lain beberapa kegiatan


menyiram jamban pada setiap
kegiatan
Makan 1. Tidak mampu 2. Perlu dibantu 3. Mandiri 2
memotong makanan
Berubah posisi dari 1. Tidak mampu 2. Dibantu lebih dari 2 3. Dibantu 1 atau 2 4. Man
berbaring keduduk orang orang
Berpindah/berjalan 1. Tidak mampu 2. Dengan kursiroda 3. dibantu 1 orang 4. Man

Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian dibantu 2. mandiri 1


Naik turun tangga 1. dibantu 2. sebagian dibantu 3. mandiri 1
Mandi 0. tergantung 1. mandiri 0
Total Skor 11
Keterangan :
20 : Mandiri,12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulan terakhir Tidak = 0 Ya = 25 0
Diagnosis medis skunder> 1 Tidak = 0 Ya = 15 0
FALL RISK

Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Furniture = 0


30
Menggunakan Tidak = 0 Ya = 25 25
Infus
Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 15
30
Status mental Orientasi sesuai = 0 Orientasi tidak sesuai = 0
15
Total Skor 40
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah,> 50 : resiko tinggi

Skala nyeri : ⃝ Skala 3 NRS ⃝ Face scale

Lokasi : regio inguinal bilateral (kedua selangkagan)


Waktu : 1-3 menit , hilang timbul
Frekuensi : 4-6x
NYERI

Kualitas :teriris
Medikasi : Ketorolac/IV

Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan ⃝ aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya:

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat


Ceftriaxone 1 g/ 12 jam / iv Obat ini bertujuan untuk mengatasi Ceftriaxone merupakan ant
penyakit akibat infeksi bakteri yang bekerja dengan mem
dan menghambat pertum
bakteri penyebab infeksi
tubuh
Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ iv Obat ini bertujuan untuk meredakan Ketorolac bekerja dengan
MEDIKASI

nyeri sedang hingga berat menghambat produksi se


kimia yang bias menyeb
peradangan dan rasa nyeri
Ranitidine 50 mg/ 12 jam /iv Obat ini bertujuan untuk mengatasi Ranitidine merupakan
asam lambung berlebih golongan antagonis re
histamine H2 yang bekerja d
cara menghambat
kompetitif kerja reseptor hist
H2 yang berperan dalam s
asam lambung
USG Pelvis, soft tissue regio inguinal bilateral (18/1/2023)
- tampak lesi hipoechoic berbatas tegas, tepi regular, non klasifikasi, berukuran ±2.58x 3.69x4.28 c
pada regio inguinal sinistra. Dengan color doppler, tidak tampak vaskularisasi intra dan peri lesi
- tampak lesi hipoechoic berbatas tegas, tepi regular, non klasifikasi, berukuran ±1.31x 1.75x 2.75 c
PEMERIKSAAN

pada regio inguinal dextra. Dengan color doppler, tidak tampak vaskularisasi intra dan peri lesi
PENUNJANG

Foto thorax: (1/2/2023)


- bercak infiltrate pada lapangan atas paru kanan disertai garis fibrosis yang meretraksi hilus dan
diagfragma
- Cor: CTR normal, aorta normal
- Kedua sinus dan diagfragma baik
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar baik

G1

G2
? ? ? ? ? ?

G3
? ? ? ?
GENOGRAM

47 44
5

G4 21 18 14

Keterangan
: Laki- Laki : Garis Perkawinan : Meninggal Tingg
bersam
: Perempuan : Garis Keturunan : Klien

