Anda di halaman 1dari 30

BERPIKIR KRITIS DALAM

KEPERAWATAN
BY
MASADAH, M.KEP
PENDAHULUAN
 Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan
secara berkesinambungan mencakup interaksi dari
suatu rangkaian pikiran dan persepsi.
 Berfikir kritis merupakan konsep dasar yang
terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan kritis itu sendiri dari
berbagai sudut pandang
 Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan
kesehatan, yaitu memberi asuhan
keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan akan selalu dituntut untuk
berfikir kritis dalam berbagai situasi.
 Seseorang yang berfikir dengan cara kreatif akan
melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu
berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat
dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru,
seseorang profesional harus selalu melakukan
sesuatu dan mencari apa yang selalu efektif dan
ilmia dan memberikan hasil yang lebih baik untuk
kesejateraan diri maupun orang lain.
Kapan harus berpikir kritis ?
 Sepanjang waktu

sejalan dengan keterlibatan kita dalam


pengalaman baru dan menerapkan
pengetahuan yang kita miliki
DEFINISI
menurut

Pengujian
Secara
Rasional
Kepercayaan,
tindakan
Kesimpulan
pendapat
ide
Definisi
 Perry and Potter (2005)
Individu dituntut mengintervensikan atau
mengevaluasi informasi untuk membuat
sebuah penilain atau keputusan berdasarkan
kemampuan,menerapkan ilmu pengetahuan
dan pengalaman.
Definisi
 Strader (1992)
ADALAH PROSES PENGUJIAN
YANG MENITIKBERATKAN
PENDAPAT ATAU FAKTA

INTERVENSI EVALUASI KESIMPULAN


PERSPEKTIF
PANDANGAN
BARU
MENGAPA PERAWAT PERLU BERPIKIR
KRITIS
CAUSE...
1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan
tehnis dalam memberikan askep
3. Penting dalam pengambilan keputusan
 Badman and Badman (1988) terkait dg.konsep berfikir dalam
keperawatan :
1. berhubungan dengan situasi perdebatan.
2. Debat tentang suatu isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional
ELEMEN BERPIKIR KRITIS
 Elemen berpikir kritis antara lain
1. Menentukan tujuan
2. Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka masalah
3. Menunjukkan bukti
4. Menganalisis konsep
5. Asumsi
TAHAPAN BERPIKIR KRITIS
1. Menentukan tujuan berpikir kritis (purpose of thinking)
2. Menambah (mencukupi) pengetahuan yang diperlukan
(adequacy of knowledge)
3. Mengidentifikasi masalah potensial (Potential Problem)
4. Mengidentifikasi sumber pendukung (Helpful Resource)
5. Membuat keputusan yang kritis (Critique of
Jugment/Decision)
MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

FEELING EXAMINE

VISION
Feeling Model

Rasa Kesan

Fakta/ Data

Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam


melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas
keperawatan dan perhatian. perhatian kepada pernyataan serta
pikiran klien.
Feeling Model
 Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital,
perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian kepada
pernyataan serta pikiran klien.
Vision
 Guna
Model

Membangkitkan Pola pikir

Mengorganisasi dan menerjemahkan


Perasaan

Merumuskan, hipotesa, analisis dugaan, ide tentang masalah


perawatan pasien
VISION MODEL
 digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi
dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis,
analisis, dugaan dan ide tentang permasalahan perawatan
kesehatan klien, berpikir kritis ini digunakan untuk mencari
prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang
tepat untuk merespon ekspresi.
Examine Model
 Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan
visi.
 Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan.
Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk
analisis, mencari, menguji, melihat konfirmasi, kolaborasi,
menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan
ide.
 Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan.
Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk
analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi,
menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan
ide.
ALASAN BERPIKIR KRITIS
 induktif
 aktifitas informa
 aktivitas tiap hari
 dan praktek
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
1. Konseptualisasi
2. Rasional dan Beralasan
3. Reflektif
4. Bagian dari suatu sikap
5. Kemandirian berpikir
6. Berpikir adil dan terbuka
7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan
8. Watak
9. Kriteria
10. Sudut pandang
Pemecahan Masalah dalam Berpikir
Kritis
 Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara

“apa yang ada dan apa yang seharusnya ada”.


Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan


masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
7. Evaluasi.
Fungsi berpikir Kritis dalam
Keperawatan

1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan


sehari-har
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu- isu dalam keperawatan
3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing idikasi,
penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan
yang dilakukan.
6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
Fungsi berpikir Kritis dalam
Keperawatan
1. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam
keperawatan.
2. Membuat dan mengecek dasar analisis dan faliidasi data keperawatan.
3. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan
4. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan
kesimpulan yang dilakukan
5. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam
keperawatan
6. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan akktifitas nilai-nilai
keputusan.
7. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan
keperawatan.
ASPEK-ASPEK BERPIKIR KRITIS
1. Relevance
2. Importance
3. Novelty
4. Outside Material
5. Ambiguity Clarified
6. Ingking Ideas
7. Justification
INDIKATOR BERPIKIR KRITIS

 Wade (1995) mengidentifikasi delapan kerakteristik berpikir


kritis, yakni meliputi:
1. Kegiatan merumuskan pertanyaan
2. Membatasi permasalahan
3. Menguji data-data
4. Menganalisis berbagai pendapat
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi
8. Mentolerasi ambiguitas
Prinsip utama penerapan dalam berpikir kritis

1. mengetahui fakta
2. memisahkan fakta
3. melakukan interpretasi data menjadi fakta objektif
4. menentukan luasnya masalah tersebut

Anda mungkin juga menyukai