Disusun oleh:
Kelompok 2
Kelas 1A1
1. Ryan Ahmad Syahada (P1337420119002)
2. Tekad Fatehata (P1337420119003)
3. Shafanissa Zahra (P1337420119007)
4. Favian Rajendra Syafiq (P1337420119012)
5. Inggrid Cesare Ningrum (P1337420119015)
6. Gita Fitri Kusumaningtyas (P1337420119019)
7. Luthfi Nazifah Setyanindita (P1337420119023)
8. Aliya Rosalia (P1337420119027)
9. Antri Mia Ningsih (P1337420119033)
10. Widyastuti Ayu Wulandari (P1337420119037)
11. Ori Tyas Susilo (P1337420119041)
12. Pradina Dwi Sunardi (P1337420119046)
13. Meli Annafi Noviana (P1337420119050)
14. Fahmi Sholichatin (P1337420119054)
15. Putri Endang Liestiyana (P1337420119059)
JUDUL ........................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1.Latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Pembahasan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 DEFINISI ....................................................................................................................... 3
2.2 ELEMEN BERPIKIR KRITIS...................................................................................... 4
2.3 MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN ......................................... 5
2.4 ANALISA BERFIKIR KRITIS ..................................................................................... 6
2.5 BERFIKIR LOGIS DAN KREATIF .......................... Error! Bookmark not defined.
2.6 PEMECAHAN MASALAH DALAM BERPIKIR KRITIS ..... Error! Bookmark not
defined.
2.7 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN ............................................................... Error! Bookmark not defined.
2.8 FUNGSI BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN ...... Error! Bookmark not
defined.
2.9 MODEL PENGGUNANAAN ATRIBUT .................. Error! Bookmark not defined.
2.10 PROSES INTUISI ...................................................... Error! Bookmark not defined.
2.11 ASPEK- ASPEK BERPIKIR KRITIS ........................ Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 8
3.2. Saran ................................................................................................................................ 8
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah dengan judul “ Konsep Berpikir Kritis dalam Keperawatan” telah dibuat oleh :
Disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
NIP :
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Makalah yang berjudul “Konsep Berpikir Kritis dalam Keperawatan”, disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar yang di bimbing oleh Bpk. Putrono,
BSc. S.Kep.Ns .M.Kes (MARS)
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari bebagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada
1. Yth. Bpk. Putrono, BSc. S.Kep.Ns .M.Kes (MARS) selaku Dosen Pembimbing di Prodi
Keperawatan Semarang
2. Teman-teman kelompok atas segala motivasi dan dorongannya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dari segi isi maupun bentuk. Oleh karena itu, penyusun memohon sumbang saran dan kritik
konstruktif dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing mata kuliah ilmu
Keperawatan Dasar I untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
Akhirnya penyusunan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita,
khususnya bagi masyarakat luas.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi berpikir kritis dalam keperawatan?
2. Apa karakteristik dari berpikir kritis?
3. Apa saja model dari berpikir kritis?
4. Apa kompetensi berpikir kritis?
5. Bagaimana pengambilan keputusan klinis dalam praktik keperawatan?
1. Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi berpikir kritis dalam keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari berpikir kritis.
3. Untuk mengetahui model dari berpikir kritis.
4. Untuk mengetahui kompetensi berpikir kritis
5. Untuk mengetahui cara pengambilan keputusan klinis dalam praktik keperawatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
● Berpikir Kritis dalam Tahap Evaluasi
Berpikir kritis dalam tahap evaluasi adalah mengkaji efektivitas tindakan di mana
perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien,
dan memutuskan apakah tindakan keperawatan perlu diulang. Berpikir dan kumpulkan
informasi tentang respons klien setelah beberapa tindakan keperawatan dilakukan.
Bekerja sama dengan klien dalam rangka evaluasi tindakan keperawatan adalah sangat
penting. Berpikir kritis dalam tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
model konsep total recall.
4
2.3 MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
Dalam penerapan pembelajaran pemikiran kritis di pendidikan keperawatan,
dapat digunakan tiga model, yaitu: feeling, vision model, dan examine model yaitu
sebagai berikut:
1. Feling Model
Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir
kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan
dalam melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas
dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian
kepada pernyataan serta pikiran klien.
2. Vision model
Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan
menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide
tentang permasalahan perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan
untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat
untuk merespon ekspresi.
3. Exsamine model
Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi. Perawat menguji
ide dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran
yang tepat untuk analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi,
menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide.
Model berfikir kritis dalam keperawatan menurut para ahli,
a. Costa and colleagues (1985)
Menurut costa and colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai ‘the six Rs” yaitu:
1. Remembering ( mengingat)
2. Repeating (mengulang)
3. Reasoning (memberi alasan)
4. Reorganizing (reorganisasi)
5. Relating (berhubungan)
6. Reflecting (merenungkan)
5
b. Lima model berpikir kritis
1. Total recall
2. Habits ( kebiasaan)
3. Inquiry ( penyelidikan / menanyakan keterangan )
4. New ideas and creativity
5. Knowing how you think (mengetahui apa yang kamu pikirkan)
6
hidup, budaya, hubungankekerabatan, lingkungan tempat tinggal, hingga pengalaman
klien itu sendiri.
Oleh karena itu, perawat tidak bisa langsung mengetahui apa yang
klien butuhkan, melainkan klien tersebut harus menyampaikan keluhan yang ia punya
dan perawat harus banyak bertanya dan memiliki rasa ingin tahuuntuk melihat suatu
hal dengan perspektif yang berbeda.Pemikiran kritis adalah pusat praktik keperawatan
profesional karenahal tersebut membuat seorang perawat terus memperbaiki cara
pendekatankepada klien dan menerapkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang berdasarkan pengalaman dari sebelumnya.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah suatu komponen penting dalam
mempertanggung jawabkan profesionalisme dan kualitas pelayan asuhan
keperawatan. Berpikir kritis merupakan pengujian rasional terhadap ide, pengaruh,
asumsi, prisip, argumen, kesimpulan, isu, pertanyaan, keyakinan, dan aktivitas.
Proses keperawatan yang didasarkan pada paradigma model adaptasi dari Roy dan
PNI mempunyai kerangka berpikir kritis yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya secara koherensi. Sakit terjadi jika individu tidak mampu beradaptasi secara
holistis dari stresor yang didapatkan. Intervensi keperawatan bertujuan sebagai stimulus
terhadap stres (sakit) yang berperan memperbaiki jenis koping (cognator) individu melalui
proses pembelajaran. Perbaikan respons cognator berpengaruh terhadap sistem hormonal
yang dirambatkan melalui mekanisme HPA-Aksis mempunyai efek terhadap respons
imunitas (Th) dalam Roy disebut regulator.
3.2. Saran
Demikian atas ulasan dari makalah ini dari penulis untuk memperjelas dalam
pembahasan “Konsep Berpikir Kritis Dalam Keperawatan”. apabila ada kekeliruan atau
tidak jelasnya dalam makalah ini dapat menghubungi penulis, dan apabila ada
kekurangan dari materi ini diharapkan pembaca dapat membantu dalam memperbaiki.
8
Daftar Pustaka
.
Mawaddah Muhayyinah.2012.Makalah Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
http://mawaddahmuhayyinah.blogspot.com/2012/01/berpikir-kritis-dalam-keperawatan.html
9
10