Kesan: pasien mengatakan tidak ada penyakit genetik mengenai tumor atau limfoma maligna, p
dirawat oleh istrinya, pola komunikasi pasien dengan keluarga berjalan dengan baik
Tgl Pemeriksaan: 22/2/2023
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
WBC 10.2 4 – 10 103/uL
RBC 4.98 4.4 – 6 106/uL
HBG 13.9 13 – 17 g/dL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HCT 43 40 – 54 %
PLT 209 150 – 450 103/uL
SGOT 27 <38 U/L
SGPT 39 <41 U/L
GDS 127 <200 g/dl
Ureum 13 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.65 <1.3 mg/dl
Waktu Prothtrombine
INR 0.95
APTT 27.7 22 – 30 Detik
PT 10.3 10 – 14 Detik
Elektrolit
Na 139 136 – 145 mmol/L
K 4.5 3.5 – 5.1 mmol/L
Cl 102 97 – 111 mmol/L
No. RM : 00937470
Initial : Tn. K
No DATA Masalah Keperawatan
1 DS: Nyeri Akut berhubungan dengan
- Pasien mengatakan nyeri post operasi agen pencedra fisik
pada kedua selangkangan
- Pasien mengatakan nyeri seperti
teriris dan nyeri yang dirasakan
hilang timbul, frekuensi nyeri 4-6x
sehari

DO:
- Pasien POH-0 wide eksisi tumor
bilateral
- Terdapat luka operasi pada regio
inguinal bilateral
- Skala nyeri : 3 NRS
2 DS: Defisit Perawatan Diri berhubungan
- Pasien mengatakan sulit melakukan dengan kelemahan
perawatan diri secara mandiri seperti
mandi, BAB/BAK, mengganti
pakaian dan berpindah tempat

DO:
- Pasien tampak lemah (post operasi)
- Skor Bartel Index: 11
Ketergantungan sedang

3 DS: Defisit Pengetahuan tentang penyakit


- Pasien mengatakan ingin mengetahui berhubungan dengan kurang terpapar
tentang penyakitnya
informasi
- Pasien mengatakan ingin mengetahui
cara mencegah infeksi
- Pasien mengatakan ingin mengetahui
tanda-tanda terjadinya infeksi

DO: -

4 Faktor Risiko: Risiko Infeksi


- Terdapat luka operasi pada regio
inguinal bilateral
- WBC: 10.2 103/uL
B. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

1 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Edukasi Manajemen Nyeri


dengan agen pencedra keperawatan selama 3x24 Observasi
fisik
jam maka Tingkat nyeri - Identifikasi kesiapan dan
menurun dengan kriteria kemampuan menerima informasi
hasil: Terapeutik
- Kaluhan nyeri menurun - Sediakan materi pendidikan

- Meringis menurun kesehatan


- Fekuensi nadi dalam - Berikan kesempatan untuk bertanya
rentang normal Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan
- Pola napas dalam rentang
normal strategi meredakan nyeri

- Tekanan darah dalam - Anjurkan memonitor nyeri secara

rentang normal mandiri


- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan terknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik

2 Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan intervensi Dukungan Perawatan Diri


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 Observasi
kelemahan
jam maka Perawatan diri - Identifikasi kebiasaan aktivitas
meningkat dengan kriteria perawatan diri
hasil : - Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu
- Kemampuan mandi
kebersihan diri, berpakaian, berhias
meningkat dan makan
- Kemampuan - Monitor kemampuan mobilisasi
mengenakan pakaian (duduk hingga berdiri dan berdiri
hingga berjalan)
meningkat
- Kemampuan Terapeutik
- Sediakan lingkungan terapeutik
BAB/BAK meningkat
(mis: suasana hangat, rileks dan
- Kemampuan privasi)
mobilisasi/berpindah - Siapkan keperluan pribadi seperti
tempat meningkat (alat mandi dan alat membersihkan
diri lainnya)
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan
diri sesuai kemampuan
- Anjurkan melakukan mobilisasi
secara bertahap

