Anda di halaman 1dari 14

KONSEP BERFIKIR KRITIS DAN KARAKTERISTIK BERFIKIR

KRITIS DALAM KEPERAWATAN

ALMER RAFIF RUDIANSYAH

NIM : 2111411003

PROGRAM STUDI

SI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

SURABAYA 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
sudah memberikan kesempatan bagi saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “KONSEP BERFIKIR KRITIS DAN KARAKTERISTIK BERFIKIR

KRITIS DALAM KEPERAWATAN” tepat waktu.

Makalah “KONSEP BERFIKIR KRITIS DAN KARAKTERISTIK BERFIKIR

KRITIS DALAM KEPERAWATAN” disusun guna memenuhi tugas Dosen


Alpian Jayadi, S.Kep., Ns., M.Imun pada Mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan di Kampus IKBIS Surabaya. Selain itu, saya juga berharap
supaya makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca
tentang makalah tersebut.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Alpian Jayadi


selaku Dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Tugas yang diberikan
ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang saya pelajari. Saya
mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.

Saya mengetahui makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 07 April 20222


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA

ALMER RAFIF RUDIANSYAH

NIM : 2111411003

ii
DAFTAR ISI

PROGRAM STUDI................................................................................................1
SI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS.............................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI................................................................................................6
2.1 Berfikir Kritis................................................................................................6
2.1.1 Pengertian.................................................................................................6
2.1.2 Karakteristik Berpikir Kritis....................................................................6
2.1.3 Tindakan sebelum Pengambilan Keputusan yang Dilakukan Perawaat. .7
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

`Berpikir kritis artinya proses berpikir menggunakan jelas pada memikirkan suatu
peristiwa,tindakan.serta pemecahan suatu problem dengan tujuan mewujudkan akibat
berpikir yang baik,serta berpikir kritis pada keperawatan merupakan proses berpikir pada
keperawatan dengan terang dengan benar sahih mempertimbangkan baik buruknya dalam
menyampaikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan. Perawat yang selalu berpikir kritis atau kreatif akan
selalu melihat serta memecahkan problem dengan sudut pandang yang tidak sinkron dan
mempertimbangkan menggunakan mendalam setiap dilema yang akan diambil demi
kebaikan pasien dan diri sendiri supaya tidak terjadi kejadian yang tidak dibutuhkan dalam
menyampaikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Elemen inti pendidikan keperawatan ada di pemilihan dan penggunaan aktivitas


pembelajaran yang mendukung konsep berpikir kritis yang diharapkan pada perangkat lunak
proses keperawatan serta mendukung lingkungan pembelajaran yang aktif.

Perawat akan mendapatkan pengalaman yang nyata secara langsung ihwal suatu
konsep dalam keperawatan sebagai akibatnya akan mendorong software pemecahan
persoalan menggunakan menggunakan pengetahuan yang mereka bisa sebelumnya pada
lingkungan akademik.

Kegiatan pembelajaran ini merangsang konsep berpikir kritis merupakan aspek


krusial serta dasar pada pendidikan keperawatan karena proses ini menggabungkan
transformasi pengetahuan kedalam keahlian tahu,
mengaplikasikan,menganalisa,mensintesis, dan mengevaluasi isu yang diperoleh asal
seseorang klien menjadi panduan pada memformulasikan suatu keputusan buat
menyampaikan asuhan keperawatan yang bermutu.

Klinik akan memberikan kompleksitas duduk perkara yang berhubungan dengan


pasien, famili, dan tim kesehatan yang lain, sebagai akibatnya konsep berpikir kritis akan
sangat diharapkan pada pembelajaran dalam keperawatan.

Pengambilan keputusan klinis yang tepat serta akurat ialah keliru satu kompetensi
perawat yang wajib dimiliki, terlebih di situasi serta kondisi yang kritis (Potter & Perry,
2009). Praktek klinik adalah kesempatan bagi mahasiswa buat mengaplikasikan teori yang
didapat dikelas buat menunjang anugerah asuhan keperawatan dan menyampaikan
pengalaman eksklusif serta interpersonal.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang tersebut maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud Berfikir kritis
2. Apakah yang dimaksud Karaksteristik Berfikir Kritis dalam Keperawatan
3. Pengambilan keputusan dan kreativitas dengan berfikir kritis

1.3 Tujuan Makalah

Berpikir kritis dalam keperawatan bertujuan buat menganalisis penggunaan bahasa,m


perumusan duduk perkara, penerangan, serta ketegasan perkiraan,kuatnya bukti bukti,
menilai konklusi, membedakan antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari
kebenaran informasi serta nilai berasal yang akan terjadi yang diyakini sahih, serta tindakan
yang dilakukan dalam keperawatan. (Deswani, 2009).
Untuk menerapkan pola berfikir kritis bagi perawat sebab tak seluruh Perawat/Mahasiswa
Keperawatan menerapkan pola berfikir kritis serta meningkatkan sikap berfikir kritis. Dan
agar mahasiswa mendapatkan solusi dan mulai berfikir kritis menggunakan cepat dan
sempurna.

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Berfikir Kritis


2.1.1 Pengertian

Berpikir kritis ialah suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan


mencangkup hubungan berasal suatu rangkaian pikiran dan persepsi, sedangkan
berpikir kritis artinya konsep dasar yang terdiri berasal konsep yang bekerjasama
dengan proses belajar serta kritis itu sendiri aneka macam sudut pandang, menjadi
seseorang perawat yang artinya bagian dari pemberi layanan kesehatan,yaitu
memberi layanan asuhan keperawatan menggunakan menggunakan proses
keperawatan akan selalu dituntut untuk berpikir kritis dalam aneka macam situasi.

Penerapan berpikir kritis pada proses keperawatan dengan kasus yang


konkret akan memberikan gambaran kepada perawat tentang hadiah asuhan
keperawatan yang komprensif dan bermutu.Sebagai seseorang perawat kita tentu
sering dihadapkan di situasi yang menuntut kita buat berpikir kritis dalam
menyampaikan pelayanan keperawatan pada pasien atau anugerah asuhan
keperawatan pada pasien.

Definisi Berpikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang meliputi
penilaian dan analisa rasional terhadap semua informasi serta ilham yang terdapat
dan merumuskan konklusi dan keputusan.

Sedangkan berdasarkan Yahiro dan Saylor pada Perry serta Potter (2005),
menyatakan bahwa berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang lumrah perihal
problem keperawatan tanpa ada solusi dan difokuskan di keputusan yang wajib
diyakini serta dilakukan.

2.1.2 Karakteristik Berpikir Kritis

Ciri Berpikir Kritis karakteristik berpikir kritis artinya :

1. Konseptualisasi Konseptualisasi merupakan proses intelektual membentuk suatu


konsep. Sedangkan konsep merupakan fenomena atau pandangan mental ihwal
realitas, pikiran-pikiran ihwal peristiwa, objek, atribut, dan sejenisnya.
Menggunakan demikian konseptualisasi adalah pikiran abstrak yang
digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol serta disimpan dalam otak.

2. Rasional serta beralasan. artinya argumen yang diberikan selalu sesuai analisis
dan memiliki dasar bertenaga berasal kabar fenomena nyata.

6
3. Reflektif ialah bahwa seseorang pemikir kritis tak menggunakan asumsi atau
persepsi dalam berpikir atau merogoh keputusan namun akan menyediakan saat
buat mengumpulkan data dan menganalisisnya sesuai disiplin ilmu, berita dan
kejadian.

4. Bagian berasal suatu perilaku. Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus
diambil pemikir kritis akan selalu menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih
baik atau lebih jelek dibanding yang lain.

5. Kemandirian berpikir seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tak
pasif mendapatkan pemikiran serta keyakinan orang lain menganalisis semua
info,menetapkan secara sahih serta bisa dipercaya.

6. Berpikir adil dan terbuka Yaitu mencoba buat berubah berasal pemikiran yang
salah serta kurang menguntungkan menjadi benar serta lebih baik.

7. Pengambilan keputusan sesuai keyakinan. Berpikir kritis digunakan untuk


mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru
serta cara lain solusi tindakan yang akan diambil.

Wade (1995) mengidentifikasi delapan kerakteristik berpikir kritis, yakni meliputi:


1. Aktivitas merumuskan pertanyaan
2. Membatasi permasalahan
3. Menguji data-data
4. Menganalisis aneka macam pendapat
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan berlebihan
7. Mempertimbangkan banyak sekali interpretasi
8. Mentolerasi ambiguitas

2.1.3 Tindakan sebelum Pengambilan Keputusan yang Dilakukan Perawaat

Berpikir kritis krusial dilakukan sang perawat sebelum merogoh keputusan


dalam asuhan keperawatan.Asuhan keperawatan artinya satu metode ilmiah dalam
penyelesaian problem klien. Kemampuan perawat mengidentifikasi duduk perkara
klien dan menentukan solusi hegemoni yang sempurna tak lepas asal kemampuan
perawat berpikir kritis, yaitu kemampuan perawat menggali alas an berdasarkan
evidence base dari setiap persoalan dan solusi yang teridentifikasi. akal budi kritis bisa
digunakan saat menuntaskan persoalan keperawatan (Zori & Morrison, 2009 pada
jurnal bambang sudono, 2017).

