OSTEOARTHRITIS
OLEH :
KELOMPOK 3
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep dan Kebutuhan
Nutrisi Osteoarthritis
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi pada mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan penulis dan pembaca
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................10
3.2 SARAN......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diet adalah pola makan, yang cara dan jenis makanannya diatur.
Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain
itu, diet juga bertujuan untuk mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol. Meski begitu, tidak semua diet dilakukan untuk menurunkan berat
badan, beberapa orang melakukan diet atas dasar anjuan dokter karena
mengidap penyakit tertentu yang mengharuskannya untuk mengatur segala
nutrisi yang akan masuk ke tubuhnya. Salah satu penyakit yang dianjurkan
untuk melakukan diet pada penderitanya yaitu pasien dengan Osteoarthritis.
Diet osteoarthritis adalah termasuk makanan dengan sifat anti-inflamasi dan
pada saat yang sama, menghilangkan makanan yang memicu rasa sakit. Bagi
penderita osteoarthritis dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur
dan buah-buahan yang mengandung vit C&E. Selain itu ada juga beberapa
makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita osteoarthritis seperti susu, gula
tambahan, MSG, garam, lemak jenuh, minyak jagung/ omega 6, karbohidrat
olahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Diet menurut Mary E. Beck (2011) dalam (Oktrisia et al., 2021) merupakan
pilihan makanan yang dikonsumsi seseorang atau suatu populasi. Pengertian
lainnya diet merupakan pola makan sehat yang dilakukan seseorang. Diet
adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap
hari. Diet dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam
situasi tertentu, seperti menurunkan berat badan atau menaikkan berat badan.
Dapat disimpulkan pengertian diet adalah mengatur pola makan sehari-hari
dengan tujuan menyeimbangkan berat badan. Diet yang dilakukan sangat
tergantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan, suasana, dan banyaknya
kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Dalam menentukan jenis makanan sangat
dipengaruhi oleh keuangan, kesehatan, dan nutrisi.
2
Beberapa orang menjadi alergi setelah makan makanan tertentu, misalnya;
susu, tomat, strawbery, gandum, kentang, telur, ikan, kacang, coklat,
sehingga harus berpantang dengan makanan tersebut.
d. Diet kelompok usia tertentu
Kelompok usia tertentu seperti anak-anak dan orang tua, memerlukan
makanan khusus. Karena anak tumbuh dengan cepat, mereka tidak hanya
memerlukan makanan untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan memberi
energi tubuh, tetapi juga untuk pertumbuhan sel-sel tubuh yang baru. Diet
seimbang yang baik untuk anak-anak dan remaja harus mengandung susu
dan produk-produk dari susu, telur, daging, ayam, ikan, kacang, biji-
bijian, kedelei, tahu, tempe, kacang hijau, buah dan sayur- sayuran, nasi
atau makanan pokok lainnya. Orang tua juga membutuhkan lebih banyak
nutrient seperti halnya anak- anak, atau remaja. Tetapi jika aktivitasnya
berkurang mereka membutuhkan kalori lebih sedikit.
e. Diet ibu mengandung atau menyusui
Ibu yang sedang mengandung atau sedang menyusui juga seorang bayi
membutuhkan diet khusus.
3
dan pada saat yang sama, menghilangkan makanan yang memicu rasa sakit.
Mengetahui tentang makanan sehat untuk dimasukkan dalam diet ini adalah
wajib bagi setiap pasien yang didiagnosis dengan penyakit sendi ini.
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit persendian yang kasusnya paling
umum dijumpai secara global. Diketahui bahwa OA diderita oleh 151 juta
jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara
(WHO, 2004) dalam (Sabara & MA, 2013). Prevalensi OA juga terus
meningkat secara dramatis mengikuti pertambahan usia penderita.
Berdasarkan temuan radiologis, didapati bahwa 70% dari pasien yang berumur
lebih dari 65 tahun menderita OA. Prevalensi OA lutut pada pasien wanita
berumur 75 tahun ke atas dapat mencapai 35% dari jumlah kasus yang ada.
Diperkirakan juga bahwa satu sampai dua juta lanjut usia di Indonesia menjadi
cacat karena OA (Isbagio, 2008) dalam (Sabara & MA, 2013)
Osteoarthritis adalah kondisi medis yang menyakitkan dari sendi, yang
memburuk secara progresif. Dengan demikian, istilah bahasa lain yang
digunakan sehari-hari untuk penyakit ini adalah sendi artritis degeneratif atau
biasanya juga banyak yang menyebut pengapuran tulang. Gejala-gejala
osteoarthritis diantaranya adalah nyeri pada persendian, kaku, linu,
pembengkakan, efusi dan akhirnya, kemampuan gerak berkurang. Ketika
didiagnosis menderita arthritis adalah mimpi buruk bagi pasien, karena tidak
ada obat untuk itu. Diet osteoarthritis terencana, bersama dengan olahraga,
perubahan gaya hidup dan obat nyeri adalah dasar untuk pengobatan penyakit
sendi degeneratif ini.
Bagian yang paling memprihatinkan dari osteoarthritis adalah akar
penyebabnya, yang dikontribusikan oleh metabolik, faktor, keturunan dan
perkembangan mekanik. Singkatnya, siapa pun dapat terkena penyakit yang
melumpuhkan sendi ini. Tujuan utama untuk pengobatan osteoarthritis adalah
mengontrol gejala nyeri dan meningkatkan kelancaran fungsi sendi yang
terkena. Dan untuk mencapai ini, diet osteoarthritis dasar dan latihan rutin
adalah suatu keharusan yang harus diikuti oleh setiap pasien untuk manajemen
yang efektif dari penyakit ini. Menjaga berat badan dengan diet sehat juga
penting untuk mengurangi tekanan yang diterapkan atas sendi lutut.
4
2.4 Makanan yang Diperbolehkan untuk Pasien Osteoarthritis
Sayuran segar dan buah-buahan merupakan sebagian besar makanan yang
harus dikonsumsi untuk penderita arthritis. Produk-produk makanan yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung antioksidan, yang efektif untuk
melawan efek peradangan dari radikal bebas. Kandungan gizi yang berada di
dalam sayuran juga sudah terbukti sangat baik untuk hidup sehat dan secara
keseluruhan memiliki nutrisi yang baik untuk diserap oleh tubuh kita seperti
zat besi yang bisa ditemukan di dalam bayam dimana nutrisi yang satu ini
bukan hanya mengoptimalkan kinerja dari sel darah merah saja, dan juga
terbukti sangat baik untuk menghasilkan tenaga di dalam tubuh agar tidak
mudah lemas dan lesu. (Dinkes, 2019)
5
Dalam sebuah studi klinis, ditemukan bahwa makan makanan kaya
vitamin E (antioksidan alami) dapat menurunkan nyeri persendian lutut dari
osteoartritis. Beberapa bahan makanan yang diperbolehkan untuk penderita
osteoartritis adalah makanan kaya dengan vitamin E, diantaranya biji bunga
matahari, sereal, almond, hazelnut, kacang tanah, dll.
6
Menyertakan kenari dan biji rami dalam rencana diet rutin. Biji rami dan
kacang kenari ini sarat dengan omega-3, asam lemak dan lemak sehat.
Singkatnya, mereka adalah makanan yang sangat baik untuk diet anti-
inflamasi. Menyertakan banyak makanan kaya serat dalam diet dapat
membantu dalam pemeliharaan kesehatan dari sistem pencernaan dan juga,
melawan efek samping obat rematik (khususnya konstipasi).
Terakhir namun tidak sedikit, minum banyak air dan cairan yang sehat
untuk menjaga tubuh terhidrasi dan menyiram racun dari sistem. Manfaat lain
7
dari mengkonsumsi cairan adalah menjaga kesehatan pencernaan yang baik.
8
Terlalu banyak omega-6 memicu bahan kimia inflamasi untuk dilepaskan
dalam tubuh.
g. Karbohidrat olahan
Tepung putih ditemukan dalam banyak produk seperti roti, kerupuk, sereal
dan kue, yang melalui banyak proses sehingga tidak memiliki nilai gizi
seperti yang ada dalam gandum asli. Kabohidrat olahan memecah menjadi
gula dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan internal.
h. Makanan yang dimasak di suhu tinggi
Selain dalam gula tambahan, AGEs juga dapat terjadi ketika makanan
dipanaskan pada suhu sangat tinggi. Makanan seperti dipanggang,
digoreng atau dipasteurisasi melepaskan sitokin saat dimakan yang
memunculkan pesan-pesan peradangan ke seluruh tubuh.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tidak semua diet dilakukan untuk menurunkan berat badan, beberapa
orang melakukan diet atas dasar anjuan dokter karena mengidap penyakit
tertentu yang mengharuskannya untuk mengatur segala nutrisi yang akan
masuk ke tubuhnya. Pada diet osteoarthritis dianjurkan untuk banyak
mengkonsumsi sayuran segar dan buah-buahan, hal ini dikarenakan makanan
yang berasal dari tumbuhan mengandung antioksidan yang efektif untuk
melawan efek peradangan dari radikal bebas. Namun bagi penderita
osteoarthritis ada juga beberapa makanan yang harus dihindari seperti susu,
gula tambahan, lemak jenuh dan garam.
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes, P. (2019). Nutrisi Penting dalam Sayur dan Buah. Kota Pekalongan, April,
1–2.
mediaindonesia.com, (2019, 15 Juni), Hindari Konsumsi Produk Susu untuk
Penderita Radang Sendi, Diakses pada 01 Oktober 2022,
https://mediaindonesia.com/humaniora/241295/hindari-konsumsi-produk-
susu-untuk-penderita-radang-sendi
Oktrisia, C., Prabamurti, P. N., Shaluhiyah, Z., Masyarakat, F. K., Diponegoro,
U., & Diponegoro, U. (2021). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Diet Remaja. 9, 157–165.
Sabara, & MA, S. (2013). Diet Intensif Dan Aktifitas Fisik Untuk Wanita Lansia
Penderita Osteoartritis Dengan Obesitas. Jurnal Medula, 1(02), 115–122.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/105