3 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan intervensi Edukasi Kesehatan


keperawatan selama 3x24 Observasi
jam maka Tingkat - Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan meningkat kemampuan menerima informasi
dengan kriteria hasil : - Identifikasi factor-faktor yang
dapat meningkatkan dan
- Perilaku sesuai anjuran menurunkan motivasi perilaku
meningkat hidup bersih dan sehat
- Kemampuan
Terapeutik
menjelaskan
- Sediakan materi dan media
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan
penyakit dan - Jadwalkan pendidikan kesehatan
pencegahan infeksi sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
meningkat
bertanya
- Pertanyaan tentang Edukasi
masalah yang dihadapi - Jelaskan factor risiko yang dapat
menurun mempengaruhi kesehatan
- Perilaku kesehatan - Ajarkan perilaku hidup bersih dan
membaik sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

4 Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi


keperawatan selama 3x24 Observasi
jam, Tingkat infeksi - Monitor tanda dan gejala infeksi
menurun dengan kriteria Terapeutik
hasil : - Batasi pengunjung
- Nafsu makan - Cuci tangan sebelum dan sesudah
meningkat kontak dengan pasien dan
- Suhu badan dalam lingkungan pasien
rentang normal - Perahankan teknik aseptic pada
- Kadar sel darah putih pasien beresiko tinggi
dalam rentang normal Edukasi
- Tanda-tanda infeksi - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
pada luka menurun - Anjurkan untuk mencuci tangan
- Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka operasi
- Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotik
Catatan Implementasi dan Perkembangan

Initial : Tn K
Diagnosa Medis : Limfoma Maligna regio inguinal bilateral
Ruang Rawat : Lontara 3 belakang
Diagnosa: Nyeri Akut
Cara Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
Jam: 10.00 Jam: 09.00 Jam: 15.30
Implementasi Implementasi Implementasi
- Melakukan pengkajian nyeri - Melakukan pengkajian nyeri - Melakukan pengkajian nyeri
Hasil: Hasil: Hasil:
P: Limfoma maligna P: Luka Operasi POH-0 P: Luka Operasi POH-1
Q: - Q: seperti teriris Q: seperti teriris
R: Regio inguinal bilateral R: Regio inguinal bilateral R: Regio inguinal bilateral
S: 0/NRS S: 3 NRS S: 1 NRS
T: - T: Hilang timbul, 4-6x T: Hilang timbul, 2-3x
- Mengobservasi TTV - Mengobservasi TTV - Mengobservasi TTV
Hasil Hasil Hasil
TD: 102/67 mmHg TD: 114/72mmHg TD: 100/66mmHg
N: 63x/mnt N: 64x/mnt N: 66x/mnt
S: 36.4 0C S: 36.5 0C S: 36.4 0C
P: 18x/mnt P: 18x/mnt P: 18x/mnt
SPO2: 97% SPO2: 98% SPO2: 96%
- Mengajarkan relaksasi napas unuk - Menganjurkan melakukan distraksi dengan - Menganjurkan mendengarkan musik murottal
mengurangi nyeri berbicara bersama keluarga untuk untuk mengurangi nyeri
Hasil: mengurangi nyeri Hasil:
Pasien mampu melakukan relaksasi napas Hasil: Pasien mengatakan ingin mendengar music
dalam Pasien mampu melakukan teknik distraksi murottal
- Kolaborasi pemberian analgetik ketorolac - Penatalaksanaan pemberian analgetik ketorolac
30 mg/ 8 jam/ IV 30 mg/ 8 jam/ IV
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
S: S: S:
- Pasien mengatakan terdapat benjolan - Pasien mengatakan nyeri pada - Pasien mengatakan nyeri sudah
pada selangkangan perut bagian bawah berkurang
O: O: O:
-Karakteristik Nyeri
-Karakteristik Nyeri P: Luka Operasi POH-0 -Karakteristik Nyeri
P: Limfoma maligna Q: seperti teriris P: Luka Operasi POH-1
Q: - R: Regio inguinal bilateral Q: seperti teriris
R: Regio inguinal bilateral S: 2 NRS R: Regio inguinal bilateral
S: 0/NRS T: Hilang timbul, 4-6x S: 1 NRS
T: - - TTV T: Hilang timbul, 2-3x
- TTV Hasil - TTV
Hasil TD: 114/72mmHg Hasil
TD: 102/67 mmHg N: 64x/mnt TD: 100/66mmHg
N: 63x/mnt S: 36.5 0C N: 66x/mnt
S: 36.4 0C P: 18x/mnt S: 36.4 0C
P: 18x/mnt SPO2: 98% P: 18x/mnt
SPO2: 97% A: Nyeri Akut SPO2: 96%
A: Nyeri Akut A: Nyeri Akut
P:
P: P:
- Kaji karakteristik nyeri
- Kaji karakteristik nyeri - Observasi TTV - Kaji karakteristik nyeri
- Observasi TTV - Anjurkan relaksasi napas dalam - Observasi TTV
- Anjurkan relaksasi napas dalam - Ajarkan teknik distraksi - Anjurkan relaksasi napas dalam
- Ajarkan teknik distraksi - Kolaborasi pemberian analgesik - Anjurkan melakukan teknik distraksi
- Kolaborasi pemberian analgesik - Penatalaksanaan pemberian analgesik

Diagnosa: Defisit Perawatan Diri


Cara Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
Jam: 08.30 Jam: 08.30 Jam: 15.00
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
- Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas - Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas - Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas
perawatan diri perawatan diri perawatan diri
Hasil: Hasil: Hasil:
Pasien tidak mampu melakukan Pasien nampak lemah dan belum Pasien belum mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri dan mampu melakukan perawatan diri perawatan diri secara mandiri seperti
memerlukan bantuan (seperti mandi, - Mengobservasi tingkat kemandirian mandi, BAB/BAK, mengenakan pakaian
BAB/BAK, dan mengenakan pakaian) Hasil: dan berpindah tempat
- Mengobservasi tingkat kemandirian Skor Bartel Index: 11 Ketergantungan - Mengobservasi tingkat kemandirian
Hasil: sedang Hasil:
Skor Bartel Index: 11 Ketergantungan - Membantu pasien dalam pemenuhan Skor Bartel Index: 12 Ketergantungan
sedang personal hygiene (mandi) ringan
- Mengajarkan keluarga untuk menjaga Hasil: - Mengajarkan keluarga dalam pemenuhan
kebersihan pasien dan membantu Pasien nampak bersih perawatan diri pasien : mandi dan oral
melakukan perawatan diri - Mengajarkan keluarga untuk menjaga hygiene
Hasil: kebersihan pasien dan membantu Hasil:
Keluarga memahami untuk menjaga melakukan perawatan diri Keluarga memahami dan mampu
kebersihan pasien Hasil: melakukan perawatan diri mandi dan oral
Keluarga pasien mampu melakukan hygiene kepada pasien
perawatan diri pasien - Menganjurkan pasien melakukan
mobilisasi secara bertahap
Hasil:
Pasien mampu mengubah posisi dari
baring ke duduk dan dari duduk ke berdiri
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
S: S: S:
- Pasien mengatakan tidak mampu - Pasien mengatakan lemah - Pasien belum mampu melakukan
melakukan perawatan diri secara perawatan diri secara mandiri seperti
O: mandi, BAB/BAK, mengenakan pakaian
mandiri dan memerlukan bantuan
(seperti mandi, BAB/BAK, dan - Pasien nampak lemah dan belum dan berpindah tempat
mengenakan pakaian)
mampu melakukan perawatan diri - Pasien mengatakan sudah mandi dan
- Pasien nampak bersih setelah sikat gigi dibantu oleh istrinya
O: dimandikan
O:
- Skor Bartel Index: 11 Ketergantungan - Skor Bartel Index: 11 Ketergantungan
sedang - Pasien nampak bersih, menggunakan
sedang pakaian sesuai dan rapi
- Menganjurkan pasien melakukan
A: Defisit Perawatan Diri mobilisasi secara bertahap - Skor Bartel Index: 12 Ketergantungan
ringan
P: A: Defisit Perawatan Diri - Pasien mampu merubah posisi dari
baring ke duduk dan mampu berpindah
- Identifikasi kebiasaan aktivitas P:
tempat
perawatan diri
- Identifikasi kebiasaan aktivitas
- Kaji tingkat kemandirian pasien perawatan diri A: Defisit Perawatan Diri
melakukan perawatan diri
- Kaji tingkat kemandirian pasien P:
- Anjurkan melakukan perawatan mandiri melakukan perawatan diri
secara bertahap
- Lakukan perawatan diri:mandi dan oral - Identifikasi kebiasaan aktivitas
- Anjurkan keluarga membantu dan hygiene perawatan diri
memenuhi perawatan diri pasien
- Anjurkan keluarga membantu dan - Kaji tingkat kemandirian pasien
memenuhi perawatan diri pasien melakukan perawatan diri
- Lakukan perawatan diri:mandi dan oral
hygiene
- Anjurkan melakukan mobilisasi

Diagnosa: Defisit Pengetahuan tentang penyakit


Cara Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
Jam: 08.45 Jam: 10.00 Jam: 15.10
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi menerima informasi menerima informasi
Hasil: Hasil: Hasil:
Pasien berpendidikan SMA dan bertanya Pasien mengatakan ingin mengetahui Pasien mengatakan ingin meningkatkan
tentang penyakitnya tentang pencegahan infeksi dan cara kesehatannya dengan melakukan
Pasien bertanya tentang pencegahan mengontrol nyeri setelah operasi pencegahan infeksi
infeksi dan mengontrol nyeri setelah - Memberikan edukasi kepada pasien - Mengajarkan pasien sering cuci tangan dan
operasi tentang manajemen nyeri farmakologi dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
- Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda non farmakologi Hasil:
dan gejala serta penatalaksanaan Hasil: Pasien mengatakan akan sering mencuci
mengenai limfoma maligna Pasien mengerti tentang manajemen nyeri tangannya dan melakukan PHBS
Hasil: serta mampu menyebutkan teknik non - menganjurkan pasien menjaga kebersihan
Pasien mengerti tentang penjelasan yang farmakologi yang telah diajarkan sekitar luka
diberikan - Memberikan edukasi kepada pasien Hasil:
- Melakukan kontrak waktu untuk tentang pencegahan infeksi Pasien mengatakan akan menjaga
melakukan edukasi tentang pencegahan Hasil: kebersihan luka
infeksi dan manajemen nyeri Pasien mengetahui cara mencegah infeksi - menganjurkan pasien meningkatkan
Hasil: - Memberikan edukasi kepada pasien asupan nutrisi dan cairan
Pasien mengatakan ingin diberi edukasi mengenali tanda-tanda infeksi Hasil:
besok setelah operasi Hasil: Pasien mengatakan makan dan minumnnya
Pasien mampu mengenali tanda-tanda baik
infeksi - menganjurkan pasien tidur yang cukup
- Memberikan kesempatan kepada pasien Hasil:
untuk bertanya Pasien mengatakan akan tidur yang cukup
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
S: S: S:
- Pasien bertanya tentang pencegahan - Pasien mengatakan mengetahui - Pasien mengatakan ingin meningkatkan
infeksi dan mengontrol nyeri setelah pencegahan infeksi dan mampu kesehatannya dengan melakukan
operasi mengenali tanda-tanda infeksi pencegahan infeksi
- Pasien mengatakan berpendidikan
SMA O: O:

- Pasien mampu menerima informasi - Pasien mampu menerima informasi yang


O:
yang diberikan diberikan
- Pasien mengetahui tentang penyakitnya - Pasien nampak antusias untuk - Pasien nampak antusias untuk
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala meningkatkan pengetahuannya meningkatkan pengetahuannya
serta penanganannya) - Pasien mampu mengenali tanda-tanda
- Pasien mampu menerima informasi infeksi A: Defisit pengetahuan tentang penyakit
yang diberikan - Pasien mampu mendemonstrasikan
P:
- Pasien nampak antusias untuk teknik relaksasi napas dalam dan
meningkatkan pengetahuannya mengetahui cara mengontrol nyeri - Beri kesempatan pasien untuk bertanya
dengan distraksi - Anjurkan pasien meningkatkan PHBS
A: Defisit pengetahuan tentang penyakit
A: Defisit pengetahuan tentang penyakit
P:
P:
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
- Sediakan materi dan media pendidikan menerima informasi
kesehatan - Ajarkan pasien PHBS
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai - Beri kesempatan pasien untuk bertanya
kesepakatan

Diagnosa: Risiko Infeksi


Cara Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
Jam: 08.40 Jam: 09.20 Jam: 15.05
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
- Mengkaji tanda-tanda infeksi - Mengkaji tanda-tanda infeksi - Mengkaji tanda-tanda infeksi
Hasil: Hasil: Hasil:
Terdapat benjolan pada regio inguinal Terdapat luka operasi pada regio inguinal Terdapat luka operasi pada regio inguinal
bilateral bilateral POH-0 wide eksisi tumor , tidak bilateral POH-1 wide eksisi , tidak ada
Suhu badan 36.40C (normal) ada rembesan pada luka, tidak ada rembesan pada luka, tidak ada kemerahan
Riwayat demam tidak ada kemerahan sekitar luka sekitar luka, tidak ada bengkak sekitar luka
- Memonitor WBC - Memonitor WBC:
- Memonitor WBC
Hasil: WBC 10.2 103/uL pada tanggal Hasil: WBC 10.2 103/uL pada tanggal
Hasil: WBC 10.2 103/uL pada tanggal 22/2/2022 22/2/2022
22/2/2022 - Memonitor suhu badan - Memonitor suhu badan
- Kolaborasi pemberian Ceftriaxone 1 gr Hasil: S: 36.50C (normal), demam tidak ada Hasil: S: 36.40C (normal), demam tidak ada
/12 jam/ IV - Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak - Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan pasien dengan pasien
- Menganjurkan menjaga kebersihan sekitar - Menganjurkan menjaga kebersihan sekitar
luka luka
Hasil: pasien mengatakan akan menjaga Hasil: pasien mengatakan akan menjaga
kebersihan sekitar luka kebersihan sekitar luka
- Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi - Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
dan cairan dan cairan
Hasil: Hasil: Pasien mengatakan makan dan minum
Pasien mengatakan makan dan minum baik baik
- Penatalaksanaan pemberian Ceftriaxone 1 - Penatalaksanaan pemberian Ceftriaxone 1
gr /12 jam/ IV gr /12 jam/ IV
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 20/02/2023) (Rabu, 22/02/2023) (Kamis, 23/02/2023)
S: - S: - S: -
O: O: O:
- Terdapat benjolan pada regio inguinal - Terdapat luka pada regio inguinal - Terdapat luka pada regio inguinal
bilateral bilateral POH-0 wide eksisi tumor bilateral POH-1 wide eksisi tumor
- Riwayat demam tidak ada - Riwayat demam tidak ada - Riwayat demam tidak ada
- Memonitor WBC: 10.2 103/uL pada - Memonitor WBC: 10.2 103/uL pada - Memonitor WBC: 10.2 103/uL pada
tanggal 22/2/2022 tanggal 22/2/2022 tanggal 22/2/2022
- Suhu : 36.40C - Suhu : 36.50C - Suhu : 36.40C

A: Risiko Infeksi A: Risiko Infeksi A: Risiko Infeksi


P: P: P:
- Kaji tanda-tanda infeksi - Kaji tanda-tanda infeksi - Kaji tanda-tanda infeksi
- Monitor WBC - Monitor WBC - Monitor WBC
- Monitor adanya demam - Anjurkan menjaga kebersihan sekitar - Anjurkan menjaga kebersihan sekitar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi luka luka
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed 2.).
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesi.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1 st.).
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (3 st 1).
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai