Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KONSEP PROSES KEPERAWATAN”

Dosen Pengampu :

Ns.Rahma Annisa S.Kep,M.Kep

Nama Kelompok :

Dymas Kurniawan P05120321012

Muhammad Fachri P05120321028


SARJANA TERAPAN
Rona Uli Arta P05120321040
KEPERAWATAN dan PROFESI
NERS Shandya Bella Amanda P05120321041

POLTEKKES Tamara Dwi Puspita P05120321044 KEMENKES


BENGKULU

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami susun
sebagai tugas dari mata kuliah “Metodologi Keperawatan” dengan judul “Konsep Proses
Keperawatan”.Terima kasih kami sampaikan kepada Mam Ns.Rahma Annisa S.Kep,M.Kep
selaku dosen mata kuliah Metodologi Keperawatan yang telah memberikan pembelajaran demi
terselesainya makalah ini.

Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Keperawatan dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
kami dan khususnya untuk pembaca.Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna memberikan
pengetahuan untuk pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Bengkulu,25 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................................................ii

Daftar isi .......................................................................................................................................iii

BAB I
Pendahuluan .................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah .................................................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan ...................................................................................................................4
1.4 Manfaat penulisan .................................................................................................................5

BAB II

Pembahasan ..................................................................................................................................6

2.1 Pengertian Prosen keperawatan.............................................................................................6


2.2 Tujuan proses keperawatan ...................................................................................................6
2.3 Karakteristik proses keperawatan .........................................................................................7
2.4 Teori yang melandasi proses keperawatan ............................................................................7
2.5 Tahap-tahap dalam proses keperawatan ...............................................................................8

BAB III

Penutup .........................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................13


3.2 Saran .....................................................................................................................................13

Daftar Pustaka ..............................................................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakag


Dari pengakuan sebagian profesi yang mandiri ini, perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan selalu menggunakan pendekatan proses keperawatan. Proses
keperawatan adalah salah satu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam
pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam
proses penyelesaian dalam masalah keperawatan ini.
Menurut Carven dan Hirnle (dalam kozier,2011) proses keperawatan merupakan suatu
panduan untuk memberikan asuhan keperawatan professional, baik untuk individu,
kelompok,keluarga dan komunitas. Menurut Craven dan Hirnle, proses keperawatan
memiliki enam fase, yaitu pengkajian,diagnosis,tujuan, rencana tindakan, implementasi, dan
evaluasi. Kemudian teori lain menyatakan bahwa proses keperawatan adalah suatu sistem
yang terdiri dari 5 tahap, digunakan perawatan dalam merencanakan pelayanan asuhan
keperawatan, menangani respons pasien akibat penyakit, serta merencanakan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Semua itu berfokus pada pasien dan berorientasi pada tujuan, serta
setiap tahap saling ketergantungan san saling berhubungan satu sama lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang proses keperawatan
2. Apa tujuan dari proses keperawatan
3. Bagaimana karakteristik proses keperawatan
4. Teori apa yang melandasi proses keperawatan
5. Ada apa saja tahap–tahap dalam proses keperawatan
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami pengertian tentang proses keperawatan
2. Mahasiswa paham tujuan proses keperawatan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik proses keperawatan
4. Mahasiswa mampu memahami teori yang melandasi terbentuknya proses keperawatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja tahap – tahap dalam proses keperawatan
1.4 Manfaat penulisan
1. Bagi Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran dan informasi
dalam bidang keperawatan tentang proses keperawatan.
2. Bagi Penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya
dibidang kesehatan dan keperawatan.
3. Bagi Pembaca
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang proses keperawatan dalam mata
kuliah Metodologi keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Keperawatan


Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam
pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam
proses penyelesaian masalah ini.Tujuan umum dari proses keperawatan adalah sebuah
sistem. Apa pun yang tergolong sistem maka tujuannya adalah peningkatan kualitas.
Manfaat proses keperawatan, agar perawat dalam bekerja dapat bekerja secara profesional
dan pelayanan yang diberikan secara berkualitas.
Sifat proses keperawatan yaitu : Terbuka dan Fleksibel, Dilakukan Melalui Pendekatan
Individual, Penanganan Masalah yang Terencana, Mempunyai Arah dan Tujuan, Merupakan
Siklus yang Saling Berhubungan, Terdapat Validasi Data dan Pembuktian Masalah,
Menekankan Terjadinya Umpan Balik dan Pengkajian Ulang yang komprehensif.
2.2 Tujuan proses keperawatan
Proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Tujuan umun dari proses keperawatan adalah
sebuah system. Apa pun yang tergolong system, tujuannya adalah peningkatan kualitas.
Sistem pada proses keperawatan akan menciptakan pelayanan asuhan keperawatan yang
berkualitas dengan indikator teratasinya semua masalah yang terkait dengan kebutuhan dasar
manusia pada klien. Sementara itu, tujuan khususnya sebagai berikut:
1. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar manusia pada klien.
2. Dapat menentukan diagnosis keperawatan.
3. Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi diagnosis
keperawatan.
4. Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan terencana.
5. Diketahuinya perkembangan klien
6. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan
2.3 Karakteristik Proses keperawatan
1. Tujuan : proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam
meningatkan kualitas asuhan keperawatan.
2. Sistematik : menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu
tujuan-meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan menghindari masalah yang
bertentangan dengan tujuan pelayanan kesehatan / keperawatan.
3. Dinamik : proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan
lien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses keperawatan ditujukan pada
suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dan
klien.
4. Interaktif : dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
5. Fleksibel : dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun dan bisa
digunakan secara berurutan.
6. Teoritis : setiap langah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang
luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang berlandaskan pada filosofi
keperawatan dan ditekankan pada aspek : humanisti, holistik dan care.
2.4 Teori yang melandasi proses keperawatan
1. Teori Sistem
Terdiri dari suatu kerangka kerjayang berhubungan dengan keseluruhan
social,manusia,stuktur dan masalah-masalah organisasi serta perubahan hubungan
internal dan lingkungan sekitarnya.
Komponen system: input,proses dan output. Hubungan antara teori system dan
proses keperawatan Input dan proses adalah suatu kumpulan data hasil pengkajian serta
masalah yang ditemukan,disusun suatu rencana dan tindakan keperawatan yang tepat.dan
menjelaskan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan. Feedback adalah suatu proses
dimana informasi tentang system output dikomsumsikan kembali pada system agat dpat
di evaluasi dan member arahdalam pengkajian ulan dalam menentukantindakan
selanjutnya.
2. Teori KDM
Teori ini memandang manusia sebagai bagian integral yang 1 sama lain dalam
memenuhi kebutuhan dasar:fisiologi,keamanan,kasih saying,harga diri,aktualisasi diri
( MASLOW) Peran perawat adalah memenuhi KDM dan tercapainya kepuasan dagi diri
sendiri dan klien.
3. Teori Persepsi
Masalah kesehatan yang samaakanmenimbulkan masalah keperawatanyang
berbedakarena persepsi kedua klien tersebut .Terjadinya perubahandalam pemenuhan
KDM sangat dipengaruhi oleh persepsi individu.
4. Teori informasi dan komunikasi
Perawat harus mengetahui komunikasi yang baik agar mudah menerapkan proses
keperawatan,hasil dari penerapan proses keperawatan yang member kepuasan pada klien
dan dirinya sendiri akan diinfrmasikan dengan akurat dan tepat.
5. Teori Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian masalah
Setiap tindakan yang dilakukan dengan benar selalu melibatkan proses pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah klien.tujuan tersebut hanya dapat tercapai apabila
perawat menyusun langkah langkah pengambilan keputusan melalui tahapan proses
keperawatan.
Salah satu tujuan dari keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
Melaui pendekatan proses keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat
diidentifikasi secara tepat dan keputusan dapat diambil secara akurat.
2.5 Tahap – tahap proses keperawatan
a. Tahap pengkajian
Pengkajian merupakan komponen penting (critical) dalam proses keperawatan.
Pengkajian yang tidak lengkap dan tidak benar dapat menyebabkan kesalahan dalam
merumuskan diagnosis keperawatan.Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan
informasi dan membuat data dasar klien. Pengkajian dilakukan saat klien masuk instansi
pelayanan kesehatan. Data yang diperoleh sangat berguna untuk menetukan tahap
selanjutnya dalam proses kepe rawatan. Data yang salah atau kurang tepat dapat
mengakibatkan kesalahan dalam penetapan diagnosis yang tentunya akan ber dampak
pada langkah selanjutnya.
b. Tahap Diagnosa
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh perawat profesional yang
memberi gambaran tentang masalah atau status kesehatan pasien/klien, baik aktual
maupun potensial, yang ditetap kan berdasarkan analisis dan interpretasi data hasil
pengkajian. Pernyataan diagnosis keperawatan harus jelas, singkat, dan lugas terkait
masalah kesehatan klien berikut penyebabnya yang dapat diatasi melalui tindakan
Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya.Berorientasi pada
kebutuhan individu, bio-psiko-sosio-spiritual.Berubah sesuai dengan perubahan respons
klien.Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi.

 Tipe Diagnosa Keperawatan.


Diagnosa keperawatan adalah struktur dan proses. Struktur diagnosa keperawatan
komponennya tergantung pada tipenya, antara lain:
a. Diagnosa Keperawatan Aktual (Actual Nursing Diagnoses).
Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi
melalui batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi. Tipe dari diagnosa
keperawatan ini mempunyai empat komponen yaitu label, definisi, batasan
karakteristik, dan faktor-faktor yang berhubungan (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito,
1997).
b. Diagnosa Keperawatan Risiko dan Risiko Tinggi (Risk and High-Risk Nursing
Diagnoses).
Dianosa Keperawatan Risiko dan Risiko Tinggi adalah keputusan klinis bahwa
individu, keluarga dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami masalah bila tidak
diantisipasi oleh tenaga keperawatan, dibanding yang lain pada situasi yang sama atau
hampir sama (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997).
c. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan (Possible Nursing Diagnoses).
Diagnosa Keperawatan Kemungkinan adalah pernyataan tentang masalah-masalah
yang diduga masih memerlukan data tambahan. Namun banyak perawat-perawat telah
diperkenalkan untuk menghindari sesuatu yang bersifat sementara dan NANDA tidak
mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk jenis ini (Craven & Hirnle, 2000;
Carpenito, 1997).
d. Diagnosa Keperawatan Sejahtera (Wellness Nursing Diagnoses).
Diagnosa Keperawatan Sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu, keluarga
dan masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ketingkat kesehatan yang
lebih baik. Pernyataan diagnostik untuk diagnosa keperawatan sejahtera merupakan
bagian dari pernyataan yang berisikan hanya sebuah label. Label ini dimulai dengan
“Potensial terhadap peningkatan, diikuti tingkat sejahtera yang lebih tinggi yang
dikehendaki oleh individu atau keluarga, misal “Potensial terhadap peningkatan proses
keluarga” (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997).
e. Diagnosa Keperawatan Sindroma
(Syndrome Nursing Diagnoses), terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual
atau risiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
NANDA telah menyetujui dua diagnosa keperawatan sindrom yaitu “Sindrom trauma
perkosaan” dan “Risiko terhadap sindrom disuse” (Carpenito, 1997).
f. Komponen Rumusan Diagnosa Keperawatan.
Secara umum diagnosa keperawatan yang lazim dipergunakan oleh perawat di
Indonesia adalah diagnosa keperawatan aktual dan diagnosa keperawatan risiko atau
risiko tinggi yang dalam perumusannya menggunakan tiga komponen utama dengan
merujuk pada hasil analisa data, meliputi: problem (masalah), etiologi (penyebab), dan
sign/symptom (tanda/ gejala).
g. Problem (masalah).
Problem adalah gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan
karena adanya kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya
tidak terjadi. Etiologi (penyebab), adalah keadaan yang menunjukkan penyebab
terjadinya problem (masalah). Sign/symptom (tanda/ gejala), adalah ciri, tanda atau
gejala relevan yang muncul sebagai akibat adanya masalah.
c. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien, keluarga, dan orang
terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna mengatasi masalah
yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk tertulis yang meng
gambarkan secara baik, rencana tindakan keperawatan yang di lakukan terhadap klien
sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.Tahap perencanaan
dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses keperawatan sebab perencanaan
merupakan keputusan awal yang memberi arahan bagi tujuan yang ingin dicapai, hal
yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan me lakukan
tindakan keperawatan. Karenanya, dalam menyusun ren cana tindakan keperawatan untuk
klien, keluarga dan orang dekat perlu dilibatkan secara maksimal.
d. Tahap Implementasi
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan
ke dalam bentuk intervensi keperawatanan guna membantu klien mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki perawat pada tahap implemen tasi
adalah kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan
saling percaya dan saling bantu, ke kemampuan melakukan teknik psikomotor,
kemampuan melakukan observasi sistematis, kemampuan memberikan pendidikan kese
hatan, kemampuan advokasi, dan kemampuan evaluasi. Intervensi keperawatan
berlangsung dalam tiga tahap. Fase pertama merupakan fase persiapan yang mencakup
pengetahuan tentang validasi rencana, implem rencana persiapan klien dan keluarga. Fase
kedua merupakan puncak implementasi keperawatan yang berorientasi pada tujuan. Pada
fase ini, perawat berusaha mengumpulkan data yang dikaitkan dengan reaksi klien. Fase
ketiga merupakan terminasi perawat-klien setelah implementasi keperawatan sudah
selesai dilakukan.
Dalam Implementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa pertimbangan, antara
lain:
a) Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu
implementasi keperawatan yang akan dilakukan.
b) Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki, penyakitnya,
hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan
intervensi.
c) Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d) Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta upaya
peningkatan kesehatan. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannnya.
e) Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada
klien.
e. Tahap Evaluasi
Penilaian terakhir proses keperawatan didasarkan pada tujuan keperawatan yang
ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan
perilaku dari kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu.
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara bersinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan
tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika
sebaliknya, klien akan masuk kembali ke dalam siklus tersebut mulai dari peng kajian
ulang (reassessment).
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis
dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral
dalam proses penyelesaian masalah ini.Tujuan umum dari proses keperawatan adalah sebuah
sistem. Apa pun yang tergolong sistem maka tujuannya adalah peningkatan kualitas.Manfaat
proses keperawatan, agar perawat dalam bekerja dapat bekerja secara profesional dan
pelayanan yang diberikan secara berkualitas.
Sifat proses keperawatan, yaitu :
a) terbuka dan fleksibel,
b) dilakukan melalui pendekatan individual,
c) penanganan masalah yang terencana,
d) mempunyai arah dan tujuan,
e) merupakan siklus yang saling berhubungan,
f) terdapat validasi data dan pembuktian masalah,
g) menekankan terjadinya umpan balik dan pengkajian ulang yang komprehensif. Tahapan-
tahapan proses keperawatan terdiri atas
a) pengkajian keperawatan,
b) diagnosis keperawatan,
c) perencanaan keperawatan,
d) implementasi, dan
e) evaluasi keperawatan.
2. Saran
1) Perawat harus memiliki kemampuan professional dalam melaksanakan pengkajian,karena
pengkajian data merupakan dasar utama dari pelaksanaan proses keperawatan.
2) Pengkajian keperawatan harus dilakukan secara sistematis untuk memperoleh data akurat.
3) Dalam menentukan diagnose harus disesuaikan dengan kebutuhan klien.
4) Data yang diperoleh harus akurat dan bukan kesimpulan pirasat.
5) Perawat tidak boleh langsung membuat keputusan tentang kondisi klien.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:ECG

Budiono, Pertami B S. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika

http://nursingbegin.com/pengkajian-keperawatan/

http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-pengkajian/

http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-pengkajian/

http://syamslaluceria27.blogspot.com/2011/01/tahap-diagnosa-keperawatan.html

http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-perencanaan-keperawatan/

http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-keperawatan/

http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-evaluasi-keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai