OLEH:
FATMIRIANI ARIFIN
NIM R014212028
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝Konstipasi: ⃝ Ostomi:
⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:
Catatan :
INTESTINAL
GASTRO
TB: 160 cm
IMT : 23.4 kg/m2
Catatan :
Terpasang kateter urin POH-0 wide eksisi tumor bilateral
Ket : Skor 20
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 :
Resiko rendah decubitus
Kualitas :teriris
Medikasi : Ketorolac/IV
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan ⃝ aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya:
pada regio inguinal dextra. Dengan color doppler, tidak tampak vaskularisasi intra dan peri lesi
PENUNJANG
G1
G2
? ? ? ? ? ?
G3
? ? ? ?
GENOGRAM
47 44
5
G4 21 18 14
Keterangan
: Laki- Laki : Garis Perkawinan : Meninggal Tingg
bersam
: Perempuan : Garis Keturunan : Klien
Kesan: pasien mengatakan tidak ada penyakit genetik mengenai tumor atau limfoma maligna, p
dirawat oleh istrinya, pola komunikasi pasien dengan keluarga berjalan dengan baik
Tgl Pemeriksaan: 22/2/2023
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
WBC 10.2 4 – 10 103/uL
RBC 4.98 4.4 – 6 106/uL
HBG 13.9 13 – 17 g/dL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
HCT 43 40 – 54 %
PLT 209 150 – 450 103/uL
SGOT 27 <38 U/L
SGPT 39 <41 U/L
GDS 127 <200 g/dl
Ureum 13 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.65 <1.3 mg/dl
Waktu Prothtrombine
INR 0.95
APTT 27.7 22 – 30 Detik
PT 10.3 10 – 14 Detik
Elektrolit
Na 139 136 – 145 mmol/L
K 4.5 3.5 – 5.1 mmol/L
Cl 102 97 – 111 mmol/L
No. RM : 00937470
Initial : Tn. K
No DATA Masalah Keperawatan
1 DS: Nyeri Akut berhubungan dengan
- Pasien mengatakan nyeri post operasi agen pencedra fisik
pada kedua selangkangan
- Pasien mengatakan nyeri seperti
teriris dan nyeri yang dirasakan
hilang timbul, frekuensi nyeri 4-6x
sehari
DO:
- Pasien POH-0 wide eksisi tumor
bilateral
- Terdapat luka operasi pada regio
inguinal bilateral
- Skala nyeri : 3 NRS
2 DS: Defisit Perawatan Diri berhubungan
- Pasien mengatakan sulit melakukan dengan kelemahan
perawatan diri secara mandiri seperti
mandi, BAB/BAK, mengganti
pakaian dan berpindah tempat
DO:
- Pasien tampak lemah (post operasi)
- Skor Bartel Index: 11
Ketergantungan sedang
DO: -
Initial : Tn K
Diagnosa Medis : Limfoma Maligna regio inguinal bilateral
Ruang Rawat : Lontara 3 belakang
Diagnosa: Nyeri Akut
Cara Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
Jam: 10.00 Jam: 09.00 Jam: 15.30
Implementasi Implementasi Implementasi
- Melakukan pengkajian nyeri - Melakukan pengkajian nyeri - Melakukan pengkajian nyeri
Hasil: Hasil: Hasil:
P: Limfoma maligna P: Luka Operasi POH-0 P: Luka Operasi POH-1
Q: - Q: seperti teriris Q: seperti teriris
R: Regio inguinal bilateral R: Regio inguinal bilateral R: Regio inguinal bilateral
S: 0/NRS S: 3 NRS S: 1 NRS
T: - T: Hilang timbul, 4-6x T: Hilang timbul, 2-3x
- Mengobservasi TTV - Mengobservasi TTV - Mengobservasi TTV
Hasil Hasil Hasil
TD: 102/67 mmHg TD: 114/72mmHg TD: 100/66mmHg
N: 63x/mnt N: 64x/mnt N: 66x/mnt
S: 36.4 0C S: 36.5 0C S: 36.4 0C
P: 18x/mnt P: 18x/mnt P: 18x/mnt
SPO2: 97% SPO2: 98% SPO2: 96%
- Mengajarkan relaksasi napas unuk - Menganjurkan melakukan distraksi dengan - Menganjurkan mendengarkan musik murottal
mengurangi nyeri berbicara bersama keluarga untuk untuk mengurangi nyeri
Hasil: mengurangi nyeri Hasil:
Pasien mampu melakukan relaksasi napas Hasil: Pasien mengatakan ingin mendengar music
dalam Pasien mampu melakukan teknik distraksi murottal
- Kolaborasi pemberian analgetik ketorolac - Penatalaksanaan pemberian analgetik ketorolac
30 mg/ 8 jam/ IV 30 mg/ 8 jam/ IV
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
(Senin, 27/02/2023) (Selasa, 28/02/2023) (Rabu, 01/03/2023)
S: S: S:
- Pasien mengatakan terdapat benjolan - Pasien mengatakan nyeri pada - Pasien mengatakan nyeri sudah
pada selangkangan perut bagian bawah berkurang
O: O: O:
-Karakteristik Nyeri
-Karakteristik Nyeri P: Luka Operasi POH-0 -Karakteristik Nyeri
P: Limfoma maligna Q: seperti teriris P: Luka Operasi POH-1
Q: - R: Regio inguinal bilateral Q: seperti teriris
R: Regio inguinal bilateral S: 2 NRS R: Regio inguinal bilateral
S: 0/NRS T: Hilang timbul, 4-6x S: 1 NRS
T: - - TTV T: Hilang timbul, 2-3x
- TTV Hasil - TTV
Hasil TD: 114/72mmHg Hasil
TD: 102/67 mmHg N: 64x/mnt TD: 100/66mmHg
N: 63x/mnt S: 36.5 0C N: 66x/mnt
S: 36.4 0C P: 18x/mnt S: 36.4 0C
P: 18x/mnt SPO2: 98% P: 18x/mnt
SPO2: 97% A: Nyeri Akut SPO2: 96%
A: Nyeri Akut A: Nyeri Akut
P:
P: P:
- Kaji karakteristik nyeri
- Kaji karakteristik nyeri - Observasi TTV - Kaji karakteristik nyeri
- Observasi TTV - Anjurkan relaksasi napas dalam - Observasi TTV
- Anjurkan relaksasi napas dalam - Ajarkan teknik distraksi - Anjurkan relaksasi napas dalam
- Ajarkan teknik distraksi - Kolaborasi pemberian analgesik - Anjurkan melakukan teknik distraksi
- Kolaborasi pemberian analgesik - Penatalaksanaan pemberian analgesik
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed 2.).
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesi.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1 st.).
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (3 st 1).
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia.