Anda di halaman 1dari 42

REHABILITASI MENTAL

DAN KEDARURATAN
PSIKIATRI
REHABILITASI
MENTAL
Rehabilitasi
Definisi

• Proses membantu individu kembali


pada tingkat fungsi yang tertinggi dari
tingkat kemampuan fungsionalnya.

Tujuan

• Hidup mandiri
• Berfungsi dalam komunitas
• Mengembangkan keterampilan
• Dukungan dalam hidup
Aspek
Aspek Aspek
Vocational
Medik Psikososial
(kemahiran)
Bertujuan
mengembangkan
fungsi Bertujuan
Bertujuan
keterampilan meningkatkan
meningkatkan
sosial dan keterampilan
kepatuhan
perilaku yang produktif
berobat melalui
normative dan berguna
edukasi rehabilitan
sehingga sehingga
mengenai penyakit
mencapai memperoleh
dan pengobatan
penyesuaian diri kesempatan untuk
termasuk efek
yang lebih baik, mendapatkan
samping obat
sadar terhadap pekerjaan
hak asasi dan
harga diri
Karakteristik Pasien dengan Gangguan Jiwa
Berat atau Kronis

Gejala Primer
• Halusinasi
• Waham
• Hiperaktif
• Perilaku Kekerasan
Gejala Sekunder
• Kesepian
• Isolasi Sosial
• Perawatan diri kurang
Aktifitas
kehidupan
sehari-
hari

Hubungan
Tidak taat antar
manusia

Masalah
utama

Kurang Harga diri


terampil rendah

Kurang
motivasi
Tahapan Rehabilitasi
Tahapan Tahap Tahap
Persiapan Penempatan Pengawasn

• Orientasi : • Upaya • Tindak lanjut


mencari pemulangan setelah
bimbingan orang pasien ke pemulangan
yang profesional keluarga, tempat pasien, cth : home
• Identifikasi : kerja, atau visit, job visit dan
mengkaji masyarakat dan kegiatan after care
perasaan pasien , instansi lain (perawatan
memberi orientasi termasuk usaha lanjutan)
positif akan resosialisasi
perasaan dan
kepribadiannya
serta memberi
kebutuhan yang
diperlukan
Terapi Kerja

Terapi Keterampilan
Sosial
Rehabilitasi Psikiatri
Sosio-terapi

Terapi Kognitif
Terapi Kerja
Terapi yang bertujuan membangkitkan aktivitas
positif melalui pekerjaan atau aktivitas lain yang
bersifat terapeutik.
Terapi harus dalam waktu relatif singkat 2-3
minggu/penderita
Kegiatan berupa:
1.Pekerjaan
Kerajinan tangan, melukis, seni, menjahit,
menyulam, mengukir, kegiatan pertukangan
kayu, besi, dll.
2.Non Pekerjaan
Relaksasi, rekreasi, olahraga, kegiatan
rumah tangga, dll.
Latihan Kerja (Vocational
Training)

Latihan yang diberikan kepada penderita agar


memiliki keterampilan kerja untuk bekal kembali
ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan
berguna.

Biasanya latihan kerja dibagi dalam 3 tahap:


• Tahap percobaan: kurang lebih 1-2 bulan
• Tahap pengarahan: kurang lebih 1-3 bulan
• Tahap peningkatan: kurang lebih 3-6 bulan
Terapi Keterampilan Sosial
Disfungsi social meruapakan ciri khas skizofrenia.
Orang yang sakit mengalami kesulitan untuk
memegang peranan sosial, seperti pekerja,
menjadi pasangan hidup, dan teman, dan
mengalami kesulitan untuk melakukan sesuatu
ketika dibutuhkan interaksi sosial, misalnya :
Proses negosiasi
Meminta bantuan untuk memecahkan masalah
Tujuan terapi keterampilan sosial

Perbaikan Keterampilan sosial dalam situasi


tertentu

Penggunaan keterampilan yang diperoleh untuk


situasi yang sama

Akuisisi atau belajar kembali keterampilan sosial


dan percakapan

Menurunkan kecemasan sosial.


Sosio- Terapi (Milieu Theraphy)

Terapi yang memakai milieu atau lingkungan sebagai


model pengobatan

Ciri utama :

• Pendidikan merupakan agen terapi yang aktif dan


bukan penerima yang pasif
• Demokratis sama derajat, kebersamaan, serba boleh
• Merupakam masyarakat kecil, biasanya
menginap,komunikasi yang tetap dan adekuat
meliputi seluruh masyarakat (komunitas).). Pertemuan
teratur setiap hari pada keadaan gawat serta dihadiri
semua anggota
• Pengambilan keputusan dilakukan secara konsensus
Tujuan Sosio-terapi dalam upaya
rehabilitasi

Mempercepat proses rehabilitasi,


khususnya dalam penyesuaian
psikososial

Meyakinkan pada diri


Meningkatkan harga diri
rehabilitasi maupun
sehingga rehabilitan memiliki
lingkungan. Bahwa mereka
motivasi yang kuat untuk
memiliki kemampuan
memperoleh derajat
(potensi) yg dpt
kehidupan yang layak
dikembangkan.
Terapi Kognitif
Terapi kognitif adalah terapi terstruktur jangka
pendek yang menggunakan kerjasama aktif antara
pasien dan ahli terapi untuk mencapai tujuan
terapeutik.
Terapi juga dapat digunakan bersama- sama
dengan obat. Terapi kognitif telah diterapkan
terutama untuk gangguan depresif, tetapi terapi ini
juga telah digunakan pada gangguan panic,
obsesif kompulsif, gangguan kepribadian paranoid
dan gangguan somatoform.
Tujuan terapi kognitif
Adalah untuk menghilangkan depresi dan
mencegah rekurensinya dengan membantu pasien
Untuk mengindentifikasi dan menguji kognisi negatif.

Untuk mengembangkan skema alternative dan lebih


fleksibel.

Untuk mengulangi respon kognitif yang baru dan


respon perilaku yang baru.
Strategi dan Tehnik Terapi Kognitif

Secara keseluruhan terapi relatif singkat berlangsung sampai


kira-kira 25 minggu.

Ahli terapi harus mampu memancarkan pengalaman hidup


yang hangat dan dimengerti dari masing – masing pasien,
benar- benar murni dan jujur dengan dirinya sendiri dan
dengan pasien.

Terapi kognitif memiliki 3 komponen : aspek didaktik, tekhnik


kognitif dan tekhnik perilaku.
Aspek Aspek didaktik termasuk
penjelasan kepada pasien
diadaktik tentang trias kognitif, skema dan
logika yang salah.

Ahli terapi harus mengatakan


kepada pasien bahwa mereka
akan menyusun hip[otesis
bersama – sama dan mengujinya
selama perjalanan terapi.

Terapi kognitif mengharuskan


penjelasan lengkap tentang
hubungan antara depresi dan
pikiran, afek, perilaku, dan juga
alasan semua aspek terapi.
Pendekatan Kognitif
terdiri dari Empat
Proses
• Mendapatkan pikiran
automatis
• Menguji pikiran automatis
• Mengidentifikasi
anggapan dasar yang
maladaptive
• Menguji keabsahan
anggapan maladaptive
Teknik perilaku
• Teknik perilaku digunakan untuk menguji
dan mengubah kognisi maladaptif dan
tujuan keseluruhannya adalah untuk
membantu pasien mengerti
ketidakakuratan asumsi kognitifnya dan
mempelajari strategi dan cara baru
menghadapi masalah tersebut.
• Diantara tekhnik perilaku yang digunakan
adalah menjadwalkan aktivitas
penguasaan dan kesenangan, menyusun
tugas bertahap, latihan kognitif, latihan
kepercayaan diri, permainan peran (role
playing) dan tekhnik pengalihan.
KEDARURATAN PSIKIATRI
PENGERTIAN
Kegawatdaruratan Psikiatri

• Cabang Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kedokteran


Kedaruratan, yang dibuat untuk menghadapi kasus
kedaruratan yang memerlukan intervensi psikiatrik.

Diantaranya yang sering adalah

• Suicide (Bunuh Diri)


• Violence And Assaultive Behavior (Perilaku
Kekerasan Dan Menyerang)
• Kondisi gaduh gelisah
• Gejala EPS akibat penggunaan obat
• Delirium
Epidemiologi
• Laki-laki = wanita
• Lajang > menikah
• 20% melakukan bunuh diri
• 10% kekerasan
• Diagnosis yang lazim: gangguan mood (depresi-manik),
skizofrenia, ketergantungan alkohol.
• 40% perlu perawatan RS
• Malam hari
PERSIAPAN DI TEMPAT
PELAYANAN KEDARURATAN
PSIKIATRI
Pemisahan
Keamanan ruang secara
spesifik

Ketrampilan
dan sikap tim Psikofarmaka
yang bertugas
EVALUASI AWAL
Pasien
Pasien Datang diantar
rujukan sendiri oleh poliisi

Pasien gawat darurat psikiatrik

Tanda vital
Triage Kesadaran
Pemeriksaan medik,
neurologik
Triage psikiatrik Pemeriksaan
laboratorium

Evaluasi medik
Evaluasi psikiatrik: organik/fungsional

RABER Rawat inap Rawat


dengan psikiatrik jalan
disiplin ilmu
lain
5 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Keamanan • Dokter harus memastikan situasi di IGD


cukup aman bagi pasien, baik secara fisik
pasien maupun emosional

• Harus menilai apakah kasusnya medik,


Medik/Psikiatrik psikiatrik atau kombinasi keduanya.

• Yang penting bukan penegakan


diagnosisnya tapi penilaian seberapa jauh
Psikosis ketidakmampuannya dalam menilai realita
dan buruknya tilikan mempengaruhi
hidupnya.
• Pasien dengan kecenderungan
Suicidal/Homicidal bunuh diri harus diobservasi
secara ketat.

• Sebelum memulangkan pasien


harus dipertimbangkan apakah
Kemampuan pasien mampu merawat
merawat diri
sendiri dirinya sendiri dan
menjalankan saran yang
dianjurkan.
PERTIMBANGAN DALAM
PENEGAKAN DIAGNOSIS DALAM
DIAGNOSIS DAN TERAPI

Diagnosis

• Sedapat mungkin dilakukan


pemeriksaan dan konsultasi
medik untuk menyingkirkan
kemungkinan penyebab
organik.
Terapi

• Tujuan:
• Membantu pasien untuk dapatt
mengendalikan dirinya kembali
• Mengurangi/menghilangkan
penderitaannya
• Agar evaluasi dapat dilanjutkan
sampai didapat satu
kesimpulan akhir.
BUNUH DIRI

Bunuh diri adalah


kematian yang
diniatkan dan dilakukan
seseorang terhadap
dirinya sendiri.
FAKTOR RISIKO TINGGI UNTUK BUNUH
DIRI (Adam. K)
Bercerai atau
Gangguan
Wanita ditinggal mati
kesehatan jiwa (+)
pasangan hidupnya

Hubungan sosial
Riwayat keluarga yang buruk baik
Usia > 45 tahun
yang bermasalah terhadap
keluarga/lingkungan

Penyakit fisik kronis Cenderung


Tidak bekerja
(+) mengisolasi diri
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
menduga adanya resiko bunuh diri

Adanya ide bunuh diri/percobaan


bunuh diri sebelumnya

Adanya kecemasan yang tinggi,


depresi yang dalam & kelelahan

Adanya ide bunuh diri yang


diucapkan

Ketersediaannya alat atau cara


untuk bunuh diri

Adanya keputus-asaan yang


mendalam
Lanj.
Mempersiapkan warisan terutama
pada pasien depresi yang agitatif

Adanya krisis dalam kehidupan


baik fisik maupun mental

Adanya riwayat keluarga yang


melakukan bunuh diri

Adanya kecemasan terhadap


keluarga jika terjadi bunuh diri
Tatalaksana
Pencegahan yang utama

Hospitalisasi tergantung

• Diagnosis
• Beratnya Depresi
• Kuatnya ide bunuh diri
• Kemampuan pasien dan keluarga mengatasi
masalahnya
• Keadaan kehidupan pasien
• Tersedianya support sosial bagi pasien
• Ada tidaknya faktor resiko bunuh diri pada saat
kejadian
Tindakan awal

• Lakukan pertolongan
pertama jika diperlukan
DOKTER • Berikan penjelasan ke
KELUARGA keluarga pasien
/UMUM tentang kondisinya
• Rujuk pasien ke RS
terdekat
TINDAKAN KEKERASAN (VIOLENCE)

Violence adalah
agresi fisik yang
dilakukan seseorang
terhadap orang lain.

Jika hal itu diarahkan


kepada dirinya
sendiri, disebut
mutilasi diri atau
suicidal behaviour.
Gangguan
proses pikir misal
Skizofrenia

Gangguan
Manik/Episode
Manik

Depresi
Gangguan
Agitatif/Episode
Mental
Perilaku Depresi
kekerasan &
menyerang
Gangguan
Gangguan Fisik
Cemas

Reaksi Ekstra
Piramidal
Tanda-tanda adanya perilaku
kekerasan yang mengancam

• Kata-kata keras/kasar atau • Adanya halusinasi dengar


ancaman akan kekerasan yang memerintahkan
• Perilaku agitatif untuk melakukan tindak
• Membawa benda-benda kekerasan
tajam atau senjata • Kegelisahan katatonik
• Adanya pikiran dan • Episode Manik
perilaku paranoid • Episode Depresi Agitatif
• Adanya penyalah gunaan • Gangguan Kepribadian
zat/intoksikasi alkohol tertentu
• Adanya penyakit di Otak
(terutama di lobus frontal)
Hal yang perlu diperhatikan

• Adanya ide-ide kekerasan disertai rencana dan


sarana yang tersedia
• Adanya riwayat kekerasan sebelumnya
• Adanya riwayat gangguan impuls termasuk
penjudi, pemabuk, penyalahgunaan zat
psikoaktif,percobaan bunuh diri ataupun melukai
diri sendiri, Psikosis.
• Adanya masalah dalam kehidupan pribadi yang
nyata
Dokter keluarga/dokter umum

• Rujuk RS yang
Masalah lengkap fasilitasnya

fisik?

• Rujuk ke RS
Masalah Jiwa/perawatan
jiwa
mental?
Jika kondisi gaduh gelisah murni karena
masalah mental tidak terlalu berat & cukup
kooperatif dapat diberikan:
• Haloperidol 0,5 – 1,5mg 3x/h
• Chorpromazine 25 mg 3x/h
• Diazepam 2,5 - 5mg 3x/h atau lorazepam 0,5
– 1mg 3x/h
• Risperidone 0,5 - 1mg 2x/h
• Olanzepine 5mg 1x/h
• Quetiapin 25mg 2x/h
• Clozapin 25mg 2x/h
• Anipriparole 10mg 1x/h
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai