Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah meneliti adanya pengaruh

rendam kaki dengan campuran garam dan serai terhadap tekanan

darah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jembatan

Kembar.

1. Tempat Penelitian

Tempat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah di

Puskesmas Jembatan Kembar dan menelusuri pasien ke

rumahnya dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada

tanggal 02 November 2018 di Puskesmas Jembatan Kembar,

diketahui bahwa di Puskesmas Jembatan Kembar memiliki

jumlah kasus hipertensi sebanyak 1354 kasus pada tahun

2018 terhitung dari bulan Januari – Oktober 2018.

b. Tidak ada yang pernah melakukan penelitian serupa di

Wilayah Kerja Puskesmas Jembatan Kembar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 14-25

Juni 2019 serta dilakukan penelitian selama 2 minggu.

45
46

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Pre Eksperimental

dengan pendekatan One Group Pretest – Posttest yaitu untuk

mengetahui perbedaan dan perubahan pada nilai sebelum dan

setelah dilakukan intervensi rendam kaki dengan campuran garam

dan serai. Menurut Notoatmodjo (2012), rancangan ini tidak ada

kelompok pembanding (kontrol), tetapi dilakukan observasi pertama

(pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang

terjadi setelah adanya eksperimen. Bentuk rancangan one group

pretest, posttest dijelaskan pada gambar.4 sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Postest


X X
01 X 02
X X

Gambar 4. Bentuk rancangan One Group Pretest-Posttest

46
47

C. Kerangka Kerja

Kerangka kerja penelitian ini dijelaskan dalam gambar.5 sebagai

berikut :
Populasi
Teknik Pengambilan
Sampel (Purpose
Sampling)

Intervensi Rendam kaki


dengan campuran
garam dan serai
Pengukuran
tekanan darah Sampel Pengukuran tekanan
Pretest darah Post test

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data

Gambar 5. : Kerangka Kerja Pengaruh Rendam Kaki dengan


Campuran Garam dan Serai Terhadap Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Jembatan Kembar Tahun 2019.

47
48

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua penderita hipertensi di desa Jembatan Kembar

yang berjumlah 1354 kunjungan pada Puskesmas Jembatan

Kembar.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel untuk penelitian ini adalah

pasien dengan hipertensi primer yang sedang menjalani terapi

pengobatan antihipertensi di desa Jembatan Kembar yang

termasuk wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kembar.

a. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel

merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam 2015).

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah “purposive sampling”. Purposive sampling

adalah suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan

berdasarkan maksud atau tujuan tertentu yang ditentukan

oleh peneliti. Seseorang dapat dijadikan sebagai sampel

48
49

karena peneliti menganggap bahwa orang tersebut memiliki

informasi yang diperlukan untuk peneliti (Dharma, 2011).

b. Kriteria Sampel

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil

sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

a) Bersedia menjadi responden atau subjek penelitian.

b) Terdiagnosa hipertensi dengan klasifikasi hipertensi

ringan, sedang, atau berat.

c) Pasien hipertensi yang belum pernah mendapat teknik

rendam kaki dengan campuran garam dan serai.

d) Kriteria usia pasien dari 26 – 55 tahun.

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a) Pasien hipertensi yang harus menjalani rawat inap.

b) Pasien menolak melanjutkan perlakuan sebelum

1(satu) minggu.

c) Pasien dengan AMI dan gagal jantung.

d) Pasien yang mengidap gejala sesak napas.

e) Pasien hipertensi dengan komplikasi ulkus diabetes


mellitus.

49
50

E. Besar Sampel

Besar sampel yang diperoleh melalui rumus Slovin (2011), yaitu :


𝑁
n = 1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena


kesalahan pengambilan sampel yang
ditolerir, misalnya 10%.

Dengan menggunakan rumus di atas maka besar sampel yang

akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Populasi (N)

dalam 10 bulan adalah 1354, maka N dalam satu bulan adalah 135.
135
n= 1+135 × 0,12

135
n= 1+1,35

135
n= 2,35 = 57,446

n= 57 sampel

F. Variabel Penelitian

Jenis variabel diklasifikasikan menjadi macam-macam tipe

untuk menjelaskan penggunaannya dalam penelitian. Beberapa

variabel dimanipulasi, yang lainnya sebagai kontrol. Beberapa

variabel diidentifikasi tetapi tidak diukur dan yang lainnya diukur

dengan pengukuran sebagian. Macam-macam tipe variabel meliputi :

50
51

(1) independen; (2) dependen; (3) Moderator (intervening); (4)

perancu (confounding); (5) kendali/ kontrol; dan (6) variabel random

(Nursalam, 2008).

1. Variabel independen (bebas)

Variabel yang memengaruhi atau nilainya menentukan variabel

lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel

bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui

hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rendam

kaki dengan campuran garam dan serai.

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain.

Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

variabel-variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependen adalah tekanan darah pasien hipertensi.

51
52

G. Definisi Operasional

Tabel 2. Definisi Operasional

No Variable Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Data
1. Variabel Suatu tindakan Panduan -
independen: dengan cara
Rendam kaki merendam kaki
dengan menggunakan air
campuran hangat sebanyak
garam dan 2 liter dengan
serai campuran garam
1/2 sendok
makan, dan serai
sebanyak 3
batang. Yang
dilakukan rutin
1×sehari selama
15-20 menit .

2 Variabel Penderita yang Sphygmo Hasil ukur tekanan Ordinal


dependen: tekanan darahnya mnometer darah:
Tekanan berada dalam dan a. Normal: sistole
< 130 mmHg
darah pada batas teknan stetoskop
dan diastole <
penderita darah tinggi 85 mmHg
hipertensi (hipertensi), yaitu b. High Normal:
tekanan darah sistole 130-139
siastolic lebih dari mmHg dan
140 mmHg dan diatole 85-89
tekanan diastolic mmHg
lebih dari 80
c. Ringan: sistole
mmHg dan dapat 140-159
diukur mmHg dan
menggunakan diastole 90-99
tensimeter. mmHg
d. Sedang:
sistole 160-179
mmHg
dan diastole
100-109
mmHg
e. Berat: sistole
180-209
mmHg dan
diastole 110-
119 mmHg

52
53

H. Data yang dikumpulkan

1) Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung pada

saat penelitian berlangsung. Data ini diperoleh secara langsung

dari pasien hipertensi menggunakan kuisioner.

a. Data Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin,

pendidikan, pek erjaan.

b. Data tekanan darah sebelum dilakukan rendam kaki dengan

campuran garam dan serai.

c. Data tekanan darah setelah dilakukan rendam kaki dengan

campuran garam dan serai.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain,

badan/instansi yang secara rutin mengumpulkan data (Setiadi,

2007). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang

tempat penelitian (Puskemas Jembatan Kembar).

I. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

a. Data tentang karakteristik responden yang meliputi usia,

jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan yang diperoleh dengan

alat bantu kuesioner dan wawancara.

b. Data tentang tekanan darah pasien hipertensi sebelum

rendam kaki dengan campuran garam dan serai dengan

53
54

cara pengukuran menggunakan tensi meter

(Sfigmomanometer).

c. Data tentang tekanan darah pasien hipertensi setelah

rendam kaki dengan campuran garam dan serai dengan

cara pengukuran menggunakan tensi meter

(Sfigmomanometer).

2. Data Sekunder

Data tentang profil Puskesmas sebagai tempat penelian

(Puskesmas Jembatan Kembar) yang didapat melalui

penelusuran di Puskesmas Jembatan Kembar dan observasi

oleh peneliti.

J. Cara Pengolahan

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok

data mentah sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan

(Setiadi, 2007).

1. Data Primer

a. Data karakteristik responden meliputi usia dewasa, jenis

kelamin, pendidikan, menurut Depkes RI (2009) yang

dikategorikan menjadi usia dewasa meliputi:

1) Masa dewasa awal = 26-35 tahun

2) Masa dewasa akhir = 36-45 tahun

3) Masa lansia awal = 46- 55 tahun

4) Masa lansia akhir = 56-65 tahun

54
55

5) Masa manula = 65> tahun

Menurut Depkes RI (2009) Jenis kelamin meliputi :

1) Laki-laki (L)

2) Perempuan (P)

Menurut Depkes RI (2009) Pendidikan meliputi :

1) Tidak Sekolah / Tidak Tamat Sekolah Dasar

2) Pendidikan Dasar (SD,SMP,SMA/SMK)

3) Perguruan Tinggi (D3, D4, S1, S2)

Menurut Badan Pusat Statistik (2016) Pekerjaan Meliputi :

1) Tidak Bekerja

2) Bekerja

b. Data tekanan darah pasien hipertensi sebelum dan sesudah

dilakukan intervensi rendam kaki dengan campuran garam

dan serai diperoleh dengan cara pengukuran menggunakan

tensi meter (Sfigmomanometer) yang digolongkan menjadi :

1) Hipertensi Berat = tekanan darah sistole 180-189 mmHg

dan diastole 110-119 mmHg

2) Hipertensi Sedang = tekanan darah sistol 160-179

mmHg dan diastole 100-109 mmHg

3) Hipertensi Ringan = tekanan darah sistol 140-159 mmHg

dan diastole 90-99 mmHg

4) High Normal atau Normal Tinggi = tekanan darah sistol

130-139 mmHg dan diastole 85-89 mmHg

55
56

5) Normal = tekanan darah sistol < 130 mmHg dan diastole

< 85 mmHg

6) Rendah (hipotensi) = tekanan darah sistol 85 mmHg atau

lebih rendah dan diastole 55 mmHg atau lebih rendah.

2. Data Sekunder

Data tentang gambaran umum Puskesmas Jembatan

Kembar yang disajikan berupa variabel yang selanjutnya

dinarasikan.

K. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran setiap

variabel yang terdapat pada instrument penelitian, antara lain

meliputi karakteristik responden, tindakan rendam kaki dengan

campuran garam dan serai. Dilakukan juga analisa dengan

distribusi tabel frekuensi berdasarkan semua variabel, persentase

serta pembahasan tentang gambaran variabel yang diamati.

2. Analisis Bivariat

Pada penelitian ini analisis data yang di gunakan adalah analisis

statistic non parametric dengan uji Wilcoxcon. Menurut Sugiyono

(2015), statistic non parametric di gunakan untuk menganalisis

data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas berdistribusi,

sedangkan uji Wilcoxon Match Pairs Test di gunakan untuk

menguji signifikan hipotesis komparatif dua sampel yang

berkolerasi bila datanya berbentuk ordinal dengan uji Wilcoxon

56
57

tidak menyaratkan data berdistribus normal. Uji ini untuk menguji

efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran variable yang

ingin di tentukan , selanjutnya nilai masing-masing responden di

bandingkan antara pretest dan sesudah intervensi posttest.

Data tekanan darah pasien hipertensi sebelum rendam kaki

dengan campuran garam dan serai dan setelah intervensi

rendam kaki dengan campuran garam dan serai menggunakan uji

Wilcoxon. Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan

perangkat lunak pengolah data computer yaitu SPSS dengan

penentuan signifikasi sebagai berikut: jika ρ < α (10%) maka Ho

di tolak, jika ρ > α (10%) maka Ho di terima.

L. Alur Penelitian

1. Meminta izin kepada Direktur Poltekkes Mataram Kemenkes RI.

2. Meminta izin kepada Kepala Puskesmas Jembatan Kembar.

3. Meminta persetujuan dan menjalin kesepakatan pada responden

(pasien hipertensi) bahwa ia mau menjadi responden penelitian

dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

4. Peneliti mengunjungi rumah responden yang telah terpilih untuk

diberikan pemahaman tentang rendam kaki dengan campuran

garam dan serai.

5. Menilai tekanan darah sebelum dilakukan rendam kaki dengan

campuran garam dan serai.

6. Melakukan rendam kaki dengan campuran garam dan serai

secara rutin satu kali sehari, selama 15 – 20 menit menit/hari.

57
58

7. Peneliti mengamati proses rendam kaki dengan campuran garam

dan serai telah sesuai atau tidak dengan mendampingi

responden selama proses rendam kaki dengan campuran garam

dan serai.

8. Melakukan penilaian kembali untuk melihat perubahan pada

tekanan darah pasien 15 – 20 menit setelah hari ke – 3.

58

Anda mungkin juga menyukai