KASUS INTERNA
“CHRONIC MYELOGENOUS LEUKEMIA (CML) PADA TN.R (18 TAHUN)”
RUANG PERAWATAN INTERNA RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO
OLEH:
ANISA SUSIANTI
R014211030
KELOMPOK XII
SAMPUL
SAMPUL....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
SOAL KASUS...........................................................................................................................1
PENGKAJIAN...........................................................................................................................2
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN..............................................................................7
ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................1
ii
SOAL KASUS
Tn. R, 18 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 19 Maret 2019. Saat ini dirawat di
perawatan interna dan dikaji pada tanggal 20 Maret 2019.
Diagnosis masuk; CML
Diagnosis medis; CML fase kronik, anemia, trombositosis, koagulasi
Keluhan saat dikaji; demam.
Riwayat keluhan; pasien mengeluh demam sejak satu hari yang lalu disertai dengan
perdarahan pada gusi yang sudah dialami sejak 3 hari yang lalu.
Psikososial/ekonomi; status pelajar belum menikah, tinggal bersama orangtua.
Riwayat hospitasilisasi; pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama di RS
Bhayangkara Makassar selama 1 minggu.
Pemeriksaan fisik;
TD : 110/80 mmHg (berbaring) S : 38,7ºC P : 20x/menit N :114x/menit SaO2 : 98% TB :
160 cmBB : 53 kg IMT : 16,4 kg/m2
Pemeriksaan Penunjang
Terapi Medikasi; N-Ace 200mg/24 jam/oral, Adona 1 amp/drips/24 jam, paracetamol
500mg/12 jam/oral, Glivec 200mg/12 jam/oral, Ceftazidime 1 gr/12jam/iv, As. Traneksamat
1 tab/12jam/oral.
1
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
Nama/RM : Tn. R
Jenis Kelamin : L
Umur : 18 tahun
Ruangan : Ruang Perawatan Interna
Data Pengkajian
Tanggal : 20 Maret 2019 Jam : S : 38,7 °C P : 20 x/menit N : 114 x/menit SaO2 : 98%
Cara dengan : TD : 110/80 mmHg
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring
⃝ Brankard ⃝ Lainnya : ⃝ Duduk
Datang melalui : TB : 160 cm BB : 53 kg IMT : 16,4 kg/m 2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : CML
Diagnosis Medis : CML fase kronik, anemia, trombositosis, koagulasi
Keluhan saat dikaji : demam
Keluhan utama : pasien mengeluh demam sejak satu hari yang lalu disertai dengan perdarahan pada gusi yang
sudah dialami sejak 3 hari yang lalu
Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : tipe 2
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alkohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes :
⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :
⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental :
⃝ Lainnya :
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya : pelajar
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan :
Pernah dirawat denan keluhan yang sama di RS RS Bhayangkara Makassar selama 1 minggu
2
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
⃝Gangguan endengaran :
⃝ Gangguan penciuman :
⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase:
⃝Nyeri : ⃝Lesi:
Catatan:
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan :
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia
INTESTINALGASTRO
Catatan :
Pasien tidak nafsu makan
GINEKOLOGIGENITOURINARI/
3
⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif
⃝ vertigo ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang
⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia
NEUROLOGI
Catatan :
4
Assassment)
orang
Berpindah/berjalan 1. Tidak mampu 2.dengan kursi 3. dibantu 1 4.mandiri
roda orang
Memakai baju 1. tergantung 2.sebagian 3. mandiri
dibantu
Naik turun tangga 0. tidak mampu 1.sebagian 2. mandiri
dibantu
Mandi 1. tergantung 2.mandiri
Total Skor = 10 (ketergantungan sedang)
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang,
5-8 : ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0
terakhir
Diagnosis medis Tidak = 0 Ya = 15 15
skunder > 1
Alat bantu jalan Dibantu orang Penopang = 15 Furniture = 30 0
=0
FALL RISK
Medikasi :
Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan
⃝ aktivitas ⃝ Emosi
⃝ Lainnya :
MEDIKASI
5
seperti nyeri haid dan sakit peradangan, yaitu prostaglandin.
gigi. Dengan penurunan kadar prostaglandin
di dalam tubuh, tanda peradangan
seperti demam dan nyeri akan
berkurang.
Glivec 200mg/12 Glivec adalah obat Imatinib merupakan inhibitor tirosin
jam/oral berbentuk tablet, kinase yang menghambat tirosin kinase
mengandung Imatinib BCR-ABL yang diciptakan oleh kelainan
mesilate yang diindikasikan kromosom Philadelphia pada leukemia
untuk pengobatan pada myeloid kronis (CML). Imatinib
kanker. memblokir proliferasi dan menginduksi
apoptosis dalam garis sel positif BCR-
ABL, serta sel-sel leukemia dari CML
positif kromosom Philadelphia. Imatinib
juga menghambat reseptor kinase
untuk faktor pertumbuhan turunan
trombosit (PDGF) dan faktor sel induk
(SCF), c-kit, PDGF- dan peristiwa seluler
yang dimediasi SCF.
Ceftazidime 1 gr/12 jam/IV Ceftazidime adalah obat Ceftazidime termasuk ke dalam
antibiotik untuk mengobati antibiotik sefalosporin generasi ketiga
infeksi bakteri. Beberapa yang bekerja dengan cara mengganggu
penyakit infeksi yang bisa pembentukan dinding sel bakteri,
ditangani dengan obat ini sehingga bakteri mati. Perlu diketahui
adalah pneumonia, bahwa obat ini tidak bisa mengobati
meningitis, infeksi tulang infeksi yang disebabkan oleh virus atau
dan sendi, peritonitis, serta jamur. Ceftazidime bekerja dengan cara
infeksi saluran kemih. mengikat satu atau lebih protein
pengikat penisilin yang dengan
sendirinya menghambat transpeptidasi
akhir sintesis peptidoglikan di dinding
sel bakteri. Hal ini kemudian
memperlambat biosintesis dan
menahan rakitan dinding sel yang
mengakibatkan kematian sel bakteri.
Traneksamat 1 tab/12 jam/oral Obat untuk menghentikan Asam traneksamat bekerja dengan cara
pendarahan menghambat hancurnya bekuan darah
yang sudah terbentuk. Dengan
demikian, perdarahan bisa berhenti.
Selain digunakan untuk menghentikan
perdarahan pada kondisi yang telah
disebutkan di atas, asam traneksamat
juga bisa digunakan pada hemofilia
atau hereditary angiodema
PEMERIKSAAN PENUNJANG
6
Pemeriksaan Hasil Satuan Rentang Normal Interpretasi
3 3
WBC 231.900 10 /mm 4400-11300 Dibawah normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
6 3
RBC 3.80 10 /mm 4,5-6,5 Dibawah normal
HGB g/dL 13,0-18,0
HCT 26.3 % 40-52 % Dibawah normal
MCV 23.7 fL 80-100 Dibawah normal
MCH pg 26-34
MCHC gr/dl 32-36
PLT 1165 103/mm3 150-450 dibawah normal
7
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN
No. RM :-
Inisial Pasien : Tn. R
No Data Fokus Analisa Masalah
.
1. DS: Hipertermi
Pasien mengeluh
demam yang sudah
dialami sejak 3 hari yang
lalu.
DO:
S : 38,7ºC
N :114x/menit
Ada peningkatan
WBC
WBC: 231.900
8
2. DS: Keletihan
Pasien mengatakan
lemah letih, tidak
bisa beraktivitas
normal
DO:
Barthel index:
ketergantungan sedang
RBC dibawah normal
(3,8 jt)
Anemia
Mata anemis
Pasien memiliki
mobilitas yang terbatas
ADL terbatas, butuh
bantuan
9
4. Faktor Risiko: Risiko perdarahan
Pasien mengeluh
perdarahan pada gusi
yang sudah dialami
sejak 3 hari yang lalu.
Proses penyakit
(CML fase kronik)
Trombositopenia
Penurunan faktor
koagulasi
10
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan/Luaran Intervensi Rasional
1. Hipertermia b/d peningkatan Setelah diberikan intervensi Manajemen hipertermia:
laju metabolisme selama 1x24 jam, pasien tidak Observasi:
memiliki keparahan gangguan Identifikasi penyebab - mengurangi keterpaparan
Kategori: Lingkungan pertukaran gas dengan kriteria hipertermia dengan agen penginfeksi
Subkategori: keamanan dan hasil: Monitor suhu tubuh dan - mengetahui suhu aktual
proteksi nadi
SDKI hal. 284 Termoregulasi Teraupetik: - meningkatkan kenyamanan
- suhu tubuh cukup memburuk Sediakan lingkungan pasien
(2) ke mambaik (5) yang nyaman - mengurangi perasaan sesak dan
- Nadi dalam rentang normal Longgarkan pakaian atau gerah
(60x/menit-100x/menit) pakaian yang ringan - memenuhi kebutuhan cairan
Berikan cairan oral - menurunkan suhu tubuh secara
Lakukan kompres hangat efektif
11
No Diagnosa Tujuan/Luaran Intervensi Rasional
pasien dapat berkurang dengan - monitor lokasi dan sumber - untuk mengidentifikasi
Domain 4: aktivitas/istirahat kriteria hasil: ketidaknyamanan/nyeri yang penyebab keletihan
Kelas 3: keseimbangan energi dialami pasien selama aktivitas berkepanjangan yg dialami
NANDA 2017, hal.239 Tingkat kelelahan pasien
- pilih intervensi untuk - intervensi farmakologi dapat
- kelelahan dari cukup berat (2) mengurangi keletihan baik secara memperbaiki keletihan pasien
ditingkatkan ke ringan (4) farmakologi maupun non dari dalam (misal pemberian zat
- kegiatan sehari-hari (ADL) dari farmakologi besi, atau suntuk insulin untuk
sangat terganggu (1) ditingkatkan hipoglikemi)
ke tidak terganggu (5) - lakukan ROM aktif dan pasif - ROM aktif pasif meruapakn
- Hematokrit dari sangat untuk menghilangkan ketegangan latihan peregangan otot paling
terganggu (1) ditingkatkan ke otot hemat energi
tidak terganggu (5) - anjurkan aktivitas fisik - memberi kesempatan pasien
- metabolisme dari sangat misalnya ambulasi, ADL sesuai untuk tetap melakukan aktivitas
terganggu (1) ditingkatkan ke dengan kemampuan (energi) sebagai latihan pergerakan
tidak terganggu (5) pasien
- instruksikan orang terdekat - melibatkan keluarga untuk
mengenai teknik perawatan diri membantu melakukan perawatan
yang memungkinkan penggunaan diri pasien yang mengalami
energi sehemat mungkin keletihan
3. Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3 x 24 tidak Observasi:
berhubungan dengan faktor terjadi ketidakseimbangan Monitor jumlah kalori
biologis nutrisi:kurang dari kebutuhan dan jenis nutrisi yang
tubuh, dengan kriteria: dibutuhkan
Domain 2: Nutrisi Monitor berat badan
Kelas 1: makan Status nutrisi Teraupetik
NANDA 2017, hal.177 Peningkatan asupan Melakukan oral care
makanan Atur diet yang dibutuhkan
Tidak terjadi penurunan seperti menyediakan
berat badan makanan yang mengandung
12
No Diagnosa Tujuan/Luaran Intervensi Rasional
HCT dalam rentang karohidrat, zat besi, protein
normal 37%-47% tinggi, memberikan vitamin,
(NOC, 2013) mineral sesuai kebutuhan
Ciptakan lingkungan yang
nyaman (bersih, berventilasi,
bebas dari bau yang
menyengat) saat
mengkonsumsi makanan
Edukasi
Anjurkan pasien dan
keluarga terkait dengan
kebutuhan makanan misalnya
menganjurkan makan
makanan yang mengandung
karbohidrat, zat besi, protein
tinggi, vitamin, mineral
sesuai kebutuhan
Anjurkan keluarga
membawa makanan kesukaan
pasien
Menyarankan
menggunakan bumbu atau
rempah sebagai alternative
garam
Kolaborasi
Kolaborasikan dengan
ahli gizi untuk meningkatkan
diet
(NIC, 2013)
13
No Diagnosa Tujuan/Luaran Intervensi Rasional
keperawatan selama 3 x 24 tidak Observasi:
Kategori: Fisiologis terjadi Risiko perdarahan, dengan Monitor tanda dan gejala - mencegah presipitasi
Subkategori: sirkulasi kriteria: perdarahan perdarahan
SDKI halaman 42 Monitor koagulasi - mengetahui kadar koagulasi
Tingkat perdarahan tubuh
Tidak ada perdarahan Teraupetik:
pada gusi Pertahankan bed rest - mengurangi tekanan yang
Tidak terjadi selama perdarahan membuat darah semakin aktif
trombositosis keluar
Tidak terjadi gangguan Batasi tindakan invasive, - mengurangi adanya bukaan
koagulasi jika perlu kulit pemicu perdarahan
14
No Diagnosa Tujuan/Luaran Intervensi Rasional
Keamanan/Perlindungan jatuh dengan kriteria hasil: tingkat kelelahan dengan dimiliki pasien
Kelas 2: Cedera fisik ambulasi
NANDA 2017, hal.410 Perilaku pencegahan jatuh - Gunakan teknik yang tepat - untuk meminimalisir
- klien meminta bantuan jika untuk memindahkan pasien dari kemungkinan klien terjatuh
membutuhkan dan ke kursi roda, tempat tidur,
- klien menggunakan pegangan toile, dan lainnya
tangan jika diperlukan - Ajarkan anggota keluarga - melibatkan anggota keluarga
mengenai faktor risiko yang agar kemungkinan klien jatuh
berkontribusi terhadap kejadian semakin minimal
jatuh dan bagaimana keluarga
dapat menurunkan risiko ini
- Kolaborasi dengan anggota tim - membantu mengurangi risiko
kesehatan lain untuk jatuh melalui jalur farmakologis
meminimalkan efek samping dari
pengobatan yang berkontribusi
pada kejadian jatuh (misal
hipotensi, hipoglikemi)
15
DAFTAR PUSTAKA