Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GIZI DAN DIET

OLEH :

NAMA :YUNITA NGANA REBUWULA

NIM :PO5303203200698

TINGKAT : 1 A

DOSEN PEMBIMBING : KARTINI PEKABANDAN,SST.MKES

POLTEKES KOMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan
rahmat dan hidaya-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah gizi dan diet" tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah "gizi dan diet. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambahkan wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terimah kasih kepada ibu "Kartini Pekabanda.SST M. Kes. "
selaku dosen pada mata kuliah gizi dan diet yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambahkan pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Waingapu, 09 Juni

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...

C. Tujuan……………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A.Peran Perawat Dalam pelaksanaan diet

B. Pelaksanaan diet Identifikasi Kebutuhan Gizi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………...

B. Saran…………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Begitu banyak seseorang mempunyai alasan untuk berdiet. Salah satunya yang paling sering kita
dengar untuk menurunkan berat badan atau supaya badan terliat lebih ideal. Namun, jika
seseorang yang melakukan diet yang salah tanpa info diet yang benar bisa membahayakan
tubuhnya sendiri. Bukan hanya itu, diet juga bisa dilakukan karena hal medis misalnya saja
seseorang yang menderita penyakit diabetes militus diharuskan diet gula karena gula darah
dalam tubuhnya sangat tinggi.

Sehingga di anjurkan bagi penderita diabetes militus untuk tidak mengkonsumsi terlalu banyak
makanan yang mengandung karbohidrat karena karbohidrat akan di pecah menjadi glukosa yang
merupakan bentuk gula. Begitu pula dengan seseorang yang minum obat pelangsing untuk
melakukan diet. Sebaiknya teliti terlebih dahulu apa saja yang terkandung dalam obat tersebut.
Jangan sampai obat tersebut bukannya menurunkan berat badan tetapi malah menyebabkan
gangguan pada ginjal.

Ada baiknya melakukan diet dengan hal yang baik sehingga tidak dapat menimbulkan efek
samping. Misalnya dengan mengatur pola makan dengan benar dan bisa berkonsultasi kepada
ahli gizi atau dokter tentang diet yang benar dan mengetahui cara diet yang baik jika menderita
suatu penyakit tapi ingin menurunkan berat badan menjadi ideal. Tidak ada salahnya melakukan
diet asalkan dilakukan dengan benar.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apa itu yang dimaksud dengan peran perawat

2. Apa pelaksanaan diet identitas kebutuhan gizi

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui peran perawat

2. Untuk mengetahui Pelaksanaan diet identifikasi kebutuhan gizi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet

1. Pengertian Diet

Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. Diet
dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu,
seperti menurunkan berat badan atau menaikkan berat badan. Diet yang dilakukan sangat
tergantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan, suasana, dan banyaknya kegiatan
yang dilakukan sehari-hari. Dalam menentukan jenis makanan sangat dipengaruhi oleh
keuangan, kesehatan, dan nutrisi.

Diet normal atau diet yang seimbang terdiri dari semua elemen makanan yang diperlukan
agar tubuh tetap sehat. Seseorang membutuhkan mineral, protein, vitamin, dan lemak
untuk membangun dan memelihara sel tubuh dan mengatur fungsi tubuh. Protein, lemak,
dan karbohidrat bermanfaat untuk menghasilkan tenaga dan panas. Dalam makanan
seringkali kekurangan mineral kalsium dan besi. Elemen - elemen makanan seringkali
dikonsumsi dalam jumlah yang sangat kurang dari yang disarankan termasuk vitamin A, C,
dan Vitamin B. Makanan yang kekurangan elemen-elemen diatas dapat mengakibatkan
timbulnya penyakit tertentu. Misalnya kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan penyakit
gusi berdarah, Kekurangan vitamin B-12 dapat mengakibatkan anemia.

Diet untuk menaikkan dan menurunkan berat badan. Jumlah energi yang dihasilkan oleh
makanan dan jumlah energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari
diukur dalam satuan kalori. Diet untuk menaikkan atau menurunkan berat badan
berdasarkan pada jumlah kalori yang dikonsumsi dan jumlah kalori yang dibakar tubuh
untuk melakukan kegiatan. Jika orang mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang kita
butuhkan maka mereka berat badannya akan naik. Berat badan akan turun bila mereka
mengkonsumsi lebih sedikit kalori dari yang dibutukkan tubuh. Diet dengan tujuan untuk
menaikkan atau menurunkan berat badan harus mengandung semua elemen makanan.
Sebelum melakukan diet tertentu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
atau ahli gizi.
Diet khusus diperlukan bagi penderita penyakit tertentu. Tubuh yang sehat membutuhkan
gula, tetapi orang yang menderita diabetes harus membatasi penggunaan gula.

Diet rendah garam diperlukan bagi pasien penderita penyakit jantung atau ginjal. Diet alergi
makanan Beberapa orang menjadi alergi setelah makan makanan tertentu, misalnya; susu,
tomat, strawbery, gandum, kentang, telur, ikan, kacang, coklat, sehingga harus berpantang
dengan makanan tersebut. Kelompok usia tertentu seperti anak-anak dan orang tua,
memerlukan makanan khusus. Karena anak tumbuh dengan cepat, mereka tidak hanya
memerlukan makanan untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan memberi energi tubuh, tetapi
juga untuk pertumbuhan sel-sel tubuh yang baru.

Diet seimbang yang baik untuk anak-anak dan remaja harus mengandung susu dan produk-
produk dari susu, telur, daging, ayam, ikan, kacang, biji- bijian, kedelei, tahu, tempe, kacang
hijau, buah dan sayur- sayuran, nasi atau makanan pokok lainnya. Orang tua juga
membutuhkan lebih banyak nutrient seperti halnya anak- anak, atau remaja. Tetapi jika
aktivitasnya berkurang mereka membutuhkan kalori lebih sedikit.

1. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Seseorang Gagal Melakukan Diet

Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan kegagalan diet yaitu :

1.Kurang motivasi

Faktor motivasi sangat memegang peranan dalam berhasilnya sebuah program diet.
Seorang yang sedang jatuh cinta dan ingin memiliki berat badan ideal agar menarik
perhatian orang yang dicintainya memiliki motivasi yang lebih kuat dibandingkan orang yang
ingin memiliki berat badan ideal karena ingin menggunakan sebuah gaun dengan model
tertentu.

2.Tidak disiplin atau tidak konsisten

Banyak oang yang menjalankan program diet dengan tidak disiplin. Ketika diet menjauhi
makanan habis-habisan, begitu angka ditimbangan turun segera merayakannya dengan
makan secara berlebihan akibatnya beratnya selalu bertambah setelah dietnya berhasil,
bahkan lebih gemuk dibandingkan sebelum diet.

3.Ganti kata-kata negatif dengan kata-kata positif

Otak kita diciptakan tidak menerima kata-kata negatif artinya bila anda berkata ; “ aku tidak
lapar” program yang diterima oleh otak adalah “aku lapar “. Ini sebabnya orang yang tengah
menjalankan program diet justru sering merasa lapar. Sebaiknya anda berkata pada tubuh
anda “ aku kenyang “.

4.Tidak mau berubah


Bila anda ingin merubah berat badan anda rubah dulu kebiasaan buruk anda. Ganti
kebiasaan ngemil dengan berolah raga. Ganti makanan yang mengandung banyak
karbohidrat dan lemak dengan makanan yang berserat tinggi.

5.Tidak dibarengi dengan berolah raga

Diet harus selalu dibarengi dengan olah raga karena olah raga membantu membakar kalori
dan mengencangkan kulit anda ketika anda telah mendapat berat ideal. Setelah berlah raga
anda akan merasa sangat lapar hal ini disebabkan tubuh anda telah membakar banyak
kalori dan sedang mencari sumber kalori pengganti. Bila sehabis olah raga anda makan
maka tubuh akan menyerap semua kalori dari makanan tersebut karena itu makanlah 2 jam
setelah berolah raga. Pada saat itu tubuh sudah membakar cadangan karbohidrat dan tidak
menyerap habis karbohidrat dari makanan yang sedang anda makan.

Pada dasarnya tubuh kita pelit, dia tidak mau melepaskan cadangan kalori ketika diperlukan,
dia lebih suka mencari kalori baru dengan mengirimkan sinyal lapar pada otak. Bila
kebutuhan kalori yang dicarinya tidak ditemukan barulah dia akan membakar cadangan
kalori yang ada. Itu sebabnya banyak orang yang telah berolah raga namun tetap tidak
turun berat badannya atau malahan beratnya bertambah. Bila anda tidak tahan dengan rasa
lapar minumlah jus buah atau sereal.

6.Buat perencanaan diet yang terukur dan ada batas waktunya

Tentukan berapa berat yang ingin anda turunkan dan berapa lama anda ingin mencapai
berat tersebut. Misalnya, anda ingin menurunkan berat badan sebanyak 12 kg dalam waktu
6 bulan. Hal yang harus anda lakukan adalah membagi target tersebut menjadi lebih kecil
yaitu anda harus menurunkan berat badan sebanyak 2 kg per bulan. Anda perkecil lagi
target yang harus dicapai dengan menargetkan berat badan anda harus turun 0,5 kg per
minggu. Nah, sekarang jadi ringan bukan tugas anda ? hanya menurunkan berat badan 0.5
kg per minggu maka dalam 6 bulan berat badan anda akan turun 12 kg. Mengurangi asupan
500 kalori per hari membuat berat badan berkurang 2 kg dalam 1 bulan.

Diet khusus diperlukan bagi penderita penyakit tertentu. Tubuh yang sehat membutuhkan
gula, tetapi orang yang menderita diabetes harus membatasi penggunaan gula. Diet rendah
garam diperlukan bagi pasien penderita penyakit jantung atau ginjal. Diet alergi makanan
Beberapa orang menjadi alergi setelah makan makanan tertentu, misalnya; susu, tomat,
strawbery, gandum, kentang, telur, ikan, kacang, coklat, sehingga harus berpantang dengan
makanan tersebut. Kelompok usia tertentu seperti anak-anak dan orang tua, memerlukan
makanan khusus. Karena anak tumbuh dengan cepat, mereka tidak hanya memerlukan
makanan untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan memberi energi tubuh, tetapi juga untuk
pertumbuhan sel-sel tubuh yang baru. Diet seimbang yang baik untuk anak-anak dan remaja
harus mengandung susu dan produk-produk dari susu, telur, daging, ayam, ikan, kacang,
biji- bijian, kedelei, tahu, tempe, kacang hijau, buah dan sayur- sayuran, nasi atau makanan
pokok lainnya. Orang tua juga membutuhkan lebih banyak nutrient seperti halnya anak-
anak, atau remaja. Tetapi jika aktivitasnya berkurang mereka membutuhkan kalori lebih
sedikit.

1. Peran perawat

1.Peran Pelaksanaan

Peran ini dikenal dengan istilah care giver, artinya peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga dan
masyarakat.Dalam peran ini perawat bertindak sebagai :

Comforter : memberikan kenyamanan dan rasa aman pada klien.

Protector dan advocate : melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien
terlaksana dengan seimbang dan memperoleh pelayanan kesehatan.

Communicator : mediator antara klien dengan tim kesehatan lain. Peran ini berkaitan
erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi asuhan
keperawatan selama 24 jam.

Rehabilitator : mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat
berfungsi normal

2. Peran Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik atau health educator, perawat berperan mendidik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada di
bawah tanggungjawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien (individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat) maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik
keperawatan, antara sesama perawat atau tenaga kesehatan lain.

3. Peran Sebagai Pengelola

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggungjawab dalam mengelola pelayanan
maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggungjawabnya sesuai dengan
konsep manajemen keperawatan dalam kerangka paradigm keperawatan. Sebagai pengelola
perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan/pelayanan keperawatan
serta mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan.
4. Peran Sebagai Peneliti

Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu menidentifikasi masalah


penelitian,menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkna hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Kemampuan perawat
mengadakan penelitian sangat diperlukan tidak saja untuk menyelesaikan masalah keperawatan
yang terkait dengan pelayanan dan pendidikan keperawatan, tetapi juga dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.

B. Pelaksanaan Diet Identifikasi Kebutuhan Gizi

1.Pengertian Kebutuhan gizi

Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh setiap individu, menurut
Kementerian Kesehatan Indonesia. Kebutuhan gizi setiap orang ditentukan oleh banyak faktor,
yakni usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan.

Selain itu, tingkat aktivitas fisik termasuk dalam faktor kebutuhan gizi yang diperlukan setiap
orang. Belum lagi bila ada kondisi medis atau penyakit tertentu. Kesemuanya menentukan
banyaknya zat gizi yang Anda butuhkan.

Kebutuhan gizi bersifat sangat spesifik untuk satu individu. Bahkan, anak kembar pun bisa
memiliki kebutuhan gizi yang berbeda jika keduanya memiliki tingkat aktivitas fisik, berat badan,
dan tinggi badan yang berbeda.

a. Cara menghitung gizi yang Anda perlukan

Pernahkah Anda menghitung kebutuhan kalori? Jika ya, ini merupakan langkah pertama untuk
mengetahui kebutuhan gizi Anda.

Jenis zat gizi yang perlu Anda hitung terbagi menjadi zat gizi makro dan mikro. Zat gizi makro
atau makronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Sementara itu, zat gizi
mikro atau mikronutrien yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Jenis zat gizi ini
mencakup vitamin dan mineral. Kendati dibutuhkan dalam jumlah kecil, zat gizi mikro memiliki
fungsi penting dalam berbagai sistem tubuh.

Kebutuhan kalori menggambarkan besarnya energi yang Anda butuhkan dalam sehari. Namun,
angka ini tidak menunjukkan seberapa banyak kebutuhan karbohidrat, protein, atau zat gizi
lainnya. Untuk mengetahuinya, Anda perlu menghitung kebutuhan gizi.

Langkah pertama yakni menghitung kebutuhan kalori (energi). Anda bisa menggunakan rumus
Harris-Benedict atau Kalkulator Kebutuhan Kalori. Keduanya sama-sama memakai data tinggi
badan, berat badan, jenis kelamin, usia, dan tingkat aktivitas fisik.
Setelah mengetahui seberapa besar kebutuhan kalori harian Anda, lanjutkan dengan
menghitung kebutuhan gizi makro dan mikro.

1. Kebutuhan gizi makro

Jenis zat gizi makro yang perlu Anda hitung kebutuhannya yaitu karbohidrat, protein, dan
lemak. Setiap zat gizi makro mempunyai persentase tertentu dari total kebutuhan kalori
Anda. Berikut penjabarannya.

 Kebutuhan protein adalah sebesar 10 – 15% dari kebutuhan kalori total. Setelah
menemukan besarnya kalori untuk protein, ubahlah ke dalam gram. Protein
sebanyak 1 gram setara dengan 4 kalori.

 Kebutuhan lemak adalah sebesar 10 – 25% dari kebutuhan kalori total. Lemak
sebanyak 1 gram setara dengan 9 kalori.

 Kebutuhan karbohidrat adalah sebesar 60 – 75% dari kebutuhan kalori total.


Karbohidrat sebanyak 1 gram setara dengan 4 kalori.

Contohnya, kebutuhan energi Anda menurut hasil perhitungan Kalkulator Kebutuhan Kalori
yaitu 2.000 kalori. Dengan demikian, kebutuhan zat gizi makro Anda adalah sebagai berikut.

 Kebutuhan protein: 15% x 2.000 kalori = 300 kalori. Ubah menjadi gram dengan
cara membagi 300 dengan 4. Hasilnya, Anda membutuhkan 75 gram protein.

 Kebutuhan lemak: 20% x 2.000 kalori = 400 kalori. Ubah menjadi gram dengan cara
membagi 400 dengan 9. Hasilnya, Anda membutuhkan 44 gram lemak.

 Kebutuhan karbohidrat: 65% x 2.000 kalori = 1300 kalori. Ubah menjadi gram
dengan cara membagi 1.300 dengan 4. Hasilnya, Anda membutuhkan 325 gram
karbohidrat.

Kesimpulannya, kebutuhan energi Anda dalam satu hari yaitu 2.000 kalori. Sementara itu,
kebutuhan karbohidrat Anda dalam satu hari adalah 325 gram, protein 75 gram, dan lemak
44 gram.

2. Memahami Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Cara Memenuhinya

Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dapat menyehatkan tubuh secara keseluruhan dan
menurunkan risiko Anda terkena penyakit tertentu. Bagaimana cara memenuhinya?

Menjaga kesehatan bukan hanya asal makan sayur, buah-buahan, serta minum air putih yang
banyak. Anda juga harus mengetahui berapa banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap
sehat, salah satunya dengan mengacu pada angka kecukupan gizi (AKG). Lantas apa yang
dimaksud dengan AKG dan bagaimana cara untuk memenuhi standar kebutuhan gizi tersebut?
Berikut penjelasannya.
1. Pengertian angka kecukupan gizi

Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi
tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang yang masih dalam kondisi
sehat. Gizi yang harus dicukupi adalah energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin,
dan mineral.

Angka kecukupan gizi setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin, usia, tingkat
aktivitas fisik, hingga kondisi fisiologisnya. Namun, pemerintah sudah memetakan rata-rata
AKG bagi orang Indonesia lewat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 28
Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia

2. Perbedaan angka kecukupan gizi (AKG) dengan angka kebutuhan gizi

Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan tubuh. Kebutuhan gizi setiap
orang ini berbeda dan dipengaruhi oleh banyak faktor, yakni usia, jenis kelamin, berat
badan, hingga tinggi badan.

Pada umumnya, angka kecukupan gizi (AKG) juga dipengaruhi oleh faktor yang sama, mulai
dari usia hingga tinggi badan. Namun, AKG lebih menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi
tertentu yang perlu dipenuhi oleh sekelompok orang. Sedangkan, kebutuhan gizi lebih
spesifik dan mengacu hanya untuk satu individu tertentu saja.

Kebutuhan gizi setiap individu bisa berbeda. Bahkan, anak kembar pun bisa memiliki
kebutuhan gizi yang berbeda jika keduanya mempunya tingkat aktivitas fisik, berat badan,
atau kondisi tubuh tertentu yang berbeda.

3. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai dengan kondisi tubuh

Dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tersebut dikatakan bahwa rata-rata angka
kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia adalah 2.100 kilo kalori per orang per hari.
Sementara rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 57 gram
per orang per hari.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan (per
orang per hari) untuk anak umur 7-12 tahun adalah:

 Anak usia 7-9 tahun dengan berat badan 25 kg dan tinggi 120 cm, memerlukan energi
sebanyak 1800 kkal dan protein 45 gram

 Anak usia 10-12 tahun (pria) dengan berat badan 35 kg dan tinggi 138 cm, memerlukan
energi sebanyak 2050 kkal dan protein 50 gram

 Anak usia 10-12 tahun (wanita) dengan berat badan 38 kg dan tinggi 145 cm,
memerlukan energi sebanyak 2050 kkal dan protein 50 gram
 Meski demikian, Angka Kecukupan Gizi pada anak atau orang dewasa ini akan
mengalami penyesuaian karena beberapa hal. Misalnya, wanita membutuhkan asupan
zat besi yang melebihi pria, apalagi saat ia menjadi ibu menyusui.

Cara menghitung kecukupan gizi

Angka kecukupan gizi dibagi menjadi kebutuhan gizi makro dan kebutuhan gizi mikro.
Kebutuhan gizi makro mencakup kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat.

Kebutuhan protein yang diperlukan tubuh adalah 10-15 persen dari kebutuhan kalori
total Anda, 1 gram protein sama dengan 4 kalori. Sementara untuk kebutuhan lemak
adalah 10-25 persen dari kebutuhan kalori total Anda, dengan 1 gram lemak sama dengan
9 kalori. Terakhir, kebutuhan karbohidrat adalah 60-75 persen dari kebutuhan kalori total
Anda, dengan 1 gram karbohidrat sama dengan 4 kalori

Di sisi lain, kebutuhan gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
kecil, contohnya fosfor, magnesium, kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, dan
vitamin.Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total per hari, biasanya para ahli gizi
menggunakan rumus Harris Benedict, yakni:

 Pria = 66 + (13,7 x berat badan ) + (5 x tinggi badan) – (6,8 x usia)

 Wanita = 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8 x tinggi badan) – (4,7 x usia).

 Berat badan di atas dicantumkan dengan angka dalam kilogram (kg) dan tinggi
badan diisii dalam satuan centimeter (cm).

Berat badan di atas dicantumkan dengan angka dalam kilogram (kg) dan tinggi badan diisii
dalam satuan centimeter (cm).

Kemudian, hasilnya dikali dengan aktivitas fisik sehari-hari dengan kategori berikut:

 Sangat jarang berolahraga: dikali 1,2

 Jarang olahraga (1-3 kali per minggu): dikali 1,375

 Cukup olahraga (3-5 kali per minggu): dikali 1,55

 Sering olahraga (6-7 kali per minggu): dikali 1,725

 Sangat sering olahraga (sekitar 2 kali dalam sehari): dikali 1,9.

Sebagai contoh, didapatkan hasil kebutuhan kalori Anda adalah 1500 kalori, maka untuk
mengetahui kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak Anda, Anda dapat melakukan
penghitungan sebagai berikut:

 Protein: 15% x 1500 = 225 kalori, dibagi 4 untuk dijadikan gram = 57 gram.
 Karbohidrat: 60% x 1500 = 900 kalori, dibagi 4 untuk dijadikan gram = 225 gram.

 Lemak: 15% x 1500 = 225 kalori, dibagi 9 untuk dijadikan gram = 25 gram.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan protein Anda 57 gram, karbohidrat 225 gram, dan lemak 25
gram dalam sehari.

Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi, Anda dapat mengunjungi atau mengunduh tabel kecukupan
gizi yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan. Anda pun dapat melihatnya pada lampiran di Permenkes
Nomor 28 Tahun 2019 tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. Diet dapat juga
berarti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan berat
badan atau menaikkan berat badan. Ada baiknya jika melakukan diet berkonsultasi dahulu kepada
dokter atau ahli gizi. Bisa juga menemukan info yang tepat bagaimana car melakukan diet yang benar.

Peran perawat
1. Peran pelaksanaan

2. Peran sebagai pendidik

3. Peran sebagai pengelolah

4. Peran sebagai peneliti

B. SARAN

Diharapkan makalah ini dapat dijadikan suatu refrensi atau informasi bagi mahasiswa keperawatan
khususnya dan kalangan umum untuk melanjutkan pendidikan selajutnya.

Mohon maaf bila banyak kekurangan dalam makalah ini dan mohon kritik dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada


Media.
Aini, S. N. (2013). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Lebih
Pada Remaja Di Perkotaan. Unnes Journal of Public Health, 2(1), 2–8.
Al, L. E. T. (2002). Associations of body mass index and obesity with physical
activity, food choices, alcohol intake, and smoking in the. Am J Clin Nutr,
(1), 809–817.
Alfawaz, H. A. (2012). The Relationship Between Fast Food Consumption and
BMI among University Female Students. Pakistan Journal of Nutrition, 11(5),
406–410.
Allo, Baree, Aminuddin Syam, D. V. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Dan
Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa
Sekolah Dasar Negeri Sudirman I Makasar. Doctoral Dissertation.
Universitas Hasanudin. Papua. Indonesia, 1–14.

Anda mungkin juga menyukai