Nama kelompok:
TINGKAT 1B
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas segala rahmat-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu titik
makalah yang berjudul model berpikir kritis dalam keperawatan disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah PROSES KEPERAWATAN DAN BERFIKIR
KRITIS yang dibimbing oleh ibu Yunita Carolina Satti, Ns.,M.Kep. Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari segi isi
maupun bentuk titik oleh karena itu penyusun mohon saran dan kritik konstruktif dari
berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing mata kuliah untuk kesempurnaan
dalam pembuatan makalah yang akan datang akhir penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita khususnya bagi masyarakat luas.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan terperinci dalam memikirkan suatu
peristiwa, tindakan, dan pemecahan suatu masalah dengan tujuan mewujudkan hasil
berpikir yang baik. Berpikir kritis pada seorang perawat merupakan komponen penting
dalam bentuk profesionalitas perawat untuk mencapai asuhan keperawatan yang
berkualitas. Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan
dengan terperinci dengan benar-benar mempertimbangkan baik buruknya dalam
memberikan layanan kesehatan, yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan. Seorang perawat merupakan salah satu center
pertolongan, dimana seorang perawat merupakan tempat yang dijadikan pilihan utama
dalam meminta bantuan jika terjadi suatu permasalahan dalam proses rawat inap ataupun
proses asuhan keperawatan. Perawat sendiri berkewajiban dalam menolong individu
dalam keadaan sakit maupun sehat dalam kinerja nya yang menunjang derajat kesehatan
di tiap negara. Saat diberi tanggung jawab untuk menolong individu untuk mencapai
pemulihan kesehatan pasien, seorang perawat sendiri harus mampu berpikir kritis dalam
membantu dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan klien semaksimal mungkin. Namun
dalam upaya pemenuhan asuhan keperawatan itu berbagai macam kendala dalam situasi
klinis yang berhubungan dengan pasien keluarga pasien, tim kesehatan lain fasilitas di
tempat kerja dan banyak lagi. Dalam situasi dan problem klinis inilah seorang perawat
sangat dituntut untuk berpikir kritis dan cerdas dalam Mensiasati masalah tersebut
namun tetap berlandaskan dengan kode etik perawat.
Karena bagi seorang perawat bukanlah hal yang mudah untuk berpikir kritis sebab
proses berpikir kritis ini bukanlah hal yang siap saji dalam waktu 5 menit tanpa
memikirkan kedepannya melainkan berdasarkan rasa keinginan tahuan yang besar
kegigihan komitmen dan pengalaman kerja yang dilakukan selama ia bekerja. Perawat
yang selalu berpikir kritis atau kreatif akan selalu melihat dan memecahkan masalah
dengan sudut pandang yang berbeda dan mempertimbangkan dengan mendalam setiap
masalah yang akan diambil demi kebaikan pasien dan diri sendiri agar tidak terjadi
kejadian yang tidak diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Sebagai seorang perawat kita sering dihadapkan pada situasi yang menuntut kita untuk
berpikir kritis dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien atau pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien.
B. Rumusan masalah
1. Konsep berpikir kritis dalam keperawatan
2. Pengertian berpikir kritis
3. Keterampilan berpikir kritis
4. Tingkatan pemikiran kritis dalam keperawatan
5. Kompetensi berpikir kritis
6. Komponen berpikir kritis dalam keperawatan
7. Karakter berpikir kritis
8. Penerapan berpikir kritis dalam keperawatan
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep berpikir kritis
2. Untuk mengetahui pengertian berpikir kritis
3. Untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis
4. Untuk megetahui tinkatan pemikiran kritis dalam keperawatan
5. Untuk mengetahui kompetensi berpikir kritis
6. Untuk mengetahui komponen berpikir kritis dalam keperawatan
7. Untuk mengetahui karakter berpikir kritis
8. Untuk mengetahui penerapan berpikir kritis dalam keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Mengklarifikasi konsep perawat melakukan klarifikasi makna data yang
disampaikan informan untuk memastikan maksud dari pemberian informasi
sebelum perawat memberikan respons.
6. Mengenali asumsi, ketika perawat meyakini bahwa hidup sangat berharga
bagaimanapun keadaannya. Klien dan keluarga memiliki asumsi yang sama maka
mereka dapat bekerja sama terhadap rencana asuhan yang disepakati.
4
E. Kompetensi pemikiran kritis
kompetensi berpikir kritis sebagai proses kognitif yang digunakan perawat untuk
membuat penilaian terhadap perawatan klinis klien. Hal ini meliputi pemikiran kritis
umum, pemikiran kritis spesifik terhadap suatu keadaan klinis dan pemikiran kritis pada
keperawatan.
1. Pemikiran kritis umum
Merupakan proses tidak kas pada keperawatan, meliputi:
a. Metode ilmiah
Cara memecahkan masalah dengan menggunakan alasan yang kuat. Saat
mengunci pertanyaan penelitian, perawat menggunakan metode ilmiah.
Tingkatan metode ilmiah:
• Identifikasi masalah
• Pengumpulan data
• Membuat pertanyaan penelitian atau hipotesis
• Uji hipotesis
• Evaluasi
b. Pemecahan masalah
Perawat mendapatkan informasi yang mengklarifikasi sifat masalah dan
menganjurkan solusi masalah. Pendekatan dalam pemecahan masalah yaitu
trial dan error intuisi proses penelitian metode ilmiah. Pemecahan masalah
yang efektif meliputi evaluasi terus-menerus terhadap cara pemecahan
masalah dengan tujuan menilai efektif atau tidaknya pemecahan masalah
tersebut.
c. Pengambilan keputusan
Perawat mampu memprioritaskan dan mengambil keputusan ketika
dihadapkan dengan berbagai situasi. Perawat dapat mempertimbangkan baik
buruknya pilihan yang dibuat, menerapkan hierarki kebutuhan maslow,
menggunakan kerangka kerja atau mempertimbangkan tugas yang dapat
didelegasikan pada orang lain.
2. Pemikiran kritis spesifik
Pemikiran kritis spesifik meliputi:
a. Penentuan diagnosis
penentuan diagnosis merupakan proses menentukan status kesehatan setelah
menganalisa perilaku, tanda dan gejala yang ada pada pasien. Penentuan
diagnosis dimulai saat berinteraksi dengan pasien ketika melakukan
observasi perilaku atau fisik.
b. Pengambilan keputusan klinis
pengambilan keputusan klinis adalah kegiatan pemecahan masalah dengan
berfokus pada penentuan masalah klien dan penatalaksanaan yang tepat.
Penatalaksanaan yang tepat dibangun atas pengetahuan klinis dan data pasien
titik langkah meningkatkan pengetahuan mengenai pasien yaitu meluangkan
waktu lebih lama pada pertemuan pertama dengan pasien dengan tujuan
mengobservasi perilaku dan menentukan temuan fisik.
5
3. Pemikiran kritis keperawatan
Kompetensi pemikiran kritis pada keperawatan berhubungan dengan proses
keperawatan. Proses keperawatan merupakan kompetensi perawat dalam
memberikan perawatan pada pasien. Proses keperawatan merupakan tahapan
pengambilan keputusan klinis yang meliputi:
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
6
teman tersebut. Jika anggota staf lain melabel klien tersebut sebagai client yang
tidak kooperatif maka hadapilah klaim tersebut dengan hati terbuka dan keinginan
untuk memenuhi kebutuhan klien.
d. Tanggung jawab dan akuntabilitas
Mintalah bantuan jika anda tidak yakin bagaimana melakukan keterampilan
keperawatan. Selalu merujuk pada aturan dan prosedur manual untuk mengulang
langkah-langkah suatu keterampilan titik laporkan semua masalah secepat
mungkin. Ikuti semua standar praktikum keperawatan yang anda miliki.
e. Mengambil resiko
Jika pengetahuan yang anda punya membuat Anda bertanya mengenai perintah
dari klinik anda maka lakukanlah titik bersedia untuk merekomendasikan
pendekatan alternatif dalam perawatan jika teman anda hanya mendapatkan
sedikit keberhasilan dalam merawat kliennya.
f. Disiplin
selalu sistematis dalam setiap hal yang akan dilakukan titik gunakan kriteria
berdasarkan ilmu dan bukti yang dikenal untuk aktivitas seperti pengkajian dan
evaluasi. Luangkan waktu untuk menjadi lebih sistematis dan gunakan waktu
anda seefektif mungkin.
g. Persisten
hati-hati dengan jawaban muda titik jika teman kerja memberikan informasi yang
tidak lengkap tentang klien maka perjelaslah informasi tersebut dan bicaralah
dengan klien secara langsung jika masalah yang sama terus berlangsung di divisi
keperawatan maka ajaklah teman kerja Anda lihat polanya dan carilah
penyelesaiannya bersama
h. Kreatif
Lihatlah pendekatan berbeda lainnya jika tindakan yang diberikan tidak berhasil
pada klien sebagai contoh client sedang mengalami rasa nyeri mungkin
memerlukan posisi yang berbeda atau teknik distraksi. Jika mungkin, libatkanlah
anggota keluarga klien dalam beradaptasi terhadap pendekatan keperawatan yang
dilakukan agar dapat dilakukan dirumah.
i. Rasa ingin tahu
Selalu bertanya mengapa titik sebuah tanda klinis atau gejala sering merupakan
indikasi dari berbagai masalah titik eksplorasi dan belajar lagi segala hal
mengenai klien agar dapat membuat keputusan klinis yang tepat.
j. Integritas
Kenali saat di mana pendapat anda bertentangan dengan pendapat kalian lihat
kembali posisi dan putuskan bagaimana cara terbaik yang dapat memuaskan
semua orang. Jangan melanggar standar keperawatan dan kejujuran dalam
memberikan perawatan kepada klien.
k. Rendah hati
kenali situasi dimana memerlukan informasi lebih untuk membuat suatu
keputusan titik jika anda merupakan orang baru di 1 divisi maka mintalah untuk
diorientasikan pada area divisi tersebut. Mintalah perawat yang telah bekerja di
divisi tersebut untuk membimbing Anda secara teratur.
7
5. Standar untuk berpikir kritis
a. Standar intelektual
Standar intelektual merupakan petunjuk atau prinsip untuk berpikir rasional. Standar
ini diterapkan saat melakukan proses keperawatan
b. Standar profesional
standar profesional merujuk pada kriteria etik untuk penilaian keperawatan, kriteria
berdasarkan bukti untuk evaluasi dan kriteria bertanggung jawab. Penerapannya
memerlukan pemikiran kritis secara individu atau kelompok.
8
ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Berpikir kritis ini
digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai
pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi baik perasaan perawat maupun
perasaan pasien.
3. Examine model
Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi. Perawat
menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk
mencari peran yang tepat untuk analisis mencari, menguji, melihat konfirmasi,
kolaborasi, menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan terperinci dalam memikirkan suatu
peristiwa, tindakan, dan pemecahan suatu masalah dengan tujuan mewujudkan hasil
berpikir yang baik. Berpikir kritis ada seorang perawat merupakan komponen penting
dalam bentuk profesionalitas perawat untuk mencapai asuhan keperawatan yang
berkualitas. Sebagai seorang perawat kita sering dihadapkan pada situasi yang menuntun
kita untuk berpikir kritis dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien atau
pemberian asuhan keperawatan pada pasien.
B. Saran
Untuk memahami secara keseluruhan berpikir kritis dalam keperawatan kita harus
mengembangkan pikiran secara rasional dan cermat agar dapat berpikir kita dapat
mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan titik serta menganalisis
pengertian hubungan dari masing-masing indikasi penyebab, tujuan dan tingkat hubungan
dalam keperawatan. Sehingga dapat berpikir kritis dalam keperawatan pasien akan merasa
lebih nyaman dan tidak merasa terganggu dengan tindakan perawat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Perry. (2009). Fundamental Keperawatan, Buku 1, Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
11