Oleh:
Junaedi
R014212004
Nama/RM : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10 Oktober 2000
Ruangan : Mamminasa Baji
Data Pengkajian
Tanggal : 12 November 2022 Jam : 21.40 wita S : 36,7°C, P : 20x/menit, N : 84x/menit, SaO2 : 98%
Cara dengan : TD : 110/80 mmHg, Cara Ukur : ⃝ Berdiri . ⃝ Berbaring
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda ⃝ Duduk
⃝ Brankard ⃝ Lainnya :
Datang melalui : TB : 160 cm BB : 50 kg IMT : 19,5 kg/m2
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : Penumochepalus
Diagnosis Medis : Penumochepalus + Leakage Liquor Cerebrospinalis
Keluhan utama : Nyeri Kepala
Riwayat Keluhan: Klien masuk rumah sakit pada tanggal 11 November 2022, jam 21:40 WITA dengan
keluhan sakit kepala dialami ± 2 minggu sebelum masuk Rumah sakit setelah tertimpa balok bangunan.
Sakit kepala disertai keluarnya cairan melalui hidung, apabila pasien duduk. Klien juga mengeluh ada
mimisan, pendengaran pada telinga kiri berkurang dan berdengung
Riwayat Alergi : Ada/Tidak Ada
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝ Hipertensi : tidak ⃝ PPOK : tidak ⃝ Diabetes : tidak
⃝ Kanker: tidak
⃝ Penyakit jantung : tidak ⃝ Asma : tidak ⃝ Hepatitis : tidak
⃝ Stroke:
⃝ TB : tidak ⃝ Gangguan mental : tidak
⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alkohol : Ya/tidak
Lainnya : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : tidak ⃝ PPOK : tidak ⃝ Diabetes : Tidak
⃝ Kanker: tidak
⃝ Penyakit jantung : tidak ⃝ Asma : tidak ⃝ Hepatitis : tidak
⃝ Stroke: tidak
⃝ TB : tidak ⃝ Gangguan mental : tidak
⃝ Lainnya : tidak
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan: ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ Tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan
⃝ Lainnya : IRT
Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan :
Klien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di Rumah Sakit Labuang Baji pada tahun 2012 karena
KLL
⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : tidak ⃝ TPN/PPN/tube feeding : tidak
SI
EN
orang = 0 30
Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 25
Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu 0
= 30
Status mental Orientasi Orientasi tidak sesuai = 0
sesuai = 0 15
Total Skor = 40 (risiko rendah)
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 4 NRM ⃝ Skala angka ⃝ Face scale
Lokasi : Kepala
Onset : Hilang timbul
Paliatif : luka post op
NYERI
Proteins (PBP)
Ranitidine 150mg Ranitidine adalah obat Cara kerja obat Ranitidine adalah
/12jam /iv yang digunakan untuk dengan menghambat produksi asam
mengobati gejala atau lambung yang berlebih, sehingga
penyakit yang berkaitan gejala tersebut dapat mereda
dengan produksi asam
lambung berlebih.
Metamizole 1 g/ 8 jam/ iv Metamizole adalah obat Metamizole bekerja sebagai
analgesik nonnarkotik antipiretik dengan memblok kedua
yang umumnya jalur demam yang diinduksi
digunakan untuk lipopolisakarida, yakni jalur yang
manajemen nyeri berat, dependen dan independen terhadap
seperti nyeri setelah prostaglandin. Mekanisme
operasi dan nyeri kolik antipiretik tersebut berbeda dengan
renal obat-obat antiinflamasi nonsteroid
lainnya
Ondansentron 4 mg/ 8 Ondansetron bekerja Ondansetron adalah obat untuk
jam/iv dengan cara memblokir saluran pencernaan yang digunakan
efek serotonin (5HT3). sebagai terapi lini pertama untuk
Dengan begitu, efek mengatasi dan/atau mencegah mual
mual dan muntah pada dan muntah
kondisi-kondisi di atas
dapat teratasi atau
bahkan dicegah.
Metronidazole 500 mg/24 Metronidazole adalah Metronidazole akan menghambat
jam/oral antibiotik untuk pembentukan protein khusus yang
menangani penyakit penting untuk pertumbuhan dan
infeksi bakteri, seperti perkembangan mikroba, termasuk
bakterial vaginosis, bakteri atau parasit. Dengan begitu,
penyakit menular infeksi bisa teratasi
seksual, atau infeksi
organ dan jaringan perut,
termasuk peritonitis.
Selain itu, obat ini juga
bisa digunakan untuk
menangani infeksi parasit
tertentu, seperti
trikomoniasis atau
amebiasis
PENUNJANG
PEMERIKSA
AN
Lab 12/11/2022
LABORATORIUM
(PPNI, 2018)
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan infeksi
(SDKI 2017, Kategori: Lingkungan, Subkategori: diharapkan masalah infeksi tidak terjadi Observasi
Keamanan dan proteksi) dengan kiriteria objektif : Monitor tanda dan gejala infeksi
Teraupetik
Faktor risiko Tingkat infeksi
Batasi jumlah pengunjung
Klien mengatakan telah mengalami 1. Kadar sel darah putih membaik
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pembedahan sejak 1 hari yang lalu 2. hemoglobin meningkat pasien
Tampak luka dibagian kepala terbungkus 3. Nafsu makan membaik Pertahankan teknik aseptik
verban 4. Edema tidak ada Edukasi
Klien nampak bedres Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Terdapat drain pada kepala bekas operasi (50 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
cc) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
WBC : 9.7 103/µl Kolaborasi
RBC : 5,7 103/µl Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
HB : 9,4 gr/dl (anemia)
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Nama/RM : Tn. A
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 22 tahun
Ruangan : Mamminasa Baji RSUD Labuang Baji
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi, dan Kriteria Hasi
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.