Oleh
Hasni
R014192020
CI LAHAN CI INSTITUSI
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ Belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya : pelajar
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan : -
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
MATA, TELINGA, HIDUNG
⃝ Batuk :- ⃝ Dispnea:-
⃝ Wheezing: - ⃝Kiri atas/bawah
⃝ Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 :
Catatan :
Tidak ada kelainan
INTESTINALGASTRO VASKULARKARDIO
⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling: ⃝ Edema:
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan :
Tidak ada kelainan
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik : 3
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝ Konstipasi: ⃝ Ostomi:
⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:
Catatan :
Nyeri pada perut bagian atas. Auskultasi: peristaltik usus 3 (5-34 kali/menit). Palpasi: teraba mas
pada kuadran kanan atas abdomen (RUQ). Perkusi: pekak di atas massa, pada bagian lain timpan
⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4
NUTRISI
⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo/nyeri kepala ⃝ Tremor ⃝ tidak seim
⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia ⃝ Sakit kepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise
⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan
Catatan :
Tidak ada kelainan
⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab
⃝ prosthesis ⃝ Warna kulit ⃝ teraba panas
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase :
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan
lukanya)
INTEGUMEN
Catatan :
Tidak ada kelainan
04 Februari 2020
Pemeriksaan Hasil Rentang Normal Interpretas
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 12.4 detik 10-14 Normal
INR 1.21 …
APTT 24.6 detik 22.0-30.0 Normal
Kimia Darah
Glukosa
GDS 140 mg/dl 140 Normal
MERIKSAAN LABORATORIUM
Fungsi ginjal
Ureum 30 mg/dl 10-50 Normal
kreatinin 0.60 mg/dl L(<1.3); P(<1.1) Normal
Fungs hati
Bilirubin total 1.36 mg/dl Dewasa (<1.1) Neonatus (<11.0) Hiperbilirubine
Bilirubin direk 0.93 mg/dl Dewasa (<0.30) Neonatus (<3.0) Hiperbilirubine
SGOT 88 U/L <38
SPGT 98 U/L <41
Albumin 3.1 gr/dl 3.5-5.0 Normal
Imunoserologi
Tumor marker
CEA 4.29 ng/ml 0-4.70 Normal
AFP 4.59 IU/ml 0-7.02 Normal
Kimia darah
Elektrolit
Natrium 132 mmol/l 136-145 Normal
Kalium 3.7 mmol/l 3.5-5.1 Normal
Klorida 100 mmol/l 97-111 Normal
*Jika perlu terutama pada kasus herediter
GENOGRAM
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN
No. RM : 910854
Inisial Pasien : Tn. A
No. RM : 910854
Inisial Pasien : Tn. A
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
No
(Nanda) (NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen nyeri
3x24 jam pasien memperlihatkan: a. Observai vital sign
Domain 12 kenyamanan 1. Tingkat nyeri b. Lakukan pengkajian nyeri secara
Kelas 1 kenyamanan fisik 2. Kontrol nyeri komprehensif
Dengan kriteria hasil: c. Observasi adanya petunjuk nonverbal
DS: Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, terkait nyeri maupun ketidaknyamanan
Pasien mengeluh nyeri perut bagian kanan atas frekuensi, dan tanda nyeri) terutama pada pasien yang tidak dapat
DO: Mampu mengontrol nyeri (mampu berbicara
menggunakan teknik nonfarmakologi/ d. Gunakan strategi komunkasi terapeutik
TTV untuk mengetahui pengalaman klien
relaksasi untuk mengurangi nyeri)
Tekanan darah: 100/50 mmHg terkait nyeri dan penerimaan klien
Mampu melaporkan bahwa nyeri berkurang
Nadi : 82 x/menit Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri terhadap nyeri
Pernapasan : 20 x/menit berkurang e. Pilih dan implementasikan tindakan yang
Suhu : 36 ℃ beragam seperti farmakologis dan non
farmakolois untuk memfasilitasi
Skala nyeri 6 (NRS 1-10)
penurunan nyeri
Pasien tampak gelisah f. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis seperti relaksasi nafas
dalam, aplikasi panas/dingin.
g. Kolaborasikan dengan tim kesehatan
unntuk menggunakan teknik farmakologi
jika memungkinkan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen nutrisi
tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang 3x24 jam pasien memperlihatkan: a. Identifikasi adanya alergi atau toleransi
Status nutrisi: (asupan makanan dan cairan) makanan pada pasien
Domain 2 Nutrisi Dengan kriteria hasil: b. Anjurkan pasien untuk makan dalam
Kelas 1 Makan Asupan makanan secara oral menjadi posisi duduk tegak
adekuat. Manajemen cairan
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada perut Asupan cairan secara oral menjadi a. Pantau tekanan darah, denyut jantung dan
DO: adekuat status pernapasan
Nyeri abdomen Asupan cairan intravena menjadi b. Periksa CRT pasien
Kurang minat pada makanan adekuat c. Periksa turgor kulit pasien
Terdapat distensi abdomen d. Berikan terpi IV sesuai yang telah
TTV ditentukan
Tekanan darah: 100/50 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36 ℃
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen saluran cerna
dengan malnutrisi 3x24 jam pasien memperlihatkan: a. Monitor bising usus
Fungsi gastrointestinal b. Ajarkan kepada keluarga agar mengurangi
Domain 3 Eliminasi dan pertukaran Dengan kriteria hasil: konsumsi makanan pembentuk gas
Kelas 2 Fungsi gastrointestinal Frekuensi BAB teratur c. Ajarkan pasien/keluarga untuk
Peristaltik usus meningkat mengonsumsi makanan tinggi serat,
DS: Nyeri perut berkurang dengan cara yang tepat
Pasien mengatakan belum pernah BAB selama 10 hari Distensi abdomen tidak ada d. Kolaborasikan penggunaan supositoria
terakhir rektal atau enema sesuai dengan
Pasien mengatakan nyeri pada perut
DO: kebutuhan
Terdapat distensi abdomen
Auskultasi: peristaltik usus 3 (5-34 kali/menit)
Palpasi: teraba massa pada kuadran kanan atas
abdomen (RUQ)
Perkusi: pekak di atas massa, pada bagian lain
timpani
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pengurangan kecemasan
terkini (perubahan status kesehatan) 3x24 jam pasien memperlihatkan: a. Menggunakan pendekatan yang tenang
1. Tingkat kecemasan dan meyakinkan
Domain 9 Koping/toleransi stress 2. Kontrol kecemasan diri b. Mengkaji tanda verbal dan non verbal
Kelas 2 Respons Koping Dengan kriteria hasil: kecemasan
Pasien tidak gelisah c. Memberikan informasi faktual terkait
Rasa cemas berkurang diagnosis, perawatan dan prognosis
DS: Tidak ada rasa cemas yang disampaikan d. Mendorong keluarga untuk mendampingi
Pasien sesekali menanyakan terkait kondisinya Pasien mampu beradaptasi dengan perubahan klien dengan cara yang tepat
(cemas terhadap penyakitnya) Terhindar dari perasaan negatif e. Mendengarkan klien berbicara
DO: Tidak ada peningkatan tekanan darah, f. Membantu klien mengidentifikasi situasi
Tekanan darah: 100/50 mmHg pernapasan, dan nadi yang memicu kecemasan
Nadi : 82 x/menit g. Menginstruksikan klien untuk
Pasien tampak lemah menggunakan teknik relaksasi
Pasien tampak gelisah
5. Resiko jatuh dengan faktor resiko kesulitan gaya Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pencegahan jatuh
berjalan 3x24 jam pasien/keluarga memperlihatkan: a. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau
Perilaku pencegahan jatuh fisik dari pasien yang mungkin
meningkatkan resiko jatuh pada lingkungan
Domain 11 Keamanan/perlindungan Dengan kriteria hasil:
tertentu
Kelas 2 Cedera fisik Pasien dapat meminta bantuan ketika aka b. Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan
berpindah tingkat kelelahan
Faktor resiko: Keluarga dapat menempatkan penghalang c. Identifikasi karakteristik dari lingkungan
Pasien mengeluh lemah untuk mencegah jatuh yang mungkin meningkatkan potensi jatuh
Pasien mengeluh kram pada kedua kaki (lantai licin)
Pasien dapat berjalan dengan baik d. Bantu ambulasi individu yang memiliki
Usia pasien:64 tahun
menggunakan pegangan tangan ketidakseimbangan
Pasien nampak gelisah
Pasien terlihat mengantuk Pasien dan keluarga dapat menyesuaikan e. Instruksikan pasien untuk memanggil
Fall risk (> 50 : resiko tinggi) ketinggian tempat tidur sesuai yang bantuan terkait pergerakan dengan tepat
diperlukan f. Instruksikan pasien untuk meminta banutan
saat kelur dari tempat tidur
g. Instruksikan keluarga agar mendampingi
pasien ketika akan ke kamar mandi
Rabu/ 19 08.00 a. Menganjurkan pasien untuk makan dalam Rabu, 19 Februari 2020
Februari 2020 posisi duduk tegak Pukul 15.30 WITA
(Hari Kedua) Hasil: S:
Megajarkan kepada keluarga agar saat O:
makan, pasien dalam posisi duduk tegak CRT pasien < 2 detik
b. Melakukan pemeriksaaan CRT pasien Turgor kulit bagus
Hasil: TTV:
Memeriksa CRT pasien (CRT < 2 detik) TD : 110/70 mmHg
c. Melakukan pemeriksaan turgor kulit pasien N : 80 x/menit
Hasil: P : 20 x/menit
Memeriksa turgot kulit pasien, turgor kulit A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pasien baik P : Lanjutkan intervensi
d. Memantau tekanan darah, denyut jantung dan Anjurkan pasien untuk makan dalam posisi duduk tegak
status pernapasan Pantau tekanan darah, denyut jantung dna status pernapasan
Hasil: Periksa CRT pasien
TD : 110/60 mmHg Periksa turgor kulit pasien
N : 88 x/menit
Berikan terapi intravena sesuai yang telah ditentukan
P : 24x/menit
e. Memberikan terapi intravena sesuai yang
telah ditentukan
Hasil:
Terpasang infus Dextrose 5% 28
tetes/menit
Kamis/20 08.00 a. Menganjurkan pasien untuk makan dalam Kamis, 20 Februari 2020
September 2019 posisi duduk tegak Pukul 16.00 WITA
(Hari Ketiga)
Hasil: S:
Mengajarkan kepada keluarga agar saat Keluarga mengatakan pasien dapat BAB
makan, pasien dalam posisi duduk tegak O:
b. Memeriksa CRT pasien CRT pasien < 2 detik
Hasil: Turgor kulit bagus
Memeriksa CRT pasien (CRT < 2 detik) TTV:
c. Memeriksa turgor kulit pasien TD : 11/70 mmHg
Hasil: N : 72 x/menit
Memeriksa turgot kulit pasien, turgor kulit P : 22 x/menit
pasien baik A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Memantau tekanan darah, denyut jantung dan P : Lanjutkan intervensi
status pernapasan Anjurkan pasien untuk makan dalam posisi duduk tegak
Hasil: Pantau tekanan darah, denyut jantung dna status pernapasan
TD : 110/60 mmHg Periksa CRT pasien
N : 88 x/menit
Periksa turgor kulit pasien
P : 24x/menit
Berikan terapi intravena sesuai yang telah ditentukan
e. Memberikan terapi intravena sesuai yang
telah ditentukan
Hasil:
Terpasang infus Dextrose 5% 28 tetes/menit
Diagnosa Keperawatan : Resiko jatuh dengan faktor resiko kesulitan gaya berjalan
Hari/
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal
Selasa/18 12.30 a. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik Selasa, 18 Februari 2020
Februari 2020 dari pasien yang mungkin meningkatkan resiko Pukul 16.00 WITA
(Hari Pertama) jatuh pada lingkungan tertentu S:
Hasil: O:
Pasien lemah pada bagian ekstremitas Pengaman tempat tidur terpasang
bawah (kedua kaki)
Keluarga mendampingi pasien
b. Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan
Lingkungan aman (lantai tidak licin)
tingkat kelelahan
A : Tidak cedera
Hasil: P : Lanjutkan intervensi
Pasien nampak lemah dalam berjalan Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien
c. Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang yang mungkin meningkatkan resiko jatuh pada lingkungan
mungkin meningkatkan potensi jatuh (lantai tertentu
licin) Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan
Hasil: Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang mungkin
Memastikan bahwa lantai tidak licin meningkatkan potensi jatuh (lantai licin)
d. Bantu ambulasi individu yang memiliki Bantu ambulasi individu yang memiliki ketidakseimbangan
ketidakseimbangan Instruksikan keluarga agar mendampingi pasien ketika akan
Hasil: ke kamar mandi
Membantu pasien saat hendak bangun
e. Instruksikan keluarga agar mendampingi
pasien ketika akan ke kamar mandi
Hasil:
Keluarga mengerti
Rabu/ 19 09.30 a. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik Rabu, 19 Februari 2020
Februari 2020 dari pasien yang mungkin meningkatkan resiko Pukul 16.00 WITA
(Hari Kedua) jatuh pada lingkungan tertentu S:
Hasil: O:
Pasien lemah pada bagian ekstremitas Pengaman tempat tidur terpasang
bawah (kedua kaki)
Keluarga mendampingi pasien
b. Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan
Lingkungan aman (lantai tidak licin)
tingkat kelelahan
Hasil: A : Tidak cedera
Pasien nampak lemah dalam berjalan P : Lanjutkan intervensi
Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien
c. Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang yang mungkin meningkatkan resiko jatuh pada lingkungan
mungkin meningkatkan potensi jatuh (lantai tertentu
licin) Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan
Hasil: Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang mungkin
Memastikan bahwa lantai tidak licin meningkatkan potensi jatuh (lantai licin)
d. Bantu ambulasi individu yang memiliki Bantu ambulasi individu yang memiliki ketidakseimbangan
ketidakseimbangan Instruksikan keluarga agar mendampingi pasien ketika akan
Hasil: ke kamar mandi
Membantu pasien saat hendak bangun
e. Instruksikan keluarga agar mendampingi
pasien ketika akan ke kamar mandi
Hasil:
Keluarga mengerti
Kamis/20 09.30 a. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik Kamis, 20 Februari 2020
September 2019 dari pasien yang mungkin meningkatkan resiko Pukul 17.00 WITA
(Hari Ketiga) jatuh pada lingkungan tertentu S:
Hasil: O:
Pasien lemah pada bagian ekstremitas Pengaman tempat tidur terpasang
bawah (kedua kaki)
Keluarga mendampingi pasien
b. Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan
Lingkungan aman (lantai tidak licin)
tingkat kelelahan
Hasil: A : Risiko jatuh teratasi/tidak cedera
Pasien nampak lemah dalam berjalan P : Pertahankan intervensi
c. Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien
mungkin meningkatkan potensi jatuh (lantai yang mungkin meningkatkan resiko jatuh pada lingkungan
tertentu
licin) Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan
Hasil: Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang mungkin
Memastikan bahwa lantai tidak licin meningkatkan potensi jatuh (lantai licin)
d. Bantu ambulasi individu yang memiliki Bantu ambulasi individu yang memiliki ketidakseimbangan
ketidakseimbangan Instruksikan keluarga agar mendampingi pasien ketika akan
Hasil: ke kamar mandi
Membantu pasien saat hendak bangun
e. Instruksikan keluarga agar mendampingi
pasien ketika akan ke kamar mandi
Hasil:
Keluarga mengerti
Web Of Caution
Etiologi tumor (Genetik, karsinogen, gaya hidup, hormon)
Sel melepaskan
Inflamasimediator Merangsang N. X (Vagus) Kurang pengetahuan tentang
nyeri:prostaglandin, sitokinin penyakit
Mual
Koping tidak efektif
Impuls ke pusat
Merangsang nyeri
nociseptor Hilang nafsu makan
di otak (Thalamus) Ansietas
Disfungsi motilitas
gastrointestinal
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Interventions Classification (6th ed.). Elsevier.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
.(2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (5th ed.). Elsevier.