Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nazela nanda putri

NIM : 170204049
Kelas : D.4.2 PSIK

PENYUSUNAN LAPORAN TELAAH JURNAL


PENERAPAN PIJAT PERUT SEBAGAI EVIDENCE BASED NURSING

UNTUK MENURUNKAN VOLUME RESIDU LAMBUNG PADA PASIEN

KRITIS

Wahyu Rahmawati1,*, Beti Kristinawati2

, Kurniasari3
Latar Belakang : Pasien kritis yang dirawat di ruang perawatan intensif menghadapi beberapa masalah
pencernaan akibat stress, peningkatan volumeresidu, diare, sembelit, dan kekurangan gizi. Pemberian
nutrisi nasogastrikmemiliki risiko khususnya pada pasien kritis. Komplikasi akibat ketidaktepatan dalam
pemberian enteral diantaranya adalah nausea dan muntah yang disebabkan karena penundaan
pengosongan lambung, posisi baring pasien selama pemberian
nutrisi dan efek samping dari obat-obatan selama di ruang perawatan intensif.
Tujuan : Penerapan hasil penelitian pijat perut ini bertujuan untuk menurunkan volume residu lambung
pada pasien- pasien kritis yang terpasang nasogastric tube.
Metode : Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data menggunakan distribusi
frekuensi. Sumber data diambil dari 10 jurnal internasional yang menjelaskan tentang pijat perut untuk
mengurangi jumlah volume residu lambung. Intervensi pijat perut menggunakan baby oil dilakukan pada
7 orang pasien kritis yang dirawat di ruang ICU dan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Tindakan pijat perut dilakukan dua kali sehari dengan durasi 20 menit selama 3 hari dan selanjutnya
dilakukan evaluasi.
Hasil : 7 sampel yang dilakukan pijat perut mengalami penurunan volume residu lambung rata-rata 85,00
cc (43,49%) dihari ketiga dengan rata-rata Gastric Residue Volume (GRV) pre hari ke-1 130,71 cc (63,27%).
Dan GRV post hari ke-1 111,43 cc (42,98%).

Kata kunci: Pijat perut; Volume Residu Lambung; Pasien Kritis

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 P Ya Dalam jurnal ini, populasi atau problem yang ditemukan yaitu pasien yang
terdiagnosa Pasien kritis yang dirawat di ruang perawatan intensif
menghadapi beberapa masalah pencernaan akibat stress, peningkatan
volume residu, diare, sembelit, dan kekurangan gizi. Pemberian nutrisi
nasogastrik memiliki risiko khususnya pada pasien kritis.
2 I Ya • Intervensi yang diberikan pada Penerapan aplikasi jurnal pijat perut yang
dilakukan pada pasien kritis yang terpasang NGT (Nasogastric Tube)
dengan jumlah volume residu lambung berlebih, efektif mengurangi atau
menurunkan jumlah volume residu lambung
• Gastro Residu Volume (GRV) merupakan volume cairan yang tersisa di
perut pada suatu titik selama pemberian nutrisi enteral. Perawat
menarik cairan ini melalui nasogastic tube dan spuit 50 cc untuk
mengukur jumlah residu, cairan residu yang kurang dari 100 ml akan
diganti dengan nutrisi enteral untuk mencegah ketidakseimbangan
elektrolit dan kehilangan nutrisi (Theresa, 2010).
• Pemantauan GRV adalah untuk menilai keamanan makanan enteral. Ada
banyak keuntungan dalam pemantauan GRV diantaranya adalah
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada pasien kritis, mencegah
intoleransi lambung, dan yang paling penting adalah untuk
meningkatkan makan (Weijs PJ et al, 2014).
Volume lambung yang banyak akan menyebabkan distensi lambung
sehingga menimbulkan reflek enterogastrik dari duodenum pada pilorus
yang akan memperlambat pengosongan lambung. Pasien yang lemah
dengan pengosongan
lambung yang buruk dan gangguan menelan serta gangguan mekanisme
batuk mempunyai resiko terjadi aspirasi (Munawaroh S et al, 2012).

3 C Ya • Selain itu penelitian D. McClurg. S, et al (2011) menyebutkan bahwa


distensi abdomen banyak terjadi pada pasien yang menerima nutrisi
enteral, setelah dilakukan pijat perut distensi abdomen mengalami
penurunan. Hal ini terjadi karena pijat perut membantu mempercepat
aliran darah dan gerakan peristaltik, menginduksi penyerapan nutrisi dan
membantu absorbsi nutrisi ke seluruh usus.

• Dalam jurnal Uysal N (2017) juga memaparkan bahwa pijat perut pada
pasien yang diberikan makan melalui tabung nasogastrik mencegah
volume residu yang besar dan distensi abdomen, serta merangsang
sistem pencernaan dan gerakan usus. Sedangkan dalam penelitian lain
intervensi yang dilakukan dalam penelitiannya menciptakan stimulasi
dan sedikit tekanan pada daerah epigastrium dan dengan demikian
mendorong gerakan dari sistem pencernaan dan menyebabkan
pengosongan gas lambung, sehingga mencegah muntah, distensi
abdomen pada pasien, mengosongkan perut dan mengurangi sisa
volume lambung pada pasien (Mohammadpour A, 2018).

4 O Ya Hasil metode 7 sampel yang dilakukan pijat perut mengalami penurunan


volume residu lambung rata-rata 85,00 cc (43,49%) dihari ketiga dengan
rata-rata Gastric Residue Volume (GRV) pre hari ke-1 130,71 cc (63,27%).
Dan GRV post hari ke-1 111,43 cc (42,98%).(Avicenna : Journal of Health
Research, Vol 3 No 1. Maret 2020 (42-48)Wahyu Rahmawati, Beti
Kristinawati,Kurniasari)

Kesimpulan :
Pijat perut dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis yang terpasang nasogastric tube untuk
menurunkan jumlah volume residu lambung.

Anda mungkin juga menyukai