DISUSUN OLEH:
NAYLATUL HASSANAH
(23366033)
DEPARTEMEN S1 KEPERAWATAN
KATA PENGHANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan Rahmat dan hidayah- Nya yang
telah memberikan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul "RESUME TENTANG PROSES-PROSES
KEPERAWATAN".
Naylatul Hassanah
3
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses perawatan adalah suatu metode yang terstruktur dan
terorganisasi dalam memberikan asuhan keperawatan yang difokuskan pada
tanggapan dan respons unik dari individu terhadap suatu kelompok atau
perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik secara aktual
ataupun potensial. Sasaran dari proses perawatan adalah mengidentifikasi
kebutuhan perawatan klien, menentukan prioritas, memberikan intervensi
keperawatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien, dan
mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan dalam mencapai hasil dan
tujuan klien yang diharapkan (Potter & Perry, 2005). Proses perawatan
menjadi dasar ilmiah perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang diberikan perawat harus memiliki dasar yang
rasional dan fakta ilmiah. Agar pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
dan tepat sasaran. Selain itu, pelayanan keperawatan tentu memerlukan
proses perawatan. Ini menunjukkan seberapa besar manfaat proses
perawatan terhadap layanan atau asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat.
Berfikir kritis merupakan proses berpikir dengan terperinci dalam
memikirkan suatu peristiwa, tindakan, dan pemecahan suatu masalah dengan
tujuan mewujudkan hasil berfikir yang baik, dan berfikir kritis dalam perawatan
adalah proses berfikir dalam keperawatan dengan terperinci dengan benar-
benar mempertimbangkan baik buruknya dalam memberikan layanan
kesehatan, yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses perawatan. Perawat yang selalu berfikir kritis atau
kreatif akan selalu melihat dan memecahkan masalah dengan sudut pandang
yang berbeda dan mempertimbangkan dengan mendalam setiap masalah
yang akan diambil demi kebaikan pasien dan diri sendiri agar tidak terjadi
kejadian yang tidak diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien. Sebagai seorang profesional perawat, kita secara konsisten
dihadapkan pada berbagai situasi yang menuntut kemampuan berpikir kritis
dalam menyajikan pelayanan keperawatan yang optimal bagi pasien.
Pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas memerlukan lebih dari
sekadar pengetahuan teknis; ini melibatkan analisis mendalam, pengambilan
keputusan yang cerdas, dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika
setiap kondisi medis.
Berpikir kritis di dunia keperawatan melibatkan analisis teliti terhadap
informasi medis, penilaian yang cermat terhadap situasi klinis, dan
kemampuan untuk menyusun strategi intervensi yang efektif. Perawat yang
mahir dalam berpikir kritis mampu mengevaluasi implikasi dari setiap
informasi yang diterima, merencanakan tindakan yang sesuai, dan
5
2. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan
yang dialami, baik actual maupun potensial.
Salah satu teori keperawatan menurut ali yang saya ambil adalah Teori
keperawatan menurut Orlando yaitu Teori proses keperawatan Orlando, yang
dikembangkan oleh Ida Jean Orlando, dikenal sebagai teori interaksi keperawatan.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan hasil positif atau meningkatkan kemampuan
pasien dengan fokus pada interaksi antara perawat dan pasien. Berikut beberapa
poin utama dalam teori ini:
a. Assessment (Pengkajian):
- Perawat mengumpulkan data secara menyeluruh (holistik) tentang
kebutuhan pasien.
- Menggunakan kerangka/format keperawatan untuk mencatat data subjektif
(keluhan pasien) dan objektif (data pengukuran dan observasi).
12
2. Kesehatan:
Dalam teori Orlando, kesehatan ditempatkan sebagai rasa tidak berdaya yang
menjadi pendorong untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti menyusui. Orlando
13
3. Lingkungan:
Dalam teorinya, Ida Jean Orlando sepenuhnya mengabaikan aspek lingkungan.
Fokus utamanya tertuju pada kebutuhan mendesak pasien dan interaksi antara
perawat dan pasien. Dalam konsepnya, tidak ada penekanan pada dampak
lingkungan terhadap kesehatan pasien, dan tidak ada penjelasan mengenai
pengaruh lingkungan pada proses penyembuhan atau perawatan. Keluarga atau
kelompok juga tidak disebutkan dalam teorinya, menggambarkan pendekatannya
yang lebih terfokus pada hubungan perawat-pasien sebagai individu.
4. Keperawatan:
Ida Jean Orlando menggambarkan keperawatan sebagai suatu hal yang unik dan
mandiri dalam respons terhadap kebutuhan individu akan bantuan dalam situasi
mendesak. Pelayanan perawatannya dipandang sebagai upaya yang dilakukan
secara interaktif dan disiplin, yang memerlukan pelatihan khusus. Dengan
memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan unik, perawat diharapkan
dapat memberikan asuhan yang efektif dan sesuai dengan kondisi pasien,
dengan menempatkan fokus pada kebutuhan mendesak dan situasi interaktif.
D. Standar dari Proses Keperawatan
Kriteria pengukuran:
Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-
kebutuhan klien saat ini.
Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .
Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan.
Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.Data-
data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan
kembali.
Kriteria pengukuran:
Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.
Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga
kesehatan bila memungkinkan.
Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan
perawatan.
Standar III: Identifikasi hasil. Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara
individual pada klien.
Kriteria pengukuran:
Hasil diambil dari diagnosa.
Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.
Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat
klien dan petugas kesehatan.
Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat
ini dan kemampuan potensial.
Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang
tersedia bagi klien.
Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.
Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan
Kritera pengukuran:
15
Kriteria pengukuran :
Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.
Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.
Intervensi didokumentasikan
Kriteria pengukuran:
Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.
Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.
Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.
Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk
merevisi diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,
Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.
Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam
proses evaluasi
a. Kebutuhan Pasien:
Proses keperawatan harus responsif terhadap kebutuhan unik setiap pasien.
Kebutuhan ini mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual. Standar
praktek keperawatan harus mampu memenuhi kebutuhan ini secara komprehensif.
2. Keselamatan Pasien:
Proses keperawatan membantu perawat dalam mengidentifikasi risiko dan
mengimplementasikan tindakan preventif untuk memastikan keselamatan pasien.
Evaluasi yang berkesinambungan juga memungkinkan perawat untuk memantau
dan merespons perubahan kondisi pasien dengan cepat.
3. Keterlibatan Pasien:
Dengan melibatkan pasien dalam proses keperawatan, implikasinya adalah
terciptanya keterlibatan pasien yang lebih aktif dalam mengambil keputusan terkait
perawatan mereka. Ini dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan memotivasi
mereka untuk mengambil peran aktif dalam pemeliharaan kesehatan mereka.
4. Efisiensi Pelayanan:
Proses keperawatan memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk
perencanaan dan pelaksanaan asuhan kesehatan. Dengan demikian, penerapan
proses keperawatan dapat meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan Profesional:
Penerapan proses keperawatan memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dari perawat. Ini menciptakan implikasi positif terhadap pengembangan
profesional perawat, termasuk pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan
pasien dan evolusi praktik keperawatan.
1.Implikasi Klinis:
- Berkaitan dengan dampak proses keperawatan terhadap perubahan klinis pada
pasien. Ini melibatkan peningkatan kondisi kesehatan pasien, pengelolaan gejala,
dan perubahan positif dalam parameter kesehatan yang dapat diukur.
2.Implikasi Psikososial:
- Melibatkan dampak perawatan terhadap aspek psikologis dan sosial pasien. Ini
mencakup peningkatan kesejahteraan mental, dukungan emosional, dan integrasi
sosial yang lebih baik.
1. Kesimpulan
Dari makalah yang saya buat ini tentunya para teman-teman perawat yng
membaca dapat memahami isi makalah saya ini terkait dengn proses keperawatan
sampai tentang implikasi keperawatan dimana materi ini salah satu materi terpenting
dalam dunia keperawatan. Dan makalah yang saya buat sangat jauh dari kata
sempurna dan saya harapkan kritik dan saran bagi ibuk dosen dan teman-teman
semua yang membacanya
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.jurnal.poltekkes-
kemenkesbengkulu.ac.id/index.php/jkr/article/download/394/231
Prasasti Wahyu Dhian. 2012 . "Proses keperawatan ". Fakultas Ilmu Kesehatan
UMP: 2009
https://www.pakmantri.com/2020/04/teori-keperawatan-ida-jean-orlando.html
https://id.scribd.com/document/323500305/Implikasi-Keperawatan
https://www.pakmantri.com/2020/04/teori-keperawatan-ida-jean-orlando.html
https://gustinerz.com/teori-proses-keperawatan-oleh-ida-jean-orlando/