0105]
Dalam artikel ini, kita akan belajar diagnosis keperawatan waham secara
komprehensif, namun dengan Bahasa sederhana agar lebih mudah dimengerti.
Kita akan mempelajari tanda dan gejala yang harus muncul untuk dapat mengangkat
diagnosis ini, bagaimana cara menulis diagnosis dan luaran, serta memilih intervensi
utamanya.
Baca seluruh artikel atau lihat bagian yang anda inginkan pada daftar isi berikut:
Untuk dapat mengangkat diagnosis ini, Perawat harus memastikan bahwa tanda dan
gejala dibawah ini muncul pada pasien, yaitu:
DS:
DO:
Bila data diatas tidak tampak pada pasien, maka Perawat harus melihat
kemungkinan masalah lain pada daftar diagnosis keperawatan, atau diagnosis
keperawatan lain yang masuk dalam sub kategori integritas ego pada SDKI.
Penyebab (Etiologi)
Penulisan Diagnosis
[masalah] + [penyebab] + [tanda/gejala].
Perhatikan:
1. Masalah = waham
2. Penyebab = stres berlebihan
3. Tanda/gejala = mengungkapkan isi waham., dst
4. b.d = berhubungan dengan
5. d.d = dibuktikan dengan
Pelajari lebih rinci pada: “Cara menulis diagnosis keperawatan sesuai SDKI.”
Luaran (HYD)
Dalam Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran utama untuk diagnosis
waham adalah: “status orientasi membaik.”
[Label] + [Ekspektasi] + [Kriteria Hasil].
Contoh:
Intervensi
Saat merumuskan intervensi apa yang harus diberikan kepada pasien, perawat
harus memastikan bahwa intervensi dapat mengatasi penyebab.
Namun bila penyebabnya tidak dapat secara langsung diatasi, maka perawat harus
memastikan bahwa intervensi yang dipilih dapat mengatasi tanda/gejala.
Selain itu, perawat juga harus memastikan bahwa intervensi dapat mengukur luaran
keperawatan.
Tindakan yang dilakukan pada intervensi ini berdasarkan SIKI, antara lain:
Observasi
Monitor waham yang isinya membahayakan diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan
Monitor efek terapeutik dan efek samping obat
Terapeutik
Tindakan yang dilakukan pada intervensi orientasi realita berdasarkan SIKI, antara
lain:
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Referensi