Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN

KEPERAWATAN

Kegawatdaruratan
Sistem Endokrin
A. Kegawatdaruratan Diabetik
1. Hipoglikemia
a) Definisi
GD <60 - 70 mg/dL dan keadaan berat GD <40 mg/dL
(GD normal berkisar 80-120 mg/dL) (Hammond, 2013).
b) Penyebab
Variatif. Tapi dihubungan dengan :
 Asupan makanan tidak mencukupi
 Overdosis insulin
 Peningkatan aktivitas
 Konsumsi alcohol
c) Manifestasi klinis
 Ringan :  Sedang :
 Gemetar  Perubahan perilaku; mudah
 Berkeringat marah, kebingungan

 Takikardia  Sakit kepala


 Kelaparan  Mengantuk
 Pucat  Berbicara cadel
 Kesemutan  Kelemahan
 Kecemasan, palpitasi  Gaya berjalan sempoyongan
 Gelisah  Penglihatan kabur
Lanjutan
 Berat (kedaruratan medis)
Kejang
Koma
Kerusakan saraf permanen
Penanganan
“Jika tidak yakin apakah pasien sedang mengalami hipoglikemia
atau tidak dan kadar glukosa darah tidak diketahui, maka tangani
seolah-olah pasien mengalami hipoglikemia”
a) Pada pasien sadar
 Cek GD
 Analisis serum glukosa darah
 Berikan 15-20 gram rapid acting oral glucose
 Karbohidrat dosis kedua jika serum glukosa belum membaik dalam 15 menit
 Karbohidrat kompleks jika serum glukosa mengalami peningkatan.
b) Pasien penurunan kesadaran atau tidak sadar
 Cek C, A dan B
 Cek GD
 Berikan 50% dextrose, 25 sampai 30 ml intravena untuk pasien
dewasa. Pada anak-anak berikan 25% dextrose dan berikan 10%
sampai 12,5% dekstrose untuk neonatus dan bayi
 Pertimbangkan pemberian infuse dextrose 5% dalam air (D5W)
atau dextrose 10% dalam air (D10W) secara kontinue
 Lakukan pencegahan kejang
2. Kegawatdaruratan hiperglikemi; DKA
a. Definisi
Diabetes ketoasidosis (DKA) adalah keadaan kegawatan atau akut dari diabetes tipe
1, disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat
kekurangan atau defisiensi insulin. DKA dikarakteristikkan dengan hiperglikemia,
asidosis dan keton sebagai akibat dari kurangnya insulin (Krisanty, 2016)
b. Faktor pencetus
 Kekurangan insulin
 Peningkatan konsumsi/ produksi glukosa
 Infeksi
 Farmakoterapi (steroid, phenytoin, thiazide diuretic)
 Stress berat (pembedahan, infark miokard)
Manifestasi Klinis
• Takikardia, hipotensi
• Berkurangnya volume: kulit kering dan turgor kulit buruk, membran
mukosa kering
• Kelelahan
• Perubahan status mental akut dari rasa kantuk menjadi koma
• Napas berbau aseton (napas berbau buah)
• Pernapasan Kussmaul (cepat, dalam): tubuh mencoba untuk
mengkompensasi asidosis metabolik dengan mengeluarkan karbondioksida
• Nyeri perut tanpa kekakuan, bising usus berkurang (Hammond, 2013)
Pemeriksaan diagnostik
• Glukosa serum >300 g/ dL tetapi tidak >800 mg/ dL
• Keton urine positif kuat
• Keton serum >3 mOsm/ L
• pH darah <7,30
• Serum bicarbonate <15 mEq/ L
• Osmolalitas serum meningkat tetapi biasanya <330
mOsm/L
Manajemen Kegawatdaruratan
1. Cek C, A, B
2. Masalah utama DKA adalah DEHIDRASI dan ASIDOSIS
 IV line dengan salin normal 1 L untuk 1 jam pertama 1 L
berikutnya untuk 2 jam berikutnya
 Regular insulin melalui intravena (5 sampai 10 unit/ jam),
sebaiknya diberikan melalui infus. Perawat mengisi tube
dengan sekitar 50 mL cairan insulin pada tahap awal,
sehingga dosis terapi berjam-jam tidak akan terganggu
kemudian.
3. Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar (SHH)
1. Definisi
Sindrom hiperglikemik hiperosmolar (SHH) adalah suatu kondisi serius ketika
hiperglikemia dan hiperosmolaritas mendominasi perubahan sensorium (sensasi
kewaspadaan), ketosis minimal atau tidak ada. Defek biokimia dasar adalah tidak adanya
insulin yang efektif atau resistensi insulin (Brunner & Suddarth, 2013).
2. Etiologi
 Sering dikaitkan dengan DM Tipe 2
 Infeksi, infark miokard, stroke
 Obat-obatan
 Kelainan ginjal
 Tube fiding tanpa aliran bebas
Manifestasi Klinis
• Dehidrasi (penurunan volume yang signifikan, mukosa kering, mulut kering),
hiperglikemia ekstrim, ketidakseimbangan elektrolit, hiperosmolaritas, dan
perubahan status mental.
• Kelemahan
• Poliuria, polidipsi
• Takikardia pada kasus yang berat, hipotensi ortostatik
• Anoreksia dan mual muntah
• Perubahan status mental akut, lesu, atau koma. Status mental berkolerasi dengan
osmolaritas serum
• Kejang (Hammond, 2013).
Pemeriksaan Diagnostik
• Hiperglikemia lebih dari 600 mg/ dL
• Peningkatan osmolalitas plasma lebih dari 315 mOsm/ kg
• Serum bikarbonat lebih dari 15 mEq/ L
• pH arteri dalam batas normal
• Keton serum positif
• Glukosa positif dalam urine namun tidak ada keton.
Manajemen Kegawatan
1. Cek C, A dan B
2. Prinsip penanganan dasar adalah hidrasi dengan
normal salin IV line
 Penggantian cairan
 Pengurangan serum glukosa
 Penggantian elektrolit
Kegawatdaruratan Tiroid
1. Hipertiroid (Badai Tiroid) b. Etiologi
a. defenisi • Stress
penyakit Graves, yaitu gangguan • Manipulasi kelenjar thyroid
autoimun yang menyebabkan stimulasi • Reaksi otot yang parah
terus menerus dari kelenjar tiroid • Operasi
(Hammond, 2013).
• Trauma
• Infark miocard
• Infeksi
• DKA
• Embolisme (Hammond, 2013)
Tanda dan Gejala Pemeriksaan Diagnostik
Peningkatan suhu tubuh  Pemeriksaan serum panel
thyroid
 Disfungsi sistem saraf Peningkatan triiodothyronin
pusat (T3)
Disfungsi cardiovascular Peningkatan thiroksin (T4)
 Disfungsi gastrointestinal Peningkatan thiroksin bebas
(T4 bebas)
Penurunan thyroid stimulating
hormon (TSH)
Penanganan
1. Cek C, A, dan B
2. Identifikasi penyebab dan manajemen cepat terhadap
manifestasi sistemik yang muncul
3. Pasang IV line untuk asupan cairan dan metabolic
4. Berikan PCT
5. Berikan agen beta blocking
6. Berikan obat anti tiroid
Myxedema/ Koma Hipotiroid

Definisi Etiologi
• Infeksi
kondisi yang
• Gagal jantung
menggambarkan gejala
ekstrem hypotiroid berat • Obat-obatan

atau keadaan • Trauma, operasi

kegawatdaruratan • Paparan suhu dingin


hypotiroid • Stres
Tanda dan Gejala
 Tanda-tanda penurunan metabolisme; hipotermi,
bradikardi, tekanan darah sistolik <100, hipoventilasi.
 Tanda-tanda hipotiroidisme lama; edema periorbital, lidah
bengkak, suara serak, kulit kering, nonpitting edema
ekremitas bawah, kelelahan, dan kelesuan.
 Kejang pada pasien dengan koma
 Bentuk psychosis (gangguan pikiran; delusi dan halusinasi)
Penanganan
Cek C, A, dan B
Advanced airway management sesuai kebutuhan
Rehidrasi perlahan dan penggantian natrium
Pemanasan pasif untuk mengatasi hipotermi
Penggantian hormon tiroid intravenous
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai