Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN DIAGNOSA MEDIS ULKUS DIABETIK

DI RUANG GILI GEDE RSUP NTB

PADA TANGGAL 20-23 APRIL 2020

Nama Mahasiswa : Erika


NIM : P07120317045
TanggalPengkajian : 20 April 2020
Jam Pengkajian : 15:10 wita
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
No. RM : 682112
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tidak Sekolah
Bahasa yang digunakan : Sasak
Alamat : Penujak
Kiriman dari : klinik Biomedik
Tannggal MRS : 20 April 2020
Cara Masuk : IGD
Diagnose Medis : Ulkus Deabetik
Alasan Dirawat : luka dikaki kiri tidak sembuh-sembuh
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. R
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Sasak/Indonesia
Alamat : Penujak
Hubungan dengan pasien : Anak kandung

B. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING STORY)


1. Keluhan Utama
Luka dikaki kiri tidak sembuh-sembuh
2. Keluhan Saat Dikaji
Pasien mengatakan nyeri pada luka dikaki kiri pada bagian tumit,dengan
kedalaman 1,5cm, diameter 5cm, penuh pus bercampur dengan darah,
kulit disekitar luka kemerahan, sejak 2 bulan yang lalu luka dikaki tidak
sembuh-sembuh.
Pengkajian nyeri :
P : Pasien mengatakan nyeri saat beraktifitas dan meskipun tidak
beraktifitas
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri pada luka dikaki kiri pada bagian tumit
S : Skala nyeri 5 (0-10)
T : Pasien mengatakan nyeri timbul terus
3. Upaya yang Telah Dilakukan
Pasien mengatakan sudah pernah berobat ke klinik biomedik
4. Riwayat Penyakit Sekarang
pasien mengatakan luka dikaki sebelah kiri dibagian tumit tidak sembuh-
sembuh lalu pasien lagsung dibawa oleh keluargannya berobat keklinik
biomedik tetapi luka tidak sembuh-sembuh. Dari klinik biomedik pasien
dirujuk ke RSUP NTB pada tanggal 20 april 2020,jam 09:10 wita dan
masuk ke igd pada tanggal 20 april 2020, jam 14:25wita setelah selesi
dilakuakn pemeriksaan oleh dokter lalu pasien dipidahkan ke gili gede .
5. Riwayat Penyakit Dahulu
pasien mengatakan tidak pernah di operasi
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota kelurganya yang menderita
penyakit yang serupa dengan dirinya.
7. Keadaan Kesehatan Lingkungan
pasien mengatakan lin kungan disekitar rumahya bersih
8. Riwayat Kesehatan Lainnya
Tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat dan makanan.

C. RIWAYAT BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Aktivitas Sehari-hari
1. Pola Nutrisi & Metabolisme
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 2xsehari dengan porsi
yang sedikit. Pasien juga meminum air, biasanya 3-4x
sehari dengan ukuran gelas narmada,
Saat sakit : pasien mengatakan pasien memakan makanan
yang diberikan RS. Dan banyak minum
2. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien BAB 1x sehari dan
BAK 2-3x sehari
Saat sakit : pasien mengatakan pasien belum BAB sejak masuk
RS dan BAK sekitar 3-4x sehari.
3. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien hanya tidur paling
dapat tidur 7-8 jam sehari
Saat sakit : pasien mengatakan semenjak di RS pasien tidur hanya
dapat tidur 5-6 jam sehari
4. Pola Aktivitas & Latihan
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien dapat beraktivitas
seperti biasa tetapi mudah lelah
Saat sakit : pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti
biasannya karena masih terus nyeri dan pusing
5. Pola Seksual & Reproduksi
Sebelum sakit : tidak terkaji
Saat sakit : tidak terkaji
6. Pola Sensori & Kognitif
Sebelum sakit : pasien mengatakan indera penglihatan, penciuman,
peraba, pendengaran, dan pengecap dalam kondisi
baik dan dapat berkomunikasi baik dengan
keluarganya.
Saat sakit : pasien mengatakan indera penglihatan, penciuman,
peraba, pendengaran, dan pengecap dalam kondisi
baik dan dapat berkomunikasi baik dengan
keluarganya
7. Pola Mekanisme/Penanggulangan Stress

Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien sering terlihat


termenung yang tandanya pasien stress/ memiliki
banyak pikiran.

Saat sakit : keluarga pasien mengatakan masih sering termenung


tetapi bila ada yang menjenguk dia terlihat bahagia.
Dan pasien lebih sering menutup diri/tidak
menceritakan masalahnya pada keluarganya.
8. Pola Persepsi & Konsep Diri
Sebelum sakit : tidak terkaji
Saat sakit : tidak terkaji
9. Pola Persepsi & Tata Laksana Hidup Sehat
Sebelum sakit : pasien mengatakan rajin membersihkan rumah
setiap hari dan setiap pagi berjalan-jalan sekalian ke
sawah.
Saat sakit : pasien mengatakan pasien sudah tidak mampu
berdiri terlalu lama.
10. Pola Hubungan & Peran
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien sebagai seorang ibu
dan dekat juga dengan keluarga.
Saat sakit : pasien mengatakan kasihan melihat anak,
dan suaminya karena tidak ada yang urus semenjak
sakit.
11. Pola Tata Nilai & Agama
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien rajin ibadah
solat dan mengaji
Saat sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidak
pernah sholat semenjak sakit

D. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda – Tanda Vital :
Suhu : 36,2oC
Nadi : 84x/mnt
TD : 120/90 mmHg
RR : 20x/mnt
4. GCS : 4E 5V 6M
5. Pemeriksaan fisik
- Kepala
Inspeksi : tidak ada lesi, simetris,.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Mata
Inspeksi : simetris, konjungtiva normal, sklera normal,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan
massa
- Hidung
Inspeksi : tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
lesi, simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Mulut
Inspeksi : simetris, mukosa bibir kering, tidak ada lesi,
penyebaran gigi tidak merata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada lesi,
tidak ada pembengkakan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Rambut
Inspeksi : penyebaran rambut merata, rambut berwarna kuning
putih, hitam.
- Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, simetris.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran vena jugularis.
- Dada
Inspeksi : tidak ada lesi, bentuk dada simetris, tidak terdapat
tarikan dinding dada, tidak ada edema
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan.
- Abdomen
Inspeksi : tidak terjadi asites, tidak terdapat lesi
Auskultasi : bising usus <6x/mnt
Perkusi : suara timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
- Genetalia
Tidak ada keluhan
- Ekstremitas
Atas
Inspeksi : terpasang IV line ditangan kanan, tidak terdapat lesi,
kulit kering.
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan,
crt< 2detik
Bawah
Inspeksi : tampak edema, terdapat pus bercampur darah pada
tumit kaki sebelah kiri, tampak adanya kemerahan
disekitar luka
Palpasi : nyeri tekan, akral hangat, crt< 2detik
- Integumen
Inspeksi : kulit pasien berwarna coklat sawo mateng, penyebararan
warna kulit merata, kulit pasien tampak kering dan
berkelupas, tampak edema,tampak adanya luka, tampak
adanya kemerahan disekitar luka,ulkus dikaki kiri,
terdapat pus bercampur darah pada tumit kaki sebelah
kiri.
Palapasi : nyeri tekan,tampak edema, crt<2detik.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Nama : Ny. K No. RM : 682112
Umur : 51 tahun Ruangan : Gili Gede

Hb = 9,4gr/dl (N=12-14gr/dl)
Ht = 27% (N=37-47%)
L = 5900/ (N=10.000)
Albumin = 2,0 gr/dl (N=3,5-5,5gr/dl)
Kurva GDS = 21/04/2020 = 250mg/dl

22/04/2020 = 180mg/dl

F. TERAPI OBAT
Nama : Ny. K No. RM : 682112
Umur : 51 tahun Ruangan : Gili Gede

NO NAMA OBAT DOSISI RUTE KEGUNAAN OBAT


1 Metronidazol 3x500 Oral Obat antibiotic untuk
mg mengobati infeksi

2 Humulin R 3x IV Obat untuk membantu


IU meringankan diabetes yang
disbabkan oleh berkurangnya
rasio insulin dalam siekulasi
darah karena hilangnya sel
beta penghasil insulin

3 Infus Nacl 20 tpm Untuk mengganti cairan


IV elektroliit yang hilang

4 Cetorolak 2x3 mg Untuk meredakan nyeri dan


IV peradagan
IM Untuk mengontrol gula drah
5 Lantus 1x8IU pasien
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. ANALISA DATA
Nama : Ny. K No. RM : 682112
Umur : 51 tahun Ruangan : Gili Gede

NO DATA PENUNJANG ETILOGI PROBLEM


1 Ds : pasien mengatakan Glukosa darah Gangguan
merasa pusing meningkat perfusi
jaringan
Do :
Penebalan membran
- Mukosa bibir kering dasar vaskuler
- Akral hangat
- Pasien tampak lemah
- Adanya edema pada kaki Disfungsi endotel
kiri
- Terdapat ulkus diabetik di maksovaskuler
tumit kaki sedelah kiri
- Tampak adanya
kemerahan disekitar luka Aterosklerosis
- Terdapat pus bercampur
darah pada tumit kaki
sebelah kiri Oklusi
- TD :120/90mm hg
N :84x/mnt
RR :20 x/mnt, Makroangiopati
S : 36,2 oC
Penyakit pembuluh
darah kapiler

Ulkus

Ganggren
Gangguan perfusi
jaringan
2 Ds: Aterosklerosis Gangguan
- pasien mengatakan luka integeritas
ditumit kaki sebelah kiri Oklusi jaringan
tidak sembuh-sembuh
sejak 2 bulan yang lalu Makroangiopati
-pasien mengatakan
lukannya berbau Penyakit pembuluh
darah kapiler

Do:
Ulkus/ganggren
- Adanya edema pada kaki
kiri kedalaman 1.5 Gangguan integritas
cm,diameter 5cm. jaringan
- Terdapat ulkus diabetik di
tumit kaki sebelah kiri
- Tampak adanya
kemerahan disekitar luka

3 - Kulit tampak kering dan


berkelupas Glukosa darah Gangguan
- Pasien tampak meringis meningkat rasa nyaman
kesakitan,nekrosis nyeri
disekitar luka Penebalan membrane
dasar vaskuler

Ds : pasien mengatakan
Disfungsi endotel
nyeri pada luka dikaki
maksovaskuler
sebelah kiri
- P : Pasien mengatakan
nyeri saat beraktifitas mikroangiopati
dan meskipun tidak
beraktifitas neuropati
- Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk- keringat menurun
tusuk
- R : Pasien mengatakan kulit kering
nyeri pada luka dikaki
kiri pada bagian tumit iskemik jaringan
- T : Pasien mengatakan dan infeksi
nyeri timbul terus
Do : Gangguan rasa
nyaman nyeri
1. S : Skala nyeri 5(0-10)
2. Pasien tampak meringis
kesakitan saat
menggerakkan kakinya
- Tanda -Tanda Vital

TD : 120/90 mmHg

N : 84x/menit
RR : 20X/menit
S : 36,2oC

B. RUMUSAN DIAGNOSA
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan menurunya aliran darah daerah
ganggren ditandai dengan : pasien mengatakan merasa pusing,mukosa
bibir kering, akral hangat,Pasien tampak lemah, adanya edema pada kaki
kiri, terdapat ulkus diabetik di tumit kaki sebelah kiri, tampak adanya
kemerahan disekitar luka, terdapat pus bercampur darah pada tumit kaki
sebelah kiri, TD :120/90mm hg, N :84x/mnt, RR :20 x/mnt, S : 36,2 oC.
2. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya ganggren pada
ekstermitas ditandai dengan pasien mengatakan luka ditumit kaki
sebelah kiri tidak sembuh-sembuh sejak 2 bulan yang lalu pasien
mengatakan lukannya berbau Adanya edema pada kaki kiri kedalaman
1.5 cm,diameter 5cm., terdapat ulkus diabetik di tumit kaki sebelah kiri,
tampak adanya kemerahan disekitar luka, kulit tampak kering dan
berkelupas, pasien tampak meringis kesakitan.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan dan
infeksi ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka dikaki sebelah
kiri , P : Pasien mengatakan nyeri saat beraktifitas dan meskipun tidak
beraktifitas, Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : Pasien
mengatakan nyeri pada luka dikaki kiri pada bagian tumit, T : Pasien
mengatakan nyeri timbul terus, S : Skala nyeri 5(0-10), Pasien tampak
meringis kesakitan saat menggerakkan kakinya,TD : 120/90 mmHg,
N : 84x/menit, RR : 20X/menit, S : 36,2oC

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


Nama : Ny. K No. RM : 682112
Umur : 51 tahun Ruangan : Gili Gede

3. Perioritas Masalah
1. Gangguan perfusi jaringan
2. Gangguan integitas jaringan
3. Gangguan rasa nyaman nyeri
4. Keterbatas mobilitas fisik

DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 Setelah dilakukan 1. Ajarkan pasien 1. Dengan mobilisasi
tindakan keperawatan untuk melakukan meningkatkan sirkulasi
selama 2x24 jam mobilisasi darah.
diharapkan dapat 2. Meningkatkan
mempertahankan 2. Tinggikan kaki melancarkan aliran
sirkulasi  perifer tetap sedikit lebih rendah  darah balik sehingga
normal dengan kriteria dari jantung  (posisi tidak terjadi edema.
hasil: elevasi pada waktu
1. .Denyut nadi istirahat), hindari
perifer teraba penyilangkan kaki,
kuatdan regular hindari balutan ketat,
2. Warna kulit sekitar hindari penggunaan
luka tidak bantal, di belakang
3. pucat/sianosis lutut dan sebagainya.
Kulit sekitar luka 3. Ajarkan tentang 3. kolestrol tinggi dapat
teraba hangat. modifikasi faktor- mempercepat
faktor resiko terjadinya
. berupa :Hindari diet arterosklerosis,
tinggi kolestrol, merokok dapat
teknik relaksasi, menyebabkan
menghentikan terjadinya vasokontriks
kebiasaan merokok, i pembuluh darah,
dan penggunaan obat relaksasi untuk
vasokontriksi. mengurangi efek dari
stres.
4. Kerja sama dengan 4. pemeriksaan gula darah
tim kesehatan lain secara rutin dapat
pemeriksaan gula mengetahui
darah secara rutin perkembangan dan
keadaan pasien
2. Setelah dilakukan 1. Kaji luas dan 1. Pengkajian yang tepat
tindakan keperawatan keadaan luka serta terhadap luka dan
selama 2x24 jam proses penyembuhan proses penyembuhan
diharapkan pasien akan membantu dalam
Tercapainya proses menentukan tindakan
penyembuhan luka. selanjutnya
dengan kriteria hasil: 2. Rawat luka dengan 2. merawat luka dengan
1. Berkurangnya baik dan benar  teknik aseptik, dapat
edema sekitar menjagakontaminasi
luka. luka dan larutan yang
2. pus danjaringan iritatif akan merusak
berkurang jaringan granulasi yang
3. 3.Adanya jaringan timbul, sisa balutan
granulasi. jaringan nekrosis dapat
menghambat proses
granulasi.
3. Kolaborasi dengan 3. insulin akan
dokter untuk menurunkan kadar gula
pemberian insulin, darah, pemeriksaan
pemeriksaan  kultur kultur pus untuk
pus  pemeriksaan mengetahui jenis
gula darah kuman dan anti biotik
pemberian anti yang tepat untuk
biotik. pengobatan,
pemeriksaan kadar gula
darahuntuk mengetahui
perkembangan
penyakit
3. Setelah dilkakukan 1. Kaji tingkat, 1. untuk mengetahui
tindakan selama 2x24 frekuensi dan reaksi berapa berat nyeri yang
jam diharapkan p rasa nyeri yang dialami dialami pasien
nyeri berkurrang pasien.
dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan pada pasien 2. pemahaman pasien
1. penderita secara tentang sebab-sebab tentang penyebab nyeri
verbal timbulnya nyeri. yang terjadi akan
mengatakan mengurangi
nyeriberkurang/hi ketegangan pasien dan
lang . memudahkan pasien
2. pasien dapat untuk diajak
mengontrol nyeri bekerjasama dalam
3. 3.TTV dalam melakukan tindakan
batas normal 3. Ajarkan teknik 3. Teknik distraksi dan
distraksi dan relaksasi dapat
relaksasi napas mengurangi rasa nyeri
dalam yang dirasakan pasien
4. Atur posisi pasien 4. Posisi yang nyaman
senyaman mungkin akan membantu
sesuai keinginan memberikan
pasien. kesempatan pada otot
untuk relaksasi
seoptimal mungkin
5. Kolaborasi dengan 5. Obat–obat analgesik
dokter untuk dapat membantu
pemberian analgesik mengurangi nyeri
pasien
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. K No. RM : 682112
Umur : 51 tahun Ruangan : Gili Gede

Tgl Jam Dx Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf


21/04- 15.00 1 1. Mengajarkan pasien 1. pasien dapat
2020 untuk melakukan melakukan aktivas
mobilisasi kecil seperti berjalan
dengan dibantu oleh
keluarga dan merasa
pusing
15.10 2. Meninggikan kaki 2. Pasien diberikan
sedikit lebih rendah  posisi elevasi (pasien
dari jantung  (posisi tampak nyaman
elevasi pada waktu dengan posisi yang
istirahat), hindari diberikan)
penyilangkan kaki,
hindari balutan ketat,
hindari penggunaan
bantal, di belakang
lutut dan sebagainya.
15.20 3. Mengajarkan tentang 3. Pasien tampak
modifikasi faktor- mengerti penjelasaan
faktor resiko berupa yang diberikan
:Hindari diet tinggi
kolestrol, teknik
relaksasi, dan
penggunaan obat
vasokontriksi.
15.25 4. Kerja sama dengan tim 4. Hasil pemeriksaan
kesehatan lain GDS : 250 mg%
pemeriksaan gula
darah secara rutin

15.30 2 1. Mengkaji luas dan 1. lukatampak


keadaan luka kemerahan , kedalam
1,5 cm, diameter 5m,
terdapat pus
becampur darah, kulit
disekitar luka kring.
15.35 2. Merawat luka dengan 2. perawat telah
baik dan benar  melakukan perwatan
luka sesuai dengan
SOAP (pasien tampak
tenang setelah
dilakukan perawatan
luka)
15.45 3. Kolaborasi dengan 3. pasien diberikan
dokter untuk insulin 10 IU
pemberian insulin,
pemeriksaan  kultur
pus  pemeriksaan gula
darah pemberian anti
biotik.
16.00 3 1. Mengkaji tingkat, 1. 1.P : Pasien
frekuensi, dan reaksi mengatakan nyeri saat
nyeri yang dialami beraktifitas dan
pasien. meskipun tidak
beraktifitas
Q : Pasien
mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R : Pasien
mengatakan nyeri
pada luka dikaki kiri
pada bagian tumit
S : Skala nyeri 5(0-
10)
T : Nyeri hilang timb
ul

16.10 2. Menjelaskan pada 2. pasien tampak


pasien tentang sebab- mengerti penjelasan
sebab timbulnya nyeri. yang diberikan

16.15 3. Mengajarkan teknik 3. pasien tampak


distraksi dan relaksasi mengerti dan
napas dalam melakukan dengan
baik
16.20 4. Mengatur posisi pasien 4. pasien tamapak
senyaman mungkin nyamandiberikan
sesuai keinginan posisi supinasi
16.25 pasien.
5. Kolaborasi dengan 5. pasien diberikan obat
dokter untuk keterolac
pemberian analgesic
22/04/ 14.20 1 1. Mengajarkan pasien 1. pasien dapat
2020 untuk melakukan melakukan aktivas
mobilisasi kecil seperti berjalan
dengan dibantu oleh
keluarga
14.25 2. Meninggikan kaki 2. Pasien diberikan
sedikit lebih rendah  posisi elevasi
dari jantung  ( posisi (pasien tampak
elevasi pada waktu nyaman dengan
istirahat ), hindari posisi yang
penyilangkan kaki, diberikan)
hindari balutan ketat,
hindari penggunaan
bantal, di belakang
lutut dan sebagainya.

14.30 3. Kerja sama dengan 3. .Hasil pemeriksaan


tim kesehatan lain GDS : 180 mg%
dalam pemberian
vasodilator,
pemeriksaan gula
darah secara rutin
22/04/ 14.40 2 1. Mengkaji luas dan 1. luka tampak
2020 keadaan luka serta kemerahan ,
proses penyembuhan kedalam 1,5 cm,
terdapat pus
becampur darah,
kulit disekitar luka
kring.
14.50 2. Merawat luka dengan 2. perawat telah
baik dan benar  melakukan perwatan
luka sesuai dengan
SOP (pasien tampak
tenang setelah
dilakukan perawatan
luka)
15.00 3. Kolaborasi dengan 3. pasien diberikan
dokter untuk insulin 8 IU
pemberian insulin,
pemeriksaan  kultur
pus  pemeriksaan
gula darah pemberian
anti biotik

22/04/ 15.10 3 1. Mengkaji tingkat, 1. P : Pasien


2020 frekuensi, dan reaksi mengatakan nyeri
nyeri yang dialami saat beraktifitas dan
pasien. meskipun tidak
beraktifitas
Q : Pasien
mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R:Pasienmengatakan
nyeri pada luka
dikaki kiri pada
bagian tumit
S : Skala nyeri 4(0-
10)
T : Nyeri hilang
timbul
15.15 2. Menjelaskan pada 2. pasien tampak
pasien tentang sebab- mengerti penjelasan
sebab timbulnya yang diberikan
nyeri.
15.20 3. Mengajarkan teknik 3. pasien tampak
distraksi dan relaksasi mengerti dan
napas dalam melakukan dengan
baik

15.25 4. Mengatur posisi 4. pasien tamapak


pasien senyaman nyamandiberikan
mungkin sesuai posisi supinasi
keinginan pasien.

15.30 5. Kolaborasi dengan 5. pasien diberikan


dokter untuk obat ceterolak
pemberian analgesic
V. EVALUASI
Nama : Ny. K No. RM : 682112
Umur : 51 tahun Ruangan : Gili Gede

TGL JAM DX EVALUASI PARAF


23/04/2020 09.30 1 S : Pasien mengakan masih merasa
pusing
O : - pasien tampak melakakn aktivitas
kecil seperti berjalan tapi dibantu
oleh keluargannya
-TD : 110/90 mmhg
- crt<2 detik
- akral hangat
A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
1. Kaji kondisi pasien
2. Menganjurkan pasien untuk tetap
melakukan mobilisasi
3. Tetap melakukan pemeriksaan gula
darah
23/04/2020 10.00 2 S : pasien mengatakan lukannya
berbau

O : - Adanya edema

-Terdapat ulkus diabetik di tumit


kaki sebelah kiri

-Tampak adanya kemerahan


disekitar luka
- Pasien tampak meringis kesakitan

- nekrosis disekitar luka

- terdapat pus bercampur darah

A : Masalah belum teratasi

P : Intervenesi dilanjutkan
1. Rawat luka dengan baik dan benar
2.Kolaborasi pemberian obat
insulin
3.Monitoring ttv
4.Berikan posi elevasi saat pasien
istirahat
23/04/2020 10.35 3 S : pasien mengatakan masih nyeri pada
luka di tumit kaki sebelah kiri

P : Pasien mengatakan nyeri saat


beraktifitas dan meskipun tidak
beraktifitas
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R: Pasienmengatakan nyeri pada
luka dikaki kiri pada bagian tumit
T : Nyeri hilang timbul

O : - nekrosis disekitar luka


- S : Skala nyeri 2 (0-10)
- Pasien tampak meringis kesakitan
saat menggerakkan kakinya

- Tanda -Tanda Vital

TD : 110/90 mmHg

N : 80x/menit
RR : 20X/menit

S : 36,1oC

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji penyebab nyeri
2. Anjurkan tetap melakukan relaksasi
napas dalam saat nyeri timbul
3. Kolborasi pemberian obat analgesic
4. Monitoring ttv

Anda mungkin juga menyukai