Oleh : Kelompok 4 : 1. Salvin Siastin Dachi 2. Ramanda Sanira 3. Indah Togatorop 4. Kholila Ritonga 5. Risfal Hidayat 6. Rangga Prayuda 7. Regina 8. Egi Ananta Pengertian
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar
yang dibutuhkan oleh semua orang. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Tidur merupakan keadaan berulang, teratur, mudah reversible yang ditandai dengan keadaan relative tidak bergerak dan tingginya peningkatan ambang respon terhadap stimulus eksternal di bandingkan dengan keadaan terjaga Fisiologi Tidur Tidur adalah suatu proses aktif, bukan sekedar hilangnya keadaan terjaga. Tingkat aktivitas otak keseluruhan tidak berkurang selama tidur. Selama tahap-tahap tertentu tidur, berlaku penyerapan oksigen oleh otak bahkan meningkat melebihi tingkat normal sewaktu terjaga. Tidur gelombang lambat terjadi dalam empat tahap, yang masing-masing memperlihatkan gelombang EEG yang semakin pelan dengan amplitude lebih besar Fungsi Tidur Fungsi tidur adalah memberikan fungsi homeostatik yang bersifat menyegarkan dan tampak penting untuk termoregulasi normal dan penyimpanan energi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Di antara faktor yang mempengaruhinya adalah : 1. Penyakit Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti gangguan endokrin tiroid dan diabetes. 2. Kelelahan Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. • 3. Stres psikologis • Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. • Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan
• sehingga sulit untuk tidur.
• 4. Obat • Obat dapat juga mempengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur iaitu jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepressan dapat menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat menekan REM sehingga mudah mengantuk. 5. Nutrisi Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepatkan proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka seseorang tersebut akan mempercepat proses terjadinya tidur 6. Lingkungan Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepatkan proses terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur. 7. Motivasi Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur,dapat mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat menimbulkan gangguan proses tidur. Gangguan Tidur Tiga kategori utama gangguan tidur dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders( DSM-1V-TR) : 1. Gangguan tidur primer a. Insomnia primer. b. Hipersomnia primer. c. Narkolepsi. d. Gangguan tidur yang terkait dengan pernapasan. e. Gangguan tidur irama sirkadian. f. Gangguan teror tidur. g. Gangguan tidur berjalan. h. Parasomnia(gangguan mimpi buruk). 2. Gangguan tidur akibat gangguan jiwa lain. 3. Gangguan tidur lain yang dicetuskan oleh zat. Proses Keperawatan Pada Istirahat dan Tidur 1. Pengkajian Perawat harus selalu mengkaji pola tidur pasien untuk melengkapi dokumentasi keperawatan perawat haruslah bertanya jika pasien merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari. Contohnya : 1. Berapa lama waktu untuk tertidur pada malam hari? 2. Apakah kamu sering terbangun? Jika iya, berapa kali dalam semalam? 3. Jika kamu terbangun pada malam hari, bisakah kamu kembali tidur? Evaluasi klien apakah disana ada banyak perubahan lingkungan berhubungan dengan kamar tidur dan rumah tangga yang bisa menjadi pengaruh perubahan di dalam siklus tidur.
Menentukan apakah ada banyak stressor emosional yang
bisa menjadi pendukung kemampuan untuk tidur. Pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan tidur menurut Wartonah (2010), yaitu : 1. Riwayat Keperawatan : a. Kebiasaan pola tidur bangun b. Dampak pola tidur c. Adakah alat bantu tidur d. Gangguan tidur atau faktor kontribusi 2. Pemeriksaan Fisik : a. Observasi penampilan b. Adanya lingkaran hitam di sekitar mata c. Perilaku 3. Pemeriksaan Diagnostik : a. Elektroencefalogram (EEG) b. Elektromiogram (EMG) c. Elektrookulogram (EOG) 2. Analisis Data Data dasar adalah dasar untuk mengindividualiskan rencana asuhan keperawatan, mengembangkan dan memperbaiki sepanjang waktu asuhan perawat untuk klien. Pengumpulan data harus berhubungan dengan masalah kesehatan tertentu, dengan kata lain pengkajian harus relevan. Perawat mengumpulkan data yang bersifat deskriptif, singkat dan lengkap. 3. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah suatu pertimbangan klinis tentang individu, keluarga, atau masyarakat menjawab permasalahan kesehatan nyata atau potensial/proses hidup. Hasil diagnosa keperawatan menyediakan basis untuk menyusun intervensi untuk mencapai hasil di mana perawat mempunyai tanggung-jawab. 4. Rumusan masalah Jika perawat sedang memulai perawatan untuk suatu gangguan pola tidur, hasil yang diharapkan dalam dua minggu yaitu pasien akan mengalami penyembuhan tidur dan akan mengatakan dapat tertidur dengan mudah dan merasa segar saat bangun. Jika perawat sedang memulai perawatan untuk suatu kondisi seperti mimpi buruk, hasil yang diharapkan yaitu pasien akan memahami gangguan dan menetapkan cara mengatasi gangguan tersebut di dalam keluarganya. 5. Perencanaan/intervensi Rencana asuhan keperawatan individual hanya dapat dibuat setelah perawat memahami pola tidur pasien yang terakhir (berdasarkan objektif), persepsi klien tantang pola tidur tersebut, dan faktor-faktor yang mengganggu tidur. Perawat dan pasien bersama-sama membuat intervensi yang realistik untuk meningkatkan istirahat dan tidur baik di rumah maupun di lingkungan pelayanan kesehatan (Potter & Perry, 2002). Keberhasilan terapi tidur tergantung dari pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan gaya hidup pasien dan sifat dari gangguan tidur. Sekia n dan T er im a kasih