Perawat melakukan pengambilan keputusan pada setiap tindakan,


merencanakan dan memberikan asuhan.Efektifitas serta ketepatan pengambilan
keputusan membutuhkan kemahiran pada mengumpulkan data serta keterampilan
berpikir kritis.Berpikir kritis dalam keperawatan artinya komponen yang sangat
7
penting dari akuntabilitas profesional dan salah satu penentu kualitas asuhan
keperawatan.
Perawat yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan membagikan sikap
percaya diri, berpandangan konseptual, kreatif, fleksibel, rasa ingin tahu, berpikiran terbuka,
tekun dan reflektif

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berpikir kritis pada keperawatan ialah proses berpikir dalam keperawatan dengan
terang menggunakan sahih sahih mempertimbngkan baik buruknya dalam menyampaikan
layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan menggunakan menggunakan
proses keperawatan. Perawat yang selalu berpikir kritis atau kreatif akan selalu melihat dan
memecahkan problem dengan sudut pandang yang tidak sama serta mempertimbangkan
menggunakan mendalam setiap problem yang akan diambil demi kebaikan pasien,diri sendiri
dan akal budi kritis sangat diharapkan dalam aplikasi asuhan keperawatan. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis akan menaikkan kualitas asuhan keperawatan.

Tujuan berpikir kritis adalah untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan


dilema, penjelasan, dan ketegasan perkiraan,kuatnya bukti bukti, menilai konklusi,
membedakan antar yang baik dan buruknya argument, serta mencari kebenaran warta serta
nilai asal hasil yang diyakini sahih, serta tindakan yang dilakukan dalam keperawatan.

Konsep berpikir kritis artinya elemen krusial dalam pemberian asuhan keperawatan
yang berkualitas. Kegiatan pembelajaran ini merangsang konsep berpikir kritis merupakan
aspek krusial serta dasar dalam pendidikan keperawatan sebab proses ini menggabungkan
transformasi pengetahuan kedalam keahlian memahami,
mengaplikasikan,menganalisa,mensintesis, serta mengevaluasi berita yang diperoleh dari
seseorang klien menjadi pedoman dalam memformulasikan suatu keputusan buat
menyampaikan asuhan keperawatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aprisunadi. (2011). Hubungan Antara


Berpikir Kritis PerawatDengan
Kualitas Asuhan Keperawatan di
Unit Perawatan Ortopedi Rumah
Sakit Umum Pusat Fatmawati
Jakarta (Thesis). Fakultas Ilmu
Keperawatan Program Pascasarjana
Magister Ilmu Keperawatan
Kekhususan Keperawatan Medikal
Bedah Universitas Indonesia,
Depok.
Brunero, S., & Parbury, J.S. 2010. The
effectiveness of clinical
supervision in nursing: An
evidenced based literature review.
Australian Journal of Advanced
Nursing, 25(3), 86-94.
Deswani,2009.Proses Keperawatan dan
Berpikir Kritis, Salemba Medika,
Jakarta.
Alec fisher.(2017) Berpikir kritis sebuah
pengantar.jakarta: Erlangga.
Bambang sudono.(2017). Gambaran
kemampuan berpikir kritis
perawat primer dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan di rumah
sakit islam Surakarta. Jurnal ilmu
keperawatan Indonesia,10(1),81-
93.
Budiono & Budi.(2015). Konsep dasar
keperawatan. Jakarta: Bumi medika.
Deswani. ( 2009). Proses keperawatan
dan berpikir kritis. Jakarta: Salemba
medika
Feng and all. (2010). Critical thinking
competence and disposition of
clinical nurse in a medical center.
Journal of Nursing Rearch, 18(2), 77-
8.
Ilfa, and all .(2018). Faktor faktor yang
berhubungan dengan pengambilan
keputusan perawat dalam
ketepatantriase di kota Padang,
jurnal for health sciences,2(1),1-2.

10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai