Anda di halaman 1dari 14

KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

Makalah dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan


Dosen Pembimbing : Putrono, BSc. S.Kep.Ns .M.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 2
Kelas 1A1
1. Ryan Ahmad Syahada (P1337420119002)
2. Tekad Fatehata (P1337420119003)
3. Shafanissa Zahra (P1337420119007)
4. Favian Rajendra Syafiq (P1337420119012)
5. Inggrid Cesare Ningrum (P1337420119015)
6. Gita Fitri Kusumaningtyas (P1337420119019)
7. Luthfi Nazifah Setyanindita (P1337420119023)
8. Aliya Rosalia (P1337420119027)
9. Antri Mia Ningsih (P1337420119033)
10. Widyastuti Ayu Wulandari (P1337420119037)
11. Ori Tyas Susilo (P1337420119041)
12. Pradina Dwi Sunardi (P1337420119046)
13. Meli Annafi Noviana (P1337420119050)
14. Fahmi Sholichatin (P1337420119054)
15. Putri Endang Liestiyana (P1337420119059)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1.Latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Pembahasan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 DEFINISI ....................................................................................................................... 3
2.2 ELEMEN BERPIKIR KRITIS...................................................................................... 4
2.3 MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN ......................................... 5
2.4 ANALISA BERFIKIR KRITIS ..................................................................................... 6
2.5 BERFIKIR LOGIS DAN KREATIF .......................... Error! Bookmark not defined.
2.6 PEMECAHAN MASALAH DALAM BERPIKIR KRITIS ..... Error! Bookmark not
defined.
2.7 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN ............................................................... Error! Bookmark not defined.
2.8 FUNGSI BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN ...... Error! Bookmark not
defined.
2.9 MODEL PENGGUNANAAN ATRIBUT .................. Error! Bookmark not defined.
2.10 PROSES INTUISI ...................................................... Error! Bookmark not defined.
2.11 ASPEK- ASPEK BERPIKIR KRITIS ........................ Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 8
3.2. Saran ................................................................................................................................ 8

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah dengan judul “ Konsep Berpikir Kritis dalam Keperawatan” telah dibuat oleh :

Kelompok 2 Kelas 1A1

Disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Putrono, BSc. S.Kep.Ns .M.Kes

NIP :

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Makalah yang berjudul “Konsep Berpikir Kritis dalam Keperawatan”, disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar yang di bimbing oleh Bpk. Putrono,
BSc. S.Kep.Ns .M.Kes (MARS)
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari bebagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada
1. Yth. Bpk. Putrono, BSc. S.Kep.Ns .M.Kes (MARS) selaku Dosen Pembimbing di Prodi
Keperawatan Semarang
2. Teman-teman kelompok atas segala motivasi dan dorongannya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dari segi isi maupun bentuk. Oleh karena itu, penyusun memohon sumbang saran dan kritik
konstruktif dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing mata kuliah ilmu
Keperawatan Dasar I untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
Akhirnya penyusunan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita,
khususnya bagi masyarakat luas.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan


mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir kritis
merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses
belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang
komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang didalamnya dipelajari definisi, elemen
berpikir kritis, model berpikir kritis, analisa berpikir kritis, berpikir logis dan kreatif,
krakteristik berpikir kritis,pemecahan masalah dan langkah-langkah pemecahan masalah,
proses pengambilan keputusan, fungsi berpikir kritis, model penggunaan atribut,proses
intuisi,indikator, dan prinsip utama .
Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan, yaitu memberi asuhan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan akan selalu dituntut untuk berpikir
kritis dalam berbagai situasi. Penerapan berpikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus
nyata yang akan memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan
keperawatan yang komprehensif dan bermutu. Seseorang yang berfikir dengan cara kreatif
akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun obyeknya sama,
sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, seseorang profesional harus
selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang selalu efektif dan ilmiah dan memberikan hasil
yang lebih baik untuk kesejateraan diri maupun orang lain.
Proses berpikir ini dilakukan sepenjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita
dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita jadi lebih mampu
untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat simpulan yang valid. Semua proses tersebut
tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi berpikir kritis dalam keperawatan?
2. Apa karakteristik dari berpikir kritis?
3. Apa saja model dari berpikir kritis?
4. Apa kompetensi berpikir kritis?
5. Bagaimana pengambilan keputusan klinis dalam praktik keperawatan?

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi berpikir kritis dalam keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari berpikir kritis.
3. Untuk mengetahui model dari berpikir kritis.
4. Untuk mengetahui kompetensi berpikir kritis
5. Untuk mengetahui cara pengambilan keputusan klinis dalam praktik keperawatan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Berpikir Kritis dalam Keperawatan


Saat perawat bertemu clien, perawat akan selalu menggunakan pemikiran.
Misalnya, menggunakan pemikiran untuk mengumpulkan data dan membuat
kesimpulan. Setelah membu at kesimpulan perawat akan menerapkan prblemsolving
dengan melakukan sesuatu pemecahan masalah guna memenuhi kebutuhan dasar klein.
Penerapan berpikik kritis dalam proses keperawatan diintregrasikan dalam tahap-tahap
proses keperawatan dan digunakan untuk pengkajian rumusan diaknusis perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.

● Berfikir Kritis dalam Tahap Pengkajian dan Diagnosis


Berpikir kritis pada tahap pengkajian adalah proses pemahaman tentang informasi
apa yang dikumpulkan, metode pengumpulan data yang akan dilakukan, berpikir
tentang kesesuaian informasi, dan membuat suatu kesimpulan tentang respons klien
terhadap kondisi sakitnya.
Perumusan masalah keperawatan merupakan kesimpulan dari hasil pengkajian dan
mengandung dua kategori mendasar, yaitu kekuatan dan perhatian terhadap masalah
kesehatan klien. Perhatian terhadap masalah meliputi kemampuan perawat untuk
mengatasi masalah secara mandiri, an perlunya keterlibatan profesi lain dan bekerja
sama secara interdisiplin, serta perlu/tidaknya perawatan klien yang harus dirujuk ke
tenaga kesehatan lain. Dengan demikian, berpikir kritis pada tahap pengkajian meliputi
kegiatan mengumpulkan data dan validasi.
Perumusan diagnosis keperawatan merupakan tahap pengambilan keputusan yang
paling kritis, karena harus menentukan masalah dan argumentasi secara rasional. Oleh
karena itu, perlu dilatih sehingga lebih tajam dalam mengidentifikasi masalah.
● Berpikir Kritis dalam Tahap Perencanaan
Berpikir dalam perencanaan brarti menggunakan pengetahuan untuk
mengembangkan hasil untuk diharapkan. Selain itu juga memerlukan keterampilan
guna mensintesis ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan yang tepat. Perencanaan
asuhan keperawatan biasanya ditulis berisikan di mana dan bagaimana menolong klien
berdasarkan responsnya terhadap kondisi penyakit. Bekerja dengan klien untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya adalah hal yang paling prioritas, begitu juga
mengembangkan tujuan perawatan dan bekerja sama dalam pencapaian tujuannya.
● Berpikir Kritis dalam Tahap Implementasi
Berfikir kristis pada tahap implementasi tindakan keperawatan adalah keterampilan
dalam menguji hipotesis, karena tindakan keperawatn adalah tindakan nyata yang
menentukan tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan. Bekerja melalui aktivitas
khusus, yaitu asuhan keperawatan untuk membantu mencapai tujuan dalam
perencanaan keperawatan, akan selalu menggunakan pikiran tentang apa yang harus
dilakukan, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana intervensi keperawatan itu
dilakukan.

3
● Berpikir Kritis dalam Tahap Evaluasi
Berpikir kritis dalam tahap evaluasi adalah mengkaji efektivitas tindakan di mana
perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien,
dan memutuskan apakah tindakan keperawatan perlu diulang. Berpikir dan kumpulkan
informasi tentang respons klien setelah beberapa tindakan keperawatan dilakukan.
Bekerja sama dengan klien dalam rangka evaluasi tindakan keperawatan adalah sangat
penting. Berpikir kritis dalam tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
model konsep total recall.

2.2 Karakteristik dari Bepikir Kritis


Berikut ini adalah karakteristik dari proses berpikir kritis dan penjabarannya.
1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Dan
konseptualisasi merupakan pemikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis
menjadi simbol-simbol dan disimpan di dalam otak.
2. Rasional dan Beralasan (reasonable)
Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar
kuat dari fakta atau fenomena nyata.
3. Reflektif
Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi
dalam berpikir atau mengambil keputusan, tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta, dan
kejadian.
4. Bagian dari suatu sikap
Yaitu bagian dari suatu sikap yang harus diambil. Pemikir kritis akan selalu menguji
apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain,
dengan menjawab pertanyaan mengapa bisa begitu dan bagaimana seharusnya.
5. Kemandirian Berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya, tidak pasif menerima
pemikiran dan keyakinan orang lain, menganalisis semua isu, memutuskan secara
benar, dan dapat dipercaya.
6. Berpikir Kritis Adalah Berpikir Kreatif
Maksudnya yaitu selalu menggunakan ketrampilan intelektualnya untuk mencipta
berdasarkan suatu pemikiran yang baru dan dihasilkan dari sintesis beberapa
konsep.
7. Berpikir Adil dan Terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah, dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik. Perubahan dilakukan dengan penuh
kesabaran dan kemauan, kemudian hasilnya disosialisasikan beserta argumentasi
mengapa memilih dan memutuskan seperti itu.

8. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Keyakinan


Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan,
mencipta sesuatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.

4
2.3 MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
Dalam penerapan pembelajaran pemikiran kritis di pendidikan keperawatan,
dapat digunakan tiga model, yaitu: feeling, vision model, dan examine model yaitu
sebagai berikut:
1. Feling Model
Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir
kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan
dalam melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas
dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian
kepada pernyataan serta pikiran klien.

2. Vision model
Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan
menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide
tentang permasalahan perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan
untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat
untuk merespon ekspresi.

3. Exsamine model
Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi. Perawat menguji
ide dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran
yang tepat untuk analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi,
menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide.
Model berfikir kritis dalam keperawatan menurut para ahli,
a. Costa and colleagues (1985)
Menurut costa and colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai ‘the six Rs” yaitu:
1. Remembering ( mengingat)
2. Repeating (mengulang)
3. Reasoning (memberi alasan)
4. Reorganizing (reorganisasi)
5. Relating (berhubungan)
6. Reflecting (merenungkan)

5
b. Lima model berpikir kritis
1. Total recall
2. Habits ( kebiasaan)
3. Inquiry ( penyelidikan / menanyakan keterangan )
4. New ideas and creativity
5. Knowing how you think (mengetahui apa yang kamu pikirkan)

2.4 Kompetensi Berpikir Kritis


Kompetensi Berpikir KritisBerpikir mencakup beberapa hal yaitu membuat
pendapat, membuatkeputusan, menarik kesimpulan, dan merefleksikan (Gordon, 1995
dalamPotter dan Perry, 2005). Ketika perawat mengarahkan berpikir
ke arah pemahaman dan menemukan jalan keluar dari masalah kesehatan klien, proses
nya menjadi bertujuan dan berorientasi pada tujuan. Dalam kaitannya dengan
keperawatan, berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masukakal tentang
masalah keperawatan tanpa ada solusi dan difokuskan padakeputusan apa yang harus
diyakini dan dilakukan (Kataoka dan Saylor, 1994dalam Potter dan Perry, 2005).
Kompetensi berpikir kritis adalah proses kogritif yang
digunakan perawat untuk membuat penilaian keperawatan. Kompetensi merupakanke
mampuan individual yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugasatau pekerjaan
yang dilandasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjakeras sesuai untuk kerja
yang dipersyaratkan.Ada tiga tipe kompetensi yaitu berpikir kritis umum, berpikir
kritisspesifik dalam situasi klinis, dan berpikir kritis spesifik dalam
keperawatan.Kompetensi berpikir kritis umum mencakup metode ilmiah,
pemecahanmasalah, dan pembuatan keputusan. Pemecahan masalah
mencangkupmendapatkan informasi ketika terdapat kesenjangan antara apa yang
sedangterjadi dan apa yang seharusnya terjadi.
Dalam pembuatan keputusan,individu memilih tindakan untuk memenuhi
tujuan. Untuk membuatkeputusan, seseorang harus mengkaji semua pilihan,
menimbang
setiap pilihan tersebut terhadap serangkaian kriteria, dan kemudian membuat pilihan
akhir (Potter dan Perry, 2005).Ketika dihadapkan pada suatu keputusan, penting
sekali untukmengidentifikasi mengapa keputusan diperlukan.
2.5 Pengambilan Keputusan Klinis dalam Praktik Keperawatan
Pengambilan Keputusan Klinis dalam Praktik KeperawatanPengambilan
keputusan klinis akan memperlihatkan perbedaanantara perawat dengan staf teknis,
yaitu perawat akan cepat bertindak ketikakondisi pasien menurun mendeteksi
masalahnya dan berinisiatif untukmemperbaikinya. Benner (1984) berpendapat bahwa
pengambilankeputusan klinis sebagai keputusan yang terdiri atas pemikiran kritis
dan penuh pertimbangan, serta penetapan dari ilmu serta pikiran kritis.Klien tentu
akan memiliki keluhan yang berbeda-beda yangdipengaruhi oleh kesehatan fisik, gaya

6
hidup, budaya, hubungankekerabatan, lingkungan tempat tinggal, hingga pengalaman
klien itu sendiri.
Oleh karena itu, perawat tidak bisa langsung mengetahui apa yang
klien butuhkan, melainkan klien tersebut harus menyampaikan keluhan yang ia punya
dan perawat harus banyak bertanya dan memiliki rasa ingin tahuuntuk melihat suatu
hal dengan perspektif yang berbeda.Pemikiran kritis adalah pusat praktik keperawatan
profesional karenahal tersebut membuat seorang perawat terus memperbaiki cara
pendekatankepada klien dan menerapkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang berdasarkan pengalaman dari sebelumnya.

7
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah suatu komponen penting dalam
mempertanggung jawabkan profesionalisme dan kualitas pelayan asuhan
keperawatan. Berpikir kritis merupakan pengujian rasional terhadap ide, pengaruh,
asumsi, prisip, argumen, kesimpulan, isu, pertanyaan, keyakinan, dan aktivitas.
Proses keperawatan yang didasarkan pada paradigma model adaptasi dari Roy dan
PNI mempunyai kerangka berpikir kritis yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya secara koherensi. Sakit terjadi jika individu tidak mampu beradaptasi secara
holistis dari stresor yang didapatkan. Intervensi keperawatan bertujuan sebagai stimulus
terhadap stres (sakit) yang berperan memperbaiki jenis koping (cognator) individu melalui
proses pembelajaran. Perbaikan respons cognator berpengaruh terhadap sistem hormonal
yang dirambatkan melalui mekanisme HPA-Aksis mempunyai efek terhadap respons
imunitas (Th) dalam Roy disebut regulator.

3.2. Saran
Demikian atas ulasan dari makalah ini dari penulis untuk memperjelas dalam
pembahasan “Konsep Berpikir Kritis Dalam Keperawatan”. apabila ada kekeliruan atau
tidak jelasnya dalam makalah ini dapat menghubungi penulis, dan apabila ada
kekurangan dari materi ini diharapkan pembaca dapat membantu dalam memperbaiki.

8
Daftar Pustaka
.
Mawaddah Muhayyinah.2012.Makalah Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
http://mawaddahmuhayyinah.blogspot.com/2012/01/berpikir-kritis-dalam-keperawatan.html

9
10

Anda mungkin juga menyukai