Anda di halaman 1dari 18

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN
SLE ( SYSTEMIC
LUPUS
ERYTHEMATOSUS
)
Members Of 5 Group
01 02 03
Tata Eka Aprilia Titin Febrianti Wafiq Azizah
(P07120419067) (P07120419068) (P07120419069)

04 05 06
Wulan Purnama Zuriyatun Satrio Budi
Sari H. Toyyibah Santoso
(P07120419070) (P07120419072) (P07120317069)
Definisi
● Lupus adalah penyakit yang terjadi karena kelainan dalam sistem pertahanan
tubuh (sistem imun)
● Sistem imun normal akan melindungi kita dari serangan penyakit yang
diakibatkan kuman, virus, dan lain-lain dari luar tubuh kita. Tetapi pada
penderita lupus, sistem imun menjadi berlebihan, sehingga justru menyerang
tubuh sendiri, oleh karena itu disebut penyakit autoimun
● Menyebabkan peradangan diberbagai organ tubuh sehingga penyakit ini
disebut dengan sistemik karena hampir mengenai semua organ tubuh
Etiologi
 faktor resiko terjadinya
SLE  Obat

 Genetik  Imunitas
 Hormon
 infeksi
 Sinar UV
 stress
Klasifikasi lupus

Systemic Lupus
Discoid Lupus Erythematosus
Lupus induksi
Lesi berbentuk lingkaran atau penyakit radang atau inflamasi
obat
Lupus yang disebabkan oleh
cakram timbul di kulit kepala, multisistem dikarakterisasi oleh adanya induksi obat tertentu
telinga, wajah, lengan, gangguan disregulasi sistem imun berupa
punggung, dan dada peningkatan sistem imun dan produksi
autoantibodi yang berlebihan
Patofisiologi
Penyakit sistemik lupus eritematosus ( SLE )
tampaknya terjadi akibat terganggunya regulasi
kekebalan yang menyebabkan peningkatan auto
anti bodi yang berlebihan. Gangguan
imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi
antara faktor-faktor genetik, hormonal (diusia
produktif), dan lingkungan.
Singkatnya patofisiologi SLE disebabkan oleh
respond imun yang abnormal
Pathway
Genetic, kuman,virus,lingkungan,obat-obatan tertentu
 
Gangguan imunoregulasi
 
Meningkatnya antibody yang berlebihan
 
Meningkatnya sel T sepresor yang abnormal
 
Antibodi menyerang organ – organ tubuh ( sel, jaringan
)
 
Penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan
 
Penyakit SLE
 
Mencetus penyakit inflamasi pada organ
Manifestasi klinis
 Menurut American College Of Rheumatology (ACR) ada 11 kriteria SLE
:
1. Ruam malar
2. Ruam discoid
3. Fotosensitifitas
4. Ulserasi dimulut atau nasofaring
5. Arthritis
6. Serosis :yaitu pleuritis atau perikarditis
7. Kelainan ginjal,yaitu proteinuria persisten >0,5gr/hari, atau adalah
silinder sel
8. Kelainan neurologic ,yaitu kejang -kejang atau psikosis
9. Kelainan hematologic, yaitu anemia hematolik atau lekepenia atau
limfopenia atau trombositopenia
10. Kelainan imonologic, yaitu sel LES positif atau DNA positif, atau anti
Sm positif atau tes serologic atau sifilis yang positif palsu
11. Antibody antinuclear positif
Pemeriksaan Penunjang

o Pemeriksaan darah
o Imunologi
o Fungsi ginjal
o Kelainan pembekuan yang berhubungan dengan antikoagulan lupus
o Serologi VDRL (sifilis)
o Tes vital lupus
Pengobatan
1. Terapi nonfarmakologi
Gejala yang sering muncul pada penderita SLE adalah lemah sehingga diperlukan keseimbangan antara
istirahat dan kerja, hindari kerja yang terlalu berlebihan, menghindari merokok, penggunaan sunblok SPF 15, dan
mengenakan pakaian tertutup disarankan untuk mengurangi paparan sinar UV yang terdapat pada sinar matahari
ketika akan beraktivitas di luar rumah

2. Terapi farmakologi
 NSAID ( nonsteroidal anti imflammatory drugs )
 Antimalaria
 Kortikosteroid
 Siklofosfamid
 Terapi hormon
 Antiinfeksi/Antijamur/Antivirus
Pencegahan
● Untuk menghindari penyakit lupus, ada kiat –kiat tertentu untuk mencegahnya, salah satunya
dengan pola hidup sehat
1. Pola makan
2. Jauhi rokok
3. Cukup tidur
4. Sinar UV
5. Hindari infeksi
6. Kelola stres
7. Olahraga
Komplikasi
1. Masalah ginjal
penderita SLE akan mengalami penyakit ginjal lupus nefritis yang berpotensi menjadi serius dan
disebabkan oleh peradanga dalam jangka waktu yang lama pada ginjal
2. Penyakit jantung
Penderita lupus SLE biasanya cenderung akan mengalami penyakit jantung yang dapat
menyebabkan jantung dan arteri meradang dan rusak
3. Komplikasi kehamilan
Lupus pada wanita biasanya tidak akan menyebabkan kondisi tidak subur, namun jelas dapat
meningkatkan resiko terjadinya komplikasi ketika kehamilan. Berbagai komplikasi kehamilan meliputi
pre-eklamsia, kelahiran prematur, keguguran, hingga kematian bayi baru lahir
Asuhan Keperawatan SLE
Pengkajian
● Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan pada gejala sekarang dan gejala yang
pernah dialami seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku, demam/panas, anoreksia dan efek gejala tersebut
terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.
● Kulit : Ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.
● Kardiovaskuler : Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura.Lesi eritematous papuler
dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan
permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tanga.
● Sistem Muskuloskeletal : Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi
hari.
● Sistem integumen : Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal
hidung serta pipi.Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
● Sistem pernafasan : Pleuritis atau efusi pleura.
● Sistem vaskuler : Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di
ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.
● Sistem Renal : Edema dan hematuria.
● Sistem saraf : Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang, korea ataupun manifestasi SSP
lainnya.
Diagnosa
● Nyeri kronis b.d ketidakmampuan fisik-psikososial kronis ( metastase, kanker, injuri
neurologis, arthritis )
● Peningkatan suhu tubuh b.d inflasi
● Kelelahan b.d kondisi fisik yang buruk karena suatu penyakit
● Kerusakan integritas kulit b.d deficit imunologi
Intervensi
● Nyeri kronis b.d ketidakmampuan fisik-psikososial kronis ( metastase, kanker, injuri neurologis, arthritis )
1. Tujuan : Nyeri kronis pasien berkurang
2. Kriteria hasil :
○ Tidak ada gangguan tidur
○ Tidak ada gangguan konsentrasi
○ Tidak ada gangguan interpersonal
○ Tidak ada ekspresi menahan nyeri dan ungkapan secara verbal
○ Tidak ada tegangan otot
3. Intervensi :
o Monitor kepuasan pasien terhadap managemen nyeri
o Tingkat istirahat dan tidur yang adekuat
o Kelola antianalgesik
o Jelaskan pada pasien penyebab nyeri
o Lakukan tehnik nonfarmakologis ( relaksasi masase punggung )
Implementasi
● Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan

Evaluasi
o Berdasarkan kriteria hasil
THANK YOU SO
MUCH
EVE
RYO
NE

Anda mungkin juga menyukai